36
nasional untuk perekonomian terbuka yaitu Y=C+I+G+X-M. Dapat disimpulkan G dalam sebagai pengeluaran pemerintah
memiliki peran terhadap pencapaian kegiatan perekonomian melalui kebijakan
pemerintah guna
mengatasi pengangguran
dan pertumbuhan ekonomi yang lambat sehingga pemerintah perlu
menambah pengeluaran
untuk pembangunan
infrakstruktur, pelabuhan dan mengembangkan pendidikan Sadono Sukirno:
2007:211 .
d Teori Peacock dan Wiseman
Teori mereka didasarkan pada suatu pandangan bahwa pemerintah senantiasa berusaha memperbesar pengeluaran, sedangkan
masyarakat tidak suka membayar pajak yang semakin besar untuk membiayai pengeluaran pemerintah yang semakin besar tersebut.
Peacock dan Wiseman menyebutkan bahwa perkembangan ekonomi menyebabkan pemungutan pajak yang semakin meningkat walaupun
tarif pajak tidak berubah. Dan meningkatnya penerimaan pajak menyebabkan pengeluaran pemerintah juga semakin meningkat. Oleh
karena itu dalam keadaan normal, meningkatnya GNP menyebabkan penerimaan pemerintah semakin besar. Begitu juga dengan
pengeluaran pemerintah yang menjadi semakin besar Guritno Mangkoesoebroto, 2008: 173.
37
Gambar 2.2 Teori Peacock dan Wiseman
Pengeluaran pemerintahGDP C D F Pengeluaran pemerintah
A G B Pengeluaran swasta
t t+1
Tahun
Sumber : Guritno Mangkoesoebroto 2008: 174
Dalam keadaan normal, dari tahun t ke t+1, pengeluaran pemerintah dalam persentase terhadap GNP meningkat sebagaimana
yang ditunjukan garis AG. Apabila pada tahun t terjadi perang maka pengeluaran pemerintah meningkat sebesar AC dan kemudian
meningkat seperti yang ditunjukan pada segmen CD. Setelah perang selesai pada tahun t+1, pengeluaran pemerintah tidak menurun ke G.
Hal ini disebabkan setelah perang, pemerintah membutuhkan tambahan dana untuk mengembalikan pinjaman pemerintah yang
digunakan dalam pembiayaan pembangunan. Kenaikan tarif pajak
tersebut dimaklumi oleh masyarakat sehingga tingkat toleransi pajak meningkat dan pemerintah dapat memungut pajak yang lebih besar
tanpa menimbulkan gangguan dalam masyarakat.
Secara grafik, perkembangan pengeluaran pemerintah versi Peacock dan Wiseman bukanlah berpola seperti kurva mulus berslope
38
positif sebagaimana tersirat dalam pendapat Rostow dan Musgrave. Melainkan berslope positif dengan bentuk patah-patah seperti tangga.
Gambar 2.3 Kurva Perkembangan Pengeluaran Pemerintah
Pengeluaran pemerintahGDP
Wagner, Solow, Musgrave
Peacock dan Wiseman
Tahun
Sumber : Guritno Mangkoesoebroto 2008: 175
Bird mengkritik hipotesa yang dikemukakan oleh Peacock dan Wiseman. Bird menyatakan bahwa selama terjadinya gangguan sosial
memang terjadi pengalihan aktivitas pemerintah dari pengeluaran sebelum gangguan ke pengeluaran yang berhubungan dengan
gangguan tersebut. Hal ini akan diikuti oleh peningkatan persentase pengeluaran pemerintah terhadap PDB. Akan tetapi setelah terjadinya
gangguan, persentase pengeluaran pemerintah terhadap PDB akan menurun secara perlahan-lahan kembali ke keadaan semula. Jadi
menurut Bird, efek pengalihan merupakan gejala dalam jangka pendek, tetapi tidak terjadi dalam jangka panjang Guritno Mangkoesoebroto,
2008: 176.
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD, adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang
39
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Tahun anggaran APBD meliputi masa satu
tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.
APBD terdiri atas:
1
Anggaran pendapatan, terdiri atas a Pendapatan Asli Daerah PAD, yang meliputi pajak daerah,
retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah, dan penerimaan lain-lain
b Bagian dana perimbangan, yang meliputi Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum DAU dan Dana Alokasi Khusus
c Lain-lain pendapatan yang sah seperti dana hibah atau dana darurat.
2
Anggaran belanja,
yang digunakan
untuk keperluan
penyelenggaraan tugas pemerintahan di daerah.
3
Pembiayaan, yaitu setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali danatau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran.
b. Hubungan Antara Pengeluaran Pemerintah Dengan Pertumbuhan
Ekonomi
Pengeluaran pemerintah goverment expenditure adalah bagian dari kebijakan fiskal yakni suatu tindakan pemerintah untuk mengatur jalannya
perekonomian dengan cara menentukan besarnya penerimaan dan pengeluaran pemerintah tiap tahunnya yang tercermin dalam dokumen
APBN untuk nasional dan APBD untuk daerahregional. Tujuan dari
40
kebijakan fiskal ini adalah dalam rangka menstabilkan harga, tingkat output maupun kesempatan kerja dan memacu pertumbuhan ekonomi
Sadono Sukirno, 2008:275.
B. Penelitian Terdahulu
Untuk mendukung penelitian ini digunakan beberapa penelitian sebelumnya sebagai bahan perbandingan, diantaranya adalah:
1. Ramesh Chandra Paude and Nelson Perera
Penelitian ini berjudul “Labor Force, Foreign Debt, Trade
Openness, and Economic Growth from Sri Lanka” dalam penelitian ini
variabel dependen adalah pertumbuhan ekonomi, sedangkan variabel independen ialah tenaga kerja., utang luar negeri, dan perdagangan
ekspor – impor yaitu total perdagangan adalah jumlah dari total ekspor
dan impor. Dengan menggunakan metode vector autoregressive model. Dalam pendekatan regresi maka memilki hubungan kointegrasi
yaitu : LGDPR
– 0.07LFD + 0.29LRTT + 1.3LLF Hasil diatas membuktikan bahwa variabel-variabel ini memiliki
hubungan positif dengan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Elastisitas utang luar negeri adalah 0,07, yang menunjukkan
bahwa pinjaman luar negeri tidak memberikan keuntungan . cara meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sri Lanka, perdagangan memiliki
kontribusi yang signifikan dalam pertumbuhan ekonomi, yang ditunjukkan oleh nya elastisitas 0,29. Diantara variabel-variabel ini, tenaga kerja
memiliki hubungan yang positif tertinggi dengan pertumbuhan ekonomi. Tenaga kerja membuat kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan
41
ekonomi seperti yang ditunjukkan oleh nya dengan elastisitas sebesar 1.32.
2. Rindang Bangun Prasetyo dan Muhammad Firdaus
Penelitian ini berjudul “pengaruh infrakstruktur pada pertumbuhan ekonomi wilayah di indonesia” dalam penelitian variabel dependen adalah
pertumbuhan ekonomi, sedangkan variabel independen ialah tenaga kerja, investasi, variabel listrik yang terjual, variabel panjang jalan, dan variabel
dummy krisik. Dengan menggunakan metode data panel Model penelitian sebagai berkut:
PDRB
it
=
a +a
1
MDL
it
+a
2
TNK+a
3
PDK+a
4
LST+a
5
JLN
it
+a
6
PAM+a
7
DKS+ u
it
Hasil penelitian menunjukkan variabel tenaga kerja, investasi, variabel listrik yang terjual, variabel panjang jalan, dan variabel dummy krisis
terhadap pertumbuhan ekonomi yaitu berpengaruh signfikan dan memilki nilai positif jika dibandingkan Elastisitas variabel tenaga kerja lebih besar
dari pada modal, hal ini mengindikasikan bahwa perekonomian di Indonesia lebih banyak yang bersifat padat karya daripada padat modal.
3. Mehdi safdari
Penelitian berjudul “ importance of quality of labour force on economic growth in Iran. Dengan variabel independent adalah
pertumbuhan ekonomi GDP dan variabel dependen ialah tenaga kerja L, tingkat pendidikan universitas HC, modal K, ekspor migasXOIL
, non ekspor migasXNONOIL , inflasi NP, pengeluaran konsumsi pemerintah GCO dan biaya penelitian pemerintah reseach. Dengan
42
metode vector autoreggresion. Model yang digunakan adalah
GDP =F L+HC+K+XOILR+LR+XNOILR+NP+GC reseach
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Tenaga Kerja, Universitas lulusan bekerja modal, fisik, Ekspor Minyak, Non
Migas Ekspor, Inflasi, konsumsi Pemerintah pengeluaran dan Biaya penelitian pemerintah memiliki positif berpengaruh pada tingkat
pertumbuhan produk domestik bruto.
4. Ardyan wahyu sandhika dan mulyo herdarto
Penelitian berjudul “ analisis pengaruh aglomerasi, tenaga kerja, jumlah penduduk dan modal terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten
kendal”. Dengan variabel dependen adalah pertumbuhan ekonomi dan variabel independent ialah aglomerasi, tenaga kerja, jumlah penduduk dan
modal. Metode analisis yang digunakan ordinary least square OLS. Bentuk regresi adalah sebagai berikut:
Y= β
o
+ β
1
AGLO
t
+ β
2
logLAB
t
+ β
3
logJP+ β
4
KAP+ u
it
Berdasarkan analisisi maka dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut: Hasil analisis menunjukan hubungan signifikan dan berpengaruh
positif antara variabel aglomerasi, tenaga kerja dan modal terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten Kendal dan Hasil analisis menunjukan
hubungan signifikan dan berpengaruh negatif antara variabel jumlah penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten Kendal.