c. Konveksi
Adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi terpapar dengan udara sekitar yang lebih dingin. Bayi yang dilahirkan atau ditempatkan dalam ruangan yang
dingin akan cepat mengalami kehilangan panas. Kehilangan panas juga dapat terjadi jika ada tiupan kipas angin, aliran udara atau penyejuk ruangan.
d. Radiasi
Adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi ditempatkan dekat dengan benda yang mempunyai temperatur tubuh lebih rendah dari temperatur tubuh bayi. Bayi
akan mengalami kehilangan panas melalui cara ini meskipun benda yang lebih dingin tersebut tidak bersentuhan langsung dengan tubuh bayi.
3. Upaya Untuk Mencegah Kehilangan Panas
Kehilangan panas tubuh bayi dapat dihindarkan melalui beberapa upaya berikut ini:
a. Keringkan bayi secara seksama
Segera setelah lahir, segera keringkan permukaan tubuh sebagai upaya untuk mencegah kehilangan panas akibat evaporasi cairan ketuban pada
permukaan tubuh bayi. b.
Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat Segara setelah tubuh bayi dikeringkan dan tali pusat dipotong, ganti
handuk atau kain yang telah dipakai kemudian selimuti bayi dengan selimut atau kain hangat, kering dan bersih. Jika selimut bayi harus dibuka
untuk melakukan suatu prosedur, segera selimuti kembali dengan handuk atau selimut kering segera setelah prosedur tersebut selesai.
Universitas Sumatera Utara
c. Tutupi kepala bayi
Pastikan bahwa bagian kepala bayi ditutup setiap saat. Bagian kepala bayi memiliki luas permukaan yang cukup besar sehingga bayi akan cepat
kehilangan panas tubuh jika bagian kepalanya tidak tertutup. d.
Anjurkan ibu untuk memeluk dan memberikan ASI Memeluk bayi akan membuat bayi tetap dan merupakan upaya
pencegahan kehilangan panas yang sangat baik. Dan anjurkan sesegera mungkin ibu untuk menyusui bayinya setelah lahir.
4. Memandikan Bayi
Sebaiknya memandikan bayi ditunda sedikitnya dalam 6 jam setelah kelahiran bayi. Memandikan bayi dalam beberapa jam pertama kehidupan dapat mengarah pada
kondisi hipotermi dan sangat membahayakan keselamatan bayi. Pada kebanyakan rumah sakit, tubuh bayi dibersihkan setiap hari. Tubuh bayi dibersihkan dengn
menggunakan bak mandi bayi bukan dengan menggunakan spons atau handuk kecil untuk membersihkan bayi pada boks bayi. Setelah mengamati cara memandikan
bayi, ibu harus didorong untuk melakukan sendiri dan jika perlu bisa dibantu agar ibu mendapatkan kepercayaan diri sebelum dari rumah sakit bersama bayinya dengan
bantuan sedikitnya satu kali. Bagi orang tua yang belum terbiasa dalam memandikan bayinya, pekerjaan ini mungkin dilakukan dengan lambat sehingga kita perlu
menekankan pentingnya untuk menyiapkan segala perlengkapan terlebih dahulu sebelum bayi ditelanjangi agar bayi tidak sampai menggigil kedinginan farrer,
1999,hlm.184.
Universitas Sumatera Utara
Mandi adalah waktu yang paling menyenangkan bagi bayi. Air suam kuku di ruangan yang hangat lebih baik dengan suhu kamar 75 – 80 derajat untuk bayi yang
sedang dimandikan dan sentuhan lembut anda akan membuatnya senang. Namun ada beberapa bayi yang sangat ketakutan saat mandi Robinson, 2002,hlm.22.
Kulit bayi baru lahir sangat rentan untuk mengering. Selain menyebabkan ketidaknyamanan, mandi berlebihan dapat menyebabkan dermatitis popok dan
memperburuk cradle cap. Selama 24 sampai 48 jam pertama penggunaan energi diperlukan oleh bayi baru lahir untuk mempertahankan suhu selama dan setelah
mandi harus dipertimbangkan keuntungan mandi. Keuntungan potensial mandi adalah mencegah penyebaran infeksi dari bayi keorang lain dengan menghilangkan
cairan dan sekresi tubuh. Kewaspadaan standar harus dipraktekkan ketika memegang bayi yang masih basah dari lahir dan sebelum mandi pertama, serta ketika memegang
cairan tubuh bayi Walsh,2007,hlm.377. Bagi sebagian orangtua, memandikan bayi dirasakan lebih mudah dan
menyenangkan dibandingkan hanya sekedar menyekanya. Tidak ada cara yang benar atau salah dalam memandikan bayi. Dalam hal ini ada beberapa langkah atau
prosedur tentang cara memandikan bayi. Sebelum memandikan bayi perlu diperhatikan:
Persiapan: a.
Cuci tangan dengan sabun dan air bersih b.
Siapkan keperluan mandi seperti: 1. Pakaian bersih
2. Popok
Universitas Sumatera Utara
3. Handuk 4. Sabun
5. Bak mandi berisi air hangat 6. Kasa steril
c. Prosedur Memandikan Bayi
1. Mandikan bayi ditempat yang aman, tepat, serta yang memudahkan anda bergerak leluasa tidak perlu membungkuk.
2. Atur suhu ruangan sedikit hangat, jika mungkin 20
o
C – 25
o
C jika tidak ada pengatur suhu ruangan, hangatkan ruangan dengan menempatkan
air panas dan membiarkan uapnya memenuhi ruangan tersebut. 3. Jika tali pusat atau bekas sunat masih belum sembuh, bayi tidak boleh
mandi berendam. Mandikan bayi dengan menggunakan lap atau handuk basah.
4. Lapisi tempat mandi bayi dengan alas tahan air atau perlak. 5. Siapkan semua keperluan mandi dan pakaian sebelum baju bayi
dilepaskan, seperti sabun, sampo bayi, lap pembasuh, gumpalan kapas steril untuk membersihkan mata, handuk, popok, dan pakian bersih,
salep atau krim jika perlu, dan kasa steril untuk tali pusat. 6. Lepaskan baju bayi secara bertahap.
7. Mulailah membasuh tubuh bayi dari bagian terbersih hingga yang terkotor.
8. Sabuni tubuh bayi dengan tangan dan lap pembasuh. Gunakan lap bersih untuk membersihkannya.
Universitas Sumatera Utara
9. Membersihkan kepala bayi. Gunakan sabun dan sampo bayi, lalu basuh dengan bersih. Peganglah kepala bayi seperti memegang bola
dan tinggikan sedikit. Sebelum membersihkan bagian lain, keringkan kepala bayi dengan handuk.
10.Membersihkan wajah. Basahi kapas dengan air hangat untuk membersihkan mata. Gunakan kapas berbeda untuk setiap mata.
Jangan menggunakan sabun untuk membersihkan wajah. Lap perlahan dari hidung kearah luar. Pada bagian telinga, yang boleh dibersihkan
hanya bagian luar. Keringkan semua bagian wajah. 11.Leher dan dada. Tidak diperlukan sabun kecuali jika sangat kotor.
Bersihkan bagian lipatan lalu keringkan. 12.Membersihkan lengan. Rentangkan lengan agar lipatan bisa
dibersihkan. Tekan telapak tangan bayi agar kepalannya terbuka. Bagian ini membutuhkan sedikit sabun, dan pastikan tangan yang
sudah disabuni dibersihkan dan dikeringkan karena bayi suka memasukan tangannya ke mulut.
13.Bagian punggung. Balikkan tubuh bayi dengan kepala yamg dimiringkan, lalu basuh punggungnya.
14.Tungkai. bayi sering menolak merentangkan kakinya, namun penting untuk membersihkan bagian belakang lutut.
15.Kemudian angkat tubuh bayi dengan menggunakan kedua tangan hati- hatilah karena tubuh bayi licin.
Universitas Sumatera Utara
16.Selimuti bayi dengan handuk. Kemudian keringkan bayi dengan cepat secara perlahan-lahan,dan perhatikan daerah lipatan kulit.
17.Pakaikan popok dan pakaian bayi yang bersih. Kemudian tempatkan bayi ditempat tidur dan hangat.
Dalam hal memandikan bayi keamanan dan keselamatan bayi perlu diperhatikan. Pada saat memasukkan air kebaskom mandi, awali dengan air dingin
agar bagian bawah bak tidak terlalu panas. Hal ini juga mengurangi resiko luka bakar pada anak lainnya yang ingin bermain dengan air pada saat bak tersebut diisi. Bayi
tidak boleh dibiarkan tanpa pengawasan dan harus selalu dipegang dengan baik agar kepala selalu berada diatas permukaan air.
Pada saat akan menempatkan bayi di dalam baskom mandi, sanggah kepala dan leher bayi dengan lengan bawah dan pergelangan tangan nondominan, kemudin
lingkarkan ibu jari dan telunjuk di bagian atas lengan bayi. Tangan yang dominan memegang pergelang kaki untuk mengangkat bayi pada saat masuk dan keluar bak.
Dudukkan bayi dengan tegak untuk membasuh punggung, topang kepala bayi dengan pergelangan tangan atau lengan bawah dari tangan dominan, kemudian kembalikan
keposisi semula dengan hati-hatiJonhson Taylor, 2004, hlm.109. d.
Waktu memandikan bayi Memandikan bayi itu mudah. Tidak ada alasan mengapa anda harus terburu-
buru di pagi hari. Meskipun semua orang menyukai bayi yang bersih, bayi tidak perlu dimandikan setiap hari selama beberapa bulan pertama. Namun penting untuk
melakukan apa yang disebut dengan “membersihkan bagian tertentu” atau mandi dengn spons setiap hari. Ini biasanya dilakukan hanya setelah bayi diberi makan atau
Universitas Sumatera Utara
setelah ganti popok. Memandikan bayi dianjurkan dua atau tiga hari sekali untuk bayi yang belum merangkak atau yang lingkungannya tidak kotor.
Jadwal mandi bayi tidak sebanyak orang dewasa. Jika telah dilakukan pembersihan yang baik di tempat-tempat tertentu saat mengganti popok atau
menyusui, sebenarnya bayi tidak perlu dimandikan setiap hari. Anda hanya perlu selalu membersihkan wajah, leher, dan bokong dengan handuk atau busa basah. Jika
memungkinkan, anda boleh memandikan bayi setiap hari,terutama jika cuaca panasDanuatmaja, 2003, hlm. 18.
Tidak ada waktu yang tepat kapan bayi harus dimandikan. Namun, memandikan bayi sebelum tidur dapat membuatnay rileks sehingga memudahkannya
tidur. Hindrai memandikan bayi sebelum atau sesudah makan karena perut yang tertekan akan membuatnya mumtah. Sebenarnya hanya dua hal yang perlu
diperhatiakan saat merencanakan kapan waktu memandikan bayi , yaitu: 1. Sebelum menyusui biasanya lebih baik daripada sesudahnya.
2. Mandi diikuti menyusui membantu bayi tidur nyenyak.
B. Pengetahuan 1. Pengertian
Pengetahuan knowlegde adalah hasil dari “tahu”, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu misalnya indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan bau. Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman yang berasal dari berbagai sumber, misalnya media masa,
media elektrinik, buku petunjuk, petugas kesehatan,media poster dari kerabat dan sebagainya.Notoatmodjo,2003
Universitas Sumatera Utara