Pengertian Jangka Waktu Dan Tempat Pelaporan Kegiatan Usaha

BAB III GAMBARAN DAN PENYAJIAN DATA

A. Pengertian

Pengertian Pengusaha menurut Undang-Undang Ketentuan Umum Perpajakan No.16 tahun 2009 pasal 1 ayat 4 , Pengusaha adalah Orang Pribadi atau Badan yang dalam bentuk apapun dalam kegiatan usaha atau pekerjaanya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar Daerah Pabean, melakukan usaha jasa atau memanfaatkan jasa dari luar Daerah Pabean. Perusahaan dapat berbentuk usaha perseorangan atau Badan yang dapatberupa Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Badan Usaha Milik Negara BUMN atau Badan Usaha Milik Daerah BUMD dengan nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan, perseroan atau perkumpulan koperasi, yayasan, lembaga, Badan Usaha Tetap BUT dan bentuk usahalainnya termasuk bentuk usaha kerja koperasi. Undang-undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2007 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Sedangkan yang dimaksud dengan Pengusaha Kena Pajak PKP menurut Undang- undang Ketentuan Umum Perpajakan No. 6 tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No.16 tahun 2009 pasal 1 ayat 5 adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenakan pajak berdasarkan undang-undang PPN barang dan jasa dan PPnBM No.8 tahun 1984 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No.18 tahun 2007, tidak termasuk Pengusaha Kecil yang batasannya ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 68PMK.032010, kecuali Pengusaha Kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP. Adapun yang menjadi kewajiban PKP adalah : a. Memungut PPN dan PPnBM yang terutang. b. Menyetor PPN yang masih harus dibayar dalam hal pajak keluaran lebih besar dari pajak masukan yang dapat dikreditkan, serta menyetorkan PPnBM yang terutang. c. Melaporkan penghitungan PPN dan PPnBM yang terutang.

B. Jangka Waktu Dan Tempat Pelaporan Kegiatan Usaha

Berdasarkan Pasal 4 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 68PMK.032010. Pengusaha yang dikenakan PPN, wajib melaporkan usahanya pada KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan pengusaha dan tempat kegiatan usaha dilakukan untuk dikukuhkan menjadi PKP. Pengusaha Orang Pribadi atau Badan yang mempunyai tempat kegiatan usaha tersebar di beberapa tempat, wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan, juga wajib mendaftarkan diri ke KPP di tempat kegiatan usaha dilakukan. Pengusaha Kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP wajib mengajukan pernyataan tertulis untuk dikukuhkan sebagai PKP. Batas waktu pelaporan kegiatan usaha untuk dikukuhkan sebagai PKP adalah 1 satu bulan setelah saat usaha mulai dijalankan.Namun demikian Pengusaha dapat melaporkan usahanya untuk dikukuhkan menjadi PKP sebelum saat usaha mulai dijalankan yaitu saat pendirian atau saat usaha nyata-nyata mulai dijalankan. Setiap orang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri untuk dikukuhkan sebagai PKP, sehingga dapat merugikan pada pendapatan negara dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 enam tahun dan denda paling tinggi 4 empat kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang bayar. Wajib pajak yang tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP akan diterbitkan surat PKP secara Jabatan. Sedangkan tempat pelaporan usaha untuk dikukuhkan sebagai PKP adalah: 1. Wajib pajak Orang Pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dan Wajib pajak Badan serta pengusaha kecil dapat melaporkan usahanya ke Kantor pelayanan pajak KPP yang wilayah kedanya meliputi tempat kegiatan usaha Wajib Pajak untuk dikukuhkan sebagai PKP. 2. Dalam hal tempat tinggal wajib pajak berada dalam 2 dua wilayah kerja KPP, Direktur Jenderal Pajak dapat menetapkan KPP tempat Wajib Pajak terdaftar.

C. Fungsi pengukuhan PKP