Sapii Lubis : Anggaran Biaya Operasi Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Pada PT Sofara Cipta Kirana Medan, 2008.
USU Repository © 2009
sebagaimana mestinya. Untuk itu ada baiknya juga PT Sofara Cipta Kirana menyusun anggaran berdasarkan biaya standar yang nantinya akan dibandingkan
dengan biaya aktual yang terjadi.
3. Analisis Anggaran Biaya Operasi Sebagai Alat Pengawasan
Suatu perusahaan akan menggunakan anggaran biaya operasi sebagai alat pengawasan yaitu dengan menyusun laporan realisasi anggran setiap akhir bulan
dan pada akhir tahun anggaran. Laporan ini memuat realisasi biaya operasi dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya, serta penyimpangan diantara
keduanya. Penyimpangan yang terjadi terutama yang sifatnya merugikan, akan ditanyakan penyebabnya kepada bagian yang bertanggung jawab.
Anggaran merupakan intisari dari hasil-hasil yang diharapkan untuk dicapai dengan pengeluaran-pengeluaran yang diperlukan untuk mencapai hasil
tersebut yang dinyatakan dalam angka. Anggaran yang digunakan sebagai pedoman dalam pengeluaran biaya operasi, dalam pelaksanaannya harus
menempuh suatu prosedur tertentu yang sesuai dengan perusahaan. Dalam setiap prosedur digunakan dokumen yang merupakan bukti terjadinya transaksi yang
telah digunakan oleh yang berwewenang untuk selanjutnya sebagai dasar pencatatan.
Pengawasan biaya operasi melalui anggaran biaya operasi diperlukan untuk membandingkan kegiatan operasi dan perestasi yang dicapai dengan
rencana yang telah dituangkan dalam anggaran apakah dapat ditemukan efesiensi biaya operasi dan efesiensi kerja. Dengan kata lain anggaran biaya operasi
merupakan alat pengukur dan pengawasan pelaksanaan kerja.
Sapii Lubis : Anggaran Biaya Operasi Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Pada PT Sofara Cipta Kirana Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Pengawasan terhadap biaya operasi PT Sofara Cipta Kira Medan secara langsung diawasi oleh Project Manajer, tidak ada suatu sistem khusus yang
digunakan. Dalam pengawasan PT Sofara Cipta Kira Medan menggunakan anggaran, dimana pada awal periode ditentukan anggaran biaya operasi untuk
setiap jenis biaya yang didistribusikan untuk setiap bagian yang merupakan bagian fungsional. Agar anggaran sebagai alat pengawasan biaya operasi dapat
berhasil guna, maka secara teratur dan terus- menerus hasil pelaksanaan suatu kegiatan perlu dicatat dalam laporan pelaksanaan atau laporan realisasi angggaran
biaya operasi. Laporan realisasi anggaran biaya operasi ini akan dibandingkan dengan
anggaran guna mengetahui penyimpangan yang mungkin terjadi. Penyimpangan yang bersifat merugikan serta dapat dikendalikan dan harus segera dilakukan
tindakan perbaikan, sedangkan yang bersifat menguntungkan jika mungkin ditingkatkan atau setidaknya dapat dipertahankan, sehingga dapat dijadikan dasar
untuk perencanaan dan pengawasan yang lebih baik dimasa yang akan datang. Penyimpangan yang terjadi pada PT Sofara Cipta Kirana Medan
berdasarkan laporan realisasi biaya operasi pada tahun 2007 yaitu adanya penyimpangan yang bersifat material yang terdapat pada biaya gaji, biaya
perjalanan dinas, biaya pengurusan IBM, dan biaya pajak PPN. Penyebab terjadinya penyimpangan biaya tersebut adalah :
1. Biaya gaji, variansnya sebesar Rp. 19.215.000 merupakan jumlah yang
cukup besar. Varians ini terjadi karena adanya kebijakan dari pimpinan perusahaan mengenai kenaikan gaji pegawai.
48
Sapii Lubis : Anggaran Biaya Operasi Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Pada PT Sofara Cipta Kirana Medan, 2008.
USU Repository © 2009
2. Biaya perjalanan dinas, penyimpangan yang terjadi Rp. 25. 000.000, hal
ini disebabkan meningkatnya produktivitas perusahaan, dimana pada anggaran tidak diperkirakan biaya yang timbul.
3. Biaya pengurusan IMB, dimana terjadi varians yang cukup signifikan
yaitu sebesar Rp. 10.000.000 hal ini disebabkan karena banyak bangunan yang mau dibangun, dimana pada anggaran tidak diperkirakan biaya yang
timbul. 4.
Biaya Pajak, varians yang terjadi sebesar Rp. 41.641.852 hal ini di sebabkan meningkatnya pendapatan perusahaan.
Analisa yang dilakukan terhadap penyimpangan perlu dilakukan, karena tidak ada gunanya mengetahui adanya suatu keadaan yang kurang baik tanpa
melakukan tindakan perbaikan terhadap keadaan tersebut. Namun demikian, hal ini tidak berarti bahwa hal-hal yang tidak sesuai dengan anggaran dapat diperbaiki
oleh pemimpin, tetapi harus waspada terhadap adanya kemungkinan kesesuaian yang disengaja untuk menutupi kesalahan atau kekurangan yang sebenarnya ada.
Jadi berdasarkan uraian diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa PT Sofar Cipta Kirana Medan telah melakukan kegiatan pengawasan biaya operasi
dengan cukup baik dalam meningkatkan efesiensi. Hal ini dapat dilihat dengan diadakannya evaluasi pada akhir periode anggaran maupun pada saat periode
anggaran berjalan. Walapuun masih terdapat penyimpangan yaitu biaya gaji, biaya perjalan dinas, biaya pengurusan IBM, dan biaya pajak PPN, namun penulis
menyatakan bahwa pengawasan yang dilakukan sudah cukup baik karena penyimpangan yang terjadi dikarenakan perencanaan anggaran yang kurang baik.
49
Sapii Lubis : Anggaran Biaya Operasi Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Pada PT Sofara Cipta Kirana Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Penyimpangan yang didapat melalui evaluasi dapat dijadikan bahan acuan untuk periode yang akan datang.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Perencanaan anggaran biaya operasi PT Sofara Cipta Kirana Medan belum dilakukan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dati penyimpangan antara
anggaran dan realisasi anggaran biaya operasi yang diakibatkan tidak diperhitungkannya biaya yang akan timbul sehubungan dengan adanya
kenaikan biaya tersebut. Penyimpangan tersebut adalah : a. Biaya gaji, variansnya sebesar Rp. 19.215.000 merupakan jumlah yang
cukup besar. Varians ini terjadi karena adanya kebijakan dari pimpinan perusahaan mengenai kenaikan gaji pegawai.
b. Biaya perjalanan dinas, penyimpangan yang terjadi Rp. 25. 000.000, hal ini disebabkan meningkatnya produktivitas perusahaan, dimana pada
anggaran tidak diperkirakan biaya yang timbul. c. Biaya pengurusan IMB, dimana terjadi varians yang cukup signifikan
yaitu sebesar Rp. 10.000.000 hal ini disebabkan karena banyak bangunan yang mau dibangun, dimana pada anggaran tidak diperkirakan
biaya yang timbul. 50