Pengertian Ekowisata KAJIAN TEORITIS

2.5 Pengertian Ekowisata

Indonesia sebagai negara megabiodiversity nomor dua di dunia, telah dikenal memiliki kekayaan alam, flora dan fauna yang sangat tinggi. Para explorer dari dunia barat maupun timur telah mengunjungi Indonesia pada abad ke lima belas yang lalu. Perjalanan eksplorasi yang ingin mengetahui keadaan di bagian benua lain telah dilakukan oleh Marcopollo, Washington, Wallacea, Weber, Junghuhn dan Van Steines dan masih banyak yang lain merupakan awal perjalanan antar pulau dan antar benua yang penuh dengan tantangan. Para adventurer ini melakukan perjalanan ke alam yang merupakan awal dari perjalanan ekowisata. Sebagian perjalanan ini tidak memberikan keuntungan konservasi daerah alami, kebudayaan asli dan atau spesies langka Lascurain, 1993. Pada saat ini, ekowisata telah berkembang. Ekowisata ini merupakan suatu perpaduan dari berbagai minat yang tumbuh dari keprihatinan terhadap lingkungan, ekonomi dan sosial. Ekowisata tidak dapat dipisahkan dengan konservasi. Oleh karenanya, ekowisata disebut sebagai bentuk perjalanan wisata bertanggung jawab. Ekowisata merupakan suatu bentuk wisata yang sangat erat dengan prinsip konservasi. Bahkan dalam strategi pengembangan ekowisata juga menggunakan strategi konservasi. Dengan demikian ekowisata sangat tepat dalam mempertahankan keutuhan dan keaslian ekosistem di areal yang masih alami. Bahkan dengan ekowisata pelestarian alam dapat ditingkatkan kualitasnya. Definisi ekowisata yang pertama diperkenalkan oleh organisasi The Ecotourism Socie 1990 sebagai berikut: Ekowisata adalah suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami yang dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan dan kesejahteraan penduduk setempat. Semula ekowisata dilakukan oleh wisatawan pecinta alam yang menginginkan di daerah tujuan wisata tetap utuh dan lestari, di samping budaya dan kesejahteraan masyarakatnya tetap terjaga. Ekowisata timbul karena:  Kekuatiran akan makin rusaknya lingkungan oleh pembangunan yang bersifat eksploitasi terhadap sumber daya alam.  Asumsi bahwa pariwisata membutuhkan lingkungan yang baik dan sehat.  Kelestarian lingkungan tidak mungkin dijaga tanpa partisipasi aktif masyarakat setempat.  Partisipasi masyarakat lokal akan timbul jika mereka dapat memperoleh manfaat ekonomi economical benefit dari lingkungan yang lestari.  Kehadiran wisatawan khususnya ekowisatawan ke tempat-tempat yang masih alami itu memberikan peluas bagi penduduk setempat untuk mendapatkan penghasilan alternatif dengan menjadi pemandu wisata, porter, membuka homestay , pondok ekowisata ecolodge , warung dan usaha-usaha lain yang berkaitan dengan ekowisata, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka atau meningkatkan kualitas hidup penduduk lokal, baik secara materil, spiritual, kultural maupun intelektual. Ekowisata memiliki banyak definisi yang seluruhnya berprinsip pada pariwisata yang kegiatannya mengacu pada lima elemen penting yaitu:  Memberikan pengalaman dan pendidikan kepada wisatawan yang dapat meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap daerah tujuan wisata yang dikunjunginya. Pendidikan diberikan melalui pemahaman akan pentingnya pelestarian lingkungan, sedangkan pengalaman diberikan melalui kegiatan- kegiatan wisata yang kreatif disertai dengan pelayanan yang prima.  Memperkecil dampak negative yang bisa merusak karakteristik lingkungan dan kebudayaan pada daerah yang dikunjungi.  Mengikutsertakan masyarakat dalam pengelolaan dan pelaksanaannya.  Memberikan keuntungan ekonomi terutama kepada masyarakat lokal, untuk itu, kegiatan ekowisata harus bersifat profit menguntungkan.  Berkelanjutan atau berkesinambungan. Beberapa aspek kunci dalam ekowisata adalah:  Jumlah pengunjung terbatas atau diatur supaya sesuai dengan daya dukung lingkungan dan sosial-budaya masyarakat mass tourism.  Pola wisata ramah lingkungan nilai konservasi.  Pola wisata ramah budaya dan adat setempat nilai edukasi dan wisata.  Membantu secara langsung perekonomian masyarakat lokal nilai ekonomi.  Modal awal yang diperlukan untuk infrastruktur tidak besar nilai partisipasi masyarakat dan ekonomi. Ekowisata juga dianggap sejenis usaha yang berkelanjutan secara ekonomi dan lingkungan bagi masyarakat yang tinggal di dalam dan di sekitar kawasan konservasi. Namun agar ekowisata tetap berkelanjutan, perlu tercipta kondisi yang memungkinkan di mana masyarakat diberi wewenang untuk mengambil keputusan dalam pengelolaan usaha ekowisata, mengatur arus dan jumlah wisatawan, dan mengembangkan ekowisata sesuai visi dan harapan masyarakat untuk masa depan. Ekowisata dihargai dan dkembangkan sebagai salah satu program usaha yang sekaligus bisa menjadi strategi konservasi dan dapat membuka alternatif ekonomi bagi masyarakat. Dengan pola ekowisata, masyarakat dapat memanfaatkan keindahan alam yang masih utuh, budaya, dan sejarah setempat tanpa merusak atau menjual isinya. Agar bisnis ekowisata dapat menguntungkan sebagai mana yang diharapkan, beberapa kondisi harus diciptakan, yaitu antara lain:  Meningkatkan dan menambah sarana prasarana pendukung serta mendorong terbuka dan terhubungnya akses kedari dan antar daerah tujuan ekowisata tanpa merusak aset utama ekowisata yaitu alam yang asli melalui peningkatan dan optimalisasi jalur transportasi udara.  Mendorong kebijakan pemerintah Indonesia di bidang keimigrasian di daerah tujuan ekowisata yang terletak di perbatasan.

2.6 Kondisi Lingkungan Hidup Indonesia

Dokumen yang terkait

Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

20 256 138

Potensi Hutan Mangrove Bagi Pengembangan Ekowisata Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

6 95 53

Potensi Sumberdaya Nipah Dan Mangrove Sebagai Penunjang Ekowisata Di Desa Muara Maimbai Kecamatan Sei Nagalawan Kabupaten Deli Serdang

0 0 9

Potensi Sumberdaya Nipah Dan Mangrove Sebagai Penunjang Ekowisata Di Desa Muara Maimbai Kecamatan Sei Nagalawan Kabupaten Deli Serdang

0 0 1

Potensi Sumberdaya Nipah Dan Mangrove Sebagai Penunjang Ekowisata Di Desa Muara Maimbai Kecamatan Sei Nagalawan Kabupaten Deli Serdang

0 0 5

Potensi Sumberdaya Nipah Dan Mangrove Sebagai Penunjang Ekowisata Di Desa Muara Maimbai Kecamatan Sei Nagalawan Kabupaten Deli Serdang

0 0 18

Potensi Sumberdaya Nipah Dan Mangrove Sebagai Penunjang Ekowisata Di Desa Muara Maimbai Kecamatan Sei Nagalawan Kabupaten Deli Serdang

0 0 1

Potensi Sumberdaya Nipah Dan Mangrove Sebagai Penunjang Ekowisata Di Desa Muara Maimbai Kecamatan Sei Nagalawan Kabupaten Deli Serdang

0 0 2

BAB II GAMBARAN UMUM SEI NAGALAWAN 2.1 Sekilas Tentang Desa Sei Nagalawan - Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

0 0 15

Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

1 1 17