Deskripsi Data Kepuasan guru dan siswa terhadap kualitas pelayanan ketatausahaan di SMK Pustek Serpong
diambil di tata usaha kemudian disediakan form tanda tangan sebagai bukti sudah mengambil gaji. Untuk penerimaan rapor tata usaha sangat membantu,
terkadang penerimaan rapor hanya dilakukan oleh wali kelas dan untuk pengembalian rapor apabila wali kelasnya tidak ada bisa langsung diserahkan
kepada tata usaha untuk disimpan di loker penyimpanan rapor di loker wali
kelas yang bersangkutan.”
7
Dari hasil pendapat kedua guru di atas mengenai kehandalan pegawai tata usaha dalam memberikan pelayanan pemberian kompensasi dan penerimaan
rapor bahwa dalam pelayanan pemberian kompensasi sudah sangat baik karena tidak pernah ada keterlambatan selalu tepat waktu dan untuk
penerimaan rapot tata usaha hanya menyimpan rapor siswa di loker yang telah disedikan di ruang tata usaha.
Tentang kedisiplinan pegawai tata usaha menurut ibu Tri Lestari guru bahasa indonesia
mengatakan bahwa: “kedisiplinan pegawai tata usaha cukup, tetapi pegawai tata usaha lebih baik datangnya lebih pagi dan itu juga
pernah diingatkan oleh atasan. Terkadang kalau pagi suka masih terkunci ruangan tata usahanya tetapi sekarang mulai ada perubahan sedikit lebih baik
jika guru butuh sesuatu di ruang tata usaha sudah dibuka walaupun pegawainya belum datang.”
8
Hal serupapun di ungkapkan oleh pak Harmen Latief selaku wakil kepala sekolah yang mengatakan bahwa:
“Kedisiplinan pegawai tata usaha belum maksimal, karena tadinya disiplin itu diminta untuk kesadaran sendiri tapi ternyata membangkitkan kesadaran
sendiri itu masih sulit sehingga kita membangun model kekeluargaan, supaya dapat maksimal kita sering mengadakan meeting-meeting terkadang bagian
administrasi kita kumpulkan di sini untuk briefing, dan itu dilaksanakan dengan melihat kinerja pegawai tata usaha atau situasional tapi hasil akhir
yang terpenting tidak mengganggu kerja mereka.”
9
Perbedaan pendapat yang diungkapkan oleh pak Masri selaku kepala tata usaha yang mengatakan bahwa: “jika tentang kedisiplinan pegawai
tergantung pada kepribadian masing-masing individu, sedikit susah untuk menjelaskannya dikarenakan kedisiplinan pegawai tata usaha tergantung pada
7
Nur Saadah, S. s, Guru Bahasa Inggris, wawancara pribadi, 8 oktober 2014.
8
Tri lestari, S.Pd, guru Bahasa Indonesia, wawancara pribadi, 8 oktober 2014.
9
Ir. Harmen Latief, M. MPd, wakil kepala sekolah, wawancara pribadi, 28 oktober 2014
keberadaan seorang pimpinan dan itu sangat mempengaruhi baik itu siswa, guru maupun para karyawan tapi walaupun demikian mereka tetap bekerja
dengan tugasnya masing- masing.”
10
Dari beberapa pendapat di atas mengenai kedisiplinan pegawai tata usaha maka kedisiplinan pegawai tata usaha masih harus ditingkatkan lagi akan
tetapi pengawasan dari seorang pimpinan juga perlu diperhatikan karena perhatian dan pengawasan seorang pimpinan akan berpengaruh pada kualitas
kinerja pegawainya. Dari hasil wawancara yang dilakukan penulis mengenai reliability
kehandalan tata usaha yang meliputi pelayanan absesi siswa, surat menyurat, pemberian kompensasi, penerimaan rapor dan juga kedisiplinan
pegawai tata usaha penulis menarik kesimpulan bahwa kehandalan memberikan pelayanan pegawai tata usaha sudah cukup baik hanya saja
masih ada kendala yang masih harus diperbaiki yaitu masih ada keterlambatan dalam memberikan absensi siswa dan kedisiplinan pegawai
tata usaha. Oleh karena itu, dalam memberikan absensi siswa kepada guru pegawai tata usaha harus diberikan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan dan untuk kedisiplinan diperlukannya pengawasan dari seorang pimpinan agar kedisiplinan pegawai dapat ditingkatkan lagi.
3. Assurance jaminan
Assurance jaminan yaitu jaminan bahwa kemampuan sumber daya dalam memberikan pelayanan sesuai standar dan hal-hal yang sifatnya memberikan
jaminan bahwa seluruh unsur pemberian jasa sesuai dengan apa yang diharapkan.
Berdasarkan hasil wawancara terkait dengan assurance jaminan, menurut pak Masri selaku kepala tata usaha meng
atakan bahwa: “latar belakang pendidikan pegawai tata usaha sebagian sesuai tetapi ada beberapa
10
Masri, SE, Kepala Tata Usaha, wawancara pribadi, 10 oktober 2014.
yang belum sesuai, dikarenakan masih ada yang sedang melanjutkan pendidikan kuliah.”
11
Dalam perekrutan pegawai tata usaha di SMK PUSTEK Serpong memang tidak ada kriteria khusus, seperti yang diungkapkan oleh wakil kepala sekolah
yang mengatakan bahwa: “dalam perekrutan pegawai tata usaha tidak ada kriterian terlalu spesifik karena perekrutan disesuaikan dengan kebutuhan,
jika ijazahnya tidak artinya cukup SLTA tetapi menguasai bidangnya dan mau bekerja.”
12
Dilihat dari pendapat diatas bahwa pegawai tata usaha yang bekerja di SMK PUSTEK memiliki latar belakang pendidikan yang belum sesuai, tetapi
walaupun demikian dari pihak sekolah memberikan pelatihan dan penataran bagi para pegawainya agar dapat meningkatkan kompetensi yang dimiliki
pegawai tata usaha, seperti yang diungkapkan oleh wakil kepala sekolah: “memberikan pelatihan bagi pegawai itu selalu ada, dalam mengikuti
pelatihan tersebut itu ada 2 dua, pertama memang permintaan Dinas untuk meningkatkan mutu pegawai, dan kedua kita sendiri yang melihat dari kinerja
pegawainya apabila anak tersebut perlu untuk diberikan pelatihan maka di kita akan kirim dan dibiayai dari pihak sekolah, sampai saat ini semua
pegawai tata usaha pernah mengikuti pelatihan.”
13
Selain itu perbaikan pelayanan ketatausahaan juga perlu dilakukan agar guru percaya bahwa pegawai tata usaha memberikan pelayanan sesuai dengan
yang diharapkan. Hal ini diungkapkan oleh ibu Nur Saadah yang mengatakan bahwa: “walaupun saya kurang lebih baru 2 tahun mengajar di sekolah ini
menurut saya sejauh ini selalu ada perkembangannya dalam memberikan pelayanan ketatausahaan.”
14
11
Masri, SE, Kepala Tata Usaha, wawancara pribadi, 10 oktober 2014.
12
Ir. Harmen Latief, M. MPd, wakil kepala sekolah, wawancara pribadi, 28 oktober 2014.
13
Ir. Harmen Latief, M. MPd, wakil kepala sekolah, wawancara pribadi, 28 oktober 2014.
14
Nur Saadah, S. s, Guru Bahasa Inggris, wawancara pribadi, 8 oktober 2014.
Begitupun diungkapkan oleh pak Asep Saefullah yang mengatakan bahwa: “perbaikan kualitas pelayanan tata usaha selalu ada hanya saja pegawai tata
usaha datangnya harus lebih awal dari guru.”
15
Perbaikan kualitas pelayanan tata usaha selalu ada yaitu dengan cara membangun kerja sama tim untuk membangun reputasi positif dalam
pelayanan ketatausahaan. Seperti yang diungkapkan oleh pak Masri sebagai kepala tata usaha:
“Untuk menumbuhkan reputasi positif dalam memberikan pelayanan kepada guru pegawai tata usaha mengadakan rapat kecil khusus pada setiap
bagian, misalnya bagian tata usaha mengadakan rapat untuk memberikan arahan setiap bulan sekali maupun seminggu sekali. Saat ini sudah mulai
berjalan rapat tersebut walaupun bukan pimpinan langsung yang mengarahkan tetapi didelegasikan oleh wakil kepala sekolah, biasanya dalam
rapat tersebut para staf bisa mengeluarkan keluhan-keluhan yang dirasakan dan dicarikan solusi bersama-sama, adanya rapat tersebut bertujuan untuk
meningkatkan kerja sama tim dan semangat dalam bekerja.”
16
Selain itu memberikan motivasi perlu dilakukan agar dapat menumbuhkan semangat kerja pegawai tata usaha agar dapat memberikan pelayanan dengan
maksimal, seperti yang diungkapkan oleh wakil kepala sekolah: “Motivasi yang diberikan oleh pihak sekolah kepada pegawai tata usaha
berupa bonus-bonus seperti tambahan gaji setiap ada event-event. Contohnya: jika ada kegiatan semesteran ada tambahan gaji untuk pegawai tata usaha, ada
event ulangan, ujian kompetensi atau apapun pegawai tata usaha mendapatkan kompensasi dari sekolah dan itu di anggarkan oleh pihak
sekolah untuk tata usaha.”
17
Dari beberapa pendapat di atas mengenai assurance jaminan pegawai tata usaha dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan saat ini cukup
baik, walaupun dilihat dari latar belakang pendidikan pegawai tata usaha masih belum sesuai karena dalam perekrutan pegawai tata usaha tidak ada
kriteria spesifikasi khusus, tetapi adanya jaminan dengan diberikan pelatihan dari sekolah maupun dinas dapat meningkatkan kompetensi para pegawai dan
dapat bekerja dengan kompeten sesuai dengan tugasnya masing-masing.
15
Asep Saefullah, S. Pd. Guru Bahasa Inggris, wawancara pribadi, 8 oktober 2014.
16
Masri, SE, Kepala Tata Usaha, wawancara pribadi, 10 oktober 2014.
17
Ir. Harmen Latief, M. MPd, wakil kepala sekolah, wawancara pribadi, 28 oktober 2014.
Namun dalam perbaikan kualitas pelayanan ketatausahaan masih perlu ditingkatkan lagi, walaupun demikian pegawai tata usaha berusaha untuk
memperbaiki kualitas pelayanan yaitu dengan cara mengadakan rapat kecil khusus bagian tata usaha agar mereka dapat mengeluarkan keluhan-keluhan
yang dirasakan dalam bekerja dan dicarikan solusi bersama-sama. Dengan adanya rapat tersebut keluhan yang dirasakan guru terhadap pelayanan tata
usaha akan segera dicarikan solusinya, tujuannya adalah untuk meminimalisir keluhan dari guru terhadap pelayanan ketatausahaan yang
dirasakan dan dengan hal tersebut pelayanan yang diberikan kepada guru menjadi lebih optimal.
Dengan demikian guru percaya bahwa kemampuan sumber daya yang bekerja di tata usaha memiliki kompetensi yang sesuai dengan harapan guru
dalam memberikan pelayanan.
4. Emphaty perhatian
Emphaty perhatian yaitu berkaitan dengan kemudahan mendapatkan pelayanan, keramahan, komunikasi dan kemampuan memahami kebutuhan
pelanggan. Berdasarkan hasil wawancara mengenai emphaty perhatian, menurut pak
Ahmad meng atakan bahwa: “ komunikasi dengan pegawai tata usaha sejauh
ini sudah baik, namun masih ada kesenjangan dengan guru baru dikarenakan butuh waktu untuk proses bradaptasi dengan pegawai tata usaha.
”
18
Begitupun yang diungkapkan oleh pak Asep yang menyatakan bahwa: “komunikasi antara pegawai tata usaha dengan guru selama ini selalu baik.”
19
Dari pendapat kedua guru di atas mengenai komunikasi antara pegawai tata usaha dengan guru berjalan sangat baik, hanya saja masih butuh adaptasi
untuk guru baru untuk menyesuaikan diri dengan pegawai tata usaha. Terkait dengan sikap pegawai tata usaha dalam memberikan pelayanan
kepada guru, menurut ibu Nur Saadah mengatakan bahwa: “sikap pegawai
18
Ahmad, A. Md. Guru Web Design, wawancara pribadi, 7 oktober 2014.
19
Asep Saefullah, S. Pd. Guru Bahasa Inggris, wawancara pribadi, 8 oktober 2014.
tata usaha dalam memberikan pelayanan sejauh ini baik, mereka welcome dengan kita apabila ada guru minta tolong mereka melayani dengan ramah
sampai sejauh ini baik dalam memberikan pelayanan.”
20
Hal senadapun diungkapakan oleh ibu Tri Lestari yang mengatakan bahwa: “sikap pegawai tata usaha dalam melayani guru selama ini selalu
ramah dan sopan, mereka selalu menyapa apabila guru berkunjung ke tata usaha.”
21
Dari pendapat kedua guru di atas mengenai sikap pegawai tata usaha dalam memberikan pelayanan sudah baik, pegawai tata usaha melayani guru
dengan ramah dan sopan. Hasil wawancara yang dilakukan penulis mengenai emphaty perhatian
kemudahan guru untuk mendapatkan pelayanan, dilayani dengan pegawai tata usaha sudah sangat baik dilihat dari membangun komunikasi antara pegawai
tata usaha dengan guru berjalan dengan lancar dan juga sikap pegawai tata usaha dalam memberikan pelayanan dilayani dengan ramah dan sopan. Dapat
disimpulkan bahwa sikap perhatian pegawai tata usaha dalam melayani kebutuhan guru berjalan dengan baik.
5. Tangibles bukti fisik
Tangibles bukti fisik yaitu aspek-aspek yang bisa dilihat dan diraba. Dimensi bukti fisik ini mencakup sarana dan prasarana sekolah yang tersedia,
kesesuaian antara pelayanan dengan sarana yang tersedia. Berdasarkan hasil wawancara terkait dengan tangibles bukti fisik
menurut pak Ahmad meng atakan bahwa: “fasilitas untuk pelayanan
ketatausahaan sudah lengkap, mulai dari pengadministrasian guru, siswa maupun pegawai.”
22
20
Nur Saadah, S. s, Guru Bahasa Inggris, wawancara pribadi, 8 oktober 2014.
21
Tri lestari, S.Pd, guru Bahasa Indonesia, wawancara pribadi, 8 oktober 2014.
22
Ahmad, A. Md, guru Web Design, wawancara pribadi, 7 oktober 2014.
Hal yang serupa juga dikatakan oleh ibu Kania Zakiah guru komputer yang mengatakan bahwa
: “fasilitas yang ada di tata usaha sudah lengkap, jadi apa yang dibutuhkan guru sudah tersedia di tata usaha.
”
23
Dari pendapat di atas terkait dengan fasilitas pelayanan ketatausahaan sudah bagus, karena sekarang semua fasilitas yang digunakan sudah
menggunakan komputer, dengan demikian akan mempermudah kerja para pegawai tata usaha.
Terkait dengan jumlah pegawai tata usaha, menurut pak Masri selaku kepala tata usaha mengatakan bahwa
: “jumlah pegawai tata usaha sudah cukup karena sudah sesuai dengan pembagian tugas yang ada di SMK
PUSTEK dan juga setiap pegawai memegang 1 unit komputer untuk melakukan pengolahan datanya masing-
masing.”
24
Hal senadapun diungkapkan oleh pak Harmen Latief selaku wakil kepala sekolah: “menurut saya jumlah pegawai tata usaha sudah cukup, sepanjang
mereka bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing- masing.”
25
Begitupun dengan alat-alat yang digunakan untuk menunjang pelaksanaan manajemen sekolah, menurut pak Masri mengatakan bahwa:
“Alat-alat yang digunakan untuk menajemen sekolah sudah terkomputerisasi tetapi yang kurang dengan adanya teknologi terbaru kita
masih belum bisa memenuhinya dikarenakan harganya yang cukup mahal. Contohnya, teknologi alat digital yang canggih harganya cukup tinggi tapi
sedikit demi sedikit untuk pelayanan siswa sudah ada. Misalnya: dalam pembuatan kartu pelajar sudah bisa disamakan dengan E-ktp dan sudah ada
barkodenya yang berfungsi mempermudah mengidentifikasi data siswa. Begitupun untuk penerimaan siswa baru tata usaha menginput data siswa
yang masuk, dengan menginput data tersebut siapa saja yang diterima atau tidak diterima. Pada saat pendaftaran mereka mengisi LJK dengan melakukan
sistem scan
”
26
Dari beberapa pendapat di atas mengenai tangibles bukti fisik dapat disimpulkan bahwa fasilitas yang ada di tata usaha untuk memberikan
pelayanan sudah lengkap karena semua data sudah menggunakan
23
Kania Zakiah, S. Kom, Guru Komputer, wawancara pribadi, 8 oktober 2014.
24
Masri, SE, Kepala Tata Usaha, wawancara pribadi, 10 oktober 2014.
25
Ir. Harmen Latief, M. MPd, wakil kepala sekolah, wawancara pribadi, 28 oktober 2014.
26
Masri, SE, Kepala Tata Usaha, wawancara pribadi, 10 oktober 2014.
computerized, dengan menggunakan sistem computerized tersebut akan mempermudah bagi pegawai tata usaha dalam pengolahan data baik itu
absensi siswa maupun kegiatan administrasi lainnya. Menurut wakil kepala sekolah menyatakan bahwa: “SMK PUSTEK Serpong merupakan salah satu
yang royal dalam pengadaan sarana prasarana terutama untuk pelayanan bagi siswa maupun guru.”
27
Adapun data penilaian kepuasan guru dan siswa terhadap kualitas pelayanan ketatausahaan, berdasarkan hasil jawaban responden siswa yang berjumlah 30
siswa jurusan akuntansi melalui angket. Data yang di dapat dari setiap item pertanyaan dibuat prosentase. Setelah itu penulis menginterprestasikan data
sebagai berikut:
1. Responsiveness daya tanggap
Gambar 4.1
Dari gambar tersebut terlihat bahwa pelayanan ketatausahaan dalam merespon keluhan siswa masih kurang karena hasil jawaban responden 37
menjawab kadang-kadang. Ini berarti kepedulian pegawai tata usaha dalam merespon keluhan siswa masih kurang, oleh karenanya pegawai tata usaha perlu
27
Ir. Harmen Latief, M. MPd, wakil kepala sekolah, wawancara pribadi, 28 oktober 2014. 27
23 37
13
Cepat Dalam Merespon Keluhan Siswa
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
peka dan cepat tanggap dalam melayani merespon keluhan yang dirasakan oleh siswa.
Gambar 4.2
Dari gambar tersebut terlihat bahwa pelayanan ketatausahaan membantu siswa setiap mengalami kesulitan yang menjawab: selalu dari hasil jawaban
responden 37 dan hasil tersebut tidak jauh berbeda dari hasil jawaban responden yang mengatakan: kadang-kadang 33. Pelayanan ketatausahaan dalam
membantu siswa yang mengalami kesulitan masih adanya ketidaksamarataan dalam memberikan kemudahan bagi siswa terutama dalam hal pelayanan
ketatausahaan. Dengan demikian memberikan pelayanan tidak mengistimewakan antara siswa satu dengan yang lainnya dalam membantu siswa.
Gambar 4.3
37
30 33
Membantu Siswa Setiap Mengalami Kesulitan
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
56 17
27
Bertanggung Jawab Terhadap Tugasnya
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
Dari gambar tersebut terlihat bahwa pegawai tata usaha bertanggung jawab terhadap tugasnya masing-masing. Jawaban tertinggi yang mengatakan: selalu
dari hasil jawaban responden 56. Dengan demikian pegawai tata usaha sudah bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing dan kegiatan
ketatausahaan dapat berjalan dengan lancar.
2. Reliability kehandalan
Gambar 4.4
Dari gambar tesebut terlihat bahwa pelayanan ketatausahaan masih kurang dalam hal disiplin waktunya, ini terlihat dari hasil jawaban responden tebanyak
menjawab: kadang-kadang 47. Dengan demikian kedisiplinan pegawai perlu ditingkatkan lagi bagi pegawai tata usaha agar waktu pelayanan sudah dibuka
pada jam yang telah ditentukan sekolah, akan tetapi peran seorang pimpinan sangat diperlukan karena sangat mempengaryhi kedisiplinan pegawai dalam
bekerja.
36
17 47
Disiplin Pada Waktu
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
Gambar 4.5
Dari gambar tersebut terlihat bahwa kualitas pelayanan ketatausahaan kinerja pegawai tata usaha masih kurang dalam hal terampil dan cekatan dalam
melayani kebutuhan siswa. Dapat dilihat dari hasil jawaban responden yang menjawab: kadang-kadang 40 . Maka diperlukannya keterampilan pegawai tata
usaha yang cekatan dan merespon cepat dalam melayani kebutuhan siswa dan dengan hal tersebut tidak akan terjadinya penumpukan pekerjaan pegawai tata
usaha dan dapat meringankan beban pekerjaan apabila mereka bekerja dengan cepat dalam melayani kebutuhan siswa.
Gambar 4.6
Dari gambar tersebut terlihat bahwa kejelasan pelayanan tata usaha dalam memberikan informasi sudah sangat baik. Terbukti dari hasil jawaban responden
20
40 33
7
Terampil Dan Cekatan Dalam Melayani Kebutuhan Siswa
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
54 23
23
Jelas Dalam Memberikan Informasi
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
yang terbanyak menjawab: selalu 54. Dengan demikian kejelasan tata usaha dalam memberikan informasi kepada siswa sudah sangat baik.
Gambar 4.7
Dari gambar tersebut terlihat bahwa pegawai tata usaha teliti dalam memberikan pelayanan kepada siswa. Terbukti dari hasil jawaban responden yang
menjawab: selalu 47 tetapi terkadang pegawai tata usaha juga melakukan sedikit kesalahan ketelitian dalam bekerja, dikarenakan masih adanya jawaban responden
yang menjawab: kadang-kadang 30. Dengan demikian ketelitian dalam bekerja mutlah diperlukan untuk mencegah terjadinya kesalahan maka diperlukannya
kehati-hatian dalam bekerja.
Gambar 4.8
47
23 30
Teliti Dalam Pekerjaannya
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
20 23
57
Janji Terhadap Penyelesaian Tugas
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
Dari gambar tersebut terlihat bahwa masih kurangnya ketepatan waktu janji dalam menyelesaikan tugas tata usaha kepada siswa. Hal ini terlihat dari
banyaknya jawaban responden yang menjawab: kadang-kadang 57, karena beban kerja pegawai tata usaha yang melayani 1961 siswa tidak sebanding dengan
jumlah pegawai tata usaha hanya 5 lima orang dalam ketepatan janji dalam penyelesaian tugas masih harus dimaklumi karena masih kurangnya tenaga
administrasi.
3. Assurance jaminan
Gambar 4.9
Dari gambar tersebut terlihat bahwa kompetensi yang dimiliki pegawai tata usaha dalam mengoperasikan komputer sudah sangat baik. Terbukti dari hasil
jawaban responden yang menjawab: selalu 60. Dengan demikian pegawai tata usaha dalam mengoperasikan komputer untuk kegiatan pelayanan ketatausahaan
sudah sangat baik.
60 23
17
Mengoperasikan Komputer Dengan Baik
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
Gambar 4.10
Dari tabel tersebut terlihat bahwa dalam memberikan informasi pelayanan jaminan kesehatan bagi siswa setengah dari jawaban responden yang menjawab
mengetahui informasi jaminan kesehatan sebanyak 50. Masih adanya yang belum mengetahui informasi adanya jaminan kesehatan yang diberikan pihak
sekolah kepada siswa dan terbukti dari jawaban responden yang menjawab: sering 24, kadang-kadang: 13 dan tidak pernah: sebanyak 13. Dalam memberikan
informasi perlu adanya kejelasan dalam penyampaiannya secara serentak agar seluruh siswa dapat mengetahui semua informasi yang ada di sekolah misalnya
waktu penyampaian informasi dilakukan pada saat upacara bendera.
Gambar 4.11
50 23
14 13
Memberikan Informasi Jaminan Kesehatan
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
53 20
20 7
Memberikan Informasi Beasiswa dan BSM
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
Dari gambar tersebut terlihat bahwa pelayanan tata usaha selalu memberikan informasi beasiswa dan BSM Bantuan Siswa Miskin, terlihat dari
jawaban responden yang menjawab: selalu 53, tetapi masih ada jawaban responden yang menjawab: tidak pernah mengetahui adanya informasi beasiswa
maupun BSM 7. Pemberian dana BSM berasal dari dinas diberikan kepada siswa yang kurang mampu dan dilihat dari latar belakang keluarga siswa, dari data
yang sudah dicatat dari sekolah jumlah siswa yang mendapatkan dana tersebut terbatas hanya 200 orang. BSM yang diberikan berupa bebas biaya bayaran
sekolah selama satu semester, karena jumlah siswa yang membutuhkan tidak sebanding dengan bantuan yang diberikan dinas maka pihak sekolah yang
membagi rata pembagian BSM tersebut agar siswa yang membutuhkan dapat menerimanya secara merata.
4. Emphaty perhatian
Gambar 4.12
Dari gambar tersebut terlihat bahwa pegawai tata usaha sabar dalam memberikan pelayanan yang diperlukan oleh siswa, terlihat dari hasil jawaban
responden manjawab: selalu 37 tetapi tidak jauh berbeda dari jawaban responnden yang menjawab: kadang-kadang 33 dan juga responden yang
menjawab: tidak pernah 17. Kesabaran yang ditunjukkan pegawai tata usaha dalam memberikan pelayanan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang sedang
dirasakan oleh pegawainya, apabila sedang adanya banyak pekerjaan yang harus
37
13 33
17
Sabar Dalam Memberikan Pelayanan
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
dikerjakan mengakibatkan kesabaran yang ditunjukkan dalam pelayanan menjadi berkurang. Oleh karenanya diperlukannya profesionalisme pegawai tata usaha
dalam memberikan pelayanan kepada siswa dalam situasi apapun agar siswa merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.
Gambar 4.13
Dari gambar tersebut terlihat bahwa dalam penyampaian informasi pelayanan pegawai tata usaha sudah dianggap baik dengan penggunaan bahasa
yang mudah dimengerti bagi siswa. Terlihat dari hasil jawaban responden yang menjawab: selalu 67. Dengan demikian penggunaan bahasa yang sopan selalu
digunakan oleh pagawai tata usaha dalam memberikan pelayanan.
Gambar 4.14
67 23
10
Menggunakan Bahasa yang Mudah Dimengerti
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
27
30 37
6
Memberikan Solusi Terhadap Keluhan Siswa
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
Dari gambar di atas terlihat bahwa pelayanan ketatausahaan masih kurang dalam memberikan solusi terhadap komplain keluhan siswa, terlihat dari hasil
jawaban responden yang menjawab: kadang-kadang 37. Perhatian pegawai tata usaha dalam memberikan pelayanan terutama memberikan solusi terhadap
keluhan siswa masih perlu ditingkatkan lagi.
Gambar 4.15
Dari gambar tersebut terlihat bahwa pemberian perhatian pelayanan di tata usaha masih terjadinya diskriminatif, ini terlihat dari jawaban responden yang
terbanyak menjawab kadang-kadang 40 dalam pemberian perhatian pelayanan hendaknya pegawai tata usaha tidak boleh membeda-bedakan ataupun
mengistimewakan antara siswa satu dengan yang lainnya dikarenakan seluruh siswa berhak mendapatkan pelayanan yang ada di sekolah terutama pelayanan di
tata usaha. Oleh karenanya keadilan dalam memberikan pelayanan masih harus ditingkatkan lagi agar tidak terjadinya kesenjangan antara siswa dengan pegawai
tata usaha.
17 30
40 13
Pelayanan Tidak Diskriminatif
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
Gambar 4.16
Dari gambar tersebut terlihat bahwa keramahan pegawai tata usaha dalam melayani siswa sudah cukup baik, dapat dilihat dari jawaban responden yang
menjawab: selalu 44. Namun masih ada jawaban responden yang menjawab: kadang-kadang 33, pegawai tata usaha harus memberikan kesan yang baik di
dalam melayani siswa, karena dengan memberikan pelayanan dengan ramah mereka akan merasa di hargai keberadaannya jika berkunjung ke tata usaha.
Gambar 4.17
Dari gambar tersebut terlihat bahwa kualitas pelayanan ketatausahaan yang ditunjukkan pegawai tata usaha dengan sikap sopan sudah sangat baik, terlihat
dari jawaban responden yang menjawab: selalu 57. Memberikan perhatian dengan sikap sopan dalam memberikan pelayanan sangat perlu dilakukan, dengan
hal tersebut para siswa akan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh tata usaha.
44
23 33
Keramahan dalam Melayani Siswa
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
57 20
23
Sikap Sopan Kepada Siswa
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
5. Tangibles bukti fisik
Gambar 4.18
Dari gambar tersebut terlihat bahwa kondisi ruangan tata usaha selalu bersih dan nyaman, terlihat dari banyaknya jawaban responden yang menjawab:
selalu 70. Memberikan pelayanan harus memperhatikan kondisi ruangan agar pegawai tata usaha maupun siswa yang diberikan pelayanan akan merasakan
kenyamanan berada di dalam ruangan tata usaha.
Gambar 4.19
Dari gambar tersebut terlihat bahwa penataan dan peralatan yang ada di ruang aknntor tata usaha sudah cukup nyaman dan rapih, terlihat dari jawaban
responden yang menjawab: selalu 50. Ketepatan penempatan barang dengan tepat akan berpengaruh terhadap kenyaman kerja bagi para pegawainya.
70 20
10
Kondisi Ruangan TU Bersih dan Nyaman
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
50 27
23
Penataan dan Peralatan Ruang TU Nyaman dan Rapih
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
Gambar 4.20
Dari gambar tersebut terlihat bahwa penggunaan peralatan dan teknologi dalam kegiatan operasional tata usaha sudah sangat baik, terlihat dari jawaban
responden yang menjawab: selalu 47 dan sering 23. Dengan semikian penggunaan peralatan dan teknologi untuk kegiatan pelayanan tata usaha sudah
cukup optimal.
Gambar 4.21
Dari gambar tersebut terlihat bahwa pegawai tata usaha berpenampilan rapih dan sopan sudah sangat baik, dilihat dari hasil jawaban responden yang
menjawab: selalu 60. Ini menyatakan bahwa pegawai tata usaha berbusana sudah sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan sekolah.
47 23
30
Penggunaan Peralatan dan Teknologi dalam Operasional TU Sudah Optimal
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
60 23
17
Berpenampilan Rapih dan Sopan
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
Gambar 4.22
Dari gambar tersebut terlihat bahwa profesionalisme dalam memberikan pelayanan kepada siswa sudah cukup baik, dilihat dari jawaban responden yang
menjawab: selalu 37, sering 33 dan kadang-kadang 30. Dengan demikian dalam memberikan pelayanan secara profesional harus terus ditingkatkan lagi agar
menjadi lebih baik dan juga dengan hal tersebut akan berdampak pada kepuasan pelanggan terhadap kinerja pelayanan yang diberikan terutama di tata usaha
sekolah.
Gambar 4.23
Dari gambar tersebut terlihat bahwa jumlah loket pelayanan administrasi sudah cukup memadai, dilihat dari hasil jawaban responden yang menjawab:
sering 33 dan kadang-kadang 27. Berdasarkan pengamatan saya pada saat melakuakan penelitian terjadinya antrian panjang di loket pembayaran pada saat
Ujian Tengah Semester UTS disebabkan banyak siswa yang telat untuk
37
33 30
Profesionalisme dalam Melayani Siswa
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
30
33 27
10
Jumlah Loket Pelayanan Administrasi
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
membayar semester, dan ini merupakan hal yang biasa terjadi pada saat pelaksanaan ujian semesteran. Walaupun demikian pegawai tata usaha bagian
keuangan dapat mengatasinya dengan cepat.
Gambar 4.24
Dari gambar tersebut terlihat bahwa fasilitas ruang tunggu untuk pelayanan sudah sangat baik, terlihat dari jawaban responden terbesar menjawab
selalu 84. Dengan demikian tata usaha selalu mementingkan kenyamanan bagi pengunjung dengan cara melengkapi sarana bagi pengguna pelayanan dengan
menyediakan fasilitas ruang tunggu.
Gambar 4.25
Dari gambar tersebut terlihat bahwa alat tulis yang dibutuhkan siswa masih kurang memadai, terlihat dari jawaban responden yang menjawab: kadang-kadang
33. Pengadaan alat tulis untuk kebutuhan siswa masih perlu diperhatikan
83 14
3 0
Fasilitas Ruang Tunggu
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
30
20 33
17
Alat Tulis yang Dibutuhkan Siswa Memadai
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
terutama spidol dan isi tinta karena alat tulis tersebut masih dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran di kelas.