BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1 Analisa Sistem
4.1.1 Profil Daerah Penelitian
4.1.1.1 Sejarah Kabupaten Muna
Setelah melalui perjuangan yang panjang tanpa pamrih. Sejak tahun 1947 sampai dengan 1959 oleh para tokoh pejuang
Muna, maka dengan mengacu berbagai pertimbangan yang logis dan strategis, pemerintah pusat melahirkan Undang-undang Nomor
29 tahun 1959 tentang pembentukan daerah-daerah tingkat II di Sulawesi, termasuk didalamnya Kabupaten Muna dengan
ibukotanya Raha. Pada awal pengusulan, Kabupaten Muna terdiri dari empat
wilayah yaitu Wilayah Katobu, Wilayah Lawa, Wilayah Kabawo, dan Wilayah Tongkuno. Dari empat wilayah tersebut belum
memenuhi kriteria untuk membentuk suatu kabupaten. Selanjutnya diadakan pendekatan dengan beberapa tokoh yaitu tokoh
Masyarakat Kulisusu diwakili oleh Laode Ganiru dan Laode Ago, tokoh Masyarakat Wakorumba diwakili oleh Laode Hami dan
Laode Haju, dan tokoh Masyarakat Tiworo Kepulauan diwakili oleh La Baranti.
46
Berdasarkan kesepakatan yang utuh dan bulat dari tokoh –
tokoh tersebut untuk bergabung dalam pemerintahan Kabupaten Muna, maka syarat untuk terbentuknya Kabupaten Muna sudah
tidak ada masalah lagi.
4.1.1.2 Geografis Kabupaten Muna
Kabupaten Muna adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia, dengan Ibu kota di Raha.
Kabupaten ini terletak diantara 406 – 5.15 Lintang Selatan dan
120.00 123.24 Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Muna disebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kendiri dan Selat Tiworo,
disebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Buton, Sebelah timur berbatasan dengan Laut Banda, dan sebelah Barat berbatasan
dengan Selat Spelman. Luas wilayah Kabupaten Muna 4.887 Km2 yang terbagi menjadi tiga puluh tiga kecamatan.
4.1.1.3 Lambang Kabupaten Muna
Lambang Daerah Kabupaten Muna Perda No 12 Tahun 2002.
Gambar 4.1 Lambang Kabupaten Muna, tahun 2011
Arti tiap-tiap unsur lambang. 1. Perisai melambangkan bahwa Pemerintah Daerah adalah
berkewajiban mengayomi masyarakat. 2. Warna dasar kuning adalah warna yang telah ditetapkan
dalam Lambang Provinsi Sulawesi Tenggara bahwa kuning adalah Kabupaten Muna.
3. Pinggir Perisai
perisai warna
hitam adalah
melambangkan keteguhan orang Muna yang dilandasi keyakinan yang tinggi.
4. Pinggir Perisai perisai warna putih melambangkan kesucian hati terhadap dasar negara pancasila dan UUD
1945. 5. Perisai warna biru melambangkan bahwa Kabupaten
Muna adalah
daerah kabupaten
yang banyak
menghasilkan hasil-hasil laut. 6. Bintang berwarna kuning adalah salah satu sila Pancasila
yaitu Ketuhanan yang Maha Esa melambangkan Ketaqwaan Kepada Allah SWT, ketinggian cita-cita
orang Muna. 7. Tulisan Kabupaten Muna warna kuning emas adalah
suatu kehormatan terhadap NegeriDaerah Kabupaten Muna, sehingga nilai-nilai budaya Kabupaten Muna tetap
terpatri dalam hati orang Muna, tidak akan padam sepanjang masa.
8. Bunga kapas dan padi yang terikat kuat oleh seutas tali dan berhiaskan pita putih dengan tulisan “WITE
BARAKATI” warna merah : Bunga kapas 17 buah melambangkan 17 Agustus.
Butir padi 45 butir melambangkan tahun kemerdekaan 1945.
Bunga dan kapas melambangkan sandang-pangan atau kesejahteraan sosial.
Wite Barakati Tanah Berkah, suatu sumbangan keseluruhan yang digali dari nilai sejarah terbentuknya
daratan Pulau Muna. Yaitu asal mula terjadinya Pulau Muna dari pecahan
kabut yang disebut filiyin yang telah pijar, merupakan suatu batu NUQTHAH adalah bongkahan yang penuh
berkah dari takdir Allah SWT masyarakat Kabupaten Muna menyebutnya Kabarakatino Witeno Wuna.
Warnah merah melambangkan seluruh masyarakat Muna memiliki semangat hidup.
9. Lingkaran tali berjumlah 60 lilitan melambangkan : Tali persatuan yang bersifat kekeluargaan dalam
lingkaran masyarakat Muna.