Pelaksanaan Politik Luar Negeri Indonesia 1. Pengantar

B.A Urbani menguraikan pengertian bebas sebagai berikut : perkataan bebas dalam politik bebas aktif tersebut mengalir dari kalimat yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai berikut : supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas. Jadi menurut pengertian ini, dapat diberi definisi sebagai “berkebebasan politik untuk menentukan dan menyatakan pendapat sendiri, terhadap tiap-tiap persoalan internasional sesuai dengan nilainya masing-masing tanpa apriori memihak kepada suatu blok 99 ” 3.2. Pelaksanaan Politik Luar Negeri Indonesia 3.2.1. Pengantar Indonesia di era Orde lama sangat di perhitungkan di dunia internasional, terutama dalam hal politik luar negeri yang bebas aktif. Indonesia pada era orde lama di bawah kepemimpinan Bung Karno, sangat di segani. apa yang dilakukan Bung Karno pada zaman itu sangat luar biasa, terutama dalam upayah penyatuan dan proses penyadaran terhadap rakyat indonesia terutama dalam kematangan pentingnya ideologi bangsa, sebagai pilar dalam melawan dan memerangi bentuk-bentuk neokolonialisme dan neoimperialisme. Bung Karno sangat antik rehadap Kapitalisme dan Neoliberalisasi, karena dari kedua paham sangat berbahaya, apalagi kalau suda menjadi bagian dari sistem, sehinggah dapat merusak dan merampas niai-nilai dalam kehidupan masyarakat, teruama hak-hak mereka.akan tetapi bangsa indonesia dewasa ini, dalam realitas kehidupan negara selalu tidak terlepas dari intervensi Asing. Soekarno atau lebih 99 Michael Leifer, Politik Luar Negeri Indonesia, Jakarta, PT. Gramedia 1983 hal. 20 Universitas Sumatera Utara dikenal dengan bung Karno, merupakan figure terpenting yang menjadi panutan dalam perjalanan sejarah kemerdekaan Indonesia. Soekarno adalah sosok pribadi yang kompleks. Lewat atribut revolusionernya, dia berusaha untuk memodernisasikan kaum konservatif dengan tidak bisa lari jauh dari eksistensi manusia sendiri yang secara kodrati sebagai makhluk yang dikarunia oleh Tuhan beberapa hak yang tidak bisa dimonopoli, termasuk di dalamnya hak untuk memperoleh kemerdekaan. Hal ini tidak lepas dari latar belakang Soekarno sendiri sebagai orang yang jauh di bawah elitisme. Bagi Soekarno, bangsa, kebangsaan atau nasionalisme dan tanah air merupakan suatu kesatuan yang tak dapat dipisahkan Soekarno merupakan satu dari sekian banyaknya para pejuang bangsa-negara yang hingga kini namanya masih tetap abadi, melekat dalam sanubari masyarakatnya. Semua ini tidak terlepas dari peranan serta kontribusi yang telah disumbangkan Soekarno untuk kemerdekaan, serta eksistensi masa depan Indonesia.Nama Soekarno tidak dapat dipisahkan dari jatuh bangunnya perjalanan Indonesia. Kesenyawaan Soekarno dengan Indonesia tidak saja bertautandengan keadaan sekitar masa hidupnya akan tetapi menyentuh hal-halyang jauh ke masa sebelumya dan menjangkau jauh ke masa depan.Pengenalan . Soekarno menjalankan politik luar negeri Indonesia yang nasionalis dan revolusioner. Hal ini tecermin dari politik konfrontasi dengan Malaysia, penolakan keras Soekarno terhadap bantuan keuangan Barat dengan jargon go to hell with your aid, dan pengunduran diri Indonesia dari keanggotaannya dalam Perserikatan Bangsa- Bangsa PBB. Universitas Sumatera Utara Landasan pemikiran Soekarno adalah Indonesia harus menolak perluasan imperialisme dan kembalinya kolonialisme. Dan pembentukan Malaysia, bantuan keuangan Barat serta PBB, dalam pemikiran Soekarno ketika itu, adalah representasi imperialisme dan kolonialisme.

3.2.2. Kebijakan dan Arah Politik Luar Negeri Soekarno

Pada awalnya, politik luar negeri Indonesia adalah politik bebas aktif yang mengabdi pada kepentingan nasional. Bebas berarti tidak memihak salah satu blok barattimur, sedangkan aktif berarti ikut memelihara perdamaian dunia. Pada masa demokrasi terpimpin, pelaksanaan politik luar negeri condong mendekati negara-negara blok timur dan konfrontasi terhadap negara-negara blok barat. Perubahan arah ini disebabkan oleh : 1 Faktor dalam negeri : dominasi PKI dalam kehidupan politik . 2 Faktor luar negeri : sikap negara-negara Barat yang kurang simpati dan tidak mendukung terhadap perjuangan bangsa Indonesia. Dalam rangka politik konfrontasi ini, diciptakan dua kubu yakni kubu New Emerging Forces Nefo yang umumnya terdiri dari negara-negara nonblok atau komunis atau negara “progresif”. Kubu lain adalah Old Estabilished Forces Oldefo yang umumnya terdiri dari negara-negara barat. Indonesia pada masa demokrasi terpimpin menjalankan politik luar negeri tidak lagi dengan bebas aktif melainkan bersifat konfrontatif terhadap negara-negara barat. Hal itu dapat dilihat dari : Universitas Sumatera Utara 1 Hubungan yang makin renggang dengan negara-negara Barat, sebaliknya. 2 Makin dekat dengan negara-negara Komunis, terutama RRC. Menyelenggarakan Games of the New Emerging Forces Ganefo di Jakarta pada tanggal10-22November1963. 3 Dalam rangka konfrontasi terhadap Malaysia, pada tanggal 3 Mei 1964 di Jakarta, Presiden Soekarno mengucapkan Dwi Komando Rakyat Dwikora. a. Perhebat ketahanan Revolusi Indonesia b. Bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaysia, Singapura, Sabah, Serawak, dan Brunai untuk membubarkan negara bonekaMalaysia Untuk melaksanakan Dwikora, dibentuk Komando Mandala Siaga Kolaga yang pada bulan Agustus 1964 dijadikan Kabinet Dwikora. Kabinet itu membentuk Komando Operasi GANYANG MALAYSIA KOGAM dengan Presiden sebagai Panglimanya. 4 Pada tanggal 7 Januari 1965 Indonesia menyatakan keluar dari PBB sebagai reaksi langsung diterimanya Malaysia menjadi anggota tidak tetap DK-PBB.Pada masa demokrasi terpimpin, kemerosotan bidang ekonomi tidak dapat ditanggulangi sehingga makin jauh dari cita-cita 1945 yang ingin mewujudkan kemajuan kesejahteraan umum. Politik konfrontasi juga bertentangan dengan cita-cita ikut serta memelihata ketertiban dunia. Secara lebih jelas berbagai kebijakan serta arah dari politik Luar negeri yang bersifat konfrontatif dan revolusioner Soekarno dapat dilihat sebagai berikut: Kebijakan-kebijakan dan Arah Politik Luar Negeri Soekarno : Universitas Sumatera Utara

a. Politik Konfrontasi Nefo dan Oldefo