30
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dimulai pada tanggal Juni 2011 sampai dengan Desember 2011 bertempat di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG Pusat
Jakarta khususnya di bidang Informasi Dini Gempa dan Tsunami. Pengolahan dan Interpretasi data dilakukan di BMKG Kemayoran Jakarta Pusat. Daerah penelitian
adalah gempa Cilacap Jawa tengah 04 April 2011 dengan koordinat 10,01 LS dan 107,69 BT kedalaman hiposentrum 10 km , Magnitude 7,1 SR, 293 km Barat
Daya Cilacap,Jawa Tengah.
3.2 Alat dan Bahan
Pada penelitian ini alat dan bahan yang digunakan dalam analisis mekanisme sumber gempa bumi zona Blitar, Jawa Timur berdasarkan seismisitas
dan mekanisme sumber gempa bumi. Alat yang digunakan dalam proses pengolahan data adalah:
1 Komputer personal Pentium 4
2 Software WinITDB
3 Microsoft Office
4 Note pad
5 Software Arc View GIS Ver. 3.3
6 Program AZMTAK dalam bahasa pemrograman FORTRAN
7 Program PMAN dalam bahasa pemrograman FORTRAN
31 Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1 Data gempa bumi Cilacap, Jawa Tengah dari USGS pada tanggal 04 April
2011. 2
Data polaritas gerakan pertama gelombang P gempa bumi Cilacap, Jawa Tengah 04 April 2011
3.3 Pengolahan dan Analisa Data
Tahapan awal penelitian ini adalah membuat peta seismisitas atau pengeplotan data gempabumi Cilacap, Jawa Tengah menggunakan software
WinITDB. Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data gempabumi pada koordinat 10,01 LS dan 107,69 BT. Data gempabumi tersebut
diperoleh dari rekaman United State Geological Survey USGS pada tanggal 04 April 2011 melalui jaringan internet. Data gempabumi yang
digunakan meliputi waktu kejadian gempabumi, posisi lintang-bujur, kedalaman dan magnitudo. Magnitudo yang digunakan adalah 7,1 SR.
Data gempabumi yang diperoleh dari rekaman USGS tidak dapat langsung diproses menggunakan software WinITDB, karena format data USGS
berbeda dengan format data yang dapat diproses software WinITDB. Oleh karena itu, format data USGS harus dikonversi terlebih dahulu ke format
data software WinITDB secara manual dengan program notepad. Data USGS yang telah dikonversi kemudian diproses menggunakan software
WinITDB dan menghasilkan sebaran pusat gempabumi atau peta seismisitas. Data USGS yang telah dikonversi menjadi format data
software WinITDB .
32 Langkah selanjutnya adalah membuat penampang melintang
seismisitas untuk mengetahui bentuk atau pola penunjaman lempeng tektonik. Daerah penelitian dibagi menjadi beberapa segmen atau
penampang melintang. Tahapan dalam pengeplotan hiposenter pada penampang melintang adalah sebagai berikut:
1. Menentukan batas daerah pengeplotan hiposenter pada penampang melintang
dengan memperhatikan hasil penyebaran hiposenternya . 2.
Menentukan garis penampang melintangnya yang memilih beberapa bagian daerah yang diteliti. Penentuan garis penampang melintang tegak lurus
trench. 3.
Membuat proyeksi masing-masing garis penampang melintang yang tegak lurus trench agar dapat ditentukan proyeksi penampang melintang
hiposenternya. Proses berikutnya adalah menentukan solusi mekanisme sumber
gempabumi menggunakan polaritas gerakan pertama gelombang P yang dinyatakan dalam kompresi c dan dilatasi d. Data yang digunakan
diperoleh dari hasil rekaman State Geological Survey USGS.melalui jaringan internet. Data yang digunakan meliputi posisi lintang-bujur,
magnitudo, kedalaman, nama stasiun dan data polaritas gerakan pertama gelombang P kompresi atau dilatasi yang dicatat oleh masing-masing
stasiun. Data yang terkumpul selanjutnya diproses dengan langkah-langkah
sebagai berikut: