Uji Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Tadalafil Kimia Farma Uji Akurasi Uji Presisi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta konsentrasi 40 µgml diambil 10 ml kemudian dimasukkan labu ukur 25 ml, dan untuk konsentrasi 50 µgml diambil 15 ml dari larutan induk kemudian dimasukkan labu ukur 10 ml, masing-masing dicukupkan dengan eluen asetonitril : buffer phosphat monosodium phosphat monohidrat adjust asam phosphat pH 3,0 75:25 hingga garis tanda kemudian masing-masing konsentrasi diinjeksikan ke KCK T dengan 20 l, dan kecepatan alir 1 mlmenit, diukur pada panjang gelombang 283 nm. Setelah itu dianalisis regresi perbandingan luas puncak terhadap konsentrasi Tadalafil dari masing-masing konsentrasi dan dibuat kurva kalibrasi dengan persamaan garis regresi linier y = a + bx. Dihitung koefisien korelasi r dari kurva tersebut.

3.5.2. Uji Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Tadalafil Kimia Farma

Larutan Tadalafil dengan konsentrasi 10, 20, 30, 40, 50 gmL dipreparasi sesuai prosedur. Kemudian dari masing-masing konsentrasi larutan tersebut disuntikkan ke alat KCKT. Setelah itu dianalisis regresi perbandingan luas puncak dari masing-masing konsentrasi dan dibuat kurva kalibrasinya. Setelah itu dianalisis regresi perbandingan luas puncak terhadap konsentrasi Tadalafil dari masing-masing konsentrasi dan dibuat kurva kalibrasi dengan persamaan garis regresi linier y = a + bx. Dihitung koefisien korelasi r dari kurva tersebut. LOQ dihitung melalui persamaan garis regresi linier dari kurva kalibrasi, dengan rumus : - Batas deteksi Q Q sedangkan nilai batas deteksi LOD diperoleh dengan rumus : - Batas kuantitasi Q Q Gandjar Rohman, 2007 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.5.3. Uji Akurasi

Larutan Cialis ® Apotek dengan konsentrasi 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm disuntikkan 20 µgml ke KCKT, diulangi sebanyak tiga kali. Kemudian dihitung perolehan kembali dari masing-masing konsentrasi dan nilai perolehan kembali dihitung dengan cara membandingkan konsentrasi yang didapat dengan konsentrasi yang sebenarnya dikalikan dengan 100 Harmita, 2006.

3.5.4. Uji Presisi

Larutan Tadalafil dengan konsentrasi 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm disuntikkan 20 µgml ke KCKT, diulangi sebanyak tiga kali, kemudian Dihitung persentase simpangan baku relative or RSD Relative Standard Deviation Harmita, 2006. 3.6. Penetapan Kadar Cialis ® Tadalafil Kios-kios Penetapan kadar sampel Cialis ® 20 mg kios-kios dibuat konsentrasi 20 µgml, dengan cara menimbang 1 tablet sampel Cialis ® kios-kios, digerus kemudian ditimbang ½ tablet Cialis ® setara dengan 10,0 mg kandungan Cialis ® kios-kios, dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml dilarutkan dengan pelarut asetonitril: air 1:1 dan dicukupkan hingga garis tanda sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 100 µgml larutan induk Kannapan, 2010. Dilakukan pengenceran, larutan induk 100 ppm dipipet 5 ml dimasukkan pada labu ukur 25 ml, dicukupkan dengan asetonitril : buffer phosphat monosodium phosphat monohidrat adjust asam phosphat pH 3,0 75:25 hingga garis tanda. Diinjeksikan sebanya k 20 l pada panjang gelombang 283 nm, kecepatan alir 1 mlmenit kemudian dihitung kadarnya.

3.6.1 Uji Organoleptis