Ijarah Fatwa Dewan Syariah Majelis Ulama Indonesia

Atikah Amelia Nasution : Analisis Perlakuan Akuntansi Pembiayaan Multijasa Pada PT BPR Syariah Puduarta Insani Tembung, 2009. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pembiayaan Multijasa

Pengertian pembiayaan multijasa dapat dipahami dengan menelusuri Kodifikasi Produk Perbankan Syariah yang diterbitkan oleh bank indonesia dan Fatwa Dewan Syariah Nasional Indonesia.

1. Kodifikas Produk Perbankan Syariah

Menurut Kodifikasi Produk Perbankan Syariah 2007 : 67 pembiayaan multijasa adalah sebagai berikut:

a. Definisi

Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihanpiutang yang dapat dipersamakan dengan itu berupa: 1. Transaksi investasi dalam akad Mudharabah dan atau Musyarakah; 2. Transaksi sewa dalam akad Ijarah atau sewa dengan opsi perpindahan hak milik dalam akad Ijarah Muntahiyah bit Tamlik; 3. Transaksi jual beli dalam akad Murabahah, Salam, dan Istishna; 4. Transaksi pinjam-meminjam dalam akad Qardh; 5. Transaksi multijasa dengan menggunakan akad Ijarah atau Kafalah, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan nasabah pembiayaan yang mewajibkan nasabah pembiayaan untuk melunasi hutang kewajibannya dan atau menyelesaikan investasi mudharabah dan atau musyarakah dan hasil pengelolaannya sesuai dengan akad.

b. Akad

1. Ijarah

Ijarah adalah transaksi sewa menyewa atas manfaat suatu barang dan atau jasa antara pemilik obyek sewa dengan penyewa untuk mendapatkan imbalan berupa sewa atau upah bagi pemilik obyek sewa. Atikah Amelia Nasution : Analisis Perlakuan Akuntansi Pembiayaan Multijasa Pada PT BPR Syariah Puduarta Insani Tembung, 2009.

2. Kafalah

Kafalah adalah jenis jasa jaminan yang diberikan oleh penanggung kafiil kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung makfuul’anhu, ashil.

c. Fitur dan Mekanisme

Pembiayaan Multijasa adalah penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berupa transaksi multijasa dengan menggunakan akad ijarah atau kafalah berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan nasabah pembiayaan yang mewajibkan nasabah pembiayaan untuk melunasi hutang kewajibannya sesuai dengan akad.

d. Tujuan Manfaat

1 Bagi Bank Melalui produk multijasa bank syariah mendapatkan kemudahan dalam mengelola likuiditasnya, karena dapat menyalurkan pembiayaan dengan memenuhi kebutuhan nasabah terhadap jasa-jasa yang dibenarkan secara syariah. 2 Bagi Nasabah Sebagai sumber dana bagi nasabah untuk kebutuhan terhadap jasa-jasa tertentu seperti pendidikan dan kesehatan dan jasa lainnya yang dibenarkan secara syariah.

e. Analisis Dan Identifikasi Risiko

Atikah Amelia Nasution : Analisis Perlakuan Akuntansi Pembiayaan Multijasa Pada PT BPR Syariah Puduarta Insani Tembung, 2009. Bank akan terekspos pada risiko pembiayaan credit risk yang terjadi jika debitur wanprestai atau default. Selain itu, risiko pasar juga dapat terjadi jika pembiayaan multijasa untuk transaksi komersial diberikan dalam valuta asing yang dapat berasal dari pergerakan nilai tukar.

2. Fatwa Dewan Syariah Majelis Ulama Indonesia

Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No. 44 2006 : 328 pembiayaan multijasa memiliki ketentuan umum sebagai berikut: 1 Pembiayaan multijasa hukumnya boleh jaiz dengan menggunakan akad Ijarah atau Kafalah. 2 Dalam hal LKS menggunakan akad Ijarah, maka harus mengikuti semua ketentuan yang ada dalam fatwa Ijarah. 3 Dalam hal LKS menggunakan akad Kafalah, maka harus mengikuti semua ketentuan yang ada dalam akad Kafalah. 4 Dalam kedua pembiayaan tersebut, LKS dapat memperoleh imbalan jasa ujrah atau fee. 5 Besar ujrah atau fee harus disepakati di awal dan dinyatakan dalam bentuk nominal bukan dalam bentuk prosentase. Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa pembiayaan multijasa adalah salah satu bentuk jasa keuangan dalam bidang pendidikan, kesehatan, pariwisata dan jasa lainnya yang dibenarkan secara syariah dengan menggunakan akad ijarah atau kafalah berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan nasabah pembiayaan yang mewajibkan nasabah pembiayaan untuk melunasi hutang kewajibannya sesuai dengan akad. Atikah Amelia Nasution : Analisis Perlakuan Akuntansi Pembiayaan Multijasa Pada PT BPR Syariah Puduarta Insani Tembung, 2009.

B. Pengertian Pembiayaan Ijarah

Mengingat bahwa pembiayaan multijasa menggunakan akad ijarah, maka perlu dipahami pengertian dari pembiayaan ijarah. Pengertian pembiayaan ijarah daat ditelusuri dari Kodifikasi Produk Perbankan Syariah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia serta Fatwa Dewan Syariah Nasional Indonesia.

1. Kodifikasi Produk Perbankan Syariah

Menurut Kodifikasi Produk Perbankan Syariah 2007 : 56 pembiayaan ijarah adalah sebagai berikut:

a. Definisi

Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihanpiutang yang dapat dipersamakan dengan itu berupa: 1. Transaksi investasi dalam akad Mudharabah dan atau Musyarakah; 2. Transaksi sewa dalam akad Ijarah atau sewa dengan opsi perpindahan hak milik dalam akad Ijarah Muntahiyah bit Tamlik; 3. Transaksi jual beli dalam akad Murabahah, Salam, dan Istishna; 4. Transaksi pinjam-meminjam dalam akad Qardh; 5. Transaksi multijasa dengan menggunakan akad Ijarah atau Kafalah, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan nasabah pembiayaan yang mewajibkan nasabah pembiayaan untuk melunasi hutang kewajibannya dan atau menyelesaikan investasi mudharabah dan atau musyarakah dan hasil pengelolaannya sesuai dengan akad.

b. Akad

1 Ijarah

Ijarah adalah akad sewa menyewa atas manfaat suatu barang dan atau jasa antara pemilik obyek sewa dengan penyewa untuk mendapatkan imbalan berupa sewa atau upah bagi pemilik obyek sewa. 2 Ijarah Muntahiya Bittamlik