Bab ini membahas mengenai hak angket DPR yang terdiri dari sejarah

BAB III Bab ini membahas mengenai hak angket DPR yang terdiri dari sejarah

DPR, peran dan wewenang DPR, hubungan hak angket dangan DPR, penggunaan hak angket dibeberapa negara, dan Contoh Kasus Hak Angket Sebelum dan Sesudah Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 BAB IV Bab ini menjelaskan Penggunaan Hak Angket Pasca Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri dari Kekuasaan DPR RI Pasca amandemen UUD 1945, Kekuasaan Dewan Perwakilan Rakyat dalam Penggunaan Hak Angket Menurut Undang- Undang Dasar Negara Republik 1945 beserta Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009, Permasalahan dalam pelaksanaan hak angket sebelum dan sesudah amandemen UUD 1945 BAB V Bab ini merupakan penutup dari pembahasan skripsi ini. Yang terdiri kesimpulan dan saran, yang menjadi penutup dari skripsi ini. BAB II LANDASAN DAN MEKANISME HAK ANGKET DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA A. Pengertian Hak Angket Pengertian angket di dalam Black Law Dictionary yaitu enquete yang artinya sebagai berikut: “An examination of witnesses take down a writing by or before an authorized judge for the purpose of gathering testimony to be used in trial. ” 11 Sehingga pengertian angket dalam kamus Black Law dapat diartikan sebagai sebuah penyelidikan kepada para saksi secara tertulis baik sesudah atau sebelum disahkan oleh hakim dengan tujuan dikumpulkannya kesaksian untuk digunakan di pengadilan. Sedangkan di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI angket adalah Penyelidikan oleh lembaga perwakilan rakyat terhadap kegiatan pemerintah. 12 Hak angket sendiri pertama kali dikenal di Inggris pada pertengahan abad ke XIV dan bermula dari right to investigate and chastice the abuses of administration hak untuk menyelidiki dan menghukum penyelewengan-penyelewengan dalam administrasi pemerintahan yang kemudian disebut right of impeachment hak untuk menuntut seorang pejabat karena melakukan pelanggaran jabatan. Hak ini pertama kali digunakan oleh parlemen Inggris pada tahun 1376 yang mengakibatkan 11 Brian A Garner, Black Law Dictionary, Ninth Edition, West Group, 2009, h. 610. 12 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed.4 Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005, h. 69. pemecatan beberapa pejabat istana karena melakukan penyelewengan keuangan. Sekarang hak angket di Inggris dilakukan oleh sebuah komisi khusus yang bertugas menyelidiki kegiatan pemerintah dan administrasi. 13 Pengertian dan ketentuan mengenai hak angket secara eksplisit diatur dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1950 Pasal 70 Tentang Perubahan Konstitusi Republik Indonesia Serikat Menjadi Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia, sebagai berikut: “Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak menyelidiki enquete, menurut aturan-aturan yang ditetapkan dengan Undang- undang,” 14 Sehingga pengertian Hak Angket sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan adalah hak menyelidiki yang dimiliki oleh DPR, yang untuk selanjutnya pengertian Hak Angket dapat dilihat pada bagian konsiderans Menimbang pada Undang- Undang Nomor 6 Tahun 1954, sebagai berikut: “bahwa hak Dewan Perwakilan Rakyat untuk mengadakan penyelidikan angket perlu diatur dengan undang- undang” Selanjutnya pengertian dan ketentuan tentang Hak Angket, ditentukan kembali pada pasal 20 A ayat 1 dan ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945 hasil Amandemen, sebagai berikut: 1. Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan. 13 Arifin Sari Surunganlan Tambunan, Fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Menurut UUD 1945, Suatu Studi Analisis Mengenai Pengaturannya Tahun 1966-1997 , Jakarta: Sekolah Tinggi Hukum Militer, 1998, h. 158. 14 Republik Indonesia, Pasal 70, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1950. 2. Dalam melaksanakan fungsinya, selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain Undang-Undang Dasar ini, Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat. Untuk selengkapnya pengertian Hak Angket dapat dilihat pada Bagian Penjelasan Pasal 27 huruf b Undang-Undang Nomor 27 tahun 2009 tentang susunan dan kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang menyatakan sebagai berikut: “ Hak Angket adalah Hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap kebijakan pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang- undangan”. 15

B. Sebab Timbulnya Hak Angket

Dokumen yang terkait

Kewenangan Pengujian Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia

1 58 132

Penerapan Sistem Pemerintahan Presidensial Di Negara Republik Indonesia Setelah Amandemen Undang-Undang Dasar 1945.

7 119 93

PENGARUH AMANDEMEN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN PENGARUH AMANDEMEN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 TERHADAP PERUBAHAN KONFIGURASI KEKUASAAN KEHAKIMAN.

0 2 10

PENULISAN HUKUM / SKRIPSIPENGUATAN KEWENANGAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK PENGUATAN KEWENANGAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA DALAM PROSES LEGISLASI MENURUT UNDANG - UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945.

0 2 12

PENDAHULUAN PENGUATAN KEWENANGAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA DALAM PROSES LEGISLASI MENURUT UNDANG - UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945.

0 4 20

PENUTUP PENGUATAN KEWENANGAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA DALAM PROSES LEGISLASI MENURUT UNDANG - UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945.

0 2 8

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam Perspektif Teori Positivisme Hans Kelsen.

0 1 16

PERANAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DALAM MENJALANKAN KEKUASAANNYA MEMBENTUK UNDANG-UNDANG BERSAMA PRESIDEN PASCA PERUBAHAN uNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945.

0 0 9

Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

0 0 19

PENERAPAN HAK ANGKET DEWAN PERWAKILAN RAKYAT PASCAAMANDEMEN UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

0 2 10