Sifat biologis .1 Biokompatibilitas Sifat-sifat Resin Komposit

dan amalgam 110 kgmm 2 . Kekerasan permukaan resin komposit dengan partikel yang halus lebih besar dari nilai untuk resin komposit dengan partikel microfine karena fraksi kekerasan dan volume partikel bahan pengisi. 3

2.1.3.2.4 Wear rates

Dalam kondisi klinis, restorasi resin komposit berkontak dengan permukaan lain seperti gigi antagonis, partikel makanan dan cairan rongga mulut yang dapat menyebabkan keausan dan degradasi. Tekanan oklusal terhadap bahan restorasi gigi lebih besar di posterior dibanding dengan tekanan oklusal di anterior. Beberapa studi klinis telah melaporkan bahwa generasi terbaru dari nanokomposit memiliki ketahanan aus yang sangat baik. Komposit nanofilled telah terbukti menunjukkan ketahanan aus yang mirip dengan enamel alami manusia. 3

2.1.3.3 Sifat optis

2.1.3.3.1 Radiopacity

Beberapa bahan pengisi seperti kaca kuarsa, lithium-aluminium dan silika tidak radiopak dan harus dicampur dengan bahan pengisi lain untuk menghasilkan komposit radiopak. Dalam komposit nanofilled, radiopacity dicapai dengan menggunakan zirkonia nanomerik 5-7 nm atau dengan memasukkan zirkonia di dalam nanocluster bersama dengan silika. 3 2.1.3.4 Sifat biologis 2.1.3.4.1 Biokompatibilitas Hampir semua komponen utama dari resin komposit Bis-GMA, TEGDMA dan UDMA bersifat sitotoksik. Organisasi Internasional Standardisasi ISO membuat pengujian toksisitas bahan material kedokteran gigi dengan merendam bahan komposit di dalam berbagai medium berair dan organik untuk melihat respon biologis dari bahan komposit. 3 Tabel 1: Sifat resin komposit 2 Universitas Sumatera Utara Komposisi Resin komposit Tradisional Berbahan pengisi mikro Partikel kecil Hybrid Bahan pengisi anogranik volume berat 60-70 70-80 20-59 35-67 65-77 80-90 60-65 75-80 Sifat Kekuatan kompresi MPa 250-300 250-350 350-400 300-350 Kekuatan tarik MPa 50-65 30-50 75-90 40-50 Modulus elastik GPa 8-15 3-6 15-20 11-15 Koefisien ekspansi termal 10 -6 ºC 25-35 50-60 19-26 30-40 Penyerapan air mgcm 2 0,5-0,7 1,4-1,7 0,5-0,6 0,5-0,7 Nilai kekerasan Knoop 55 25-35 50-60 50-60 2.1.4 Reaksi polimerisasi resin komposit Resin komposit biasanya menggunakan visible light activated light dengan panjang gelombang 450-475 nm. Sumber cahaya meliputi quartz halogen, laser, plasma arc dan yang terbaru light emitting diodes LED. Energi minimum yang diperlukan untuk mengeraskan resin komposit adalah 300 mWcm 2 . 21 Faktor-faktor yang mempengaruhi polimerisasi dari resin komposit adalah: 1. Lama curing: Ini tergantung pada warna resin, intensitas cahaya, dalamnya kavitas, ketebalan resin, pengisi komposit 2. Warna resin: Warna yang lebih gelap memerlukan waktu yang lebih lama untuk dicuring 60 detik dengan kedalaman maksimum 0,5 mm 3. Suhu: resin komposit pada suhu ruangan akan mengeras lebih sempurna dan lebih cepat 4. Ketebalan resin: Ketebalan optimum adalah 1-2 mm 5. Jarak penyinaran: Jarak optimum adalah 1 mm, dengan posisi cahaya 90º dari permukaan komposit 6. Kualitas sumber cahaya: Panjang gelombang antara 400 – 500 nm 22 Reaksi polimerisasi terbagi atas tiga yaitu self-cured resin komposit, light-cured resin komposit dan juga dual-cured resin komposit. Self-cured resin komposit Universitas Sumatera Utara mengandung inisiator dan akselerator. Inisiator yang digunakan adalah benzoyl peroxide dan akselerator yang digunakan adalah tertiary aromatic amine. Kemudian, resin komposit akan mengeras dengan sendirinya. Light-cured resin komposit menggunakan sinar dengan panjang gelombang tertentu untuk mengaktivasi polimerisasi. Sinar yang digunakan adalah sinar biru dengan panjang gelombang 470 nm yang akan diserap oleh fotoaktivator 0,2-1 dan champoroquinone. Self- cured resin komposit mengandung initiator dan akselerator dan diaktivasi menggunakan sinar dan akan mengeras dengan sendirinya. 3

2.2 Obat Kumur

Obat kumur adalah cairan yang digunakan untuk membersihkan dan meningkatkan kesehatan mulut, estetika dan kesegaran nafas. 18 Obat kumur merupakan produk oral hygiene yang sangat penting untuk pasien. Obat kumur telah digunakan lebih dari 3,000 tahun yang lalu. 16 Obat kumur paling efektif digunakan pada pagi dan sore hari setelah penyikatan gigi dan terdiri atas 3 bahan utama. Agen yang aktif di dalam obat kumur bisa digunakan untuk anti-karies, efek antimikroba, fluor dan pengurangan adhesi plak. Agen aktif ini kemudian berinteraksi dengan air atau alkohol. Alkohol digunakan untuk melarutkan beberapa bahan aktif, meningkatkan rasa dan bertindak sebagai pengawet untuk memperpanjang jangka kerja obat kumur. Di dalam obat kumur juga terdapat agen penyedap untuk menyegarkan napas termasuk eucalyptol, menthol, thymol dan methyl salicylate. 18 Dua faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengevaluasi obat kumur adalah keasaman dan kadar etanol didalam obat kumur tersebut. Jika dibandingkan dengan minuman beralkohol, bir mengandung sekitar 4 dan wine mengandung sekitar 11 etanol. Meskipun obat kumur tidak ditelan seperti minuman beralkohol tetapi kadar etanol yang tinggi mempunyai efek topikal yang harus dihindari. 18 Obat kumur juga memiliki efek terhadap bahan restorasi. 4,5,9-15 Kadar etanol yang tinggi dapat melunakkan permukaan bahan resin seperti komposit resin, kompomer. Ini lebih signifikan pada resin yang menggunakan sinar. 18 Universitas Sumatera Utara Terdapat juga penelitian yang meragukan adanya toksik atau biokompatibilitas obat kumur terutama yang mempunyai kadar etanol yang tinggi. Resiko karsinogenik meningkat dengan meningkatnya durasi terpapar dan frekuensi penggunaan obat kumur yang mengandung alkohol. Faktor resiko ini mirip dengan efek yang dihasilkan dari peningkatan konsumsi minuman beralkohol. Meskipun ada hasil yang berbeda dari berbagai studi klinis tetapi tampaknya terdapat efek hanya ketika kadar etanol yang tinggi dari obat kumur itu sendiri dan penggunaan yang berlebihan. Alkohol dapat dianggap sebagai unsur yang penting di dalam obat kumur karena bertindak sebagai pelarut untuk minyak aromatik, agen aroma dan memberikan bau yang enak pada rongga mulut. Banyak orang awam tidak menyadari bahwa sebagian besar obat kumur mengandung alkohol. 18 Banyak obat kumur memiliki warna yang menarik dan rasa yang menyenangkan yang dapat menarik orang awam. Keracunan alkohol pada anak-anak lebih serius jika dibandingkan dengan orang dewasa karena alkohol bisa menyebabkan induksi hipoglikemia yang merupakan komplikasi serius pada anak-anak. Ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada hati dan otak dan kasus fatal telah dilaporkan pada seorang anak berusia 4 tahun yang menelan obat kumur yang mengandung 10 alkohol. Kekhawatiran tentang bahaya keracunan alkohol pada anak-anak mendorong American Dental Association untuk meminta produsen obat kumur yang mengandung lebih dari 5 alkohol untuk meletakkan label peringatan keselamatan untuk anak-anak. The American Academy of Pediatrics telah merekomendasikan ke U.S Food and Drug Administration untuk membatasi kandungan alkohol didalam obat kumur maksimal sebanyak 5 dan harus mempunyai label peringatan keselamatan untuk anak-anak. 16 Universitas Sumatera Utara 2.3 Alat-alat tes uji kekerasan Pengetahuan tentang kekerasan bahan sangat berguna untuk teknisi dan juga dokter gigi. Uji kekerasan termasuk dalam spesifikasi American Dental Association ADA untuk bahan material kedokteran gigi. Ada beberapa jenis tes kekerasan permukaan yang sebagiannya didasarkan pada kemampuan permukaan material untuk menahan penetrasi oleh titik berlian atau steel ball di bawah beban tertentu. 2 Tes yang paling sering digunakan dalam menentukan kekerasan bahan material kedokteran gigi dikenal dengan nama Vickers, Knoop, Brinell dan Rockwell. 17 Uji kekerasan dilakukan dengan memberikan gaya standar atau beban kepada indentor. Prosedur umum untuk menguji kekerasan adalah gaya standar atau berat diberikan pada titik penetrasi. Gaya standar ini diberikan kepada indentor dan akan menghasilkan lekukan berbentuk simetris yang dapat diukur di bawah mikroskop. 18 Lekukan berbentuk simetris diukur di bawah mikroskop untuk kedalaman, area atau lebar lekukan, karena lekukan ini terlalu kecil untuk dilihat dengan mata. Apabila beban tetap diterapkan pada indentor standar, dimensi lekukan akan bervariasi dengan resistensi terhadap penetrasi dari bahan yang diuji. Jadi, beban ringan digunakan untuk bahan yang lebih lunak. 3,17 Berbagai uji kekerasan berbeda dalam bahan indentor, geometri dan beban. Indentor dapat dibuat dari baja, tungsten carbide atau berlian dan dibentuk dari 1 sampai dengan 3000 kilogram. Pilihan uji kekerasan tergantung pada bahan, kekerasan yang diharapkan dan tingkat lokalisasinya. 18 Tes Knoop dan Vickers diklasifikasikan sebagai tes microhardness manakala tes Brinell dan Rockwell adalah tes macrohardness. Jumlah kekerasannya berdasarkan kedalaman penetrasi titik indentor kepada bahan tersebut. 2 Bagi metode yang melibatkan pengukuran lekukan dengan mikroskop setelah kekuatan indentasi dikeluarkan, nilai kekerasannya berkait dengan tingkat deformasi permanen yang diproduksi pada permukaan bahan uji dengan indentor di bawah beban yang diberikan. Desain piramida indentor yang digunakan pada Vickers dan Knoop menunjukkan bahwa apabila alat bersentuhan dengan permukaan bahan uji, tekanan awal adalah sangat tinggi. Kekerasan sering digunakan untuk memberi indikasi kemampuan untuk melawan goresan. Oleh karena itu, bahan akrilik lebih mudah Universitas Sumatera Utara tergores karena relatif lebih lunak. Bahan yang keras akan lebih sulit untuk dipoles dengan cara mekanis. Kekerasan juga digunakan untuk memberi indikasi ketahanan abrasi material terutama sewaktu pemakaian yang mencakup goresan. 17 2.3.1 Vickers Hardness Test Metode Vickers ini diperkenalkan oleh Smith dan Sandland pada tahun 1925 digunakan untuk mengukur kekerasan sesuatu bahan. 20 Vickers Hardness Test ini menggunakan indenter yang berbentuk persegi berlian piramida dengan sudut 136°. Indentor ini menghasilkan lekukan persegi. Kekerasan berlian piramida dihitung dengan membagi beban yang diterapkan oleh luas permukaan lekukan. 1,3,17,20 Metode perhitungan Vickers hardness number VHN adalah sama dengan Brinell hardness number BHN yaitu beban dibagi dengan luas proyeksi lekukan. Panjang diagonal indentasi diukur dan diambil rerata. Vickers hardness test ini digunakan dalam spesifikasi ADA untuk dental casting gold alloys. Uji ini sesuai digunakan untuk mengukur kekerasan struktur gigi. 2 Tes ini melibatkan penggunaan sebuah indentor berupa piramida yang lebih keras dari bahan yang diuji. 19 Gambar 4: Berlian piramida pada Vickers hardness test 3 Universitas Sumatera Utara Kekerasan Vickers dihitung dengan rumus: 20 Keterangan: F: gaya yang diberikan kgf d: perhitungan rata-rata dari dua diagonal yaitu d 1 dam d 2 mm 2 Gambar 5: Cara mengukur VHN 20 Universitas Sumatera Utara

2.3.2 Knoop Hardness Test

Tes Knoop merupakan metode yang dikembangkan untuk melakukan metode tes indentasi mikro. Beban yang digunakan dalam tes ini tidak boleh melebihi 3,6 kgf kilogram-force yaitu 35 Newton. 3 Tes ini melibatkan penggunaan sebuah indentor berupa bentuk piramida yang lebih keras dari bahan yang diuji. 19

2.3.3 Brinell Hardness Test

Tes Brinell merupakan salah satu metode yang tertua di dalam ilmu kedokteran gigi. Tes ini tergantung atas ketahanan bola steel atau bola tungsten karbida dengan diameter 1,6 mm dan beban sebesar 123 Newton. Tes Brinell dilakukan dengan waktu yang telah ditetapkan yaitu 30 detik dan lalu dilihat melalui miksroskop. 3 Tes ini melibatkan penggunaan sebuah indentor berupa bentuk bola yang lebih keras dari bahan yang diuji. 24

2.3.4 Rockwell Hardness Test

Tes Rockwell merupakan metode yang dikembangkan untuk mengukur kekerasan yang sangat tinggi. Tes ini melibatkan penggunaan sebuah indentor berupa kerucut yang lebih keras dari bahan yang diuji. 19 Indentor yang digunakan berbeda diameter dan beban yaitu 60 sampai 150 kgf atau 588 sampai 1470 Newton. 3 Universitas Sumatera Utara