Masyarakat Adiankoting memanfaatkan Sida rhombifolia L. sebagai obat untuk sakit demam. Bagian yang digunakan adalah bagian kulit akarnya. Cara
meramunya yaitu dengan menumbuk bagian kulit akar ditambah dengan air, beras dan kemiri, lalu diperas. Kemudian air hasil perasan diminum.
Gambar 20. Sida rhombifolia L.
C. Jenis Herba
1. Lophatherum gracile Brongn. Rumput bambu
Lophatherum gracile Brongn. termasuk anggota dari suku Poaceae yang merupakan jenis tumbuhan obat berupa herba. Memiliki tinggi 40-100 cm, batang
kecil, panjang dan naik ke atas, beralur memanjang Gambar 21. Daun berbentuk lanset, pertulangan sejajar dan berwarna hijau. Tumbuh di tempat rindang yang
tidak terlalu kering atau basah, seperti di bawah pohon besar dan di lereng bukit. Masyarakat Adiankoting tidak memanfaatkan Lophatherum gracile
Brongn. sebagai obat. Namun menurut Dalimartha 2008, rumput bambu dapat digunakan untuk mengobati rasa gelisah dan haus sewaktu demam, mimisan.
Selain itu juga dapat mengobati sakit tenggorok, sariawan di mulut dan lidah, gusi bengkak, kencing panas dan nyeri, urine sedikit dan berwarna kuning, darah
tinggi, dan urine berdarah. Bagian yang digunakan adalah bagian batang dan daun muda, sebelum tangkai bunga muncul. Dijemur untuk penyimpanan.
Gambar 21. Lophatherum gracile Brongn.
2. Ananas comocus Nenas
Ananas comocus adalah jenis tumbuhan obat berupa herba. Banyak ditemukan tumbuh liar di hutan. Tinggi 80 cm, batang beruas. Daun memanjang,
tepi bergerigi tajam Gambar 22. Buah muda berwarna hijau, apabila sudah matang berwarna kuning, letak terminal.
Gambar 22. Ananas comocus
Masyarakat Adiankoting memanfaatkan Ananas comocus sebagai obat sakit kepala. Bagian yang digunakan adalah bagian pelepah daun yang masih
muda, yang masih berwarna putih kekuningan, terletak pada bagian dalam dekat dengan batang. Cara meramunya yaitu bagian pelepah daun yang masih muda
langsung dimakan. 3.
Homalomena cordata Schott Langge Homalomena cordata Schott adalah termasuk dalam kelompok herba.
Memiliki tinggi 50-100 cm, batangnya bulat dan tidak berkayu. Daun tunggal, helaian berbentuk jantung, ujung runcing, dan memiliki permukaan yang halus
Gambar 23.
Gambar 23. Homalomena cordata Schott.
Masyarakat Adiankoting memanfaatkan Homalomena cordata Schott. sebagai obat untuk demam atau alat kompres. Bagian yang digunakan adalah
daun. Cara meramunya yaitu daun yang hampir busuk dibuat di kening untuk mengurangi panas.
4. Sonchus arvensis L. Duhut begu
Sonchus arvensis L. adalah tumbuhan obat berupa herba yang merupakan anggota dari suku Asteraceae. Memiliki tinggi 20-50 cm, daun tunggal dengan
bagian tepi bergerigi, warna bunga orange hingga kemerahan Gambar 24. Umumnya tumbuh di tempat yang lembab.
Gambar 24. Sonchus arvensis L.
Masyarakat Adiankoting memanfaatkan Sonchus arvensis L. sebagai obat sakit perut. Bagian yang digunakan adalah daun dan batang. Cara meramunya
yaitu bagian daun dan batang direbus, lalu airnya diminum. 5.
Impatiens balsamina Linn. Pacar air Impatiens balsamina Linn. merupakan jenis tumbuhan obat berupa herba
dengan tinggi mencapai 60 cm dan bercabang. Memiliki daun tunggal, berbentuk lanset, tepi bergerigi, warnanya hijau muda. Bunga warna ungu, keluar dari ketiak
daun Gambar 25. Masyarakat Adiankoting memanfaatkan Impatiens balsamina Linn.
sebagai obat untuk mencuci luka. Bagian yang digunakan sebagai obat adalah
daunnya. Cara meramunya yaitu dengan merebus daunnya, lalu airnya dibuat mencuci luka.
Gambar 25. Impatiens balsamina Linn.
6. Emilia sonchifolia [L]. DC. Tempuh wiyang
Emilia sonchifolia [L]. DC. adalah jenis tumbuhan obat berupa herba yang merupakan anggota dari suku Asteraceae. Masyarakat Adiankoting mengenal
Emilia sonchifolia [L]. DC. dengan sebutan Simananggali. Tumbuh tegak atau berbaring pada pangkalnya, tinggi 10-40 cm, sering bercabang mulai dari
pangkalnya. Daun tunggal, berbentuk segitiga memanjang, tepi daun kadang- kadang rata, bergerigi tidak teratur Gambar 26. Bunga majemuk, berwarna ungu
kemerah-merahan. Masyarakat Adiankoting memanfaatkan Emilia sonchifolia [L]. DC.
Sebagai ramuan obat untuk orang kesurupan. Bagian yang digunakan adalah daun. Menurut Dalimartha 2008, Emilia sonchifolia [L]. DC. berkhasiat menurunkan
panas, meluruhkan urine, menghilangkan racun, menghilangkan bengkak, dan antibakteri. Bagian yang digunakan adalah seluruh bagian tumbuhan, segar atau
yang telah dikeringkan.
Gambar 26. Emilia sonchifolia [L]. DC.
7. Belamcanda chinensis [L.] DC. Brojolintang
Tumbuhan ini merupakan anggota dari suku Iridaceae berupa herba. Tinggi 50-120 cm. Daun berbentuk lanset memanjang, ujung runcing, tepi rata,
dan pertulangan sejajar. Bunga berwarna kuning jingga Gambar 27. Belamcanda chinensis [L.] DC. tidak dimanfaatkan oleh masyarakat
Adiankoting. Namun menurut Dalimartha 2008, Belamcanda chinensis [L.] DC. berkhasiat meredakan demam, meredakan nyeri, antijamur, antibakteri,
melancarkan sirkulasi darah, meluruhkan dahak, dan pencahar. Bagian yang digunakan adalah rimpang.
Gambar 27. Belamcanda chinensis [L.] DC.
8. Colacasia esculenta Talas
Colacasia esculenta adalah jenis tumbuhan obat berupa herba dengan tinggi 80 cm-100 cm. Daun berbentuk jantung, tunggal, ujung runcing, dan
permukaan halus Gambar 28.
Gambar 28. Colacasia esculenta
Masyarakat Adiankoting memanfaatkan Colacasia esculenta sebagai obat untuk mengobati diabetes. Bagian Colacasia esculenta yang digunakan sebagai
obat adalah umbinya. Cara meramunya adalah dengan merebus umbinya, lalu dimakan.
9. Nephentes sp. Kantong semar
Nephentes sp. adalah jenis tumbuhan obat berupa herba. Masyarakat Adiankoting mengenal Nephentes sp. dengan sebutan Tahul-tahul. Tinggi batang
mencapai 60 cm. Daun tunggal, memanjang 10-30 cm. Memiliki kantong yang terdapat pada ujung daun Gambar 29.
Masyarakat Adiankoting memanfaatkan Nephentes sp. sebagai ramuan obat untuk orang yang susah mempunyai keturunan. Bagian yang digunakan
adalah semua bagian dari Nephentes sp.
Gambar 29. Nephentes sp.
10. Etlingera elatior Rias
Etlingera elatior adalah jenis tumbuhan obat berupa herba. Tumbuh hingga tinggi 2,5 m. Daun 15-30 helai tersusun dalam dua baris, daun saling
berselang-seling. Bunga berbentuk gasing, berwarna merah jambu hingga merah Gambar 30.
Gambar 30. Etlingera elatior
Masyarakat Adiankoting memanfaatkan Etlingera elatior sebagai obat demam. Bagian yang digunakan adalah batangnya. Cara meramunya adalah
dengan merebus batang Etlingera elatior, lalu air rebusannya dimandikan.
11. Hymenocalis littoralis Jacq. Ompu-ompu
Hymenocalis littoralis Jacq. adalah jenis tumbuhan obat berupa herba yang merupakan anggota dari suku Amaryllidaceae. Tinggi 100-150 cm; daun tunggal,
memanjang, tepi rata, ujung runcing, permukaan licin; bunga berwarna putih Gambar 31.
Gambar 31. Hymenocalis littoralis Jacq.
Masyarakat Adiankoting memanfaatkan Hymenocalis littoralis Jacq. sebagai obat untuk kaki dan tangan yang bengkak karena terkilir. Bagian
Hymenocalis littoralis Jacq. yang digunakan adalah daun dan umbinya. Cara meramunya adalah mengolesi daun dan umbi dengan minyak lalu dilayukan di
atas api. Kemudian ditempelkan daun maupun umbi yang telah layu dan masih hangat ke bagian yang sakit.
12. Centella asiatica L. Urb. Appapaga nalomak
Centella asiatica L. Urb. adalah jenis tumbuhan obat berupa herba yang merupakan anggota dari suku Apiaceae. Tumbuh menjalar dengan tinggi 6-8 cm.
daun tunggal, ujung membulat Gambar 32.
Gambar 32. Centella asiatica L. Urb.
Masyarakat Adiankoting memanfaatkan Centella asiatica L. Urb. sebagai obat sakit perut. Bagian Centella asiatica L. Urb. sebagai obat adalah
daunnya. Cara meramunya adalah daun yang segar dimakan langsung. Bisa juga dengan merebus daunnya, lalu dimakan. Menurut penelitian Harahap 2007,
Centella asiatica L. Urb. dapat digunakan sebagai obat kurap, panu, dan kadas. Bagian Centella asiatica L. Urb. yang digunakan adalah semua bagian. Cara
penggunaannya yaitu semua bagian direbus ditambah dengan kapur sirih, lalu airnya disapukan ke kulit.
13. Curcuma domestica Val. Kunyit
Curcuma domestica Val. adalah jenis tumbuhan obat berupa herba. Memiliki tinggi 0,5-1 m, dengan batang semu yang dililit oleh pelepah-pelepah
daun. Daun runcing dengan panjang sekitar 30 cm dan lebar 8 cm Gambar 33. Bagian utama dari Curcuma domestica Val. adalah rimpangnya.
Masyarakat Adiankoting memanfaatkan Curcuma domestica Val. sebagai obat sakit perut. Bagian yang digunakan adalah rimpangnya. Cara meramunya
yaitu rimpang Curcuma domestica Val. diparut atau diblender, ditambah dengan air, kemudian diperas. Air hasil perasan diminum.
Gambar 33. Curcuma domestica Val.
14. Costus speciosus Koenig Sm. Tabar-tabar
Costus speciosus Koenig Sm. adalah jenis tumbuhan obat berupa herba yang merupakan anggota dari suku Zingiberaceae. Memiliki tinggi mencapai 180
cm, batang bulat. Daun unggal, bulat sampai jorong, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas licin, warna atas hijau, warna bawah putih Gambar 34. Letak
bunga terminal.
Gambar 34. Costus speciosus Koenig Sm.
Masyarakat Adiankoting memanfaatkan Costus speciosus Koenig sebagai obat untuk kaki yang bengkak. Bagian yang digunakan adalah bagian
dalam batang. Cara meramunya yaitu bagian dalam batang ditambah dengan kapur sirih, kemudian dibalutkan ke kaki yang bengkak.
15. Coleus amboinicus Lour. Bangun-bangun
Coleus amboinicus Lour. adalah jenis tumbuhan obat berupa herba yang merupakan anggota dari suku Lamiaceae. Memiliki tinggi 40-80 cm. batang
beruas, ruas yang menyentuh tanah akan keluar akar, batang dan daun muda berbulu kasar. Daun tunggal, letak berhadapan, berbentuk bulat telur, tepi
bergerigi, permukaan atas dan bawah berbulu halus, warna hijau muda, jika diremas berbau harum Gambar 35.
Gambar 35. Coleus amboinicus Lour.
Masyarakat Adiankoting memanfaatkan Coleus amboinicus Lour. sebagai obat penambah darah, khususnya untuk orang yang baru melahirkan. Bagian yang
digunakan adalah daunnya. Cara meramunya yaitu daun diperas, lalu airnya diminum. Kemudian daun sisa perasan dimasak, lalu dimakan.
16. Selaginella doederleinii Hieron. Cakar Ayam
Selaginella doederleinii Hieron. adalah jenis tumbuhan obat berupa herba. Tumbuh berumpun di lantai hutan dengan kelembaban tinggi. Memiliki batang
semu dengan daun berupa rambut-rambut halus berwarna hijau Gambar 36.
Gambar 36. Selaginella doederleinii Hieron.
Masyarakat Adiankoting tidak memanfaatkan jenis tumbuhan obat Selaginella doederleinii Hieron. sebagai obat. Namun, menurut Hariana 2008,
Selaginella doederleinii Hieron. Berpotensi untuk mengobati antipiretik, anti- toksin, antikanker, menghentikan pendarahan, dan pembersih darah. Bagian
tumbuhan yang digunakan adalah semua bagian baik kondisi kering maupun segar.
17. Ageratum conyzoides L. Bandotan
Ageratum conyzoides L. adalah jenis tumbuhan obat berupa herba. memiliki tinggi 15-35 cm. Permukaan batang memiliki bulu halus, daun tunggal,
permukaan berbulu halus, tepi bergerigi, ujung meruncing. Bunga warna putih, letak terminal Gambar 37.
Masyarakat Adiankoting tidak memanfaatkan Ageratum conyzoides L. sebagai obat. Namun, menurut Hariana 2008, daun dan batang muda
Ageratum conyzoides L. berpotensi sebagai obat penurun panas, bengkak, bisul, borok, luka nerdarah, radang telinga, sakit tenggorokan dan radang selaput lendir
pada batang tenggorokan.
Gambar 37. Ageratum conyzoides L.
18. Polygala paniculata Sarindan leto
Polygala paniculata adalah jenis tumbuhan obat berupa herba yang merupakan anggota dari suku Polygalaceae. Tinggi sekitar 20-40 cm, batang bulat
bercabang, permukaan licin. Daun majemuk, ukuran kecil-kecil, lanset, letak berseling, ujung runcing, permukaan licin, warna hijau. Bunga berwarna putih,
letak terminal Gambar 38.
Gambar 38. Polygala paniculata
Masyarakat Adiankoting tidak memanfaatkan Polygala paniculata sebagai obat. Namun menurut Sari 2008, masyarakat di Suaka Margasatwa Siranggas,
Kabupaten Pakpak Bharat, memanfaatkan Polygala paniculata sebagai obat gatal- gatal. Bagian yang digunakan adalah semua bagian Polygala paniculata. Cara
penggunaannya yaitu daun didekatkan dengan api, kemudian diremas, lalu dioleskan ke bagian tubuh yang gatal.
D. Jenis Perdu