Pengetahuan Ibu Postpartum Primipara tentang Cara Memandikan Bayi Baru Lahir di Ruang Camar I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

(1)

RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU

Nim :085102020 J A S M I

KARYA TULIS ILMIAH


(2)

Judul : Pengatahuan Ibu Postpartum Primipara tentang Cara Memandikan Bayi Baru Lahir di Ruang Camar I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

Nama Mahasiswa : Jasmi NIM : 085102020

Program Studi : D-IV Bidan pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Pembimbing

( dr. Rina Amelia, MARS )

Penguji

………penguji I ( Setiawan, S.Kp.MNS )

………..penguji II ( dr. Ichwanul Adenin, SpOG )

………..penguji III ( dr. Rina Amelia, MARS)

Program D-IV Bidan Pendidik telah menyetujui Karya Tulis Ilmiah ini sebagai bagian dari persyaratan kelulusan untuk Sarjana Sains Terapan untuk D-IV Bidan Pendidik

………. ( Nur Asnah, S.Kep.Ns, M.Kep) NIP 132 299 794

... (dr. Murniati Manik, MSc. SpKK) NIP 130 810 210


(3)

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2009 Jasmi

Pengetahuan Ibu Postpartum Primipara Tentang Cara Memandikn Bayi Baru Lahir di Ruang Camar I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

ix + 38 hal + 3 tabel + 1 skema + 8 Lampiran

Abstrak

Memandikan bayi memiliki tantangan tersendiri bagi para orang tua terutama bila mereka baru pertama kali mempunyai seorang bayi. Tidak sedikit dari mereka yang tidak mengetahui bagaimana cara memandikan bayi yang benar sehingga mereka menyerahkan semua urusan memandikan bayi kepada pengasuh bayi atau kepada neneknya. Padahal saat mandi merupakan saat yang tepat untuk mencurahkan kasih sayang orang tua kepada anaknya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan ibu postpartum primipara tentang cara memandika bayi baru lahir. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum primipara yaitu sebanyak 40 orang. Besar sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 40 orang, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cara total sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2008 – Januari 2009. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuisioner yang meliputi data demografi dan kuisioner cara memandikasn bayi baru lahir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok umur responden yang terbanyak adalah pada kelompok umur antara 20 – 25 tahun yaitu sebanyak 19 orang (50 %), dari tingkat pendidikan dapat dilihat bahwa yang terbanyak adalah SMA yaitu sebanyak 15 orang (37,5 %), kemudian dari jenis pekerjaan sebagian besar responden bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 24 orang (60 %, dan diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang cukup yaitu sebanyak 24 orang (60 %). Dengan hasil penelitian tersebut diharapkan responden lebih meningkatkan pengetahuannya tentang perawatan bayi baru lahir, dengan adanya peran serta dan kerjasama dari tenaga medis dan tim kesehatan lainnya dalam memberikan informasi yang tepat, akurat, serta berkesinambungan melalui penyuluhan kepada ibu hamil dan ibu nifas, agar mereka mengerti tentang bagaimana perawata bayi baru lahir khususnya cara memandikan bayim baru lahir.

Kata Kunci : Pengetahuan, ibu postpartum primipara, memandikan bayi baru lahir.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan judul“Pengetahuan Ibu Postpartum Primipara Tentang Cara Memandikan Bayi Baru Lahir Di Ruang Camar I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2008

Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mengalami kesulitan, akan tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Untuk itu perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Gontar A. Siregar, SpPD-KGEH selaku Dekan FK USU.

2. dr. Murniati Manik, MSc, SpKK selaku ketua program studi D IV Bidan Pendidik FK USU.

3. dr. Rina Amelia selaku dosen pembimbing dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah yang tiada bosan memberikan arahan dan bimbingan.

4. Setiawan, S.Kp, MNS selaku penguji I dan dr. Ichwanul Adenin Sp.OG selaku penguji II yang telah memberikan masukan dan arahan untuk karya tulis ilmiah ini.

5. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi program studi D IV Bidan Pendidik FK USU.


(5)

6. Kepada nenekku, sofiah saimin yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan kasih sayangnya serta dorongan moril maupun material kepada penulis untuk menyelesaikan karya tulis ini.

7. Kedua orang tua tercinta yaitu Sunawan dan Kayati yang telah memberikan doa dan kasih sayang, serta semangat kepada penulis.

8. Abang, kakak, dan adik-adikku yang telah banyak memberikan dosa dan motivasi kepada penulis.

9. Teman–teman seperjuangan yaitu kak Ani, Kak Uli, Kak Ami, Gesty, Dini, Ely., dan yang tidak dapat dituliskan seluruhnya, telah memberikan bantuan dan dukungan menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

10.Semua pihak yang mendukung, membantu dan mendoakan penulis dalam menghadapi setiap rintangan untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun susunan bahasanya, untuk ini penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang dapat membangun kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis pada khususnya. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ...iv

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR BAGAN ...vii

LAMPIRAN ...viii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar BelakangMasalah……… ………. ...1

B. Rumusan Masalah ...3

C. Tujuan Penelitian ...3

D. Manfaat Penelitian ...4

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Asuhan Bayi Baru Lahir ...5

1. Asuhan bayi baru lahir.... ...5

2. Pencegahan kehilangan panas ...6

3. Upaya untuk mencegah kehilangan panas ...7

4. Memandikan bayi ………..8

B. Pengetahuan……….14

1. Pengertian………..14

2. Metode mengukur………… ...17

BAB III : KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL A. Kerangka Konsep ...18

B. Defenisi Operasional ...19

BAB IV : METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ...20

B. Populasi Dan Sampel ...20

1. Populasi ...20

2. Sampel ...20

C. Lokasi Dan Waktu Penelitian...21

D. Pertimbangan Etik ...21

E. Instrumen Penelitian ...22


(7)

G. Pengumpulan Data ...22

H. Aspek Pengukuran ...23

I. Analisa Data ...24

BAB V : HASIL PENELITIAN A. Karakteristik Responden ...25

B. Pengetahuan Respopnden ...27

BAB VI : PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden ...30

1. Kelompok Umur ...30

2. Tingkat pendidikan ...31

3. Jenis Pekerjaan ...32

B. Pengetahuan Responden...33

C. Keterbatasan Penelitian ...35

D. Implikasi Terhadap Pelayanan dan Penelitian ...35

BAB VII: PENUTUP A. Kesimpulan ...36

B. Saran ...37 DAFTAR PUSTAKA


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Data Demografi Ibu Postpartum Primipara di ruang Camar I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2008-2009.

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Hasil Tingkat Pengetahuan Ibu Postpartum Primipara tentang Cara Memandikan Bayi Baru Lahir di Ruang Camar I RSUD Arfin Achmad Pekanbaru Tahun 2008-2009.

Tabel 5.3 Distrubusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan Ibu Postpartum Primipara tentang Cara Memandikan Bayi baru Lahir di Ruang Camar I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2008-2009.


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar persetujuan menjadi responden Lampiran 2 : Kuisioner

Lampiran 3 : Surat content validitas

Lampiran 4 : Surat izin penelitian dari Program D-IV Bidan Pendidik USU Lampiran 5 : Izin penelitian dari RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru

Lampiran 6 : Telah Menyelesaikan Penelitian Lampiran 7 : Daftar Riwayat Hidup


(10)

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2009 Jasmi

Pengetahuan Ibu Postpartum Primipara Tentang Cara Memandikn Bayi Baru Lahir di Ruang Camar I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

ix + 38 hal + 3 tabel + 1 skema + 8 Lampiran

Abstrak

Memandikan bayi memiliki tantangan tersendiri bagi para orang tua terutama bila mereka baru pertama kali mempunyai seorang bayi. Tidak sedikit dari mereka yang tidak mengetahui bagaimana cara memandikan bayi yang benar sehingga mereka menyerahkan semua urusan memandikan bayi kepada pengasuh bayi atau kepada neneknya. Padahal saat mandi merupakan saat yang tepat untuk mencurahkan kasih sayang orang tua kepada anaknya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan ibu postpartum primipara tentang cara memandika bayi baru lahir. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum primipara yaitu sebanyak 40 orang. Besar sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 40 orang, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cara total sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2008 – Januari 2009. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuisioner yang meliputi data demografi dan kuisioner cara memandikasn bayi baru lahir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok umur responden yang terbanyak adalah pada kelompok umur antara 20 – 25 tahun yaitu sebanyak 19 orang (50 %), dari tingkat pendidikan dapat dilihat bahwa yang terbanyak adalah SMA yaitu sebanyak 15 orang (37,5 %), kemudian dari jenis pekerjaan sebagian besar responden bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 24 orang (60 %, dan diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang cukup yaitu sebanyak 24 orang (60 %). Dengan hasil penelitian tersebut diharapkan responden lebih meningkatkan pengetahuannya tentang perawatan bayi baru lahir, dengan adanya peran serta dan kerjasama dari tenaga medis dan tim kesehatan lainnya dalam memberikan informasi yang tepat, akurat, serta berkesinambungan melalui penyuluhan kepada ibu hamil dan ibu nifas, agar mereka mengerti tentang bagaimana perawata bayi baru lahir khususnya cara memandikan bayim baru lahir.

Kata Kunci : Pengetahuan, ibu postpartum primipara, memandikan bayi baru lahir.


(11)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Indikator kesehatan suatu bangsa salah satunya masih dilihat dari tinggi atau rendahnya angka kematian bayi. Pada pekan ASI 2007 di Istana Negara, ibu negara yaitu ibu Ani Yudhoyono mengatakan bahwa di indonesia Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi yaitu mencapai 35 per 1000 kelahiran hidup atau sekitar 175.000 bayi meninggal setiap tahunnya sebelum mencapai usia satu tahun (Maryunani dan Nurhayati, 2008).

Pada era globalisasi diharapkan bangsa Indonesia dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, salah satunya dalam bidang kesehatan bayi dan anak. Pemberian asuhan kesehatan pada bayi dan anak tidak lepas dari peran keluarga dan masyarakat. Dalam keluarga, peran ibu sangat penting dalam merawat dan mengasuh yang baik bagi bayinya. Kebanyakan perawatan neonatal yang dialami masyarakat adalah kurangnya pengetahuan dalam perawatan Bayi Baru Lahir (BBL). Terutama di daerah pelosok banyak dijumpai ibu yang baru melahirkan dengan perawatan ynag tradisional serta pendidikan dan tingkat sosial ekonomi yang masih rendah. Selain itu juga dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan ibu, suami, dan keluarga tentang pentingnya perawatan neonatal (Depkes RI, 2001)


(12)

pengalaman terdahulu ibu dan bayinya. Bidan dapat menggunakan pendekatan dengan keluarga sebagai kesempatan untuk memberikan pendidikan kesehatan dan meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam merawat dan mengasuh bayi yang baru lahir, khususnya memandikan bayi.

Orangtua, khususnya seorang ibu harus dilibatkan sebanyak mungkin, dan bila mereka menghendaki, dapat diberi kesempatan untuk melakukannya, atau diperlihatkan bagaimana cara memandikan bayi bila mereka belum berpengalaman. Orangtua yang hanya memiliki pengalaman atau bahkan tidak berpengalaman sama sekali dalam merawat bayi akan merasa kurang percaya diri untuk melakukanya. Oleh karena itu sangat penting bagi bidan untuk memperhatikan kebutuhan seorang ibu seperti bagaimana cara perawatan bayi baru lahir khususnya tentang cara memandikan bayi dan memberikan dukungan yang tepat bagi mereka (Jonhson & Taylor, 2004)

Memandikan bayi memiliki tantangan tersendiri bagi para orangtua terutama bila mereka baru pertama kali mempunyai seorang bayi. Tidak sedikit dari mereka yang tidak mengetahui bagaimana cara memandikan bayi yang benar sehingga mereka menyerahkan semua urusan memandikan bayi kepada pengasuh bayi atau kepada neneknya. Padahal saat mandi merupakan saat yang tepat untuk mencurahkan kasih sayang orangtua kepada anaknya ( Maryunani dan Nurhayati, 2008).

Sangat penting untuk menanamkan pengertian kepada ibu bahwa mandi sangat bagus untuk kebersihan dan kesehatan kepada bayi. Pandanagn yang bagus tentang mandi dan kebiasaan yang bagus akan menghasilkan kesehatan yang bagus pula.


(13)

B. Perumusan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: Bagaimana pengetahuan ibu postpartum primipara tentang cara memandikan bayi diruang camar 1 RSUD arifin Achmad pekanbaru?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengetahuan ibu postpartum primipara tentang bagaimana cara memandikan bayi baru lahir yamg baik dan benar.

D. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Instansi Kesehatan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi instansi dalam memberikan penyuluhan tentang perawatan bayi baru lahir khususnya tentang cara memandikan bayi baru lahir.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan sumber informasi bagi mahasiswa dan pendidik dalam pelaksanaan program pendidikan.

3. Bagi peneliti

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam menyusun penelitian ini yaitu tentang bagaimana cara memandikan bayi bagi ibu postpartum primipara.


(14)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Asuhan Bayi Baru Lahir 1. Asuhan Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir atau keluar dari rahim seorang ibu melalui jalan lahir (liang vagina) atau melalui tindakan medis dalam kurun waktu 0 smpai 28 hari. Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran. Sebagian besar bayi yang baru lahir akan menunjukan usaha pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan. Aspek-aspek penting dari asuhan segera bayi yang baru lahir adalah:

a. Jagalah bayi tetap hangat dan kering

b. Usahakan adanya kontak antara kulit bayi dengan kulit ibunya sesegera mungkin.

Walaupun sebagian proses persalinan terfokus pada ibu tetapi karena proses tersebut merupakan proses pengeluaran hasil kehamilan (bayi), maka penatalaksanaan suatu persalinan dikatakan berhasil apabila selain ibunya bayi yang dilahirkan juga berada dalam kondisi yang optimal. Memberikan pertolongan dengan segera, aman dan bersih adalah bagian esensial dari asuhan bayi baru lahir. Sebagian besar (85 %-90 %) persalinan adalah normal, tetapi gangguan dalam kehamilan dan proses persalinan dapat mempengaruhi kesehatan bayi-bayi yang dilahirkan. Sebagian besar kesakitan dan kematian bayi baru lahir disebabkan oleh asfiksia, hipotermi, dan atau infeksi. Kesakitan dan kematian bayi baru lahir dapat dicegah bila asfiksia segera


(15)

diketahui dan ditatalaksana secara adekuat dibarengi pula dengan pencegahan hipotermi dan infeksi (Depkes,RI, 2004 )

2. Pencegahan kehilangan Panas

Bayi baru lahir tidak dapat mengatur temperatur tubuhnya secara memadai dan dapat dengan cepat kedinginan dan kehilangan panas, jika tidak segera dicegah. Bayi yang mengalami kehilangan panas (hipotermi) berisiko tinggi untuk jatuh sakit atau meninggal. Jika bayi dalam keadaan basah atau tidak diselimuti, mungkin akan mengalami hipotermi, meskipun berada dalam ruangan yang relatif hangat. Bayi prematur atau berat lahir rendah sangat rentan terhadap terjadinya hipotermi.

Kehilangan panas pada tubuh bayi baru lahir dapat terjadi melalui beberapa mekanisme tersebut:

a. Evaporasi

Adalah cara kehilangan panas yang utama pada tubuh bayi. Kehilangan panas terjadi karena menguapnya cairan ketuban pada permukaan tubuh setelah bayi lahir karena tubuh bayi tidak segera dikeringkan. Hal yang sama dapat terjadi setelah bayi dimandikan.

b. Konduksi

Adalah kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin. Bayi yang diletakkan diatas meja, tempat tidur atau timbangan dingin akan cepat mengalami kehilanagan panas akibat proses konduksi.


(16)

c. Konveksi

Adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi terpapar dengan udara sekitar yang lebih dingin. Bayi yang dilahirkan atau ditempatkan dalam ruangan yang dingin akan cepat mengalami kehilangan panas. Kehilangan panas juga dapat terjadi jika ada tiupan kipas angin, aliran udara atau penyejuk ruangan.

d. Radiasi

Adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi ditempatkan dekat dengan benda yang mempunyai temperatur tubuh lebih rendah dari temperatur tubuh bayi. Bayi akan mengalami kehilangan panas melalui cara ini meskipun benda yang lebih dingin tersebut tidak bersentuhan langsung dengan tubuh bayi.

3. Upaya Untuk Mencegah Kehilangan Panas

Kehilangan panas tubuh bayi dapat dihindarkan melalui beberapa upaya berikut ini:

a. Keringkan bayi secara seksama

Segera setelah lahir, segera keringkan permukaan tubuh sebagai upaya untuk mencegah kehilangan panas akibat evaporasi cairan ketuban pada permukaan tubuh bayi.

b. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat

Segara setelah tubuh bayi dikeringkan dan tali pusat dipotong, ganti handuk atau kain yang telah dipakai kemudian selimuti bayi dengan selimut atau kain hangat, kering dan bersih. Jika selimut bayi harus dibuka untuk melakukan suatu prosedur, segera selimuti kembali dengan handuk atau selimut kering segera setelah prosedur tersebut selesai.


(17)

c. Tutupi kepala bayi

Pastikan bahwa bagian kepala bayi ditutup setiap saat. Bagian kepala bayi memiliki luas permukaan yang cukup besar sehingga bayi akan cepat kehilangan panas tubuh jika bagian kepalanya tidak tertutup.

d. Anjurkan ibu untuk memeluk dan memberikan ASI

Memeluk bayi akan membuat bayi tetap dan merupakan upaya pencegahan kehilangan panas yang sangat baik. Dan anjurkan sesegera mungkin ibu untuk menyusui bayinya setelah lahir.

4. Memandikan Bayi

Sebaiknya memandikan bayi ditunda sedikitnya dalam 6 jam setelah kelahiran bayi. Memandikan bayi dalam beberapa jam pertama kehidupan dapat mengarah pada kondisi hipotermi dan sangat membahayakan keselamatan bayi. Pada kebanyakan rumah sakit, tubuh bayi dibersihkan setiap hari. Tubuh bayi dibersihkan dengn menggunakan bak mandi bayi (bukan dengan menggunakan spons atau handuk kecil untuk membersihkan bayi pada boks bayi). Setelah mengamati cara memandikan bayi, ibu harus didorong untuk melakukan sendiri dan jika perlu bisa dibantu agar ibu mendapatkan kepercayaan diri sebelum dari rumah sakit bersama bayinya dengan bantuan sedikitnya satu kali. Bagi orang tua yang belum terbiasa dalam memandikan bayinya, pekerjaan ini mungkin dilakukan dengan lambat sehingga kita perlu menekankan pentingnya untuk menyiapkan segala perlengkapan terlebih dahulu sebelum bayi ditelanjangi agar bayi tidak sampai menggigil kedinginan (farrer,


(18)

Mandi adalah waktu yang paling menyenangkan bagi bayi. Air suam kuku di ruangan yang hangat (lebih baik dengan suhu kamar 75 – 80 derajat untuk bayi yang sedang dimandikan) dan sentuhan lembut anda akan membuatnya senang. Namun ada beberapa bayi yang sangat ketakutan saat mandi (Robinson, 2002,hlm.22).

Kulit bayi baru lahir sangat rentan untuk mengering. Selain menyebabkan ketidaknyamanan, mandi berlebihan dapat menyebabkan dermatitis popok dan memperburuk cradle cap. Selama 24 sampai 48 jam pertama penggunaan energi diperlukan oleh bayi baru lahir untuk mempertahankan suhu selama dan setelah mandi harus dipertimbangkan keuntungan mandi. Keuntungan potensial mandi adalah mencegah penyebaran infeksi dari bayi keorang lain dengan menghilangkan cairan dan sekresi tubuh. Kewaspadaan standar harus dipraktekkan ketika memegang bayi yang masih basah dari lahir dan sebelum mandi pertama, serta ketika memegang cairan tubuh bayi (Walsh,2007,hlm.377).

Bagi sebagian orangtua, memandikan bayi dirasakan lebih mudah dan menyenangkan dibandingkan hanya sekedar menyekanya. Tidak ada cara yang benar atau salah dalam memandikan bayi. Dalam hal ini ada beberapa langkah atau prosedur tentang cara memandikan bayi. Sebelum memandikan bayi perlu diperhatikan:

Persiapan:

a. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih b. Siapkan keperluan mandi seperti:

1). Pakaian bersih 2). Popok


(19)

3). Handuk 4). Sabun

5). Bak mandi berisi air hangat 6). Kasa steril

c. Prosedur Memandikan Bayi

1). Mandikan bayi ditempat yang aman, tepat, serta yang memudahkan anda bergerak leluasa (tidak perlu membungkuk).

2). Atur suhu ruangan sedikit hangat, jika mungkin 20oC – 25oC jika tidak ada pengatur suhu ruangan, hangatkan ruangan dengan menempatkan air panas dan membiarkan uapnya memenuhi ruangan tersebut.

3). Jika tali pusat atau bekas sunat masih belum sembuh, bayi tidak boleh mandi berendam. Mandikan bayi dengan menggunakan lap atau handuk basah.

4). Lapisi tempat mandi bayi dengan alas tahan air atau perlak.

5). Siapkan semua keperluan mandi dan pakaian sebelum baju bayi dilepaskan, seperti sabun, sampo bayi, lap pembasuh, gumpalan kapas steril untuk membersihkan mata, handuk, popok, dan pakian bersih, salep atau krim jika perlu, dan kasa steril untuk tali pusat.

6). Lepaskan baju bayi secara bertahap.

7). Mulailah membasuh tubuh bayi dari bagian terbersih hingga yang terkotor.


(20)

9). Membersihkan kepala bayi. Gunakan sabun dan sampo bayi, lalu basuh dengan bersih. Peganglah kepala bayi seperti memegang bola dan tinggikan sedikit. Sebelum membersihkan bagian lain, keringkan kepala bayi dengan handuk.

10).Membersihkan wajah. Basahi kapas dengan air hangat untuk membersihkan mata. Gunakan kapas berbeda untuk setiap mata. Jangan menggunakan sabun untuk membersihkan wajah. Lap perlahan dari hidung kearah luar. Pada bagian telinga, yang boleh dibersihkan hanya bagian luar. Keringkan semua bagian wajah.

11).Leher dan dada. Tidak diperlukan sabun kecuali jika sangat kotor. Bersihkan bagian lipatan lalu keringkan.

12).Membersihkan lengan. Rentangkan lengan agar lipatan bisa dibersihkan. Tekan telapak tangan bayi agar kepalannya terbuka. Bagian ini membutuhkan sedikit sabun, dan pastikan tangan yang sudah disabuni dibersihkan dan dikeringkan karena bayi suka memasukan tangannya ke mulut.

13).Bagian punggung. Balikkan tubuh bayi dengan kepala yamg dimiringkan, lalu basuh punggungnya.

14).Tungkai. bayi sering menolak merentangkan kakinya, namun penting untuk membersihkan bagian belakang lutut.

15).Kemudian angkat tubuh bayi dengan menggunakan kedua tangan hati-hatilah karena tubuh bayi licin.


(21)

16).Selimuti bayi dengan handuk. Kemudian keringkan bayi dengan cepat secara perlahan-lahan,dan perhatikan daerah lipatan kulit.

17).Pakaikan popok dan pakaian bayi yang bersih. Kemudian tempatkan bayi ditempat tidur dan hangat.

Dalam hal memandikan bayi keamanan dan keselamatan bayi perlu diperhatikan. Pada saat memasukkan air kebaskom mandi, awali dengan air dingin agar bagian bawah bak tidak terlalu panas. Hal ini juga mengurangi resiko luka bakar pada anak lainnya yang ingin bermain dengan air pada saat bak tersebut diisi. Bayi tidak boleh dibiarkan tanpa pengawasan dan harus selalu dipegang dengan baik agar kepala selalu berada diatas permukaan air.

Pada saat akan menempatkan bayi di dalam baskom mandi, sanggah kepala dan leher bayi dengan lengan bawah dan pergelangan tangan nondominan, kemudin lingkarkan ibu jari dan telunjuk di bagian atas lengan bayi. Tangan yang dominan memegang pergelang kaki untuk mengangkat bayi pada saat masuk dan keluar bak. Dudukkan bayi dengan tegak untuk membasuh punggung, topang kepala bayi dengan pergelangan tangan atau lengan bawah dari tangan dominan, kemudian kembalikan keposisi semula dengan hati-hati(Jonhson & Taylor, 2004, hlm.109).

d. Waktu memandikan bayi

Memandikan bayi itu mudah. Tidak ada alasan mengapa anda harus terburu-buru di pagi hari. Meskipun semua orang menyukai bayi yang bersih, bayi tidak perlu dimandikan setiap hari selama beberapa bulan pertama. Namun penting untuk


(22)

setelah ganti popok. Memandikan bayi dianjurkan dua atau tiga hari sekali untuk bayi yang belum merangkak atau yang lingkungannya tidak kotor.

Jadwal mandi bayi tidak sebanyak orang dewasa. Jika telah dilakukan pembersihan yang baik di tempat-tempat tertentu saat mengganti popok atau menyusui, sebenarnya bayi tidak perlu dimandikan setiap hari. Anda hanya perlu selalu membersihkan wajah, leher, dan bokong dengan handuk atau busa basah. Jika memungkinkan, anda boleh memandikan bayi setiap hari,terutama jika cuaca panas(Danuatmaja, 2003, hlm. 18).

Tidak ada waktu yang tepat kapan bayi harus dimandikan. Namun, memandikan bayi sebelum tidur dapat membuatnay rileks sehingga memudahkannya tidur. Hindrai memandikan bayi sebelum atau sesudah makan karena perut yang tertekan akan membuatnya mumtah. Sebenarnya hanya dua hal yang perlu diperhatiakan saat merencanakan kapan waktu memandikan bayi , yaitu:

1). Sebelum menyusui biasanya lebih baik daripada sesudahnya. 2). Mandi diikuti menyusui membantu bayi tidur nyenyak. B. Pengetahuan

1. Pengertian

Pengetahuan (knowlegde) adalah hasil dari “tahu”, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu misalnya indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan bau. Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman yang berasal dari berbagai sumber, misalnya media masa, media elektrinik, buku petunjuk, petugas kesehatan,media poster dari kerabat dan sebagainya.(Notoatmodjo,2003)


(23)

Pengetahuan merupakan hasil dari usaha manusia untuk tahu. Sidi Gazalba, mengungkapkan bahwa pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu adalah hasil dari kenel, insaf, mengerti, dan pandai (Salam, 2003, hlm.28).

Tingkat pengetahuan mempunyai 6 tingkatan yaitu: a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya,termasuk kedalam pengetahuan. Tingkat ini adalah mengingat (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh badan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebaginya terhadap objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. Aplikai disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.


(24)

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalan suatu srtuktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitanya satu sama lainnya.

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis itu suatu kemampuan untuk menyususn formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur daru subjek penelitian atau responden.


(25)

2. Metode Mengukur

Pengetahuan dapat diukur dalam bentuk kuantitatif yang berbentuk angka-angka dan bentuk kualitatif yang berbentuk kata-kata. Dan kualitatif di dapat dengan menggunakan kuisioner yang dikategorikan sebagai berikut:

a. Baik dengan jumlah persentase jawaban benar 76 % - 100 % adalah dari total nilai tertinggi.

b. Cukup dengan jumlah persentase jawaban benar 56 % - 75 % adalah dari total nuili tertinggi

c. Kurang dengan jumlah persentase jawaban benar < 56 % adalah dari total nilai tertinggi.

Penelitian membukt ikan bahwa prilaku yang didasari oleh pengetahuan akan bertahan lama dibandingkan dengan prilaku yang tidak didasari dengan pengetahuan. Penelitian Rogers 1974 mengungkapkan bahwa sebelum seseorang mengadopsi prilaku baru dalam diri orang tersebut terjadi proses berurutan yaitu:

a. Awareness (kesadaran), yaitu orang tersebut menyadari dalam arti mengerti terlebih dahulu terhadap stimulus atau objek.

b. Interest, dimana orang telah mulai tertarik dengan stimulus.

c. Evaluation, menimbang terhadap baik atau tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya.

d. Trial, dimana orang telah mengadopsi prilaku yang baru.


(26)

Pendidikan kesehatan adalah suatu kegiatan atau usaha untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok, dan individu. Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan terebut masyarakat,kelompok, dan induvidu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Akhirnya pengetahuan tersebut dapat berpengaruh terhadap prilakunya. Dengan kata lain adanya pendidikan kesehaatan tersebut membawa akibat terhadap perubahan prilaku kearah yang lebih baik.


(27)

KERANGKA PENELITIAN

A. Kerangka konsep

Dalam penelitian ini hanya akan diteliti tingkat pengetahuan ibu postpartum primipara tentang bagaimana cara memandikan bayi baru lahir yang meliputi teknik memandikan bayi yang baik dan benar. Maka dari itu penulis menyusun kerangka konsep sebagai berikut :

Bagan 3.1 Kerangka konsep

Pengetahuan ibu postpartum primipara

Memandikan bayi baru lahir


(28)

B. Definisi Operasional Variabel Definisi

Operasional

Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Pengetahuan ibu postpartum primipara tentang cara memandikan bayi. Segala sesuatu kemampuan atau yang diketahu ibu postpartum primipara tentang bagaimana cara memandikan bayi yang meliputi teknik memandukan ynag baik dan benar.

Kuisioner Wawancara Baik (76 %-100 %):jika

menjawab 11 - 15 pertanyaan dengan benar

dari 15 pertanyaan.

Cukup (56 %-75 %) : jika menjawab 5 – 10 pertanyaan dengan benar dari 15 pertanyaan.

Kurang (< 56 %) : jika menjawab 0 – 4 pertanyaan

dengan benar dari 15 pertanyaan


(29)

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui atau menggambarkan tingakat pengetahuan ibu postpartum tentang cara memandiakan bayi di ruang Camar I RSUD Arifin Achmad pekanbaru.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum primipara yang berada di ruang Camar I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru 2008 yaitu rata-ratanya sebanyak 40 orang perbulan.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini diambil dari seluruh ibu postpartum primipara yang berada RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, yaitu dengan cara total sampling yaitu sebanyak 40 orang.


(30)

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Ruang Camar I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, dengan pertimbangan peneliti lebih mengenal lokasi tersebut.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung pada bulan Desember 2008 sampai dengan Januari 2009.

D. Pertimbangan Etik

Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan izin dari ketua program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas SumateraUtara, dengan mengajukan izin penelitian kepada Direkur RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Kemudian peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada responden. Peneliti tidak akan melakukan pemaksaan kepada responden untuk menjawab kuisioner yang diajukan peneliti, responden bebas menjawab kuisioner peneliti secara sukarela, dan berhak mengundurkan diri dari penelitian. Sebagai bukti persetujuan menjadi responden maka peneliti akan memberikan lembaran persetujuan menjadi responden kepada calon responden, sebelum mengisi jawaban lembar kuisioner. Untuk menjaga kerahasiaan, nama responden tidak akan dicantumkan pada lembar kuisioner. Nama responden akan diganti dengan nomor kode dan informasi yang diambil hanya diperlukan untuk penelitian.


(31)

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari responden. Di dalam kuisioner tersebut berisi pertanyan tentang data demografi dan pengetahuan ibu tentang bagaimana cara memandikan bayi dan kapan waktu memandikan bayi yang tepat. Data demografi yang harus di lengkapi oleh responden adalah meliputi umur responden, pendidikan dan pekerjaan responden.

F. Validitas Instrument

Sebelum menggunakan instrument penelitian, maka perlu dilakukan uji coba terhadap instrument penelitian dengan cara content validity yaitu memberikan kuisioner kepada yang ahli dalam parawatan bayi baru lahir khususnya tentang cara memandikan bayi baru lahir yaitu pada dokter yang lebih berpengalaman. Uji validitas ini bertujuan untuk mendapatkan alat ukur yang sahih dan dapat dipercaya. Adapun uji validitas ini telah dilakukan oleh peneliti dengan memberikan kuisioner kepada dokter yang lebih ahli dan berpengalaman. Dalam content validity peneliti memperoleh CVI (content validity indeks) dengan skor 9 (0,90) yang menyatakan bahwa setiap pertanyaan peneliti valid. Uji validitas ini telah dilakukan dengan responden yang mempunyai karakteristik yang sama dengan responden peneliti.


(32)

G. Pengumpulan Data

Ada beberapa prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah :

1. Mendapat surat permohonan melakukan penelitian dari program D-IV Bidan Pendidik FK-USU

2. Mengajukan permohonan izin penelitian kepada direktur RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

3. Peneliti melakukan pendekatan kepada responden dan menjelaskan tujuan penelitian yang akan dilaksanakan.

4. Peneliti menanyakan kesediaan calon responden diminta untuk menandatangani surat persetujuan.

5. Responden dipersilahkan untuk menjawab semua pertanyaan yang diajukan peneliti dalam kuisioner.

6. Mengumpulkan kuisioner yang telah diisi responden, kemudian peneliti memeriksa kelengkapannya sehingga data yang diperoleh terpenuhi. H. Aspek Pengukuran

Sebelum menentukan kategori baik, cukup, dan kurang terhadap pengetahuan responden, terlebih dahulu menentukan tolak ukur / kriteria yang akan dijadikan penentuan pengukuran pengetahuan. Soal yang diberikan sebanyak 15 pertanyaan, masing-masing jawaban yang benar diberi bobot 1 dan yang salah diberi bobot 0.


(33)

Maka aspek kategori pengetahuan responden, rentangnya adalah sebagai berikut :

1. Baik :76 – 100 % jika menjawab 11-15 pertanyaan dengan benar dari 15 pertanyaan.

2. Cukup : 56 – 75 % jika menjawab 5-10 pertanyaan dengan benar dari 15 pertanyaan

3. Kurang : < 56 % jika menjawab 0 – 4 pertanyaan dengan benar dari 17 pertanyaan.

I. Analisa Data

Analisa data dilakukan secara deskriptif dengan melihat data yang terkumpul dan masing-masing jawaban responden ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi, kemudian dicari besarnya persentase untuk masing-masing jawaban responden dengan memggunakan komputerisasi.


(34)

HASIL PENELITIAN

Setelah dilakukan penelitian dengan cara penyebaran kuisionere di Ruang Camar I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 2008 – 2009, maka diperoleh hasil penelitian sebagai berikut:

A. Karakteristik Responden

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Data Demografi Ibu Post Partum Primipara

di Ruang Camar I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 2008 -2009

Umur Jumlah Persentase (%)

< 20 Tahun 20 – 25 Tahun 26 – 30 Tahun 31 – 35 Tahun > 35 Tahun

5 19 10 4 2 17,5 47,5 25 10 5

Total 40 100

Pendidikan Jumlah Persentase (%)

SD SMP SMA Perguruan Tinggi 8 11 15 6 20 27,5 37,5 15

Total 40 100

Pekerjaan Jumlah Persentase (%)

IRT PNS Swasta Wiaswasta 24 4 7 5 60 10 17,5 12,5


(35)

Dari hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa kelompok umur ibu postpartum primipara yang terbanyak adalah pada kelompok umur 20-25 tahun yaitu sebanyak 19 orang (50 %), dan yang terendah adalah pada kelompok umur > 35 tahun yaitu sebanyak 2 orang (5 %), kemudian pada umur 26-30 tahun juga mempunyai persentase sebanyak 25 % (10 orang).

Kemudian dilihat dari segi tingkat pendidikan dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan ibu postpartum primipara yang didapat dari hasil penyebaran kuisioner yang terbanyak adalah SMA yaitu sebanyak 15 orang (37,5 %) dan hanya sebanyak 6 orang (15 %) yang berpendidikan sarjana (perguruan tinggi).

Dari jenis pekerjaan dapat dilihat bahwa sebanyak 24 orang (60 %) mempunyai pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT), dan hanya sebanyak 4 orang (10 %) ibu postpartum mempunyai pekerjaan sebagai pegawai negri (PNS).


(36)

C. Pengetahuan

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Hasil Tingkat Pengetahuan Ibu Postpartum Primipara tentang Cara Memandikan Bayi Baru Lahir di

Ruang Camar I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2008-2009

No Pertanyaan Jumlah Jumlah

Benar Salah

n % n % n %

1. Kapan bayi dimandikan setelah

lahir

18 45 22 55 40 100

2. Jika bayi dimandikan setelah lahir 17 42,5 23 57,5 40 100

3. Mengapa bayi perlu dimandikan 22 55 18 45 40 100

4. Kapan saja bayi dimandikan setiap hari

22 55 18 45 40 100

5. Jika bayi sakit, apakah tetap

dimandikan

23 57,5 17 42,5 40 100

6. Mengapa harus menggunakan air

hangat

27 67,5 13 32,5 40 100

7. Apa yang perlu diperhatika saat

memandikan bayi

20 50 20 50 40 100

8. Mengapa suhu atau keadaan tubuh

bayi perlu diperhatikan

21 52,5 19 47,5 40 100

9. Sebaiknya bayi dimandikan pada

saat?

22 55 18 45 40 100

10. Apa saja persiapan saat memandikan bayi

29 72,5 11 27,5 40 100

11. Persiapan ibu sebelum memandikan bayi

19 47,5 21 52,5 40 100

12. Urutan memandikan bayi 20 50 20 50 40 100

13. Cara memasukkan bayi ke dalam bak mandi

10 25 30 75 40 100

14. Cara membersihkan bagian punggung bayi

10 25 30 75 40 100

15. Sebaiknya bak mandi diletakkan pada?


(37)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pertanyaan tentang apa saja persiapan saat memandikan bayi , sebanyak 29 orang responden (72,5 %) dapat menjawab dengan benar. Kemudian dari pertanyaan cara memasukkan bayi kedalam bak mandi dan cara membersihkan bagian pungguang bayi masing-masing hanya sebanyak 10 orang responden (25 %) yang dapat menjawab dengan benar. Dari pertanyaan mengapa perlu menggunakan air hangat, sebanyak 27 orang responden (67,5 %) juga dapat menjawab dengan benar.

Dari segi pertanyaan yang paling banyak dijawab salah adalah pertanyaan cara memasukkan bayi ke dalam bak mandi dan cara membersihkan bagian punggung bayi masing-masing sebanyak 30 orang responden (75 %). Kemudian hanya sebanyak 11 orang responden (27,5 %) menjawab salah dari pertanyaan tentang apa saja persiapan saat memandikan bayi.

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan Ibu Post Partum Primipara tentang Cara Memandikan Bayi Baru Lahir di Ruang Camar I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2008 – 2009

No Kategori Jumlah Persentase

1. 2. 3.

Baik Cukup Kurang

7 24

9

17,5 % 60 % 22,5 %


(38)

Berdasarkan pengetahuan responden tentang cara memandikan bayi baru lahir terbagi dalam 3 katergori yaitu baik, cukup, dan kurang. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata responden memiliki pengetahuan yang cukup yaitu sebanyak 24 orang responden (60 %), dan responden yang memiliki pengetahuan baik dan kurang masing-masing adalah 7 orang responden (17,5 %) dan 9 orang responden (22,5 %).


(39)

PEMBAHASAN A. Pembahasan

Hasil penelitian dari penyebaran kuisioner yang dilakukan di Ruang Camar I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, maka diperoleh data umum dan data khusus yang merupakan keadaan nyata yang diperoleh peneliti. Dalam pembahasan ini penulis mengacu pada teori dan data yang diperoleh yaitu sebagai berikut:

1. Karakteristik Responden a. Umur

Dari hasil penelitian berdasarkan karakteristik responden yaitu umur responden, diperoleh data bahwa rata-rata umur responden antara 20-25 Tahun, yaitu sebanyak 19 orang (47,5 %). Sedangkan pada umur antara 26-30 tahun juga mempunyai persentase sebanyak 25 %. Dalam ukuran reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah pada usia 20-30 tahun. Hal ini sesuai dengan hasil penelitain bahwa umur responden yang memiliki persentase tertinggi adalah antara 20-25 tahu dan 26-30 tahun, untuk negara berkembang pada umur antara 20- 35 tahun masih merupakan masa aktif reproduksi. Oleh karena itu dari hasil penelitian juga dapat dilihat bahwa pada umur antara 20-25 tahun dan 26-30 tahun mereka hanya mampu menyelesaikan pendidikan


(40)

b. Tingkat Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian, tingkat pendidikan responden rata-rata sudah menyelesaikan pendidikan sampai tingkat SMA, yaitu sebanyak 15 orang (37,5 %). Menurut Saifuddin (2002), bahwa jenjang pendidikan sangat mempengaruhi terhadap hal untuk memperoleh informasi, dan hak menolak atau menerima penjelasan yang diberikan. Kemudian semakin baik pendidikan orangtua maka orang tua akan semakin mudah menerima informasi dari luar tentang cara yang baik untuk merawat dan mengasuh anaknya. Menurut Notoatmojdo, pendidikan bertujuan untuk menanamkan tingkah laku atau kebiasaan yang baru, semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang diharapkan semakin baik pengetahuannya, dan meningkatkan pula keadaan sosial ekonomi dan makin mudah mendpatkan informasi. Bila dikaitkan dengan pernyataan SDKI (1997) yang menyatakan pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang, karena dapat membuat seseorang lebih menerima ide-ide baru dan teknologi baru. Namun dilihat dari hasil penelitian hampir sebagian besar responden hanya berpendidikan sampai SMU, hal ini mungkin mempengaruhi seseorang untuk memperoleh informasi yang baik, sulit menerima penjelasan yang diberikan sehingga para responden hanya memiliki pengetahuan yang cukup.


(41)

c. Jenis Pekerjaan

Berdasarkan hasil penelitian, tentag jenis pekerjaan sebagian besar responden mempunyai pekerjaan ibu rumah tangga (IRT) yaitu sebanyak 24 orang (60 %). Seperti yang telah diketahui bahwa pengetahuan seseorang dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti media massa ataupun elektronik (Istiarti,2000). Kemudiaan semakin banyak seseorang berinteraksi dengan orang lain, maka semakin banyak informasi yang didapat. Maka dalam hal ini pekerjaan seseorang juga akan mempengaruhi seseorang untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan.

Namun dari hasil penelitian sebagian responden bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT), hal ini tidak menutup kemungkinan bagi mereka untuk tidak memperoleh informasi, bisa saja mereka memperoleh informasi-informasi dengan cara melakukan sebuah perkumpulaan, atau dari media massa dan elektronik, sehingga disini dapat dilihat responden memiliki pengetahuan cukup. Masyarakat yang sibuk, hanya memiliki sedikit waktu atau tenaga untuk memperoleh informasi, karena mereka sibuk memikirkan pekerjaan sehingga pengetahuan yang mereka peroleh juga kemungkinan kurang.


(42)

2. Pengetahuan Responden a. Pengetahuan

Dari 15 item pertanyaan yang diajukan pada penelitian ini, pertanyaan tentang apa saja persiapan saat memandikan bayi merupakan pertanyaan yang paling banyak mendapatkan jawaban benar dari responden. Sedangkan pertanyaan yang paling banyak mendapatkan jawaban salah dari responden adalah pertanyaan tentang bagaimana cara memasukkan bayi ke dalam bak mandi dan cara membersihkan bagian punggung bayi.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa rata-rata responden berpengetahuan cukup tentang cara memandikan bayi baru lahir yaitu sebanyak 24 orang (60 %), namun masih ada juga responden yang kurang mengetahui tentang bagaimana cara memandikan bayi baru lahir yaitu sebanyak 9 orang (22,5 %). Menurut Prasetya, 2007, pengetahuan adalah segala sesuatu yang ada di kepala kita. Kita dapat mengetahui sesuatu berdasarkan pengalaman yang kita miliki. Selain pengalaman, kita juga bisa tahu karena diberitahu oleh orang lain. Tingkat pengetahuan ibu baik tidak saja oleh karena ibu berpendidikan baik atau tinggi tetapi juga dipengaruhi oleh informasi yang beragam yang diperoleh ibu.

Dalam hal ini tingkat pengetahuan ibu postpartum primipara yang bervariasi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo 1993 bahwa pengetahuan dipengaruhi oleh faktor


(43)

internal dan faktor eksternal. Faktor internal antara lain pendidikan, persepsi, motivasi dan pengalaman. Dari faktor internal inilah yang mendukung untuk mereka mampu memperoleh informasi tentang bagaimana cara memandikana bayi baru lahir, karena tanpa adanya latar belakang pendidikan dan motivasi yang kuat kemungkinan responden tidak memiliki pengetahuan yang cukup. Kemudian pengetahuan juga dapat diperoleh dari pengalaman, hal ini sesuai dengan pernyataan WHO yang dikutip oleh Notoatmojdo (1999) bahwa pengetahuan diperoleh dari pengalaman diri sendiri atau pengalaman orang lain.

Walaupun dari hasil penelitian diperoleh pendidikan terbanyak adalah tingkat pendidikan SMA dan pekerjaannya sebagian besar ibu rumah tangga, namun ibu-ibu postpartum primipara ini mempunyai pengetahuan cukup hal ini dikarenakan mereka mampu berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain seperti tenaga kesehatan sehingga mereka dapat memahami dan mengetahui dengan baik tentang cara memandikan bayi baru lahir. Selain dengan tenaga kesehatan para ibu juga memperoleh informasi atau pengetahuan dari orang tua atau tetangga tentang cara memandikan bayi baru lahir. Mungkin pengetahuan responden yang cukup ini dipengaruhi oleh umur dan pendidikan responden yang masih rendah.


(44)

d. Implikasi Terhadap Pelayanan dan Penelitian

Memandikan bayi baru lahir merupakan salah satu perawatan pada bayi baru lahir, jadi sudah seharusnya kita sebagai tenaga kesehatan umtuk memberikan informasi, mengajarkan, atau memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentaang bagaimana cara memandikan bayi baru lahir yang baik dan benar.


(45)

BAB VII PENUTUP

A. Kesimpulan.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Ruang Camar I RSUD arifin Achmad Pekanbaru maka dapat dibuat beberapa kesimpulan yaitu: pada kelompok umur disimpulkan bahwa sebagian besar ibu postpartum berada pada kelompok umur antara 20-25 tahun yaitu sebanyak 19 orang (47,5 %). Pendidikan responden rata-rata ada;lah SMA yaitu sebanyak 15 orang (37,5 %). Dan untuk pekerjaan sebagian responden bekerja sebagai IRT yaitu sebanyak 24 orang (60 %).Pengetahuan Responden tentang cara memandikan bayi baru lahir, dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden mempunyai pengetahuan yang cukup tentang cara memandikan bayi baru lahir yaitu sebanyak 24 orang (60 %), namum masih ada responden yang memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 9 orang (22,5 %).

B. Saran

Beberapa saran untuk memperbaiki pengetahuan responden tentang cara memandikan bayi baru lahir ini adalah:

1. Kepada instansi kesehatan

Dalam hal ini diharapkan kepada pihak rumah sakit, khususnyan bidan selaku tenagan kesehatan ditengah masyarakat juga dituntut untuk lebih dapat meningkatkan professionalisme, kemampuan berkomunikasi, memberikan motivasi bagi para ibu melalui penyuluhan tentang perawatan bayi baru lahir salah satunya tentang cara


(46)

memandikan bayi baru lahir dapat dijadikan sebagai program bidan dalam memberiksn pedidikan kesehatan untuk para ibu dalam mempersiapkan persalinannya disamping perawatan payudara, tali pusat, vulva hygien.

2. Kepada institusi pendidikan

Diharapkan kepada pihak pendidikan untuk lebih banyak lagi memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian yang sama. Dan diharapkan juga penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa atau peneliti lainnya. Kemudian perawatan bayi baru lahir ini, khususnya tentang memandikan bayi baru lahir dapat dimasukkan dalam kurikulum pengajaran, sehingga para mahasiwa nantinya dapat menerapkan cara memandikan bayu baru lahir pada saat mereka melakukan praktek klinik.

3. Kepada peneliti selanjutnya.

Diharapkan kepada peneliti bahwa penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi ibu postpartum dan dapat memberikan gambaran bagi peneliti selanjutnya untuk lebih baik lagi.


(47)

DAFTAR PUSTAKA

Brockopp,Dorothy Young.(1999). Dasar-dasar Riset Keperawatan Edisi 2, Jakarta: EGC.

Briley, A. (2007). Ketika Si Kecil Lahir, Jakarta : EGC.

Danuatmaja, B, & Meiliasari, M. (2003). 40 Hari Pasca Persalinan, Jakarta : Puspa Swara.

Depkes, RI.(2004). Asuahan Persalinan Normal, Jakarta : USAID. Farrer, Helen. (1999). Perawatan Maternitas Edisi 2, Jakarta : EGC.

Hidayat, A, Azizbalimul.(2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data, Jakarta : Salemba Medika.

Istiarti, T. (2000). Menanti Buah Hati, Kaitan Antara Kemiskinan dan Kesehatan, yogyakarta : Media Prescindo.

Johnson, R & Taylor. (2004). Buku Ajar Praktek Kebidanan, Jakarta : EGC. Jauza, Salwa, El-S.(2008). Tips Cerdas merawat Bayi, Jogjakarta: Luna Publisher.

Maryunani, A, & Nurhayati. (2008). Buku Saku Asuhan Bayi Baru Lahir Normal, Jakarta : Trans Info Media.

Notoatmodjo,seokidjo.(2005). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. ………(2002). Pendidikan & Prilaku Kesehatan , Jakarta: Rineka Cipta. ………(2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta: Rineka Cipta. Nasir,M.(2003). Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.


(48)

Prawirohardjo,Sarwono.(2002). Buku Panduan Praktis Pelayanan kesehatan dan Neonatal, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Robinson, Carl, D.(2002). Tanya Jawab Perawatan Bayi Tahun Pertama, Jakarta: ARCC.

Saifuddin, (2002). Buku Panduan Praktik Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta : YBP-SP

Salam, Burhanudin.(2003). Logika Materil Filsafat pengetahuan, Jakarta: Rineka Cipta.. Simkin,Penny.(2007). Kehamilan, Melahirkan, & Bayi, Jakarta: Arcan.


(49)

Formulir Persetujuan Menjadi Responden Penelitian

Pengetahuan Ibu Postpartum Primipara tentang Cara ,Memandikan Bayi Baru Lahir di ruang Camar I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

Saya mahasiswa D-IV Bidan Pendidik FK USU meminta partisipan ibu sebagai responden dalam penelitian saya yang bersifat sukarela dan kegiatan yang akan dilakukan responden dalam penelitian ini adalah mengisi kuisioner yang telah disediakan oleh peneliti dalam rangka pengumpulan data. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan ibu postpartum primipara tentang cara memandikan bayi baru lahir.

Saya menjamin kerahasian identitas dan jawaban yang responden berikan, jika responden setuju untuk berpartisipasi, maka saya mohon kepada responden untuk menandatangani surat persetujuan ini derngan mengisi lembaran persetujuan untuk menjadi responden.

Demikianlah penjelasan tentang \maksud dan tujuan penelitian ini, atas partisipasi dan kerjasama yang baik saya ucapkan terima kasih.

Peneliti Responden


(50)

LEMBAR KUISIONER

PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM PRIMIPARA TENTANG CARA MEMANDIKAN BAYI DI RUANG CAMAR I

RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2008

No.urut responden:……….. Petunjuk :

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar. Dan berilah tanda (x) pada jawaban yang benar.

Karakteristik Responden: Umur :………..

I. Pendidikan Terakhir : a. SD

b. SMP c. SMA

d. Perguruan Tinggi

II. Pekerjaan

a. Ibu Rumah Tangga b. Pegawai Negri (PNS) c. Swasta


(51)

III. Pertanyaan pengetahuan ibu tentang cara memandikan bayi baru lahir: 1. Menurut ibu kapan bayi dimandikan setelah persalinan ?

a. Segera setelah lahir b. 6 jam setelah lahir c. 9 jam setelah lahir d. Keesokan hariny

2. Apa yang terjadi jika bayi dimandikan segera setelah lahir ? a. Dapat menyebabkan bayi sakit

b. Dapat menyebabkan bayi kehilangan panas tubuh / kedinginan atau hipotermi c. Dapat membuat bayi kelihatan bersih.

d. Dapat membuat bayi tidak nyaman

3. Menurut ibu mengapa bayi perlu dimandikan ? a. Untuk menjaga kebersihan tubuh bayi b. Agar bayi tetap sehat

c. Untuk menghilangkan kotoran d. Tubuh bayi tetap wangi

4. Kapan saja ibu memandikan bayi setiap hari? a. Pagi hari

b. Siang hari

c. Pagi dan sore hari dengan melihat keadaan bayi d. Pagi,siang, dan sore hari.


(52)

5. Jika bayi ibu sakit, apakah ibu akan tetap memandikan bayi? a. Tidak

b. Bersihkan dengan air dan lap bersih pada daerah yang kotor saja c. Tidak tahu

d. Iya, tidak mau kelihatan bayi kotor

6. Mengapa pada saat memandikan bayi harus menggunakan air hangat? a. Agar bayi merasa nyaman

b. Bayi akan merasa tenang, hangat, dan tubuhnya tidak terlalu kedinginan. c. Agar bayi tidak kaget

d. Agar tubuh bayi tidak kedinginan.

7. Menurut ibu, apa sajakah yang perlu diperhatikan pada saat memandikan bayi. a. Suhu tubuh bayi

b. Jangan terlalu lama bayi dalam keadaan terbuka c. Suhu air, yaitu jangan terlalu panas atau dingin. d. Semua jawaban benar

8. Mengapa pada saat memandikan bayi, kita perlu memperhatikan suhu atau keadaan tubuh bayi ?

a. Untuk menghindari terjadinya kehilangan panas pada tubuh bayi (hipotermi) b. Agar bayi tidak sakit

c. Agar bayi merasa nyaman

d. Agar tubuh bayi tidak kedinginan.

9. Menurut ibu, sebaiknya bayi dimandikan pada saat ? a. Setelah bayi makan menyusui

b.Setelah bangun tidur c. Sebelum bayi tidur


(53)

10. Apa sajakah persiapan mandi yang perlu ibu siapkan pada saat ingin memandikan bayi?

a. Popok, air hangat, dan bak mandi

b. Pakaian bersih, popok, handuk, sabun, bak mandi, air hangat, dan kasa steril. c. Baju bayi, handuk, sabun, air dan bak

d. Popok, sabun, dan air

11. Sebelum memandikan bayi sebaiknya ibu harus a. Mempersiapkan keperluan mandi

b. Mandi terlebih dahulu

c. Mempersiapkan keperluan mandi dan ibu harus cuci tangan dengan sabun dan air bersih

d. Cuci tangan dengan air saja.

12. Urutan memandikan bayi yang benar adalah; a. Kepala, wajah, tubuh, tangan, dan kaki b. Wajah, tubuh, kepala, tangan, dan kaki

c. Langsung memasukkan tubuh bayi kedalam bak mandi d. Sabuni tubuh bayi kemudian masukkan kedalam bak mandi

13. Bagaimanakah cara memasukkan bayi ke dalam bak mandi ?

a. Sanggahlah kepala bayi dengan tangan kiri dan jari ibu diselipkan diantara ketiak bayi dan tangan kanan ibu memegang kaki ibu.

b. Kedua tangan ibu memegang ketiak ibu.

c. Sanggahlah kepala bayi dengan dengan telapak tangan kiri ibu dan tangan dan tangan kanan ibu memegang kaki bayi.


(54)

14. Bagaimanakah cara ibu membersihkan bagian punggung bayi?

a. Tangan kiri ibu tetap menyanggah tubuh bayi dan tangan kiri ibu membersihkan punggung bayi

b. Balikkan tubuh bayi dan kepala bayi agak dimiringkan atau ditinggikan kemudian tangan kanan ibu membersihkan punggung bayi,

c. Tidak tahu

d. Dengan cara menyelipkan tangan kanan ibu kebelakang tubuh bayi.

15. Sebaiknya pada saat memandikan bayi, bak mandi diletakkan pada tempat yang aman dan mudah seperti:

a. Di meja atau tempat mandi bayi agar ibu tidak terlalu membungkuk. b. Di lantai

c. Di tempat tidur. d. Kamar mandi.


(1)

Formulir Persetujuan Menjadi Responden Penelitian

Pengetahuan Ibu Postpartum Primipara tentang Cara ,Memandikan Bayi Baru Lahir di ruang Camar I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

Saya mahasiswa D-IV Bidan Pendidik FK USU meminta partisipan ibu sebagai responden dalam penelitian saya yang bersifat sukarela dan kegiatan yang akan dilakukan responden dalam penelitian ini adalah mengisi kuisioner yang telah disediakan oleh peneliti dalam rangka pengumpulan data. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan ibu postpartum primipara tentang cara memandikan bayi baru lahir.

Saya menjamin kerahasian identitas dan jawaban yang responden berikan, jika responden setuju untuk berpartisipasi, maka saya mohon kepada responden untuk menandatangani surat persetujuan ini derngan mengisi lembaran persetujuan untuk menjadi responden.

Demikianlah penjelasan tentang \maksud dan tujuan penelitian ini, atas partisipasi dan kerjasama yang baik saya ucapkan terima kasih.

Peneliti Responden


(2)

LEMBAR KUISIONER

PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM PRIMIPARA TENTANG CARA MEMANDIKAN BAYI DI RUANG CAMAR I

RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2008

No.urut responden:……….. Petunjuk :

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar. Dan berilah tanda (x) pada jawaban yang benar.

Karakteristik Responden: Umur :………..

I. Pendidikan Terakhir : a. SD

b. SMP c. SMA

d. Perguruan Tinggi

II. Pekerjaan

a. Ibu Rumah Tangga b. Pegawai Negri (PNS) c. Swasta


(3)

III. Pertanyaan pengetahuan ibu tentang cara memandikan bayi baru lahir: 1. Menurut ibu kapan bayi dimandikan setelah persalinan ?

a. Segera setelah lahir b. 6 jam setelah lahir c. 9 jam setelah lahir d. Keesokan hariny

2. Apa yang terjadi jika bayi dimandikan segera setelah lahir ? a. Dapat menyebabkan bayi sakit

b. Dapat menyebabkan bayi kehilangan panas tubuh / kedinginan atau hipotermi c. Dapat membuat bayi kelihatan bersih.

d. Dapat membuat bayi tidak nyaman

3. Menurut ibu mengapa bayi perlu dimandikan ? a. Untuk menjaga kebersihan tubuh bayi b. Agar bayi tetap sehat

c. Untuk menghilangkan kotoran d. Tubuh bayi tetap wangi

4. Kapan saja ibu memandikan bayi setiap hari? a. Pagi hari

b. Siang hari

c. Pagi dan sore hari dengan melihat keadaan bayi d. Pagi,siang, dan sore hari.


(4)

5. Jika bayi ibu sakit, apakah ibu akan tetap memandikan bayi? a. Tidak

b. Bersihkan dengan air dan lap bersih pada daerah yang kotor saja c. Tidak tahu

d. Iya, tidak mau kelihatan bayi kotor

6. Mengapa pada saat memandikan bayi harus menggunakan air hangat? a. Agar bayi merasa nyaman

b. Bayi akan merasa tenang, hangat, dan tubuhnya tidak terlalu kedinginan. c. Agar bayi tidak kaget

d. Agar tubuh bayi tidak kedinginan.

7. Menurut ibu, apa sajakah yang perlu diperhatikan pada saat memandikan bayi. a. Suhu tubuh bayi

b. Jangan terlalu lama bayi dalam keadaan terbuka c. Suhu air, yaitu jangan terlalu panas atau dingin. d. Semua jawaban benar

8. Mengapa pada saat memandikan bayi, kita perlu memperhatikan suhu atau keadaan tubuh bayi ?

a. Untuk menghindari terjadinya kehilangan panas pada tubuh bayi (hipotermi) b. Agar bayi tidak sakit

c. Agar bayi merasa nyaman

d. Agar tubuh bayi tidak kedinginan.

9. Menurut ibu, sebaiknya bayi dimandikan pada saat ? a. Setelah bayi makan menyusui

b.Setelah bangun tidur c. Sebelum bayi tidur


(5)

10. Apa sajakah persiapan mandi yang perlu ibu siapkan pada saat ingin memandikan bayi?

a. Popok, air hangat, dan bak mandi

b. Pakaian bersih, popok, handuk, sabun, bak mandi, air hangat, dan kasa steril. c. Baju bayi, handuk, sabun, air dan bak

d. Popok, sabun, dan air

11. Sebelum memandikan bayi sebaiknya ibu harus a. Mempersiapkan keperluan mandi

b. Mandi terlebih dahulu

c. Mempersiapkan keperluan mandi dan ibu harus cuci tangan dengan sabun dan air bersih

d. Cuci tangan dengan air saja.

12. Urutan memandikan bayi yang benar adalah; a. Kepala, wajah, tubuh, tangan, dan kaki b. Wajah, tubuh, kepala, tangan, dan kaki

c. Langsung memasukkan tubuh bayi kedalam bak mandi d. Sabuni tubuh bayi kemudian masukkan kedalam bak mandi

13. Bagaimanakah cara memasukkan bayi ke dalam bak mandi ?

a. Sanggahlah kepala bayi dengan tangan kiri dan jari ibu diselipkan diantara ketiak bayi dan tangan kanan ibu memegang kaki ibu.

b. Kedua tangan ibu memegang ketiak ibu.

c. Sanggahlah kepala bayi dengan dengan telapak tangan kiri ibu dan tangan dan tangan kanan ibu memegang kaki bayi.


(6)

14. Bagaimanakah cara ibu membersihkan bagian punggung bayi?

a. Tangan kiri ibu tetap menyanggah tubuh bayi dan tangan kiri ibu membersihkan punggung bayi

b. Balikkan tubuh bayi dan kepala bayi agak dimiringkan atau ditinggikan kemudian tangan kanan ibu membersihkan punggung bayi,

c. Tidak tahu

d. Dengan cara menyelipkan tangan kanan ibu kebelakang tubuh bayi.

15. Sebaiknya pada saat memandikan bayi, bak mandi diletakkan pada tempat yang aman dan mudah seperti:

a. Di meja atau tempat mandi bayi agar ibu tidak terlalu membungkuk. b. Di lantai

c. Di tempat tidur. d. Kamar mandi.