d. Pengering karet Penguraian molekul karet oleh reaksi oksidasi dapat pula terjadi bila karet
dikeringkan terlalu lama dan temperatur pengeringan yang dipakai adalah 127
o
C, dengan waktu pengeringan 2 - 4 jam tergantung pada jenis alat pengeringan. Nilai
PRI akan turun bila terjadi ikatan silang Storage Hardening didalam lateks kebun dan diantara butiran-butiran karet hasil pengeringan. Ikatan silang terjadi pada
pembentukan gel secara perlahan-lahan sehingga butiran-butiran karet menjadi melendir dan lengket-lengket.
Hal ini akan menyebabkan plastisitas karet Po karet, maka akan merubah nilai PRI karet sehingga menjadi turun Oppusunggu, 1992.
2.5. Plastisitas Awal Po
Plastisitas awal Po menggambarkan kekuatan karet. Kegagalan pemenuhan syarat Po dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Bahan baku yang telah mengalami
degradasi akibat perlakuan yang tidak tepat seperti perendaman dalam air, penggunaan formalin sebagai pengawet lateks kebun dan umur bahan olah yang
terlalu lama dapat menyebabkan penurunan nilai Po. Karet yang berasal dari lateks biasanya mempunyai nilai PRI yang lebih tinggi,
karena dalam lateks tersebut terdapat bahan – bahan anti oksidan. Akan tetapi dengan
Universitas Sumatera Utara
adanya variasi pada cara – cara pengelolahan dapat mempengaruhi jumlah dan jenis anti oksidan dalam karet, sehingga nilai PRInya juga dapat berubah. Bila
perbandingan antara pro oksidan dan anti oksidan berubah maka nilai PRI juga akan berubah Polhamus,1962.
Nilai Po rendah juga bisa disebabkan oleh pengeringan pada suhu terlalu tinggi lebih dari 140
o
C dalam waktu yang lama dan pengeringan ulang karet yang kurang matang. Pemeraman dapat menyebabkan karet menjadi keras dengan disertai
peningkatan nilai viskositas atau Po, serta penurunan PRI. Lateks kebun dari klon yang berbeda memiliki nilai Po atau plastisitas yang
berbeda sebagaimana ditunjukkan pada table 2.1 Nazir, 1987.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Parameter dan Faktor Penyebabnya NO
Cacat mutu Faktor penyebab
1 Vm tinggi
a. Koagulum asal lateks beraroma
tinggi b.
Ukuran remah besar c.
Suhu rendah d.
Remahan menggumpal 2
Po rendah a.
Blending kurang baik b.
Proporsi karet lunak terlalu tinggi
c. Suhu terlalu tinggi
d. Drying terlalu lama
3 Ash tinggi
a. Bahan olah mutu rendah
b. Tercampur tanah liat
c. Burner kurang baik
4 Kadar kotoran
tinggi atau bervariasi a.
Blending kurang sepurna b.
Pre- cleaning tidak efektif c.
Bahan olah kualitas rendah d.
Air pencuci kotor e.
Jumlah pass di kreper kurang banyak
5 PRI rendah
a. Maturasi terlalu lama
b. Bahan olah mutu rendah
c. Karet teroksidasi atau terlalu
lama terkena cahaya d.
Suhu drying tinggi, lambat
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN
3.1. Alat – alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini sebagai berikut:
1. Oven
memmert UFB 500 with blower 2.
Neraca analitik sartorius
3. Specimen cuter
wallance 4.
Wallace rapid plastimeter 5.
Stop watch 6.
Dyer twin Dryer
3.2. Bahan-bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah karet remah dari Perkebunan Nusantara III SIR 10
3.3. Prosedur Percobaan
3.1.1. pengisian TrollyBox dan pengeringan DRYER
1. dimasukan remahaan karet yang basah ke dalam Trolly,setiap Box di isi karet
mulai dari 9kg, 11kg, 13kg, dan 15kg.
Universitas Sumatera Utara