Analisis isi pesan dakwah dalam rurik tausiyah pada republika online
Analisis Isi Pesan Dakwah
Dalam Rubrik Tausiyah Pada Republika Online
Skripsi ini
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam
(S. Sos. I)
Oleh:
Muhamad Syarifuddin NIM: 105051001904
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
(2)
Analisis Isi Pesan Dakwah
Dalam Rubrik Tausiyah Pada Republika Online
Skripsi ini
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam
(S. Sos. I)
Oleh:
Muhamad Syarifuddin NIM: 105051001904
Dibawah Bimbingan
Dr. H.Arief Subhan, MA NIP: 150262442
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
(3)
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata 1 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa ini bukan hasil karya saya atau
merupakan jiplakan dari karya orang lain maka, saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 12 September 2009
(4)
ABSTRAK Nama : Muhamad Syarifuddin
Judul : Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Rubrik Tausiyah Pada Republika Online
Kemajuan teknologi komunikasi yang semakin pesat memudahkan setiap orang untuk berkomunikasi, saling bertukar informasi bahkan transaksi perdagangan salah satu kemajuannya adalah internet. Internet sarana komunikasi
yang memungkinkan orang memudahkan aktivitas mereka. Dengan
perkembangan teknologi komunikasi yaitu internet, aktivitas dakwah perlahan mengikuti perkembangan atau menyelaraskan dengan perkembangan teknologi komunikasi tersebut. Dengan banyaknya situs-situs dakwah yang memudahkan orang-orang untuk mengakses informasi agama dengan cepat. Salah satunya adalah Republika Online, yang merupakan situs didalamnya menyajikan berbagai informsi-informasi keagamaan.
Dalam penyajiannya Republika Online banyak mengangkat tema-tema agama, yang didalamnya mengandung pesan-pesan dakwah yang tersirat. Republika Online juga banyak membagi kategori dalam penyajian informasi- informasinya. Rubric tausiyah diantaranya, yang menyajikan tulisan-tulisan para pakar agama.
Berdasarkan pernyataan diatas timbullah pertanyaan a. Apa saja pesan dakwah dalam rubrik tausiyah pada Republika Online? Dan b. Apa pesan dakwah yang dominan dalam rubrik tausiyah pada Republika Online?
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metodologi analisis isi, dengan menggunakan pendekatan kuntitatif-kualitatif. Dengan menganalisis setiap paragaraph kemudian dimasukkan kedalam beberapa sub kategori. Dan juga menganalisa isi pesan yang terkandung didalamnya.
Setelah melakukan penelitian penulis mendapatkan isi pesan dakwah yang terdapat dalam rubrik tausiyah pada Republika Online. Pesan akhlak, syari`ah, dan aqidah yang terdapat dalam rubrik tausiyah, kemudian mendapatkan hasil pesan akhlak yang paling dominan, diikuti pesan syari`ah dan pesan aqidah. Dengan begitu kegiatan dakwah tidak hanya seorang da`i berdiri diatas mimbar kemudian berceramah, akan tetpi dapat dilakukan dengan berbagai media.
(5)
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalmu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbil`alamin, hanya kata itu yang pantas diucapkan,
dengan memanjatkan puja serta syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan kenikmatan dan anugerah-Nya. Shalawat serta salam tetap atas
Rasulullah Muhammad SAW, semoga keselamatan juga atas keluarganya, para
sahabat, para tabi`ut tabi`in, dan mudah-mudahan kepada kita semua.
Dengan ridho Allah SWT, sehingga penulis mendapatkan kemampuan
untuk menyelesaikan skripsi ini, yang menjadi impian orang-orang terdekat, dan
khususnya impian penulis. Tidak ada satu pun karya manusia yang tidak ada ikut
campur tangan manusia lainnya, dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak
mendapatkan bantuan, bimbingan, dan motivasi.
Untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih yang tak terhingga
kepada:
1. Dr. H. Arief Subhan, MA, selaku dekan Fakultas Dakwah dan komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi
yang telah sabar, meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk
memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis, sehingga penulis dapat
(6)
2. Drs. Wahidin Saputra, MA, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam, Dra. Umi Musyarofah, MA, selaku sekretaris jurusan
yang telah memberikan arahan dan bimbingannya.
3. Seluruh dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah banyak
memberikan wawasan keilmuannya dan pengetahuan kepada penulis.
4. Bagian Perustakaan Umum dan Perpustakaan Dakwah, yang selama ini
telah membantu dalam menyediakan buku-buku untuk menunjang semua
kegiatan belajar penulis.
5. Orang tua tercinta, Ayahanda Achmad Fauzi dan Ibunda Nachwiyah
Ariep. Terimakasih atas segala pengorbanan dan do`a yang tak terhingga,
begitu juga saudara-saudara terimakasih atas do`a-do`anya.
6. Pihak Republika Online, terimasih atas bantuan dan waktu yang telah
diberikan.
7. Teman-teman KPI B angkatan 2005, yang saling berbagi ilimu dalam
bangku kuliah.
Dengan berbagai macam kekurangan yang terdapat dalam laporan
penelitian ini, mudah-mudahan dapat memberikan manfaat bagi kita semua,
khususnya bagi penulis. Semoga kita semua senantiasa dalam bimbingan Allah
SWT. Amin Ya Robbal `Alamin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
23 Desember 2009
(7)
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...
i
KATA PENGANTAR...
ii
DAFTAR ISI...
iv
BAB I PENDAHULUAN...
1
A. Latar Belakang Masalah ...
1
B.
Pembatasan Dan Perumusan Masalah ...
2
C. Tujuan penelitian ...
3
D. Manfaat penelitian ...
3
E.
Metode penelitian ...
4
F. Tinjauan Pustaka ...
8
G. Sistematika Penulisan ...
9
BAB II TINJAUAN TEORITIS ...
11
A. Definisi Dan Tujuan Dakwah ...
11
B. Pesan Dan Sasaran Dakwah ...
17
C. Rubrikasi ...
22
D. Internet Sebagai Media Dakwah ...
23
E. Pengertian Analisis Isi ...
30
BAB III GAMBARAN UMUM REPUBLIKA ONLINE...
34
A. Sejarah Republika Online ...
34
B. Visi Dan Misi Republika Onlin...
35
(8)
v
D. Rubrikasi Tausiyah Republika Online ...
38
BAB IV ANALISA RUBRIK TAUSIYAH REPUBLIKA ONLINE ...
39
A. Pesan Dakwah Dalam Rubrik Tausiyah Republika Online ...
39
B. Analisis Perkategori Isi Pesan...
43
BAB V PENUTUP...
63
A. Kesimpulan ...
63
B. Saran-saran ...
64
DAFTAR PUSTAKA...
65
(9)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Tidak dapat di sangkal informasi, merupakan suatu komoditas primer yang
dibutuhkan orang, walupun informasi terkadang menjelma menjadi makhluk yang
di takutkan, akan tetapi pada saat yang bersamaan informasi juga digandrungi
karena dapat menghilangkan ketidak pastian sehingga tak heran jika peradaban
masa kini digelari dengan peradaban masyarakat informasi.
Selain itu, informasi kini bukan hanya sebatas kebutuhan, melainkan juga
dapat menjadi sumber kekuasaan.1. anggapan umum bahwasanya siapa yang
menguasai informasi maka dialah penguasa masa depan ternyata kini dapat
dibuktikan. Sumber kekuasaan baru di masyarakat bukanlah uang di tangan
segelintir orang, malinkan informasi di tangan banyak orang.
Berkaitan dengan hal tersebut, Islam sebagai agama yang responsif
terhadap segala perubahan dan keadaan. Sudah selayaknya melakukan perubahan
terhadap dakwah tradosional. Dakwah dalam artinya yang luas (bukan hanya
sekedar tabligh atau ceramah), dituntut untuk menyesuaikan dengan
perkembangan zaman untuk mampu menembus dunia maya dalam rangka
menebarkan benih-benih ajaran Islam. Dakwah juga dapat diumpamakan sebagai
pengenalan sebuah produk kepada seseorang.
1
Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Praktis, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999) cet. 1 hal; 111
(10)
Dakwah Islam melalui internet menjadi sangat luar biasa. Karena
berpotensi di baca oleh jutaan bakan lebih banyak dari itu oleh manusia diseluruh
dunia. Pada zaman sekarang orang-orang sudah mampu mendapatkan informasi
dengan cepat dan mudah melalui akses internet.
Untuk itu penulis tertarik untuk mengkaji dunia dakwah dari sisi dunia
maya khususnya dalam internet. Dan dari sekian banyaknya situs-situs yang ada.
Penulis tertarik pada Republika Online, karena situs iniudah untuk diingat dan di
akses oleh banyak orang. Belum lagi Republika Online merupakan kepanjangan
tangan dari surat kabar nasional yaitu Surat Kabar Harian Umum Republika.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis tertarik untuk mengkaji
dunia dakwah pada internet. Maka penulis mengambil judul skripsi ”Analisis Isi
Pesan Dakwah Dalam Rubrik Tausiyah Pada Republika Online”
B. PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH
Penelitian ini hanya membatasi pada lingkup rubrik tausiyah pada
Republika Online dan di ambil pada Kamis, 01 Januari 2009 mulai dari pukul
11:35:00 - 16:36:00. Penulis memandang bahwasanya dalam menjalankan
dakwah tidak hanya pada media-media yang lainnya akan tetapi dapat dilakukan
dalam media internet
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
(11)
3
2. Apa pesan dakwah yang dominan dalam rubrik tausiyah pada Republika
Online?
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan pembatasan dan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari
penelitian ini terbagi yaitu umum dan khusus, dan diantaranya adalah:
Tujuan Umum
Untuk mengetahui pesan dakwah apa saja yang terdapat dalam rubrik tausiyah
pada Republika Online
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui isi pesan dakwah dalam rubrik tausiyah tentang aqidah
2. Untuk mengetahui isi pesan dakwah dalam rubrik tausiyah tentang akhlak
3. Untuk mengetahui isi pesan dakwah dalam rubrik tausiyah tentang
syari`ah
4. Untuk mengetahui kategori yang dominan dalam rubrik tausiyah
D. MANFAAT PENELITIAN
Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan diatas, maka
manfaat penelitian ini juga terbagi dua yaitu akademis dan praktis diantaranya
adalah:
1. Manfaat Akademis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan
dalam bidang dakwah dan komunikasi
b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi para
(12)
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai bahan rujukan
dalam penelitian selanjutnya untuk dapat mengambil langkah-langkah strategis
dalam melakukan kegiatan dakwah melalui media internet yang lebih sempurna
dari penelitian-penelitia sebelumnya dengan bentuk atau metode yang sama.
E. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam menjawab semua pertanyaan
yang ada dan untuk menemukan hasil yang sesuai, adalah metode analisis isi
pesan (content analisys) yang bersifat kuantitaif.
Analisis isi pesan dalam menganalisis isi pesan di media, penulis
menggunakannya untuk mengetahui pesan-pesan yang tersurat yang terkandung
dalam rubrik tausiyah Republika Online. Dan seberapa besar prosentasi setiap
kategori pesan dakwah.
Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah rubrik tausiyah dalam Republika Online,
sedangkan objek penelitian ini adalah pesan-pesan dakwah dalam rubrik tausiyah
yang diambil pada tanggal 01 Januari 2009. Dengan unit analisis adalah edisi
(13)
5
Objek Penelitian
Tabel. 1 Objek Penelitian
No. Edisi Judul
1 01-01-2009
11:35:00
Hikmah Shalat Khusyuk
2 01-01-2009
13:26:00
Teladan Haji Mabrur
3 01-01-2009
12:20:00
Indahnya Menjaga Pandangan
4 01-01-2009
13:36:00
Yang Membutakan Kebenaran
5 01-01-2009
13:37:00
Ramadhan Yang Istimewa
6 01-01-2009
13:40:00
Amal-Amal Penyelamat Umat Muhammad
7 01-01-2009
13:43:00
Sabar Itu Indah
8 01-01-2009
14:36:00
Suami. Pemimpin Bagi Keluarga
9 01-01-2009
15:25:00
Ilmu Yang Bermanfaat
10 01-01-2009
15:29:00
(14)
Kategorisasi Isi Pesan Dakwah
Kategorisasi dari pesan-pesan dakwah yang terdapatdalam rubrik tausiyah
adalah sebagai berikut:
Tabel. 2 Kategorisasi Isi Pesan Dakwah Dalam Rubrik Tausiyah
No Kategori Sub Kategori
a. Iman kepada Allah
b. Iman kepada Malaikat
c. Iman kepada Kitab
d. Iman kepada Rasul
e. Iman kepada Hari Akhir
1 Pesan Aqidah
f. Iman kepada Qadha dan Qadar
a. Ibadah
2 Pesan Syari`ah
b. Mu`amalah
a. Akhlak kepada Allah
3 Pesan Akhlak
b. Akhlak kepada Manusia
Teknik Pengumpulan Data Dokumentasi
Langkah-langkah pendokumentasian yang dilakukan adalah dengan
(15)
7
selanjutnya akan dilakukan pengkategorisasian menjadi; Aqidah, Syari`ah dan
Akhlak.
Observasi
Mengadakan pengamatan langsung melalui media yang bersangkutan.
Dalam hal ini, akan dilakukan pengamatan dan pencatatan langsung terhadap
objek penelitian yaitu pesan-pesan dakwah dalam rubrik tausiyah pada Republika
Online.
Teknik Analisa Data
Penulis menggunakan metode anlisis isi dalam penelitian ini, dengan
teknik analisis menggunakan teknik perbandingan pesan. Yaitu dengan
membandingkan sumber pesan yang sama pada waktu yang berbeda, yang akan
mengahsilkan sebuah kecenderungan isi. Dan rumus yang digunakan adalah:2
P= Fx 100% N
Dengan; P= preesntase, F= frekuensi,dan N= jumlah
Selain rumus di atas, dalam penelitian ini di bentuk oleh tiga (3) orang juri
yang akan menjadi koder dalam menganalisis pesan-pesan yang terdapat dalam
rubrik tausiyah, dengan pengolahan data yang di hasilkan dari pengkoderan
dengan rumus:3 Coefisient Reliability (CR)= 3 M: N1+ N2 + N3
2
Andi Bulaeng, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer, (Yogyakarta: ANDI, 2004), h. 12
3
Bambang Setiawan & Ahmad Muntaha, Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: Universitas terbuka, 2004), cet. Ke-1, h. 14
(16)
dan
Komposit Reliability (KR)= N (x antar juri) : 1 + (N-1) (x antar juri) Dengan N= Jumlah Juri dan X= Rata-rata koefisien reliability antar
juri
Tujuan dari penggunaan kedua rumus di atas adalah untuk mengetahui
reliabilitas dari validitas dari kode-kode yang sudah diberikan oleh para
pengkoder. Berikut ini adalah tahapan-tahapan yang di lakukan dalam
menganalisa data:
a. Melakukan kategorisasi terhadap rubrik tausiyah Republika Online dengan
memakai juri sebanyak tiga orang
b. Memasukan data kedalam lembaran koding dengan beberapa kategori yang
telah ditentukan.
c. Menentukan koder untuk mengisi lembar koding yang sudah disiapkan dengan
kategori-kategori yang telah ditentukan.
d. Melakukan penghitungan data yang telah diperoleh berdasarkan hasil
lembaran koding serta deskripsi terhadap data yang diperoleh.
F. TINJAUAN PUSTAKA
Untuk menentukan judul skripsi ini, penulis melakukan tinjauan pustaka di
Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (PFDK) dan di perpustakaan
Utama (PU) yang berkaitan dengan judul untuk menambah kelengkapan dalam
(17)
9
Skripsi ini memang banyak kemiripan judul dengan skripsi yang ada
sebelumnya, yang telah ditulis oleh mahasiswa Fakultas Dakwah dan
Komunikasi, yang sama-sama meneliti tentang analisis rubrik, seperti:
1. ”DAKWAH MELALUI INTERNET (Analisis Wacana Terhadap Artikel
Situs DTJAKARTA.or.id)” oleh Ika Fitrianti (204051002128), Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2008.
2. ” DAKWAH MELALUI INTERNET (Studi
www.MASJIDISTIQLAL.com) ” Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, Tahun 2008.
Dalam penelitian sebelumnya meneliti tentang kegiatan-kegiatan dakwah
dalam suatu organisasi, kemuadian yang lainnya memaparkan atau menganlisis
dari wacana-wacana pesan dakwah.
G. SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk mempermudah pembahasan penelitian ini, penelitian laporan hasil
penelitian di bagi menjadi kedalam lima (5) bab, yang terdiri dari sub-sub.
Adapun sistematika penulisannya sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan secara singkat mengenai latar belakang, perumusan,
maksud dan tujuan penulisan, metode pengumpulan data, dan sistematika
(18)
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini membahas tentang landasan teori yang dipakai penulis dalam
menyusun penelitian ini, antara lain; penegrtian dan tujuan dakwah, pesan dan
sasaran dakwah, internet sebagai media dakwah, pengertian analisis isi, dan yang
berhubungan dengan penelitian.
BAB III : GAMBARAN UMUM REPUBLIKA ONLINE
Bab ini membahas tentang sejarah Republika Online, visi dan misi, dan
rubric tausiyah pada Republika Online.
BAB IV : PEMBAHASAN DAN PERMASALAHAN
Bab ini membahas tentang pesan-pesan apa saja yang terkandung dalam
rubric tausiyah pada Republika Online dan juga isi pesan yang dominant dalam
republika Online.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diberikan oleh penulis.
DAFTAR PUSTAKA
(19)
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi dan Tujuan Dakwah
Dakwah dalam sejarah kehidupan manusia dimuka bumi merupakan salah
satu aktivitas atau kegiatan yang telah memiliki usia yang cukup tua. Dakwah
dalam ajaran Islam memiliki posisi yang strategis dalam menentukan kemajuan
dan kemunduran sebuah peradaban manusia yang lebih dari itu adalah agama
Islam itu sendiri.
Perkembangan sejarah dakwah melahirkan beberapa pandangan dan
perbedaan dalam menentukannya. Para sejarawan berbeda pandangan dalam
menentukan titik awal dakwah Islam dimulai. Yang tidak lepas dalam makna
Islam itu sendiri, ada yang berpendapat atau beranggapan bahwa makna Islam
adalah makna yang universal, maka dakwah Islam telah dimulai sejak zaman Nabi
Nuh A.S. Namun, jika Islam dalam maknanya yang spesifik adalah apa yang
dibawa oleh Nabi Muhammad S.A.W, maka dakwah Islam dimulai semenjak
diutusnya Nabi Muhammad S.A.W. Sedangkan dalam kehidupan Nabi
Muhammad S.A.W. terdiri dari periode Mekkah dan periode Madinah. Kemudian
periode Khulafa Al-Rasyidin, periode Umayyah, periode Abbasiyah, periode
Raja-raja kecil, periode Kolonialisme, dan masa kebangkitan kembali.
Kata “dakwah” berasal dari bahasa Arab yang berarti ajakan, seruan,
(20)
merupakan bentuk dari Isim Masdar dari kata kerja (fi`il), yaitu “Da`a” ( ) –
1
M. Toha Yahya Omar, Islam & Dakwah, (Jakarta: PT. Al-Mawardi Prima, 2004), h. 67
“Yad`u” ( ) yang artinya adalah memanggil, mengajak, atau menyeru. Kata
dakwah sering di jumpai dalam ayat-ayat Al-qur`an seperti:
Artinya: “Allah menyeru (manusia) ke darussalam (surga), dan menunjuki
orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam)”. (Q.S. Yunus: 25)
Dalam ayat diatas memerintahkan kita untuk kembali kepada ajaran dan
tuntunan yang di bawa oleh para utusan-Nya sampai pada akhirnya Allah
mengutus Nabi Muhammad SAW., yang tujuannya untuk mendapatkan
kebahagian dunia dan akhirat. Begitu juga dalam ayat-ayat yang lainnya Allah
berfirman:
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan- Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. An- Nahl: 125)
(21)
13
Sedangkan dakwah menurut Prof. Toha Jahja Oemar MA. Dilihat dari dua
segi yaitu dakwah secara umum dan dakwah menurut Islam.
a. Pengertian dakwah secara umum adalah ilmu pengetahuan yang berisi
cara-cara dan tuntunan-tuntunan, bagaimana seharusnya menarik
perhatian manusia untuk menganut, menyetujui, melaksanakan suatu
ideology, pendapat, pekerjaan tertentu.
b. Pengertian dakwah menurut Islam adalah mengajak manusia kepada
kebenaran yang sesuai dengan perintah Allah S.W.T. dengan cara yang
bijaksana untuk kemaslahatan manusia itu sendiri di dunia maupun di
akhirat.2
Sedangkan menurut Muhammad Al-Khaydar Husayn dalam kitabnya Ad-
Da`wah Ila Al-Islam dakwah adalah mengajak kepada kebaikan dan petunjuk,
serta menyuruh kepada kebajikan (ma`ruf), dan melarang kepada kemungkaran
agar mendapat kebahagian dunia dan akhirat. Dakwah menurut Abu Bakar
Zakaria dalam kitabnya Ad-Da`wah Ila Al-Islam mendefinisikan dakwah sebagai
suatu kegiatan para ulama dengan mengajarkan manusia apa yang baik bagi
mereka dalam kehidupan dunia dan akhirat menurut kemampuan mereka3.
Dakwah menurut Sayyid Qutub harus meliputi empat bentuk yaitu;
a. Mengajak manusia kepada Allah S.W.T. Tuhan yang pantas disembah.
Yang akan dapat menghidupkan hati dan akal.
2
AH. Hasanuddin, Retorika Da`wah & Publisistik dalam kepemimpinan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), h. 34-35
3
Faizah & Lalu Muchsin Effendi, Psikologi Dkwah, (Jakarta: Prenada Mulia, 2006), hal; 6
(22)
b. Mengajak manusia kepada ajaran-ajaran Allah SWT. yaitu syari`at yang
dibawa oleh utusan-Nya. Yang akan menghidupkan pribadi dan
masyarakat yang lebih baik.
c. Mengajak manusia untuk hidup saling penuh kerukunan dan saling
hormat menghormati dan jugakepastian dalam beraga dan bernegara.
d. Mengajak manusia untuk membela agama Allah SWT., untuk
menegakkan kalimat Allah.4
Pada intinya dakwah adalah suatu kegiatan baik dijalankan perorangan
atau dengan kelompok untuk menyeru kepada kebajikan dan mencegah yang
mungkar, mengajak manusia untuk senantiasa menjalankan perintah-perintah
Allah dan menjauhkan segala larangan-larangan Allah.
Tidak lepas dari sebuah kegiatan dakwah juga mempunyai tujuan-tujuan
tersendiri. Tujuan merupakan landasan seluruh aktivitas-aktivitas dalam
artikesluruhan dalam semua aktivitas dan aktivitas lainnya mempunyai tujuan-
tujuannya masing-masing juga. Tujuan juga merupakan penentu sasaran , strategi,
dan langkah-langkah yang harus diambil untuk berdakwah dan begitupun
seterusnya, tanpa adanya tujuan maka, suatu aktivitas dianggap atau dinilai sia-
sia.
Dakwah yang dilaksanakan harus mempunyai tujuan tertentu. Dan tujuan
inidapat dirumuskan sedemikian rupa sehingga jelas apa yang hendak di capai
didalam proses berdakwah. Tujuan dakwah merupakan salah satu faktor yang
penting, dengan tujuan itulah dapat ditentukan tindakan dan pelaksanaannya.
4
Zakaria, Konsepsi Dakwah Dalam Dialog Antar Umat Beragama, (Dakwah, Jurnal Kajian Dakwah, dan Komunikasi), Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Dakwah Vol. IX, no. 1 juni 2007, hal; 17
(23)
15
Menurut Drs. H.M. Arifin M.Ed., tujuan dakwah adalah untuk
menumbuhkan pengertian, kesadaran, penghayatan,dan pengamalan ajaran agama
yang dibawakan oleh para Nabi dan Rasul atau para penerang agama. Oleh karena
itu ruang lingkup dakwah menyangkut masalah pembentukan sikap mental dan
pengembangan motivasi yang bersifat positif dalam segala aspek kehidupan
manusia.5
Tujuan dari dakwah dapat dirumuskan kedalam beberapa hal diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. Menyiarkan tuntunan Islam, membenarkan aqidah dan meluruskan amal
perbuatan manusia terutama akhlak.
b. Memindahkan hati dari keadaan yang lupa kepada Allah kepada ingat
pada Allah.
c. Membentuk tali silaturrahmi dan menguatkannyha diantara sesema
kaum muslim.
d. Mencegah dan menolak faham atheisme
e. Mencegah dan menolak perkara-perkara yang bersifat subhat, tahayul,
bid`ah dan khurafat dengan mendalami ajaran Islam yang
sesungguhnya.6
Dakawah akan berhasil dalam mencapai tujuannya apabila ajaran-ajaran
Islam yang sesungguhnya dapat dipahami dan diamalkan oleh setiap pemeluknya.
Dan lebih tercapai tujuannya dakwah apabila dapat mengubah atau memperbaiki
akhlak manusia itulah tujuan dakwah pada awalnya.
5
Hasanuddin, HUKUM DAKWAH, Tinjauan Aspek Hukum Dalam Berdakwah Di Indonesia, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996)cet.ke-1, h. 34-35
6
(24)
B. Pesan dan Sasaran Dakwah
Pesan yang dimaksud dalam komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan
oleh pengirim kepada penerima. Dalam bahasa inggris pesan biasanya
diterjemahkan dengan kata message, content atau information.
Pesan adalah seperangkat lambing-lambang baik verbal maupun non
verbal yang disampaikan oleh komunikator kepada penerima.7 Dalam sebuah
komunikasi yang melibatkan aktivitas dakwah pesan sangat besar peranannya
dalam meyakinkan penerima untuk dapat menerima pesan-pesan dakwah yang
disampaikan.
Suatu pesan tidak hanya begitu saja disampaikan akan tetapi agar pesan itu
dapat diterima oleh penerima dan adanya hubungan timbal balik, maka pesan
dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga
dapat menarik perhatian komunikan.
b. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman
yang sama antara komunikator dan komunikan, sehinggga sama-sama
mengerti.
c. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan
menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.
7
(25)
17
d. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhantadi
yang layak bagi situasi kelompok di mana komunikan berada pada saat
ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.8
Pesan dakwah adalah semua penyampaian yang bersumber dari Al-qur`an
dan As-sunnah baik itu secara tertulis maupun dengan pesan-pesan risalah.9 Pesan
dakwah yang disampaikan yang terdapat peringatan dan kabar gembira yang
bersumber pada -qur`an dan As-sunnah dengan tujuan untuk diamalkan oleh
setiap ummat Islam demi keselamatan di dunia dan di akhirat.
Zaman modern seperti ini pesan banyak yang disampaikan lewat berbagai
macam media seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, bahkan internet yang
dapat menjangkau belahan dunia. Demikian pesan-pesan dakwah tidak hanya para
ustadz dan para muballigh meyampaikan pesan-pesan dakwahnya lewat
ucapannya langsung akan tetapi dapat menggunakan media lain.
Pesan-pesan dakwah yang bersumber dari Al-qur`an dan As-sunnah dapat
dikategorikan menjadi pesan aqidah, pesan akhlak, dan pesan syari`ah.10
1. Pesan Aqidah
Aqidah adalah pokok-pokok kepercayaan yang harus diyakini oleh setiap
ummat Islam yang berdasarkan dalil aqli dan naqli (nash dan akal)11. Secara lebih
8
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat komunikasi (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003), h.41-42
9
Totok Tasmara, Komunikasi Dakwah (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1987), cet.ke-1 h. 43
10
Wardi Bachtiar, Metodologi Pnelitian Ilmu Dakwah (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), h. 33- 34
11
A. Zainuddin & M. Jamhari, Al-Islam 1: Aqidah dan Ibadah, (Jakarta: Pusaka Setia, 1999), cet. Ke-1, h. 49
(26)
luas lagi aqidah adalah mengiqrarkan dalam hati, menucapkan dalam ucapan, dan
mampu mengamalkan dalam perbuatan.
Dalam aqidah tidak lepas dengan rukun iman yang ada enam, sebagaimana
Rasulullah SAW., bersabda yang artinya adalah “Rasulullah bersabda; iman
adalah meyakini atau mempercayai Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab- Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiyamat, dan taqdir yang baik dan buruk”. (H.R.
Muslim)
2. Pesan Syari`ah
Syari`ah secara bahasa adalah peraturan atau undang-undang, yaitu
peraturan-peraturan yang mengenai tingkah laku yang mengikat yang harus
dipatuhi dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.12
Pesan syari`ah merupakan pesan dakwah yang berisikan tentang norma-
norma atau hubungan antara manusia dengan Allah SWT., manusia dengan
manusia, dan manusia dengan alam sekitarnya. Pesan syari`ah erat kaitannya
dengan dua hal yaitu ibadah dan mu`amalah.
Syari`ah mengandung cara-cara atau peraturan-peraturan ibadah seperti
sholat, puasa zakat, ibadah haji dan lain-lain yang berkaitan dengan hablum
minallah (hubungan dengan Allah). Syari`ah juga mengandung muamalah seperti
pernikahan,hutang-piutang, jual-beli, keadilan social, pendidikan dan lain-lain
yang menyang hubungan dengan manusia (hablim minannas).13
Ibadah adalah bentuk dari norma hubungan antara nabusia dengan
Tuhannya, yang tata cara dan ketentuannya telah digariskan atau dibawa oleh
12
M. Abd. Mujieb, Kamus Istilah Fiqih, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1994) cet. Ke-1, h. 23
13
(27)
19
Nabi dan Rasul-Nya. Seperti sholat, zakat, puasa, haji dan lain sebagainya.
Sedangkan mu`amalah adalah bentuk norma hubungan manusia dengan
sesamanya dan lingkungan sekitarnya. Seperti masalah ekonomi, politik, hukum,
budaya, dan lain sebagainya.14
3. Pesan Akhlak
Imam Al-Ghazali, akhlak adalah sesuatu yang menggambarkan perilaku
seseorang yang terdapat dalam jiwa yang baik, yang darinya keluar perbuatan
secara mudah dan otomatis tanpa terpikir sebelumnya.15
Pesan akhlak erat kaitannya dengan perangai atau kebiasaan manusia
yaitu, akhlak manusia dengan tuhannya dan akhlak manusia dengan sesamanya.
Sasaran dakwah atau biasa yang disebut dengan objek dakwah adalah
manusia baik perorangan atau lebih yaitu masyarakat. Didalam memahami
masyarakat berbagai pendapat yang mengasumsikannya hanya tergantung dari
mana cara memandangnya. Dalam pandangan sosiologi masyarakat mempunyai
strukktur dan mengalami perubahan-perubahan, dan di dalam masyarakat terdapat
kelompok-kelompok yang saling berinteraksi, lapisan-lapisan, lembaga-lembaga,
nilai-nilai, norma-norma, keuasaan dan perubahan-perubahan lainnya.16
Dakwah memandang bahwasanya masyarakat merupakan sasaran,
dikarenakan terdapat perorangan-perorangan yang belum tersenruh oleh ajaran
Islam, begitu juga dengan masyarakat yang sudah tersentuh dengan ajaran Islam
14
E. Hasan Shaleh, Studi IslamPerguruan Tinggi Pembinaan IMTAQ & Pengembangan Wawasan, (Jakarta: ISTN, 2000), cet. Ke-2, h.56
15
www.republikaonline.co.id Keutamaan Akhlak, Tgl: 03-03-2009 Pkl:20:00 wib
16
Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), h. 35-36
(28)
namun, masih kurangnya akan pemahaman dan pengajaran agama Islam secara
baik dan benar.
Sasaran dakwah tidak hanya pada perorangan dan masyarakat saja akan
tetapi perlu adanya perumusan dalam sasaran dakwah. Agar dakwah dapat
dilakukan secara efektif, efisien, sesuai dengan situasi dan kondisi, dan juga
sesuai dengan kemampuan atau kadar. Agar tidak terjadinya miss communication
dan miss understanding dalam penyampaian materi dakwah.
Seandainya sasaran dakwah dilihat dari strafikasi masyarakat berdasarkan
tata letak geografisnya, pendidikan dan usia. Dilihat dari tata letak geografisnya
masyarakat kota kehidupannya cenderung individualistis dan juga pola
berpikirnya rasionalis yang perlu diperhatikan dalam penyampaian dakwahnya
lebih menggunakan pendekatan-pendekatan yang rasional. Sedangkan masyarakat
desa kehidupannya cenderung berbaur dengan masyarakat yang lainnya yang
memiliki pola berpikirnya sederhana sehingga dalam penyampaian dakwah tidak
terlalu menggunakan pendekatan yang rasional dan ilmiah.
Dilihat dari pendidikannya masyarakat yang terpelajar atau pun
masyarakat yang jenjang pendidikannya tinggi cenderung mempunyai pola
berpikirnya kearah rasionalistis dan juga lebih modern, terdapat sikap yang tidak
mudah untuk menerima pemahaman-pemahaman yang lain. Sedangkan
masyarakat yang berpendidikannya rendah cenderung berpikir sederhana yang
meliputi mitos, dengan penyampain dakhnya dengan lebih banyak kepada
(29)
21
Jika dilihat dari sikap hati sasasran dakwah terhadap agama terbagi
kedalam empat golongan yaitu;
a. Yang mencintai agama
b. Yang hanya sekedar suka terhadap agama
c. Yang tidak memperdulikan terhadap agama
d. Yang membenci terhadap agama17
M. Ghazali menambahkan sasaran dakwah secaralebih terperinci
diantaranya:
a. Sasaran dakwah yang menyangkut golongan yang dilihat dari struktur
kelembagaan yaitu, masyarakat dari kalangan pemerintah dan
keluarga.
b. Sasaran dakwah yang berupa kelompok masyarakat yang dilihat dari
cultural berupa golongan priyayi, santri dan abangan terutama dalam
masyarakat jawa.
c. Sasaran dakwah yang berhubungan dengan golongan masyarakat dari
segitingkat kehidupan social ekonomi yang berupa golongan ekonomi
keatas, menengah, dan kebawah.
d. Sasaran dakwah dengan golongan masyarakat yang dilihat
kekhusussannya yaitu, masyarakat tuna susila, tuna wisma, tuna karya,
narapidana dan sebagainya.18
17
Basrah Lubis, Pengantar Ilmu Dakwah (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h. 34
18
(30)
C. Rurikasi
Rubrik dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah kepala
karangan dalam surat kabar atau media lainnya. Sedangkan menurut Onong
Uchjana Efendi mendefinisikan rubrik adalah ruangan yang terdapat pada surat
kabar, majalah, atau media lainnya, yang didalamnya berisikan yang mengenai
aspek atau kegiatan dalam kehidupan manusia. Seperti rubrik wanita, olah raga,
dan lain sebagainya.19
Rubrik dalam media cetak sama dengan menu. Menu adalah sajian-sajian
tertentu, yang khas dimana masing-masing mempunyai cita rasa dan warna yang
berbeda. Seorang yang menyukai menu A misalnya, belum tentu menyukai menu
B. Kalau buletin (media) diibaratkan dengan prasmanan, sedangkan rubrik adalah
menunya.
Asal usul istilah rubrikasi, sepertinya dimulai ketika tidak lama setelah
Gutenberg menemukan mesin cetak, banyak buku diproduksi secara massal. Pada
cetakan awal, buku-buku itu rata-rata tebal. Untuk menandai buku, buku satu
dengan buku yang lainnya, disekat dengan pita warna merah. Dalam bahasa Latin
merah berarti ruber. Karena itu hingga kini untuk menandai ruang satu dengan
ruang lainnya disebut rubrikasi, dari kata ruber tadi20.
19
Onong Uchjana efendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosda Kar ya, 1994), Cet. 8, hal. 149-150
20
R. Masri sareb Putra, MEDIA CETAK Bagaimana Merancang dan Memproduksi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 88
(31)
23
D. Internet Sebagai Media Dakwah
Berdakwah pada zaman sekarang tidak hanya bisa dilakukan oleh para
mubaligh dimasjid, dipanggung-panggung pada perayaan hari-hari besar Islam
dan juga tidak hanya para ustadz atau para kiyai berceramah di pengajiannya atau
di pondok pesantrennya, akan tetapi bisa dilakukan dengan banyak cara dan
banyak tempat banyak media yang bisa digunakan pada zaman sekarang sebagai
media dakwah seperti Televisi, Koran, majalah, Buku, lagu dan internet.
Selain beberapa media yang telah disebutkan diatas tentunya masih
banyak lagi media yang bisa dimanfaatkan untuk berdakwah salah satunya adalah
internet. Pada zaman sekarang teknologi informasi telah berkembang pesat,
internet tidak hanya menjangkau wilayah propinsi atau kabupaten tetapi telah
menjangkau wilayah pedesaan tentunya hal ini merupakan satu kabar gembira
bagi kita, walaupun internet masih terlalu mahal untuk dijangkau oleh masyarakat
lapisan bawah tetapi media ini bisa kita manfaatkan.
Pada saat sekarang internet digunakan untuk berbagai keperluan seperti
mencari berita, mengirim e-mail, belanja, chating, ngeblog atau sekedar bertukar
informasi melalui sebuah mailinglist. melalui banyak fasilitas yang ditawarkan
(32)
Teknologi komunikasi atau informasi adalah istilah yang merujuk pada
teknologi komunikasi modern yang terutama mencerminkan aplikasi computer ,
tele komunikasi, atau kombinasi keduanya (Williams, 1987).21
Internet dilihat dari bahasa tersusun dari dua kata yang diadopsi dari
bahasa inggris yaitu “International Network” . International yang berarti
internasional sedangkan Network yang berarti jaringan. Sedangkan International
Network dapat diartikan adalah jaringan internasional.
Internet adalah kumpulan berbagai computer antar wilayah-wilayah yang
dihubungkan dengan protocol atau server atau provider yang semua computer itu
saling berkomunikasi. Internet merupakan media komunikasi yang disambungkan
antara computer dengan telepon dengan perantara modem. Berbeda halnya dengan
telepon internet media komunikasi yang di komunikasikan lewat tulisan atau
gambar sedangkan telepon komunikasi yang dilakukan dengan kata-kata.
Internet juga dapat diartikan kumpulan atau jaringan-jaringan computer
yang ada di seluruh dunia, manusia yang menggunakannya dapat berinteraksi atau
berkomunikasi dari berbagai belahan dunia. Dahulu computer hanya stand alone
dengan adanya program ini computer-komputer satu sengan yang lainnya dapat
terhubung olehmodem dan dengan line telepon yang menghubungkan.
Sejarah intenet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan
Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency(DARPA)
memutuskan untuk mengadakan riset tentang bagaimana caranya menghubungkan
sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini
h. 173
21
(33)
25
dikenal dengan nama ARPANET. Pada 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang
berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi
dan membentuk sebuah jaringan.22
Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail
yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu
mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @juga
diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan "at" atau "pada".
Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika
Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama
yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun
yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn
mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal
pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas
Sussex.23
Media dakwah dilihat dari instrumennya, maka dapat dilihat dari empat
sifat. Yaitu yang bersifat visual, auditif, audio visual, dan cetak.
a. Media visual yaitu alat yang dapat dioperasikan untuk kepentingan
dakwah dengan melalui indera penglihatan sperti film, slide,
transparansi, overhead projector, gambar, foto dan lain-lain
22
Hanson, Ralph E., MASS COMMUNICATION: LIVING IN A MEDIA WORLD, (New York, America: Mc. Graw-Hill Companies, 2005),h. 269
23
Feri Sulianta, CYBERWORLD ETHICS (yang perlu remaja & orang tua ketahui), (Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2007), h. 59-60
(34)
b. Media auditif yaitu alat-alat yang dapat dioperasikan sebagai sarana
penunjang dakwah yang dapat ditangkap melalui indera pendengaran,
seperti radio, tape recorder, telepon, telegram dan sebagainya
c. Media audio visual yaitu alat-alat dakwah yang dapat didengar juga
sekaligus dapat dilihat, seperti movie film, televisi, video, dan
sebagainya
d. Media cetak yaitu cetakan dalam bentuk tulisan dan gambar sebagai
pelengkap informasi tulis, seperti bulletin, surat kabar, majalah dan
sebagainya.24
Dari penjelasan diatas berbagai macam media dakwah yang dapat dipakai
internet masuk kedalam media dakwah yang bersifat audio visual dikarenkan
internet dapat dilihat dan didengar oleh panca indera.
Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin mengatakan; Bahwa setiap
sarana yang bisa digunakan untuk dakwah, maka kaum muslimin harus
menggunakannya. Dahulu, sarana dakwah hanya terbatas pada ceramah, tulisan
dan diskusi antara juru dakwah dan yang didakwahi, serta halaqah-halaqah ilmiah,
(disamping sarana-sarana lainnya) sebagai pengamalan
Adapun zaman sekarang, kita perlu menempuh setiap sarana yang bisa
digunakan untuk mengajak kepada Islam. Seperti ; radio, televisi, bulletin
(selebaran ilmiah), penerbitan makalah-makalah Islami di Koran-koran dan
majalah-majalah yang baik, termasuk juga sarana internet yang muncul di zaman
ini dan telah merambah ke seluruh dunia
24
H. Hasanuddin, Hukum Dakwah Tinjauan Aspek Hukum Dalam Berdakwah di Indonesia, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h. 43-44
(35)
27
Kiranya, para ahli ilmu dan para da'i perlu menempuh jalur ini untuk
menyebarkan makalah-makalah dan ceramah-ceramah yang bermanfaat serta
wejangan-wejangan yang benar agar bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang
menghendaki kebaikan, mengharapkan ilmu dan melaksanakannya
Karena internet telah ada dan hadir di negeri ini, maka jangan dibiarkan
digunakan oleh kaum Nasrani, Yahudi, kaum musyrikin, para ahli bid'ah, para ahli
maksiat dan ahli kemunafikan untuk menyebarkan pemikiran-pemikiran mereka
sehingga mengelabui orang-orang yang menyambangi situs-situs mereka lalu
berbaik sangka terhadap mereka, meyakini saran dari mereka dan kebenaran
wejangan mereka
Akibatnya, sesatlah orang-orang yang menemukan makalah-makalah
tersebut, yang berisi kekufuran, bid'ah, kemaksiatan dan fitnah, baik yang nyata
maupun yang tersembunyi
Tapi jika digunakan oleh para ahli ilmu yang benar, ahli tauhid dan
keikhlasan, maka mereka bisa mempersempit ruang lingkup para penyebar
kerusakan, dan makalah-makalah mereka bisa bermanfaat bagi orang-orang yang
menginginkan kebenaran dan bermaksud memanfaatkannya dengan beramal
shalih dan berilmu yang bermanfaat”25
Di Indonesia situs-situs Islam mulai marak sekitar awal tahun 1999. Situs
myquran.com, al-islam.or.id, laskarjihad.or.id, kisdi.or.id, pesantrenvirtual.com,
iiman.co.id, hidayatullah.com, republika.co.id dan banyak lagi yang lainnya mulai
menyemarakkan Internet dengan berbagai format sajian. Perkembangannya
25
(36)
kemudian semakin pesat di tahun 2000-an dengan masuknya berbagai investasi
asing di Indonesia yang berhubungan dengan Internet. Format penampilan pun
berbeda-beda bahkan semakin tersegmentasi sesuai dengan kebutuhan yang ada di
masyarakat. Myquran.com menampilkan situs komunitas kolaboratif dimana
pengunjung situs dapat memanfaatkan berbagai fasilitas yang ada seperti Al
Qur’an online, direktori situs islam, forum diskusi, chatroom, berita serta artikel
dan berbagai sarana interaktif lainnya yang disumbangkan oleh para pengunjung
dan anggotanya. Sasarannya adalah pemakai internet usia 17 sampai 35 tahun
yang merupakan segmen pemakai Internet terbesar dewsa ini.26
Sebagai produk teknologi, Internet bisa dikatakan tidak bebas nilai karena
teknologi pada dasarnya dibuat untuk membantu memecahkan masalah dan untuk
memenuhi kebutuhan manusia dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Namun,
dari sisi pemakai, baik atau buruk suatu alat sebagai produk teknologi pada
akhirnya tergantung pada bagaimana kita menggunakannya dan bagaimana kita
melihatnya. Pada akhirnya nilai positif atau negatif produk teknologi akan
ditentukan oleh niat dan motivasi yang akan menjadi penentu apakah suatu alat
akan menjadi bermanfaat atau mudharat.
Disini, diperlukan pendekatan yang terbaik untuk menjelaskan kepada
masyarakat mengenai suatu produk teknologi dalam hal ini adalah internet.
Utamanya adalah komunitas-komunitas muslim tradisional yang menjadi center of
influence masyarakat muslim Indonesia selama beradab-abad. Sejak jaman para
26
http://icus2ays.blogspot.com/2008/04/internet-media-dakwah-alternatif.html, Tgl: 02- 05-2009, Pkl: 20:00 wib
(37)
29
wali sampai zaman sekarang ini peran komunitas tradisional dan figur tradisional
yang kharismatis sangat signifikan bagi masyarakat Indonesia.
Fenomena dakwah digital atau Internet di Indoneisia dewasa ini semakin
marak seiring dengan berkembangnya teknologi informasi (TI) di dunia.
Sebagaimana telah disebutkan, Internet komersial baru masuk ke Indonesia pada
tahun 1994, dengan dibukanya IndoNet di Jakarta, sebagai Internet Service
Provider (ISP) pertama di Indonesia. Salah satu pelopor penggunaan Internet
sebagai media da’wah adalah seperti yang dilakukan oleh kelompok Jaringan
Informasi Islam (JII). JII yang dibidani oleh jebolan Pusat Teknologi Tepat Guna
(Pustena) Masjid Salman ITB tersebut sudah sejak sekitar tahun 1997-1998
bergulat dengan teknologi e-mail yang diaplikasikan ke dalam pesantren-
pesantren, membentuk apa yang disebut dengan Jaringan Pondok Pesantren.
Kemudian pada sekitar tahun 1998-1999 mulai marak aneka mailing-list
(milis) Indonesia bernuansa Islami semisal Isnet dan Al Islam. Baru kemudian
pada tahun 1999-2000 bermunculanlah situs-situs Islam di Indonesia, yang tidak
sekedar situs-situs institusi Islam, tetapi berisi aneka informasi dan fasilitas yang
memang dibutuhkan oleh umat Islam. Maka lengkaplah Internet menjadi salah
satu media rujukan dan media dakwah Islam Indonesia.
Masuknya Internet dalam aspek kehidupan umat Islam mulai menggeser
pemikiran-pemikiran lama. Menjadi santri kini tidak harus diidentikkan dengan
sarung dan mengaji di langgar saja. Menjadi da’i yang ikhlas tidak mesti selalu
(38)
Sekedar contoh, para santri Pesantren Darunnajah di Ulujami Jakarta
Selatan ternyata telah akrab dengan e-mail karena di dalam pesantren tersebut ada
sebuah warnet yang dipergunakan bergantian antara santri pria dan wanita. Ada
pula pesantren Annida di Bekasi, yang memang telah benar-benar memberikan
materi pendidikan e-mail dan Internet kepada para santri-santrinya.
E. Pengertian Analisis Isi
Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan
mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa.
Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol
coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi
interpretasi.
R. Holsty mendefinisikan Analisis isi (content analysis) adalah suatu
metode analisis pesan dalam suatu cara yang sistematis dan menjadi petunjuk
mengamati serta menganalisa pesan-pesan tertentu yang idsampaikan oleh
komunikator. Yang menjelaskan batasan tentang analisis dengan pendekatan
kuantitatif yang mengutamakan ketepatan dalam mendefinisikan isi pesan seperti
perhitungan dan penyebutan yang berulang dari kata-kata tertentu, konsep, tema
atau penyajian suatu informasi. Analisis isi (content analysis) juga dapat
pendekatannya dengan kualitatif yang lebih menganalisis kepada isi pesan yang
terkandung dalam sebuah tulisan.
Klaus Krippendroff Analisis isi (content analysis) adalah suatu teknik
(39)
31
untuk menghasilkan konteksnya. Sebagai sebuah teknik penelitian, analisis isi
(content analysis) harus mencakup prosedur-prosedur khusus untuk memproses
data ilmiah.27
Sebagaimana semuanya teknik penelitian, Analisis isi (content analysis)
bertujuan memberikan pengetahuan , membuka wawasan yang baru, penyajian
data dan fakta dengan panduan praktis dalam pelaksanaannya
Analisis isi merupakan suatu metode untuk mempelajari dan menganalisis
komunikasi secara sistematik, objektif dan kuantitatif terhadap pesan yang
tampak. Dan pada prinsipnya analisis isi memegang prinsip sistematik, prinsip
objektif, prinsip kuantitatif, prinsip isi yang nyata.28
Analisis Isi bersifat deskriptif, yaitu deskripsi isi-isi komunikasi. Dalam
praktiknya, hal ini mudah dilakukan dengan cara melakukan perbandingan.
Perbandingan pesan (message) dokumen yang sama pada waktu yang berbeda.
Dalam hal ini analisis dapat membuat kesimpulan mengenai kecenderungan isi
komunikasi, Perbandingan pesan (message) dari sumber yang sama/tunggal dalam
situasi-situasi yang berbeda. Dalam hal ini, studi tentang pengaruh situasi
terhadap isi komunikasi, Perbandingan pesan (message) dari sumber yang sama
terhadap penerima yang berbeda. Dalam hal ini, studi tentang pengaruh ciri-ciri
audience terhadap isi dan gaya komunikasi, Analisis antar-message, yaitu
perbandingan isi komunikasi pada waktu, situasi atau audience yang berbeda.
27
Klaus Krippendroff, Analisis Isi: Pengantar Teori dan Metodologi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993), cet. Ke-2, h.15
28
Racmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (disertai contoh praktis riset media, public relation, advertising, komunikasi pemasaran), (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), h. 228-229
(40)
Dalam hal ini, studi tentang hubungan dua variabel dalam satu atau sekumpulan
dokumen (sering disebut kontingensi (contingency), dan Pengujian hipotesis
mengenai perbandingan message dari dua sumber yang berbeda, yaitu perbedaan
antar komunikator.
Holsti (dalam Bailey, 1987), mendaftar tujuh tujuan analisis isi, yakni
sebagai berikut:
a. Untuk menjelaskan kecenderungan isi komunikasi
b. Untuk menjelaskan karakteristik yang diketahui dari sumber-sumber
kepada pesan-pesan yang dihasilkan
c. Untuk memeriksa atau mengaudit isi komunikasi terhadap standar
yang berlaku
d. Untuk menganalisis teknik persuasi
e. Untuk menganalisis gaya suatu tulisan
f. Untuk menghubungkan atribut (sifat dan perlengkapan) yang diketahui
dari audiens kepada pesan-pesan yang dihasilkan bagi mereka
g. Untuk menjelaskan pola-pola komunikasi.
Metode analisis isi (content analysis) sangat tepat digunakan dalam bidang
ilmu komunikasi karena yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah isi pesan
yang disampaikan oleh suatu media komunikasi.29
Kategori dalam analisis isi merupakan instrument pengumpul data, yang
fungsinya identik dengan kuesioner dalam survey. Agar nilai yang didapat secara
1, h. 18
29
(41)
33
objektif, maka kategorisasi harus dijaga reliabilitasnya. Terlebih lagi kategorisasi
yang dibuat sendiri oleh periset sehingga belum memiliki standar yang telah
teruji, oleh karena itu sebaiknya dilakukan uji reliabilitas.
Kategori harus menggambarkan tujuan penelitian, lengkap (mendalam)
dan independen. Yang disebut dengan independen di sini adalah bahwa nilai pada
suatu kategori tidak menentukan nilai pada kategori yang lain.
Kategori hendaknya mencukupi untuk tujuan studi. Setelah peneliti
membatasi tujuan studinya, maka ia harus mengkonstruk seperangkat kategori
yang sesuai. Seperti halnya kategori-kategori untuk penelitian observasi, kategori
untuk analisis isi pada umumnya tidak berasal dari teori, namun dibentuk dengan
menguji dokumen yang dipelajari, serta menegaskan unsur-unsur umum apa saja
(42)
BAB III
GAMBARAN UMUM REPUBLIKA ONLINE
A. Sejarah Republika Online
Republika adalah koran nasional yang dilahirkan oleh kalangan komunitas
Muslim bagi publik di Indonesia. Penerbitan tersebut merupakan puncak dari
upaya panjang kalangan umat, khususnya para wartawan profesional muda yang
telah menempuh berbagai langkah. Kehadiran Ikatan Cendekiawan Muslim se -
Indonesia yang dapat menembus pembatasan ketat pemerintah untuk izin
penerbitan saat itu memungkinkan upaya-upaya tersebut berbuah. Republika terbit
perdana pada 4 Januari 1993.
Penerbitan Republika menjadi berkah bagi umat. Sebelum masa itu,
aspirasi umat tidak mendapat tempat dalam wacana nasional. Kehadiran media ini
bukan hanya memberi saluran bagi aspirasi tersebut, namun juga menumbuhkan
pluralisme informasi di masyarakat. Karena itu kalangan umat antusias memberi
dukungan, antara lain dengan membeli saham sebanyak satu lembar saham per
orang.PT Abdi Bangsa Tbk sebagai penerbit Republika pun menjadi perusahaan
media pertama yang menjadi perusahaan publik.
Mengelola usaha penerbitan koran bukan perkara sederhana. Selain sarat
dengan modal dan sarat SDM, bisnis inipun sarat teknologi. Keberhasilan
Republika menapaki usia 15 tahun merupakan buah upaya keras manajemen dan
seluruh awak pekerja di PT Abdi Bangsa Tbk yang dilakukan oleh perusahaan
yang menerbitkan koran ini sejak 1993 untuk mengelola segala kerumitan itu.
(43)
35
Selain dituntut piawai berhitung, pengelola koran juga harus jeli, cerdik,
dan kreatif bersiasat untuk tetap bertahan dan memenangkan persaingan. Sejak
awal, Republika memang dekat dengan "sesuatu yang baru". Tatkala lahir,
Republika menggebrak dengan tampilan "Desain Blok" yang tak lazim. Republika
pun mampu menyabet gelar juara pertama Lomba Perwajahan Media Cetak 1993.
Tahun 1995, Republika membuka situs web di internet. Republika menjadi
yang pertama mengoperasikan Sistem Cetak Jarak Jauh ( SCJJ ) pada tahun 1997.
Pendekatan juga dilakukan kepada komunitas pembaca lokal. Republika menjadi
salah satu koran pertama yang menerbitkan halaman khusus daerah. Selalu dekat
dengan publik pembaca adalah komitmen Republika untuk maju.1
Mulai tahun 2004, Republika dikelola oleh PT Republika Media Mandiri (
RMM ). Sementara PT Abdi Bangsa naik menjadi perusahaan induk ( Holding
Company ). Di bawah PT RMM, Republika terus melakukan inovasi penyajian
untuk kepuasan pelanggan.Segala kreativitas dicurahkan untuk sedapat mungkin
membuat Republika selalu dekat dan meladeni keinginan publik.
B. Visi dan Misi Republika Online Visi
Menjadikan HU REPUBLIKA sebagai koran umat yang terpercaya dan
mengedepankan nilai-nilai universal yang sejuk, toleran, damai, cerdas, dan
profesional, namun mempunyai prinsip dalam keterlibatannya menjaga persatuan
Bangsa dan kepentingan umat Islam yang berdasarkan pemahaman Rahmatan Lil
Alamin.
1
(44)
Misi
1. Menciptakan dan menghidupkan system manajemen yang efisien dan efektif,
serta mampu dipertanggung jawabkan secara professional.
2. Menciptakan budaya kerja yang sehat dan transparan
3. Meningkatkan kinerja dengan menciptakan system manajemen yang
kondusif dan professional.
4. Meningkatkan penjualan iklan dan Koran sementara menekankan biaya
operasinal.
5. Memprioritaskan pengembangan pemasaran Harian Umum Republika di
jabodetabek, tanpa harus mematikan di daerah yang sudah ada.
6. Merajut tali persaudaraan dengan organisasi-organisaasi Islam di Jakarta.
7. Bekerjasama dengan mitra usaha di dalam pengembangan pasar Harian
Umum Republika di luar pulau jawa.
8. Mengamati peluang pengembangan Koran komunitas seperti, Bintaro pos,
Depok pos, Bekasi pos, atau jenis Koran lainnya.
9. Mengelola kantor perwakilan sebagai “semi otonomi”
10. Menjadikan PT. REPUBLIKA MEDIA MANDIRI sebagai system company
yang sehat.
(45)
37
C. Struktur Redaksi Surat Kabar Republika Tahun 2009
Pemimpin Redaksi Ikhwan Kiram Mashuri, Wakil Pemimpin Redaksi
Nasihin Masha (ink), Redaktur Pelaksana Agung P. Vazza, Kepala newsroom
Arys Hilman (rys), Redaktur Senior Anif Punto Utomo (nif), Wakil Redaktur
pelaksana I Elba Damhuri (erd), Wakil Redaktur pelaksana II Selamat Ginting
(gin), Wakil Redaktur pelaksana III/Art Director Sri Kumara Dewatasari,
Asredpel I (Ekonomi) Nurul S. Hamami (nul), Asredpel II (OR, Hiburan, Intern.)
Rachmat Hadi Sucipto (rhs), Asredpel III (Special Product) Bidramnanta,
Asredpel IV (Nasional) Subroto (sbt), Asredpel V (Ahad dan Akhir Pekan)
Nina Chairani (poy), Asredpel VI (Agama) Ali Ridho, Asredpel VII
(investigasi) Irwan Ariefyanto (one), Sekretaris Redakasi Fachrul Ratzi (fr),
Kepala Republika Online Yayat Sipriyatna.
Republika online meliputi bagian-bagian 1. Community and Blog
2. Agama
3. News
4. Economy
5. Sporf
6. Entertain
7. Konsultasi, kolom, produk Halal, Fatwa
(46)
D. Rubrikasi Tausiyah Republika Online
Kehadiran Republika di Internet merupakan jawaban para pengelolanya
untuk menjejaki teknologi informasi global yang juga baru masuk ke Indonesia.
Didalamnya republika online terdapat berbagai macam kolom, feature, rubric dan
lain sebagainya yang berisikan mengenai meliputi masalah-masalah sosial,
ekonomi, politik, agama, budaya, hingga pariwisata.
Akan tetapi yang selama ini diketahui atau yang dikenal dalam rubrik
hikmah saja yang berisikan atau bercirikan masalah-masalah keagamaan. Akan
tetapi bukan hanya rubrik hikmah saja dalam rebublika online terdapat Islam
Mancanegara, Khasanah, Pengalaman Rohani, Tausiyah, Mutiara Islam, Islam
Nusantara, Ensiklopedia Islam dan masih banyak lainnya.
Yang menjadi pusat perhatian penulis adalah rubrik tausiyah yang tidak
jauh beda dengan rubric hikmah yang memuat masalah-masalah agama Islam
yang dikarang oleh berbagai pakar keagamaan Islam. Akan tetapi yang
membedakan rbrik tausiyah dengan yang lainnya didalamnya terkumpul dalam
satu hari berbagai artikel-artikel yang memuat tentang masalah-masalah
keagamaan.
Rubrik tausiyah yang berada dalam republika online beralokasikan
disamping kolom Pengalaman Rohani dan dibawah rubrik Hikmah, akan tetapi
(47)
BAB IV
ANALISA RUBRIK TAUSIYAH REPUBLIKA ONLINE
A. Pesan Dakwah Dalam Rubrik Tausiyah Republika Online
Dakwah adalah suatu usha untuk mengkomunikasikan ajaran-ajaran Islam
kepada mad`unya. Dakwah dapat dilakukan dengan berbagai cara dan media,
dalam penyampaiannya dakwah membutuhkan unsur-unsur seperti da’i, mad`u, isi
pesan, media dan metodenya. Agar dakwah dapat berjalan lancer dan berhasil
pesan yang akan disampaikan oleh seorang da’i harus menggunakan bahasa yang
dapat diterima oleh mad`unya.
Pesan dakwah adalah pernyataan-pernyataan yang bersumber dari Al-
Qur`an dan As-Sunnah yang disampaikan untuk mengajak manusia agar
mengikuti ajaran Islam.1 Untuk mengetahui pesan-pesan dakwah yang terdapat
dalam rubric Tausiyah di republika online pada tanggal 01 Januari 2009 (Pkl:
11:35-15:29 WIB), maka penulis melakukan pengolahan data sekaligus
menganalisanya untuk selanjutnya mengelompokkan dalam beberapa kategori,
yaitu, aqidah, akhlak, dan syari`ah.
Pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam rubrik Tausiyah selanjutnya
akan dianalisaberdasarkan jumlah paragraph dalam tulisan. Untuk lebih jelasnya
akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
1
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1987), cet.ke-1, h. 43
Tabel. 3 Edisi, Judul Penelitian
(48)
1 01-01-2009
11:35:00 Hikmah Shalat Khusyuk 14
2 01-01-2009
13:26:00 Teladan Haji Mabrur 14
3 01-01-2009
12:20:00 Indahnya Menjaga Pandangan 18
4 01-01-2009
13:36:00 Yang Membutakan Kebenaran 17
5 01-01-2009
13:37:00 Ramadhan Yang Istimewa 13
6 01-01-2009
13:40:00
Amal-Amal Penyelamat Umat
Muhammad 16
7 01-01-2009
13:43:00 Sabar Itu Indah 18
8 01-01-2009
14:36:00 Suami. Pemimpin Bagi Keluarga 13
9 01-01-2009
15:25:00 Ilmu Yang Bermanfaat 19
10 01-01-2009
15:29:00 Jiwa Mandiri Kunci Harga Diri 15
Jumlah
157Dari penelitian yang telah penulis lakukan dengan metode analisis isi
(content analysis) terhadap Rubrik Tausiyah pada Republika Online pada tanggal
01 Januari 2009 (Pkl: 11:35-15:29 WIB), penulis mendapatkan data seperti tabel
(49)
41
Table. 4 Hasil Rincian Masing- masing Juri * Kategori
Juri Aqidah Akhlak Syari’ah Jumlah
I (Suryana) 16 83 58 157
II (Andin Sudirman S.Pd.I)
13 86 58 157
III (Rachman Karsono)
13 92 52 157
Jumlah 42 261 168
-Tabel. 5 Kecenderungan Isi Pesan Dakwah
Rubrik Tausiyah tanggal 01 Januari 2009 (Pkl: 11:35-15:29 WIB)
KATEGORI
F (Frekuensi)
P (Prosentase)
AKHLAK 87 55.42%
SYARI`AH 56 35.66%
AQIDAH 14 8.92%
JUMLAH 157 100%
Dari tabel diatas dapat penulis simpulkan, bahwa penulis membagi
kedalam tiga kategori yaitu aqidah, akhlak, dan syari`ah. Dan dari ketiga kategori
tersebut, kategori akhlak mendapatkan prosentase 55.42%, syari`ah 35.66%, dan
aqidah 8.92%.*
*
Perhitungan Terlampir *
(50)
Tabel. 6 Kesepakatan Antar Juri
Antar Juri Item Sepakat Tidak Sepakat Nilai
I-II 157 127 30 0.80
II-III 157 133 24 0.84
I-III 157 139 18 0.88
Penelitian ini penulis anggap falid dikarenakan dari hasil Komposit
Reliabilitynya berjumlah 0,94.*
Menurut data diatas, kategori akhlaklah yang mendapatkan prosentase
paling tinggi sebesar 55.42%. Pada kali ini Republika Online lebih mengutamakan
isi pesannya dalam masalah akhlak, seperti yang telah disabdakan oleh Rasulullah
SAW yang artinya:
"Muslim yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaknya." (HR Tirmidzi dan Ahmad).
Hadis ini mengungkapkan hal yang sangat penting dalam Islam, yaitu
akhlak. Selain masalah tauhid dan syariat, akhlak memiliki porsi pembahasan
yang sangat luas. Setidaknya ada enam dimensi akhlak dalam Islam, yaitu:
1. Akhlak kepada Allah SWT. Diaplikasikan dengan cara mencintai-Nya,
mensyukuri nikmat-Nya, malu berbuat maksiat, selalu bertobat, bertawakkal,
dan senantiasa mengharapkan limpahan rahmat-Nya.
2. Akhlak kepada Rasulullah SAW. Diaplikasikan dengan cara mengenalnya
lebih jauh, kemudian berusaha mencintai dan mengikuti sunnah-sunnahnya,
*
(51)
43
termasuk pula banyak bershalawat, menerima seluruh ajaran beliau dan
menghidupkan kembali sunnah-sunnah yang beliau contohkan.
3. Akhlak terhadap Alquran. Diaplikasikan dengan membacanya penuh
perhatian, tartil. Kemudian berusaha untuk memahami, menghapal, dan
mengamalkannya.
4. Akhlak kepada orang-orang di sekitar kita, mulai dari cara memperlakukan
diri sendiri, kemudian orangtua, kerabat, tetangga, hingga saudara seiman.
5. Akhlak kepada orang kafir. Caranya adalah dengan membenci kekafiran
mereka. Namun, kita harus tetap berbuat adil kepada mereka. Agama
memperbolehkan kita berbuat baik pada mereka selama hal itu tidak
bertentangan dengan syariat Islam, atau untuk mengajak mereka pada Islam.
6. Akhlak terhadap lingkungan dan makhluk hidup lain. Caranya dengan
berusaha menjaga keseimbangan alam, menyayangi binatang, melestarikan
tumbuh-tumbuhan, dan lainnya.2
B. Analisis Perkategori Isi Pesan 1. Akhlak
Pesan akhlak yang terdapat Rubrik Tausiyah tanggal 01 Januari 2009 (Pkl:
11:35-15:29 WIB) paling dominan, karena pesan akhlak yang dimuat dalam
rubrik tausiyah pada edisi tersebut mencapai 87 item dari 157 item dan mendapat
55.42%.
2
KH Abdullah Gymnastia, Keutamaan Akhlak , (Republika Online) diakses Jumat, 09 Januari 2009 pukul 15:30
(52)
Tabel. 7 Hasil Analisis Isi Pesan Akhlak
Akhlak Edisi
Mahmudah Mazmumah
1 2 3 1 2 3
01-01-2009 11:35:00
3 - 3 - -
-01-01-2009 13:26:00
9 9 9 4 4 4
01-01-2009 12:20:00
10 8 10 4 6 6
01-01-2009 13:36:00
5 5 5 9 9 9
01-01-2009 13:37:00
1 2 2 1 - 1
01-01-2009 13:40:00
1 3 2 1 -
-01-01-2009 13:43:00
11 14 15 3 3 2
01-01-2009 14:36:00
2 3 2 2 - 2
01-01-2009 15:25:00
1 5 5 7 5 5
01-01-2009 15:29:00
7 9 9 2 1 1
(53)
45
Tabel. 8 Rincian Hasil Analisis Pesan Akhlak
Akhlak Juri
Mahmudah Mazmumah Jml. Frekuensi
1 50 33 0.52
2 58 28 0.54
3 62 30 0.58
Akhlak merupakan refleksi atau cerminan dari keimanan seseorang dalam
menjalani hidup di dunia ini. Seperti hal yang tergambarkan dalam potongan
paragraph-paragraph diwah ini:
Teladan Haji Mabrur (Khutbah Arafah 1424 H)
Kamis, 08 Januari 2009 pukul 13:26:00
Bukankah kita pernah mendengar bahwa ciri orang munafik itu ada tiga, yaitu jika dia berkata dia berdusta, jika dia berjanji dia tidak tepati, jikalau dia diberi amanah dia khianat. Ketahuilah, kita sekarang mengemban amanah untuk menjadi seorang suri tauladan. Sebaik-baik haji mabrur adalah haji yang mampu memberi teladan. Keteladanan adalah kekuatan bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh menjadi tauladan.
Kita harus menjadikan masjid sebagai tempat yang menyenangkan bagi kita. Jangan sampai ada haji yang pulangnya tidak mengenal shalat, jangan sampai ada haji yang tidak pernah menyentuh masjid, jangan pernah ada haji seluruh keluarganya tidak mengenal sujud. Naudzubillah mindzalik. Saudaraku, haji mabrur adalah haji yang mampu menjadi teladan di dalam berakhlak.
Karena itu, jangan pernah terlintas pikiran dan perkataan kita, sesuatu yang menjurus pada perbuatan nista, zina, dan kotor, naudzubillah mindzalik.
(54)
Bagaimana mungkin orang yang telah dimuliakan di hadapan para malaikat, berlaku hina dengan berkata zina, berpikir zina, dan melumuri tubuhnya dengan perbuatan zina. Haji yang awalnya dimuliakan Allah kemudian dia lumuri dirinya dengan perbuatan nista adalah seburuk-buruknya haji.
Saudaraku, tutur kata kita mencerminkan siapa diri kita. Semakin kotor ucapan kita, maka semakin tidak bermutu diri kita. Maka, pastikanlah seorang haji yang mabrur mampu menjadi teladan dalam memilih kata dan sikapnya. Nabi Muhammad SAW adalah seorang yang berbicaranya benar, sedikit, tapi bernilai. Sepatutnya seorang haji mabrur sangat memilih kata yang akan dia ucapkan. Tidak ada lagi bagi kita untuk senang berdebat, mengumbar emosi, ataupun memprovokasi.
Setiap seorang muslim sebagai hamba Allah sangat merindukan
panggilan-Nya untuk menunaikan rukun Islam yang kelima yaitu ibadah haji.
Seseorang yang melaksanakan ibadah haji bukan hanya untuk status sosial mereka
dalam kehidupannya sehari-hari, akan tetapi ibadah haji merupakan sarana
penghambaan diri manusia ,kepada Allah selaku Tuhannya.
Ibadah haji yang dilakukan banyak menuai hikmah tersirat di dalamnya
karena kita dianjurkan untuk menanggalkan kecintaan terhadap dunia yang
berlebihan. Ibadah haji mengajarkan kita untuk tidak sombong, dan mengajarkan
akhlak-akhlak yang terkandung dalam setiap pelaksanaan ibadahnya3.
Sebagaimana Allah berfirman:
3
K.H. M. Rusli Amin, MA., Pesan Moral Ibadah Haji, (Jakarta: Al-Mawardi Prima, 2001), h. 9-10
(55)
47
Artinya : “dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali- kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” (Q.S. Al-Israa: 37)
Secara umum, kemabruran ibadah haji seseorang ditunjukkan melalui
perubahan sikap, mental, dan perilaku seseorang hingga menjadi lebih baik dari
sebelum melaksanakan ibadah haji dan meningkatnya kualitas ibadah. Hal ini
seperti yang diungkapkan Dr Zaid bin Muhammad Al Rumany dalam bukunya
yang berjudul ”Al Hajju wal Hujjaj Amwaj wa Atsbaj”: ”Seseorang haji yang
kembali dari tanah haram, dia akan memulai hidupnya dengan lembaran baru,
menapak jalan yang kokoh dalam beribadah, dalam pergaulan dan dalam
berakhlak. Maka dia menjadi orang yang tampil beda dengan sikap jujur dalam
kerjasama, banyak melakukan kebaikan, mencurahkan amar makruf dan hatinya
bersih”.
Yang Membutakan Kebenaran
Kamis, 01 Januari 2009 pukul 13:36:00
Hal lain yang juga dapat membahayakan kita adalah perasaan cinta dan kasih sayang yang berlebihan. Semakin melewati takaran, seperti halnya perasaan marah dan benci, perasaan cinta pun dapat membutakan kebenaran. Cinta yang berlebihan dari seorang istri terhadap suaminya, akan melahirkan perasaan cemburu yang berlebihan pula.
Hatinya akan menjadi kotor dan terus bertambah kekotorannya lantaran berkecamuk perasaan curiga dan buruk sangka terhadap apapun yang dilakukan
(56)
suami. Setiap saat timbul perasaan waswas, cemas, dan gelisah tanpa sebab, serta sangat berkeinginan untuk membatasi ruang gerak suaminya. Dengan demikian, butalah ia dari kebenaran.
Runtuhnya kemuliaan, sumber dari segala fitnah, dan semua kesalahan
adalah karena cinta kepada dunia dan melupakan kehidupan akhirat kelak. Pada
Rasul tidak ada cinta dunia kecuali cinta terhadap Allah, cinta terhadap
kemuliaan.
Dalam hadits Rasulullah SAW, bersabda yang artinya:”akan datang kepada ummatku suatu zaman, mereka mencintai lima hal dan melupakan lima hal yaitu: mereka mencintai dunia tetapi melupakan akhirat, mereka mencintai hidup tetapi melupakan kematian, mereka mencintai bangunan tetapi melupakan kuburan, mereka mencitai harta tetapi melupakan perhitungan dan mereka mencintai makhluk tetapi melupakan khalik (Allah) ”4
Rasulullah merupakan contoh seorang pemimpin yang dicintai sampai ke
lubuk hati yang paling dalam. Rasul adalah contoh seorang suami yang benar-
benar menjadi suri tauladan dan kebanggaan bagi keluarganya. Rasul juga contoh
seorang pengusaha yang dititipi dunia, tapi tidak diperbudak oleh dunia yang
dimilikinya. Kalau orang sudah mencintai sesuatu maka dia akan diperbudak oleh
apa yang dicintainya.
Orang yang sudah cinta terhadap dunia, akan sombong, dengki, serakah
dan berusaha dengan segala cara untuk mencapai segala keinginannya, oleh
karena itu yakinlah bahwa dunia itu total milik Allah. Segala sesuatu yang kita
miliki baik sedikit maupun banyak semuanya milik Allah. Dalam mencari rizki
janganlah mempergunakan kelicikan karena dengan kelicikan atau tidak dengan
kelicikan datangnya tetap dari Allah.
4
Ibnu Hajar Al-Asqalany penerjemah: Drs. I. Solihin, Nashaihul Ibad, (Jakarta: Pustaka Amani, 1998), h.191-192
(1)
62
Jiwa Mandiri Kunci Harga Diri
Kamis, 01 Januari 2009 pukul 15:29:00Kehormatan dan kemuliaan yang sebenarnya adalah ketika hati kita bebas dari bergantung kepada selain Allah SWT. Perjuangan kita untuk menjaga harga diri dari meminta-minta kepada selain Allah adalah bukti kemuliaan kita. Jiwa mandiri adalah kunci harga diri.
Sudah menjadi keniscayaan, jika kita bersandar kepada selain Allah, pasti kita akan takut kalau sandaran itu diambil orang. Tapi bila kita bergantung kepada Allah SWT, maka tak ada sedikitpun keraguan dan kecemasan yang akan menghampiri. Allah tidak akan mengabaikan orang yang bersungguh-sungguh berharap kepada-Nya. Dalam sebuah hadis qudsi disebutkan, "Apabila seorang hamba-Ku mendekati-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari. Apabila ia mendekati-Ku satu jengkal, maka Aku akan mendekatinya satu hasta".
Bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dengan sebenar-benarnya, maka tidak ada keraguan didalam hatinya, mereka itulah yang senantiasa bergan tung kepada
Allah. Karena keimanan yang besar merupakan rahmat yang paling besar yang diberikan oleh Allah kepada sesesorang yang dikehendaki-Nya.
(2)
Dari uraian tentang Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Rubrik Tausiyah
Pada Republika Online, dalam aktivitas dakwah melalui media internet dan
yang berhubungan dengannya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
A. Kesimpulan
1. Aktivitas dakwah ternyata tidak hanya dapat dilakukan diatas mimbar saja melainkanmasih banyak metode dan media-media yang dapat menunjang keberhasilan dari sebuah aktivitas dakwah. Zaman modern yang seperti ini internet tepat untuk dijadikan media dakwah yang efisien, karena dapat diakses dengan cepat.
2. Republika online dalam rubrik tausiyahnya menyajikan informasi keagamaan yang ditulis dari beberapa pakar. Banyak isi pesannya yang menarik dan untuk mempertebal keimanan kita. Setelah penulis mengadakan penelitian didapatkan pesan-pesan akhlak, syari’ah, dan aqidah yang terkandung didalamnya.
3. Pesan akhlak yang terdapat Rubrik Tausiyah tanggal 01 Januari 2009 (Pkl: 11:35-15:29 WIB) paling dominan, karena pesan akhlak yang dimuat dalam rubrik tausiyah pada edisi tersebut mencapai 87 item dari 157 item dan mendapat 55.42%.
(3)
64
4. Pesan syari`ah yang terdapat Rubrik Tausiyah tanggal 01 Januari 2009 (Pkl: 11:35-15:29 WIB) cukup dominan, karena pesan syari`ah yang dimuat dalam rubrik tausiyah pada edisi tersebut mencapai 56 item dari 157 item dan mencapai 35.66%.
5. Pesan aqidah yang terdapat Rubrik Tausiyah tanggal 01 Januari 2009 (Pkl: 11:35-15:29 WIB) dominan, karena pesan aqidah yang dimuat dalam rubrik tausiyah pada edisi tersebut mencapai 14 item dari 157 item dan mencapai 8.92%.
B. Saran-saran
1. Kepada Republika Online, jangan haya sebatas itu saja dalam menyajikan materi-materi keagamaannya, lebih ditigkatkan kembali dalam hal tampilan, agar banyak yang mengunjungi website Republika Online.
2. Kepada para aktivis dakwah hendaknya jangan menyerah dalam menyampaikan kebenaran, semoga Allah memuliakan bagi orang-orang yang menolong agama Allah.
3. Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi, hendaknya mengirimkan beberapa mahasiswanya untuk berdakwah, sehingga dapat mengasah keilmuannya dan mempraktekannya. Dan membuat website dakwah untuk memperbanyak komunitas dakwah di internet.
(4)
Abdullah, Allamah Sayyid. Thariqah Menuju Kebahagiaan, (Bandung: Mizan. 1995
‘Abidin, Muhammad Abu al-Yusr. Hikayat-hikayat Sufi. Bandung: Pustaka Hidayah. 2001
Ahnad, Imtiaz. Nasehat Untuk Akal Yang Dahaga, Madina: Al-Rasheed Printers. 2005
Al-Asqalany. Ibnu Hajar penerjemah: Drs. I. Solihin, Nashaihul Ibad. Jakarta: Pustaka Amani. 1998
Amin, M. Rusli. Pesan Moral Ibadah Haji. Jakarta: Al-Mawardi Prima. 2001 Bachtiar, Wardi. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah Jakarta: Logos Wacana
Ilmu. 1997
Bulaeng, Andi. Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer. Yogyakarta: ANDI. 2004
E, Hanson, Ralph. MASS COMMUNICATION: LIVING IN A MEDIA WORLD.
New York, America: Mc. Graw-Hill Companies. 2005
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori, dan Filsafat komunikasi Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. 2003
Efendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosda Karya. 1994.Cet. 8
Faizah & Lalu Muchsin Effendi. Psikologi Dkwah. .Jakarta: Prenada Mulia.2006 Hasanuddin, AH. Retorika Da`wah & Publisistik dalam kepemimpinan.
Surabaya: Usaha Nasional. 1982
Hasanuddin, H. Hukum Dakwah Tinjauan Aspek Hukum Dalam Berdakwah di Indonesia. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. 1996
Hasanuddin. HUKUM DAKWAH, Tinjauan Aspek Hukum Dalam Berdakwah Di
Indonesia. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. 1996.cet.ke-1
Jumroni. Metode-Metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: Jakarta Press. 2006. cet. Ke-1
(5)
66
Krippendroff, Klaus. Analisis Isi: Pengantar Teori dan Metodologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 1993. cet. Ke-2
Kriyantono, Racmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi (disertai contoh praktis
riset media, public relation, advertising, komunikasi pemasaran). Jakarta:
Kencana Prenada Media Group. 2007
Lubis, Basrah. Pengantar Ilmu Dakwah. (Bandung: Pustaka Setia, 1997) Masy`ari, Anwar. Akhlak Al_qur`an. Surabaya: Bina Ilmu.1990. cet. Ke-1
Muharib, Ruqayyah binti Muhammad bin. Mencapai Shalat Khusyu. Surabaya: Risalah Gusti. 2000
Mujieb, M. Abd. Kamus Istilah Fiqih. Jakarta: Pustaka Firdaus. 1994. cet. Ke-1 Mulyana, Deddy. KOMUNIKASI POPULER, Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
2004
Omar, M. Toha Yahya. Islam & Dakwah. Jakarta: PT. Al-Mawardi Prima. 2004 Rafi`uddin, Prinsip Ilmu Dakwah. (Bandung: Pustaka Pelajar, 1997
Romli, Asep Syamsul M.. Jurnalistik Praktis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 1999.cet. 1
Setiawan. Bambang & Ahmad Muntaha. Metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: Universitas terbuka. 2004. cet. Ke-1
Shaleh, E. Hasan. Studi IslamPerguruan Tinggi Pembinaan IMTAQ &
Pengembangan Wawasan. Jakarta: ISTN, 2000. cet. Ke-2
Sulianta, Feri. CYBERWORLD ETHICS (yang perlu remaja & orang tua ketahui).
Yogyakarta: Andi Yogyakarta. 2007
Tasmara, Totok. Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media Pratama. 1987. cet.ke-1
Widjdja, H.A.W. Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Rhineka Cipta, 2000. cet. Ke-2 Zaini, Syahminan. Kumpulan Khutbah Pilihan, Jakarta: Kalam Mulia. 2002 Zainuddin, A & M. Jamhari, Al-Islam 1: Aqidah dan Ibadah. Jakarta: Pusaka
(6)
Zakaria. Konsepsi Dakwah Dalam Dialog Antar Umat Beragama, (Dakwah, Jurnal Kajian Dakwah, dan Komunikasi). Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta. Dakwah Vol. IX, no. 1 juni 2007
Website
www.republikaonline.co.id. Keutamaan Akhlak, Tgl: 03-03-2009 Pkl:20:00 wib www.scribd.com. Berdakwah Di Internet, Tgl: 23-04-2009, Pkl: 02:30 wib http://icus2ays.blogspot.com/2008/04/internet-media-dakwah-alternatif.html. Tgl:
02-05-2009, Pkl: 20:00 wib
www.scribd.com. Analisis Isi, Tgl: 29-04-2009, Pkl: 19.30 WIB
www.republikaonline.co.id. KH Abdullah Gymnastia, Keutamaan Akhlak. Tgl: 09 Januari 2009 pukul 15:30