Penyebaran Pusat Gempa Bumi Penampang melintang

39

4.2 Penampang melintang

Untuk mempermudah melihat struktur subduksi yang terjadi di Cilacap Jawa Tengah dan sekitarnya maka zona penelitian dibagi menjadi beberapa penampang melintang. Hasil penentuan batas penampang melintang dapat dilihat pada Gambar 4.2. Dalam penelitian ini dibuat 3 penampang melintang yang diproyeksikan pada bidang AA‟, BB‟, dan CC‟. Penampang melintang tersebut dibuat tegak lurun trench dengan masing-masing penampang melintang melalui batas koordinat yang berbeda. Gambar 4.2 Irisan penampang Melintang A B C A „ B „ C‟ 40 Gambar 4.3 Penampang Melintang A- A’ Pada segmen ini terlihat bahwa trend prnyebaran hiposenter menunjukan penunjaman. Penyebaran hiposenter mencapai kurang lebih 153 km. Penyebaran hiposenter pada daerah shallow dip membentuk sudut sekitar 40º terhadap horisontal sampai kedalaman kurang lebih 60 km. Gambar 4.4 Penampang Melintang B- B’ KENDAL BREBES 41 Pada segmen ini terlihat bahwa trend penyebaran hiposenter menunjukan penunjaman. Penyebaran hiposenter mencapai kurang lebih 263 km. Penyebaran hiposenter pada daerah shallow dip membentuk sudut sekitar 42º terhadap horisontal sampai kedalaman kurang lebih 50 km. Gambar 4.5 Penampang Melintang C- C’ Pada segmen ini terlihat bahwa trend penyebaran hiposenter menunjukan penunjaman. Penyebaran mencapai kurang lebih 633 km. Penyebaran hiposenter pada daerah shallow dip membentuk sudut sekitar 30º terhadap horisontal kedalaman kurang lebih 70 km. KUDUS 42 Cilacap merupakan salah satu daerah dengan posisi geografis dan geologis yang termasuk daerah rawan gempabumi. Daerah ini berada di Selatan pulau Jawa yang berhadapan langsung dengan jalur gempabumi yang bersumber dari zona subduksi antara lempengan Indo-Australia dan lempengan Eurasia.Dampaknya daerah cilacap menjadi daerah yang rawan bencana gempabumi dan tsunami. Selain itu, dataran Cilacap merupakan daerah yang dilewati jalur sesar yang kemungkinan masih aktif. Pergerakan sesar ini tentunya juga akan menjadi sumber gempabumi di daerah ini. Kekuatan gempa yan bersumber dari sesar aktif biasanya akan jauh lebih besar dan menyebabkan kerusakan besar pula karen kedalaman hiposenternya yang relatif dangkal. Berdasarkan proyeksi penampang melintang di atas terlihat bahwa trend penyebaran hiposenter menunjukkan zona penunjaman. Pada proyeksi penampang melintang terlihat ada dua pola penunjaman yaitu penunjaman ke arah utara – selatan. Gaya ini membentuk pola sesar geser oblique wrench fault dengan arah baratlaut-tenggara, yang kurang lebih searah dengan pola pegunungan akhir Cretasisus.

4.1 Solusi Mekanisme Sumber Gempabumi

Selain dengan membuat peta seismisitas dan penampang melintang, cara lain untuk mengetahui gambaran pola tektonik suatu daerah adalah dengan menentukan solusi mekanisme sumber gempabumi. Solusi mekanisme sumber gempabumi dapat menentukan orientasi sesar dan pergerakannya serta arah stress daerah sumber gempabumi. Secara umum ada tiga jenis sesar menurut mekanismenya yaitu sesar naik, sesar turun, dan sesar mendatar. Pada kenyataannya sesar yang terjadi tidak selalu murni sesar 43 naik, sesar turun atau sesar mendatar, tetapi ada sesar campuran atau oblique fault yaitu variasi antara sesar mendatar dan sesar naik atau turun. Untuk identifikasi tipe sesar dapat menggunakan perbedaan nilai rake λ. Selain itu dapat ditentukan berdasarkan titik pusat dari diagram mekanisme sumber gempa bumi. Apabila posisi pusat diagram berada di kuadran kompresi maka sesar naik, jika berada di kuadran dilatasi disebut sesar turun, jika pusat diagram berada pada atau dekat dua garis nodal maka akan diperoleh sesar mendatar. Gempabumi di Cilacap Jawa Tengah dan sekitarnya didominasi sesar mendatar dan naik dengan zona subduksi. Pada lajur seismotektonik tunjaman Jawa Tengah ditemui adanya rumpang gempabumi seismicgap pada kedalaman gempabumi 250-500 Km.Gempabumi lajur tunjaman Beniof Wadatidi kedalaman gempa 500 km di sebelah utara Jawa umumnya memperlihatkan mekanismefokal sesar normal. 44 Gambar 4.4 Solusi Mekanisme Sumber Gempa Bumi Cilacap Jawa Tengah Gambar 4.4 adalah solusi mekanisme sumber gempa bumi di palung Cilacap Jawa Tengah,jenis sesarnya adalah sesar turun. Sumber P berada di Barat dengan plunge 30º dan azimute 275º, sedangkan sumbu T dengan plunge 15º dan azimute 14º. Bidang nodal pertama memiliki strike 58º, dip 58º, rake -168º,sedangkan bidang nodal kedua memiliki strike 321º, dip 80º, dan rake -33º. Subduksi di Palung Cilacap Jawa Tengah kemiringannya ke arah Barat, sehingga bidang nodal kedua lebih cenderung merupakan bidang sesar dan bidang nodal pertama merupakan bidang bantu. Distribusi sumbu P tekanan terletak di sebelah Barat dan menyebar ke Timur dan Tenggara. Hal ini menunjukan bahwa tekanan