Kafalah Wakalah PSAK No. 59 Mengenai Ijarah

Atikah Amelia Nasution : Analisis Perlakuan Akuntansi Pembiayaan Multijasa Pada PT BPR Syariah Puduarta Insani Tembung, 2009. o Pada saat aktiva produktif diklasifikasikan sebagai non-performing, pendapatan yang telah diakui tetapi belum diterima harus dibatalkan.

b. Kafalah

Mengingat bahwa dalam pembiayaan multijasa Bank berperan memberikan jasa yaitu membayarkan sejumlah uang bukan sewa menyewa dan tidak terdapat objek sewa, maka perlakuan akuntansi yang relevan adalah akuntansi penerimaan jasa. Perlakuan akuntansi atas transaksi jasa dapat merujuk pada kafalah dan wakalah. Kafalah disebut juga dhaman jaminan, hamalah beban, dan za’amah tanggungan. Akad kafalah yaitu perjanjian pemberian jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau pihak yang ditanggung. Secara teknis akad kafalah berupa perjanjian bahwa seseorang memberikan penjaminan kepada seorang kreditor yang memerikan utang kepada seorang debitor, yaitu menjamin bahwa utang debitor akan dilunasi oleh penjamin apabila debitor tidak membayar utangnya. Contoh akad kafalah adalah garansi bank, stand by Letter of Credit, pembukaan LC impor, akseptasi, endorsement dan lain sebagainya. Kafalah bisa atas sesuatu yang bersifat segera misalnya utang yang harus segera dilunasi atau sesuatu dimasa depan. Kafalah dapat juga bersyarat, misalnya kalau kamu pinjamkan uang pada adikku maka aku akan jamin utangnya. Atikah Amelia Nasution : Analisis Perlakuan Akuntansi Pembiayaan Multijasa Pada PT BPR Syariah Puduarta Insani Tembung, 2009. Kafalah merupakan salah satu jenis akad tabarru’ yang bertujuan untuk saling tolong-menolong. Namun, penjamin dapat menerima imbalan sepanjang tidak memberatkan. Apabila ada imbalan maka akad kafalah bersifat mengikat dan tidak dapat dibatalkan secara sepihak. Perlakuan akuntansi al-kafalah: a Bagi pihak penjamin • Pada saat menerima imbalan tunai tidak berkaitan dengan jangka waktu Db. Kas Kr. Pendapatan Kafalah • Pada saat membayar beban Db. Beban Kafalah Kr. Kas b Bagi pihak yang meminta jaminan • Pada saat membayar beban Db. Beban Kfalah Kr. Kas

c. Wakalah

Wakalah artinya penyerahan, pendelegasian atau pemberian mandat. Akad wakalah adalah akad pelimpahan kekuasaan oleh satu pihak kepada pihak lain dalam hal yang boleh diwakilkan. Contoh wakalah adalah Atikah Amelia Nasution : Analisis Perlakuan Akuntansi Pembiayaan Multijasa Pada PT BPR Syariah Puduarta Insani Tembung, 2009. mewakilkan dalam pembelian barang, pengiriman uang, pembayaran utang, penagihan utang, realisasi letter of credit dan lain sebagainya. Wakalah dalam pendelegasian pembelian barang, terjadi dalam situasi dimana seseorang mengajukan calon atau menunjuk orang lain untuk mewakili dirinya membeli sesuatu. Orang yang meminta diwakilkan harus menyerahkan sejumlah uang secara penuh sebesar harga barang yang akan dibeli kepada agenpihak yang mewakili dalam suatu kontrak wadiah. Agen membayar pihak ketiga dengan menggunakan titipan orang yang minta diwakilkan untuk membeli barang. Agen boleh menerima komisi dan boleh tidak menerima komisi. Tetapi bila ada komisi atau upah maka akadnya seperti akad ijarahsewa-menyewa. Wakalah dengan imbalan disebut dengan wakalah bil ujrah, bersifat mengikat dan tidak dapat dibatalkan secara sepihak. Perlakuan akuntansi al-wakalah: a Bagi pihak yang mewakilkanwakilpenerim kuasa • Pada saat menerima imbalan tunai tidak berkaitan dengan jangka waktu Db. Kas Kr. Pendapatan Wakalah • Pada saat membayar beban Db. Beban Wakalah Kr. Kas Atikah Amelia Nasution : Analisis Perlakuan Akuntansi Pembiayaan Multijasa Pada PT BPR Syariah Puduarta Insani Tembung, 2009. • Pada saat diterima pendapatan untuk jangka waktu dua tahun dimuka Db. Kas Kr. Pendapatan Wakalah Diterima Dimuka • Pada saat mengakui pendapatan wakalah akhir periode Db. Pendapatan Wakalah Diterima Dimuka Kr. Pendapatan Wakalah b Bagi pihak yang meminta diwakilkan • Pada saat membayar ujrahkomisi Db. Beban Wakalah Kr. Kas

4. Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia 2003