Metode Penelitian Penggunaaan Hak Angket Dewan Perwakilan Rakyat Pasca Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

menambah khasanah keilmuan yang menyangkut tentang konsep kekuasaan legislatif dalam tata hukum di Indonesia.

D. Metode Penelitian

Ada beberapa hal yang terkait dengan metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini, yakni : 1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode penelitian yuridis normatif, yaitu penelitian yang dilakukan mengacu pada norma hukum yang terdapat pada peraturan perundang-undangan dan keputusan pengadilan serta norma-norma yang berlaku di masyarakat atau juga yang menyangkut kebiasaan yang berlaku di masyarakat, 8 karena titik tekannya adalah pada peraturan perundang-undangan serta peraturan lainnya yang terkait dengan penggunaan hak angket DPR RI pasca amandemen UUD 1945. 2. Pendekatan Masalah Sehubungan dengan tipe penelitian yang digunakan yaitu Yuridis Normatif, maka pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan perundang-undangan statute approach, dan Pendekatan Konsep conceptual approach. Pendekatan 8 Soerdjono Soekanto dan Sri Mahmudji, Peranan dan Penggunaan Kepustakaan di Dalam Penelitian Hukum, Jakarta : Pusat Dokumentasi Universitas Indonesia, 1979, h. 18. Konsep digunakan untuk memahami konsep-konsep yang dikemukakan para ahli hukum dalam pendapatnya. 9 3. Bahan Hukum Bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga jenis, yaitu: a. Bahan hukum primer Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat autoritatif artinya mempunyai otoritas. Bahan-bahan hukum primer meliputi perundangan-undangan, catatan-catatan resmi atau risalah dalam pembuatan perundang-undangan, dan putusan-putusan hakim 10 . Bahan Hukum primer yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari UUD NRI Tahun 1945, UUD 1945 Sebelum Amandemen, UU Nomor 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, dan peraturan perundang-undangan lain yang berkaitan dengan penggunaan hak angket DPR RI pasca amandemen UUD 1945. b. Bahan hukum sekunder Bahan hukum sekunder yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari buku-buku yang berkenaan dengan Hukum Tata Negara, buku-buku hukum lainnya, Skripsi hukum tata negara, Tesis hukum tata negara, 9 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pedoman Penulisan Skripsi, Jakarta: Pusat Peningkatan dan Jaminan Mutu PPJM Fakultas Syariah dan Hukum, 2012, h. 23. 10 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum. cet.VI, Jakarta : Kencana, 2010, h. 141. Disertasi hukum tata negara, dan Jurnal ataupun materi-materi mengenai hukum yang mendukung kepada proses penelitian ini. c. Bahan non-hukum Merupakan bahan yang memberikan petunjuk atau penjelasan bermakna terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti Kamus Hukum, Ensiklopedia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, dan lain-lain. 4. Pengumpulan Data Bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, maupun sumber non-hukum yang telah didapatkan itu kemudian dikumpulkan berdasarkan rumusan masalah dan diklasifikasikan menurut sumber hierarkinya. 5. Analisis Data Karena pendekatan data utama penelitian ini adalah normatif, maka akan dilakukan dengan analisis isi Content Analisis. Teknik analisis ini diawali dengan mengkompilasi berbagai dokumen termasuk pertauran perundang- undangan ataupun referensi-referensi Hukum yang berkaitan dengan hak angket DPR. Kemudian dari hasil tersebut, selanjutnya dikaji isi content, baik terkait kata-kata word, makna meaning, simbol, ide, tema-tema dan berbagai pesan lainnya yang dimaksudkan dalam isi Undang-undang tersebut. Secara detail langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan analisis tersebut adalah; Pertama, semua bahan hukum yang diperoleh melalui normatif disistematisir dan diklasifikasikan menurut masing-masing objek bahasannya. Kedua , setelah disistematisir dan diklasifikasikan kemudian dilakukan eksplikasi, yakni diuraikan dan dijelaskan sesuai objek yang diteliti berdasarkan teori. Ketiga , bahan yang telah dilakukan evaluasi, yakni dinilai dengan menggunakan ukuran ketentuan hukum yang berlaku. 6. Teknik Penulisan Teknik penulisan dan pedoman yang digunakan oleh penulis dalam skripsi ini disesuaikan dengan kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012 ” E. Tinjaun review Studi Terdahulu Dalam penelitian atau pembuatan skripsi, terkadang ada tema yang berkaitan dengan penelitian yang dijalankan sekalipun arah dan tujuan yang diteliti berbeda. Dari penelitian ini, penulis menemukan beberapa sumber kajian lain yang lebih dahulu membahas terkait Hak Angket , diantaranya adalah: No Nama Penulis Judul skripsi, jurnal Tahun. Substansi Perbedaan dengan Penulis 1. Randhika Oktaviano Penorobasan Rahasia Bank oleh Panitia Khusus Bank Century, Skripsi UI 2010 - Dalam skripsi ini menjelaskan tentang fokus terhadap ivestigasi bank century oleh panitia angket DPR Penulis menulis skripsi tidak terfokus terhadap investigasi terhadap bank century, namun menjelaskan penggunaan hak angket secara umum pasca amandemen UUD NRI 1945 2. Lesmana Hak Angket sebagai hak DPR: Mekanisme dan Implikasinya Terhadap Kemungkinan Pemakzulan, UI skripsi 2010 - Skripsi ini Mejelaskan tentang hak angket terhadap kemungkinan terjadinya pemakzulan. Penulis menulis skripsi tentang hak angket tidak hanya fokus terkait proses pemakzulan, namun menjelaskan proses terhadap eksekutif baik itu presiden dan jajarannya baik menteri- menteri dan penyelenggara negara yang diduga melanggar peraturan perundang- undangan mengenai kebijakan yang strategis. 3 Meri Yarni,SH.MH dan Yetniwati, SH.MH Pelaksanaan Hak Angket Dewan - Jurnal ini menjelaskan penyebab dan pelaksanaan hak angket DPRD di Kota Jambi Penulis menulis skripsi tentang penggunaan hak angket dalam lingkup nasional bukan dalam Perwakilan Rakyat Daerah Kota Jambi Jurnal Ilmu Hukum Universitas Jambi ,2009 lingkup provinsi atau kota. Sehingga dasar hukum dan mekanisme penggunaan hak angket sudah pasti berbeda.

F. Sistematika Penulisan

Dokumen yang terkait

Kewenangan Pengujian Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia

1 58 132

Penerapan Sistem Pemerintahan Presidensial Di Negara Republik Indonesia Setelah Amandemen Undang-Undang Dasar 1945.

7 119 93

PENGARUH AMANDEMEN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN PENGARUH AMANDEMEN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 TERHADAP PERUBAHAN KONFIGURASI KEKUASAAN KEHAKIMAN.

0 2 10

PENULISAN HUKUM / SKRIPSIPENGUATAN KEWENANGAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK PENGUATAN KEWENANGAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA DALAM PROSES LEGISLASI MENURUT UNDANG - UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945.

0 2 12

PENDAHULUAN PENGUATAN KEWENANGAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA DALAM PROSES LEGISLASI MENURUT UNDANG - UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945.

0 4 20

PENUTUP PENGUATAN KEWENANGAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA DALAM PROSES LEGISLASI MENURUT UNDANG - UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945.

0 2 8

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam Perspektif Teori Positivisme Hans Kelsen.

0 1 16

PERANAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DALAM MENJALANKAN KEKUASAANNYA MEMBENTUK UNDANG-UNDANG BERSAMA PRESIDEN PASCA PERUBAHAN uNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945.

0 0 9

Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

0 0 19

PENERAPAN HAK ANGKET DEWAN PERWAKILAN RAKYAT PASCAAMANDEMEN UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

0 2 10