3.5. Uji Validitas Konstruk
Untuk menguji keadaan instrument yang digunakan pada penelitian ini, maka dilakukan uji CFA Confirmatory Factor Analysis. Uji CFA dilakukan untuk
menguji sejauhmana masing-masing item valid mengukur apa yang hendak diukur. Instrumen yang akan diuji validitasnya adalah 1 perilaku prososial, 2
Self-esteem dan 3 kecerdasan emosi. Instrumen tersebut akan diuji dengan menggunakan software Lisrel 8.7. Adapun Langkah-langkah CFA akan di
jabarkan sebagai berikut.
1. Hal pertama yang harus dilakukan adalah pengujian hipotesis. Apakah semua butir mengukur satu konstruktrait yang didefinisikan. Dalam
penelitian ini, menguji model FIT untuk “model satu faktor” uni-
dimensional model. Hipotesis ini diuji dengan chi-square. Jika hasil chi square tidak signifikan p 0.05, maka hipotesis nihil diterima, yang
artinya, item yang diuji mengukur satu faktor saja unidimensional. Sedangkan, jika nilai chi-square signifikan p 0.05, artinya item-item
yang diuji mengukur lebih dari satu faktor multidimensional. 2. Jika diketahui ada salah satu faktor tidak fit karena mengukur konstruk lain
selain yang diukur, maka bisa dilakukan dengan dimodifikasinya dengan membiarkan kesalahan pengukuran berkorelasi, sampai diperoleh model
satu faktor. 3. Jika diperoleh model yang tidak fit, Ada beberapa cara untuk menganalisis
item mana yang menjadi sumber tidak fit.
a. Melakukan uji signifikansi terhadap koefisien muatan faktor loading factor dari masing-masing item dengan menggunakan t-test. Jika nilai t
1,96, berarti item tersebut akan dikeluarkan karena dianggap tidak signifikan sumbangannya terhadap pengukuran yang sedang dilakukan.
b. Melihat muatan faktor loading factor. Jika suatu item memiliki muatan faktor negatif, maka item ini juga di drop.
c. Melihat kesalahan pengukuran item. Apabila kesalahan pengukuran pada sebuah item berkorelasi terlalu banyak dengan kesalahan pengukuran pada
item lainnya, maka item tersebut juga perlu di drop. Sebab, item yang demikian selain mengukur apa yang hendak diukur, juga mengukur hal
lain multidimensional item. 3. Langkah terakhir, semua item yang tidak di drop dihitung skor faktornya.
Skor faktor dihitung untuk menghindari estimasi bias dari kesalahan pengukuran. Jadi penghitungan skor faktor ini tidak menjumlahkan item-
item variabel seperti pada umumnya, tetapi dihitung true score pada setiap skala. Skor faktor yang dianalisis adalah skor faktor yang bermuatan positif
dan signifikan. Adapun rumusnya yaitu :
3.5.1. Uji Validitas Konstruk Perilaku Prososial
3.5.1.1. Uji validitas dimensi altruisme
Peneliti menguji apakah 5 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur altruisme. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan
dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi-Square = 23.50
T score = 10 x skor faktor + 50
df = 5, p-value = 0.00027, RMSEA = 0.136. Oleh karena itu, peneliti melakukan terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada item
dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 6.38, df = 3, p-value = 0,09465, RMSEA = 0,075.
Dari hasil tersebut menunjukkan p-value 0.05 tidak signifikan, yang artinya model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa
seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu altruisme. Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut
mengukur faktor yang hendak diukur atau tidak, dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.5.
Tabel 3.5 Muatan faktor item
Altruisme No item
Lambda T-Value
Std. Eror Signifikan
4 0.31
3.74 0.08
V 15
0.43 5.25
0.08 V
19 -0.75
-9.09 0.08
X 22
23 0.67
0.39 8.38
4.74 0.08
0.08 V
V
Dari tabel 3.5 terdapat item yang memiliki nilai koefisien t 1.96 yaitu item 19. Sedangkan item lainnya signifikan t 1.96 sehingga item
nomor 19 tersebut dinyatakan tidak valid.
3.5.1.2. Uji validitas dimensi compliant.
Peneliti menguji apakah 5 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur compliant. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan
dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi-Square =13.03, df = 5, p-value = 0.02309, RMSEA = 0.090. Oleh karena itu, peneliti
melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran