Perancangan sistem informasi pariwisata berbasis web di dinas kebudayaan dan periwisata Kabupaten Muna

(1)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PARIWISATA

BERBASIS WEB DI DINAS KEBUDAYAAN DAN

PARIWISATA KABUPATEN MUNA

Disusun Oleh :

Arsad 207091000069

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M/ 1432 H


(2)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PARIWISATA

BERBASIS WEB DI DINAS KEBUDAYAAN DAN

PARIWISATA KABUPATEN MUNA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)

Oleh :

Arsad

207091000069

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(3)

(4)

(5)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 10 Oktober 2011

Arsad 207091000069


(6)

ABSTRAKSI

ARSAD, Perancangan Sistem Informasi Pariwisata Berbasis Web Di Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Muna, (Dibawah bimbingan Victor Amrizal, M.Kom dan Nurul Faizah Rozy, M.Ti).

Tujuan perancangan sistem informasi berbasis web ini adalah untuk mempromosikan wisata Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara. Sistem informasi berbasis web adalah media yang memiliki unsur teks, gambar animasi, dan suara. Unsur-unsur tersebut menjadikan media ini menjadi menarik. Selain itu sistem informasi berbasis web menjadi sebuah media yang memiliki informasi yang cukup lengkap bagi wisatawan dan dapat dilihat setiap saat. Media ini tidak lepas dari aspek desain dan teknologi didalam proses pembuatannya. Seperti media informasi yang lain, keberhasilan media ini juga ditentukan oleh keberhasilan penyampaian pesan yang dibawanya.

Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan pengumpulan data melalui studi literatur, wawancara, dan observasi, serta menganalisa kebutuhan perangkat lunak, membangun database dengan mysql, merancang antar muka menggunakan Macromedia Dreamweaver dan PHP, melakukan pengujian program sebagai tahap akhir dalam pembuatan sistem informasi pariwisata berbasis web.

Dalam Perancangan Sistem Informasi Pariwisata Berbasis Web Di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muna terdapat proses prosedural yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Terdapat dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer yang digunakan adalah observasi obyek wisata di Kabupaten Muna dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muna. Selain observasi juga dilakukan wawancara tak terstruktur, dimana wawancara dilakukan secara bebas, tidak menggunakan pedoman wawancara secara sistematis. Sedangkan data sekunder dalam perancangan ini adalah data mengenai pariwisata dari buku, brosur, dan browsing di internet.

Hasil perancangan berupa sitem informasi pariwisata berbasis web yang diharapkan mampu menjadi sebuah media yang dapat mempromosikan wisata Kabupaten Muna, selanjutnya dengan adanya perancangan desain web ini diharapkan adanya proses perancangan serupa untuk menghasilkan karya yang lebih baik dan lebih lengkap dari karya yang ada.

Kata Kunci : Perancangan, Sistem Informasi, Pariwisata, Web, Kabupaten Muna.

Jumlah Halaman : 95 + xii+ 33 lampiran Daftar Pustaka : 20 (2002-2011)


(7)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasul kita Nabi Muhammad SAW. Amin.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, skripsi yng berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pariwisata

Berbasis Web Di Dinas dan Kebudayaan Pariwisata Kabupaten Muna” ini

tidak akan selesai dengan baik. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan dan pengarahan yang diberikan kepada penulis selama menyusun skripsi ini. Oleh karena itu, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Yusuf Durrachman, M.Sc, MIT selaku Ketua Program Studi Teknik

Informatika dan Ibu Viva Arifin, M.MSI selaku Sekretaris Program Studi Teknik Informatika.

3. Bapak Herlino Nanang, MT selaku Koordinator Teknis Program Studi Teknik Informatika Non Reguler.


(8)

4. Bapak Victor Amrizal, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Nurul Faizal Rozy, M.TI selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu serta tenaga, dalam memberikan petunjuk serta nasehat yang berharga kepada penulis guna menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis selama kuliah.

6. Ayahanda Said Husani, yang telah memberikan moril maupun materil, Ibunda tercinta Wa Ode Arwah, terimakasih atas doa, dukungan, kesabaran, dan kasih sayang yang selalu diberikan kepada penulis, dan adik-adikku tercinta Haryati, Nia, Ardi, dan Akbar sebagai penghibur penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Kepada Habibahku “Asni Adi, AM.AK“ yang selama ini selalu memberi semangat dan motivasi.

8. Kepada sahabatku Nuri Lestari Aka, Alfan, Onggo, Ayu, Agus, Hidayat, Encep, Ogie, Herawati, Solihin, Usnie, Sri Aghsari, dan AlImran yang sudah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

9. Terima kasih kepada Rekan-rekan seperjuangan di UIN Jakarta, IT07A dan SMATER 06, yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu per satu yang telah memberikan dorongan semangat dan saran-saran yang berguna hingga akhir penulisan skripsi ini.


(9)

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna sehingga segala saran dan kritik akan sangat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap, skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi yang membutuhkannya khususnya penulis sendiri, dosen, rekan-rekan mahasiswa dan masyarakat pada umumnya.

Semoga segala bantuan yang diberikan kepada penulis akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT, Amin

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jakarta, 10 Oktober 2011


(10)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Rumusan Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Tujuan Penelitian 6

1.5. Manfaat Penelitian 6

1.6. Metodologi Penelitian 7

1.6.1. Metode Pengumpulan Data 7

1.6.2. Metode Pengembangan Sistem 8

1.7. Sistematika Penulisan 10

BAB II LANDASAN TEORI 12

2.1. Konsep Dasar Sistem 12

2.1.1. Pengertian Sistem 12

2.1.2. Defenisi Perancangan Sistem 12

2.1.3. Elemen Sistem 13


(11)

2.2. Konsep Dasar Informasi 17

2.2.1. Pengertian Informasi 17

2.2.2. Kualitas Informasi 17

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi 18

2.3.1. Pengertian Sistem Informasi 18

2.3.2. Komponen Sistem Informasi 19

2.4. Konsep Dasar Membangun Sistem Informasi Berbasis Web 21

2.4.1. Internet dan Website 21

2.4.2. Web Browser 22

2.4.3. PHP 23

2.4.3.1. Pengertian PHP 23

2.4.3.2. Kelebihan – Kelebihan PHP 23

2.4.4. MySQL 24

2.4.5. Client Server 24

2.4.6. Macromedia Dreamweafer 25

2.4.7. Xampp 26

2.4.8. Aplikasi Berbasis Web 26

2.4.9. Keuntungan Sistem Berbasis Web 26 2.5. Alat Perancangan Sistem yang digunakan 27

2.5.1. Data Flow Diagram (DFD) 27

2.5.1.1. Sintaks dan Fungsi symbol DFD 29 2.6. Alat Perancangan Basis Data yang digunakan 31 2.5.1. Entity Relation Diagram (DFD) 31


(12)

2.7. Pariwisata 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34

3.1. Struktur Tahapan Penelitian 35

3.2. Metode Pengumpulan Data 36

3.3. Metode Pengembangan Sistem 38

3.3.1. Perencanaan Sistem 39

3.3.2. Analisa Sistem 39

3.3.3. Perancangan (Design) Sistem 41

3.3.4. Implementasi Sistem 44

3.3.5. Pengujian (Testing) Sistem 44

3.3.6. Perawatan 45

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 46

4.1. Analisa Sistem 46

4.1.1. Profil Daerah Penelitian 46

4.1.1.1. Sejarah Kabupaten Muna 46

4.1.1.2. Geografis Kabupaten Muna 47

4.1.1.3. Lambang Kabupaten Muna 47

4.1.1.4. Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muna 51

4.1.3. Potensi Wisata Unggulan Kabupaten Muna 52 4.1.4. Analisis Sistem Yang Berjalan 55

4.1.4. Identifikasi Masalah 56


(13)

4.1.6. Solusi Permasalahan 58

4.2. Perancangan Sistem 58

4.2.1. Perancangan Sistem Yang Diusulkan 59

4.2.1.1. Diagram Konteks 59

4.2.1.2. Diagram Nol 60

4.2.1.3. Diagram Detail 62

4.2.1.4. Kamus Data 65

4.2.2. Perancangan Basis data(Database) 68 4.2.2.1. ERD (Entity Relationship Diagram) 69 4.2.2.2. Perancangan Struktur Tabel Basis data 71

4.2.3. Perancangan Antarmuka 72

4.2.3.1. Rancangan Layar Home 72

4.2.3.2. Rancangan Layar Profil 73

4.2.3.3. Rancangan Layar Galery 74

4.2.3.4. Rancangan Layar Service 75

4.2.3.5. Rancangan Layar Kontak 76

4.2.3.6. Rancangan Layar Admin 77

4.2.4. Perancangan Struktur Tampilan 78

4.2.4.1. STD dari Menu User 78

4.2.4.2. STD dari Menu Admin 82

4.3. Implementasi 90

4.4. Pengujian 91


(14)

4.6. Peta 92

BAB V PENUTUP 93

5.1. Kesimpulan 93

5.2. Saran 94

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Elemen – Elemen Sistem 13

Gambar 3.1 Struktur Tahapan Penelitian 35

Gambar 4.1 Lambang Kabupaten Muna 46

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Muna 51

Gambar 4.3 Diagram Konteks 59

Gambar 4.4 DFD Level 1 pada sistem informasi pariwisata

Kabupaten Muna 60

Gambar 4.5 DFD Level 2 Proses 2 61

Gambar 4.6 DFD Level 2 Proses 3 62

Gambar 4.7 DFD Level 2 Proses 4 63

Gambar 4.8 DFD Level 2 Proses 5 64

Gambar 4.9 ERD Sistem Susulan 69

Gambar 4.10 Rancangan Halaman Home 71

Gambar 4.11 Rancangan Halaman Profil 72

Gambar 4.12 Rancangan Halaman Gallery 73

Gambar 4.13 Rancangan Halaman Service 74

Gambar 4.14 Rancangan Halaman Kontak 75

Gambar 4.15 Rancangan Halaman Admin 76

Gambar 4.16 STD Menu Utama User 77


(16)

Gambar 4.18 STD Menu Home - Profil 78

Gambar 4.19 STD Menu Home - Services 79

Gambar 4.20 STD Menu Home - Gallery 80

Gambar 4.21 STD Menu Home - Kontak 80

Gambar 4.22 STD Menu Utama Admin 81

Gambar 4.23 STD Menu Admin Agenda 82

Gambar 4.24 STD Menu Admin Album 83

Gambar 4.25 STD Menu Admin Content 84

Gambar 4.26 STD Menu Admin Page 85

Gambar 4.27 STD Menu Admin Image 86

Gambar 4.28 STD Menu Admin Penginapan 87

Gambar 4.29 STD Menu Admin Restoran 88


(17)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Simbol Data Flow Diagram Gane and Sarson 28 Tabel 2.2 Simbol Data Flow Yourdon and De Marco 29 Tabel 2.3 Simbol Entity Relation Diagram 32 Tabel 3.1 Buku dan Brosur – brosur Pariwisata Kabupaten Muna 37

Tabel 3.2 Referensi Skripsi 37

Tabel 3.3 Simbol Kamus Data 43

Tabel 4.1 Perbedaan antara sistem yang sedang berjalan dan

sistem yang diusulkan 56

Tabel 4.2 Data Administrator 64

Tabel 4.3 Data Hotel dan Penginapan 65

Tabel 4.4 Data Rumah Makan 65

Tabel 4.5 Data Wisata Alam 66

Tabel 4.6 Data Seni Tradisional 66

Tabel 4.7 Data Kuliner Tradisional 66

Tabel 4.8 Data Info 70


(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Surat Keterangan Dosen Pembimbing A-1

Surat Keterangan Penelitian Fakultas A-2

Surat Keterangan Penelitian Instansi A-3

Perancangan Menu B-1

Pengujian Sistem C-1

Wawancara D-1


(19)

(20)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Melalui otonomi daerah, sesuai Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, merupakan hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat. Pelaksanaan otonomi daerah bertujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Maka dengan adanya kebijakan otonomi daerah yang kini telah berlaku di negara kesatuan Republik Indonesia, telah mengubah berbagai sektor kehidupan masyarakat Indonesia, terutama perubahan yang cukup mendasar di berbagai daerah yang ada di seluruh Indonesia.

Penerapan otonomi daerah mendorong tercapainya tujuan pembangunan. Salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam pembangunan adalah untuk memajukan kesehjateraan seluruh lapisan masyarakat. Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alam, cukup potensial untuk mendatangkan devisa yang sangat besar jika sumber daya alam tersebut dapat dikelola dengan baik. Pengolahan sektor riil secara efektif dan profesional adalah syarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkesinambungan yang secara merata dan ramah lingkungan.


(21)

Sektor pariwisata dan kebudayaan merupakan salah satu sektor yang sangat potensial dan perlu mendapat perhatian yang baik bagi pemerintah daerah untuk keberlangsungan pembangunan suatu daerah. Adanya perhatian yang baik dari pemerintah daerah terhadap sektor pariwisata dan kebudayaan akan mendorong perkembangan sektor tersebut. Dampaknya, wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri datang ke Indonesia. Kondisi ini akan memberikan pemasukan devisa yang cukup besar baik untuk daerah maupun negara.

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki sektor pariwisata dan kebudayaan yang baik. Berbagai jenis wisata seperti wisata pantai, wisata alam, budaya, agrowisata maupun wisata sejarah terdapat di daerah tersebut. Akan tetapi dalam penyebaran informasi seputar pariwisata masih bersifat manual, antara lain pemberian brosur, pamflet, poster, dan buku-buku kepada wisatawan yang berkunjung ke suatu objek wisata.

Di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat salah satunya internet, sudah saatnya pengelolaan informasi manual secara bertahap diganti dengan pengelolaan informasi yang bersifat teknologi. Dunia internet yang semakin luas jaringannya, sangat mudah digunakan oleh siapa saja dan di mana saja. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya perancangan web yang bermunculan, karena masyarakat, dalam hal ini pengguna maupun perancang sadar akan pesatnya kemajuan dunia maya yang berbasis web untuk kemudahan segala transaksi. Media internet khususnya web, merupakan salah satu alat bantu bagi individu maupun suatu komunitas dalam menjalankan kegiatan kerja.


(22)

Dalam proses kerja khususnya sebuah lembaga/instansi, baik lembaga pemerintah maupun lembaga swasta sangat diperlukan informasi yang benar, cepat dan akurat. Hal ini dipertegas dengan adanya Instruksi Presiden No 3 tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi nasional pengembangan teknologi komunikasi dan informasi di pemerintahan yang disebut dengan E-government. Dalam lampiran Inpres E-goverment, dipaparkan enam strategi yang disusun pemerintah dalam mencapai tujuan strategis E-government (http://www.dudung.net), antara lain:

1. Strategi pertama adalah mengembangkan sistem pelayanan yang andal, terpercaya serta terjangkau masyarakat luas.

2. Strategi kedua adalah menata sistem dan proses kerja pemerintah dan pemerintah daerah otonom secara holistik.

3. Strategi ketiga adalah memanfaatkan teknologi informasi secara optimal. 4. Strategi keempat adalah meningkatkan peran serta dunia usaha dan

mengembangkan industri telekomunikasi dan teknologi informasi. 5. Strategi kelima adalah mengembangkan kapasitas sumber daya manusia,

baik pada pemerintah maupun pemerintah daerah otonom disertai dengan meningkatkan e-literacy masyarakat.

6. Strategi keenam adalah melaksanakan pengembangan secara sistematik melalui tahapan yang realistik dan terukur.


(23)

Mengacu pada permasalahan yang terjadi di Kabupaten Muna serta Instruksi Presiden No 3 tahun 2003, penulis menyimpulkan bahwa perlu sebuah aplikasi yang bersifat online untuk menyajikan data forum pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara.

Dengan sistem jaringan yang mengglobal maka dapat memberikan kemudahan akses informasi yang lebih akurat, cepat dan mudah. Melalui konsep perpaduan teknologi dan pengelolaan seni budaya tersebut maka akan menghasilkan kinerja yang baik bagi pengelola wisata budaya dan para staf di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara. Selain itu dapat mempermudah penyajian informasi seni kebudayaan kepada wisatawan ke seluruh dunia, karena sewaktu-waktu dapat dimonitor melalui situs website yang dapat dilihat dimana saja selama masih terhubung dengan internet. Berdasarkan uraian singkat di atas, penulis memutuskan untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan sistem informasi pariwisata di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara, serta memberikan suatu usulan rancangan aplikasi informasi pariwisata yang penulis susun dalam tugas akhir dengan judul : ”Perancangan Sistem Informasi

Pariwisata Berbasis Web Di Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Muna”.


(24)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan observasi yang dilakukan di Instansi pemerintahan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muna terhadap sistem penyampaian informasi pariwisata dikemukakan hal – hal yang menjadi permasalahan, antara lain:

1. Bagaimana cara penyampaian informasi pariwisata yang terdapat di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muna.?

2. Bagaimana merancang sebuah aplikasi informasi pariwisata yang sifatnya

online.?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya secara spesifik dipaparkan batasan masalah dari sistem yang akan dibuat sebagai berikut:

1. Lokasi objek penelitian di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.

2. Penyajian informasi objek pariwisata dan kebudayaan yang tersebar di Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara meliputi objek wisata dan budaya lainnya seperti, sejarah wilayah, visi misi daerah, geografis daerah, wisata alam, kuliner tradisional, seni tradisional, serta sarana dan prasarana wilayah lainnya.

3. Penyajian data aplikasi yang dibahas meliputi peta, polling user, buku tamu, dan kalender.


(25)

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian bertujuan untuk membangun dan merancang aplikasi pengelolaan dan promosi wisata berbasis web di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muna, yang didalamnya terdapat fitur, sejarah, visi misi, geografis, galeri wisata alam, seni tradisional, kuliner tradisional, aplikasi video, polling user, peta, buku tamu, dan kalender.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak baik yang berkaitan dengan penulisan yang terlihat langsung maupun tidak langsung antara lain:

1. Manfaat bagi akademik

a. Memberikan tambahan pengetahuan dalam meneliti suatu permasalahan yang terjadi serta cara mengatasi permasalahan yang timbul berikut alternatif pemecahannya.

b. Sebagai referensi bagi peneliti lain, utamanya penelitian bidang perancangan atau desain website baik website pribadi, komersial, maupun organisasi

2. Manfaat bagi instansi (Dinas Kebudayan dan Pariwisata Kabupaten Muna)

a. Hasil penelitian dapat dijadikan media promosi bagi pariwisata daerah Kabupaten Muna.


(26)

b. Penggunaan hasil penelitian dapat diterapkan dalam membantu pencarian kumpulan data objek wisata dan budaya yang dimiliki. c. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai media komunikasi antar

staf pegawai Dinas Kebudayan dan Pariwisata Kabupaten Muna. 3. Manfaat bagi penulis

a. Menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama kuliah.

b. Mengetahui secara mendalam mengenai penerapan metode terstruktur.

1.6 Metodologi Penelitian

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian adalah: a. Observasi atau Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan penulis selama melakukan penelitian merupakan pengamatan secara langsung terhadap proses pengolahan data informasi pariwisata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muna. Pengamatan langsung mencakup sistem yang sedang berjalan saat ini, serta beberapa lokasi objek wisata dan kebudayaan di daerah Kabupaten Muna.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi dari pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muna


(27)

dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan langsung untuk mengetahui masalah – masalah yang ada kepada pegawai atau staf bagian administrasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muna. Materi wawancara dan hasilnya dapat dilihat pada Lampiran.

c. Studi Pustaka

Selain itu penulis juga menggunakan metode perpustakaan yaitu dengan cara membaca literatur sebagai referensi yang berkaitan dengan penulisan ini. Disini penulis membaca beberapa literatur mengenai objek wisata kesenian dan kebudayaan, baik berupa buku, majalah atau surat kabar, internet, maupun literatur lain yang menyangkut kepariwisataan dan lain-lain untuk mendukung proses penulisan.

d. Studi Literatur

Pengamatan dengan cara menggali informasi dari pemakai yang menggunakan sistem serupa pada tempat lain, sebagai bahan pertimbangan dalam membangun sistem baru

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem.

Dalam metode pengembangan sistem penulis menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle). Fase pengembangan sistem aplikasi ini disebut juga sebagai siklus hidup pengembangan sistem informasi, dengan tahapan – tahapan diantaranya :


(28)

a. Perencanaan

Memulai dengan sebuah kebutuhan kerja yang belum terpenuhi. Menyangkut studi kebutuhan pengguna, studi kelayakan baik secara teknis maupun secara teknologi serta penjadwalan pengembangan proyek sistem informasi.

b. Analisis

Fase analisis menanyakan dan menjawab pertanyaan – pertanyaan penting seperti siapa para pengguna sistem, apa yang akan dicapai oleh sistem, dan di mana serta kapan sistem akan dijalankan.

c. Perancangan (desain)

Fase desain menandai bagaimana sistem akan bekerja, mempertimbangkan semua detail perangkat keras, perangkat lunak, infrastruktur jaringan, antarmuka pengguna, form, display, program, laporan, database, dan file ditetapkan.

d. Implementasi Sistem

Tahapan – tahapan yang dilakukan dalam implementasi sistem yaitu tahap pemograman (coding). Dalam tahap pemograman dilakukan implementasi hasil rancangan ke baris – baris kode pemograman yang dapat dimengerti oleh mesin computer. Adapun software yang digunakan untuk menerjemahkan ke dalam bahasa mesin dalam perancangan aplikasi ini adalah software : Dreamweaver, PHP, XAMPP, dan database My SQL.


(29)

e. Pengujian (testing)

Fase pengujian berurusan dengan pemilihan perangkat keras, penyusunan perangkat lunak aplikasi (pengkodean)/ coding), serta pengujian apakah sistem yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna atau belum.

f. Perawatan

Fase perawatan adalah tahap melakukan operasi dan pemeliharaan aplikasi pengembangan sistem informasi pariwisata Kabupaten Muna berbasis web yang telah dibuat dengan melakukan perbaikan – perbaikan kecil terhadap masalah yang ada.

1.7 Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini terbagi dalam 5 BAB. Uraian singkat mengenai isi masing – masing Bab adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bagian ini akan dikemukakan pendahuluan yang berisi latar belakang pokok masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bagian ini akan membahas tentang teori – teori yang relevan dengan topik skripsi yang mendukung perancangan.


(30)

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Berisiskan uraian metode yang digunakan penulis dalam menentukan penulisan yaitu metode pengumpulan data, metode pengembangan sistem dengan metodologinya.

BAB IV : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Berisikan uraian profil daerah dan rancangan dalam membuat analisa, perancangan sampai implementasi aplikasi web.

BAB V : PENUTUP

Berisikan kesimpulan yang telah dihasilkan dan saran – saran mengenai sesuatu yang belum terdapat pada skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(31)

(32)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen – elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. (Mulyanto, 2009)

Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. (Kristanto, 2008)

2.1.2 Defenisi Perancangan Sistem

Dalam membangun sebuah sistem, hal yang sebaiknya dilakukan terlebih dahulu adalah membuat rancangan yang biasa disebut perancangan sistem.

Menurut beberapa sumber perancangan sistem didefenisikan sebagai berikut:

1. Penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. (Jogiyanto, 2005)

2. Gambaran secara menyeluruh terminologi yang digunakan serta bagaimana dari masing – masing komponen rancangan sistem


(33)

masukan, keluaran, pemrosesan, pengendalian, database, dan platform teknologi yang akan dirancang. (Verzello, 2008) Dengan demikian perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut:

1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem. 2. Pendefinisian dari kebutuhan – kebutuhan fungsional. 3. Persiapan untuk rancang bangun dari implementasi. 4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.

5. Penggambaran, perancangan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

2.1.3 Elemen Sistem

Elemen – elemen yang terdapat dalam sistem meliputi: input, proses, output, dan kontrol (umpan balik). (Kristanto, 2008). Hubungan antara elemen – elemen dalam sistem dapat dilihat pada Gambar 2.1 di bawah ini:

Gambar 2.1. Elemen – elemen Sistem

TUJUAN BATASAN KONTROL

PROSES

UMPAN BALIK

INPUT OUTPUT


(34)

Dari gambar tersebut, penjelasannya sebagai berikut: tujuan, batasan dan kontrol sistem akan berpengaruh pada input, proses, dan output.

Input yang masuk dalam sistem akan diproses dan diolah sehingga menghasilkan output. Output tersebut akan dianalisis dan akan menjadi umpan balik bagi si penerima dan dari umpan balik ini akan muncul segala macam pertimbangan untuk input selanjutnya. Selanjutnya siklus ini akan berlanjut dan berkembang sesuai dengan permasalahan yang ada.

1. Tujuan Sistem

Tujuan sistem merupakan tujuan dari pembuatan sistem tersebut. Tujuan sistem dapat berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam suatu organisasi maupun urutan prosedur untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Batasan Sistem

Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan sistem. Batasan sistem dapat berupa peraturan – peraturan yang ada dalam organisasi, fasilitas baik sarana dan prasarana maupun batasan yang lain.

3. Kontrol Sistem

Kontrol atau pengawasan sistem merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Kontrol sistem dapat berupa kontrol terhadap pemasukan data (input) kontrol terhadap keluaran (output), kontrol terhadap pengolahan data, kontrol terhadap umpan balik, dan sebagainya.


(35)

4. Input

Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data, frekuensi pemasukan data dan sebagainya.

5. Proses

Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memproses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yang lebih berguna. Misalkan sistem produksi akan mengolah bahan baku yang berupa bahan mentah menjadi bahan jadi yang siap untuk digunakan.

6. Output

Output merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem. Output bisa berupa laporan grafik, diagram batang dan sebagainya.

7. Umpan Balik

Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini sangat penting demi kemajuan sebuah sistem. Umpan balik ini dapat merupakan perbaikan sistem, pemeliharaan sistem dan sebagainya. (Kristanto, 2008)


(36)

2.1.4 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:

1. Sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tidak tampak, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

3. Sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu.

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi di antara bagian – bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka.


(37)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Secara teoritis sistem ini ada, tapi pada kenyataanya tidak ada sistem yang benar – benar tertutup. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. (Kristanto, 2008)

2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Pengertian Informasi

Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. (Kristanto, 2008)

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. (Mulyanto, 2009)

2.2.2 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari empat hal yaitu:

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.


(38)

2. Tepat pada waktunya

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka akan berakibat fatal bagi suatu organisasi.

3. Relevan

Informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk tiap – tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

4. Ekonomis, efisien, dan dapat dipercaya

Informasi yang dihasilkan sebaiknya memiliki manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Selain itu informasi yang dihasilkan juga bisa dipercaya kebenarannya dan tidak mengada – ada. (Kristanto, 2008)

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung


(39)

operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dalam laporan – laporan yang diperlukan. (Jogiyanto, 2005)

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Untuk mendukung lancarnya suatu sistem informasi dibutuhkan beberapa komponen yang fungsinya sangat vital di dalam sistem informasi. (Brien JA, 2006). Komponen – komponen sistem informasi tersebut sebagai berikut:

a. Komponen Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Cakupan Input termasuk metode – metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen – dokumen dasar.

b. Komponen Model

Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dalam basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Komponen Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.


(40)

d. Komponen Teknologi

Teknologi merupakan “tool box” (kotak alat) dalam sistem

informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirim keluaran, serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama yaitu teknisi, perangkat lunak, dan perangkat keras. Teknisi dapat berupa orang – orang yang mengetahui teknologi dan membuat sistem dapat beroperasi. Contoh teknisi antara lain operator komputer, programer, operator pengolah data, spesialis telekomunikasi, analisis sistem, penyimpanan data dan lain sebagainya.

e. Komponen Basis Data

Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna bagi efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan


(41)

menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management System).

f. Komponen Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kegagalan sistem, kesalahan user, ketidakefisien, sabotese dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal – hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan cepat teratasi.

2.4 Konsep Dasar Membangun Sistem Informasi Berbasis Web 2.4.1 Internet dan Website

Interconected Network atau Internet merupakan sekumpulan

jaringan yang terhubung satu dengan lainnya, di mana jaringan menyediakan sambungan menuju global informasi. Internet telah memungkinkan komunikasi antar komputer dengan menggunakan

Transmission Control Protocol/ Internet Protocol (TCP/IP) yang di dukung media komunikasi, seperti satelit dan paket radio. (Oetomo, 2007)

Sistem cara kerja dari internet yaitu server menyimpan atau menyediakan informasi dan memproses permintaan dari klien, apabila ada klien yang meminta informasi, maka server mengirimkannya. Informasi yang diakses dapat berupa teks, gambar, dan suara. Server juga mengirimkan perintah – perintah ke klien tentang bagaimana cara


(42)

menampilkan semua informasi tersebut. Klien membuat permintaan informasi dan kemudian menangani pengaksesan informasi tersebut.

Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang salin terkait dimana masing – masing dihubungkan dengan jaringan – jaringan halaman (hyperlink). (Suyanto, 2007). Website bersifat statis apabila isi informasi bersifat tetap, jarang berubah dan isi informasinya searah dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah – ubah dan sifat informasinya interaktif dua arah berasal baik dari pemilik maupun pengguna website. Contoh website statis adalah profil perusahaan atau instansi tertentu, sedangkan website dinamis seperti

Facebook, Friendster dan sejenisnya. Dalam sisi pengembangannya, website statis hanya bisa diupdate oleh pengguna maupun pemilik web tersebut.

2.4.2 Web Browser

Web browser merupakan perangkat lunak yang berguna untuk mengakses informasi web ataupun untuk melakukan transaksi via web. Beberapa contoh browser yang ada saat ini seperti: Internet Explorer (IE), Mozilla Firefox, Opera, Netscape, dan Safari. (Kadir, 2003)


(43)

2.4.3 PHP

2.4.3.1Pengertian PHP

PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML (Hypertext Markup Language). Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efesien. (Sidik, 2006)

2.4.3.2Kelebihan – Kelebihan PHP

PHP secara mendasar dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan oleh program CGI, seperti mendapatkan data dari form, menghasilkan isi halaman web yang dinamik, dan menerima

cookies. Kemampuan (feature) PHP yang paling diandalkan dan signifikan adalah dukungan kepada banyak database. Membuat halaman web yang menggunakan data dari database dengan sangat mudah dapat dilakukan.

PHP juga mendukung untuk berkomunikasi dengan layanan lain menggunakan protokol IMAP, SNMP, NNTP, POP3, HTTP, dan lainnya yang tidak terhitung. (Sidik, 2006)

2.4.3.3Sintaks PHP

Sintaks PHP ditulis dalam apitan tanda khusus PHP. Ada empat macam pasangan tag PHP yang digunakan: (Peranginangin, 2006)


(44)

1. <?PHP…..?>

2. <script language=”PHP”>…</script> 3. <?....?>

4. <%...%>

Cara 1 dan 2 merupakan cara yang paling umum yang digunakan sekalipun cara 3 tampak lebih praktis karena cara 3 tidak selalu diaktifkan pada konfigurasi file php yang terdapat pada direktori c:\apache\php. Cara 4 juga memungkinkan kemudahan bagi anda yang sudah terbiasa dengan ASP (Active Server Pages). Namun, bila itu dikenal, maka harus dilakukan pengaktifan file konfigurasi php.

2.4.4 MySQL

MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database Management System-DBMS) yang Open Source (gratis) yang sangat populer dikalangan pemrogram web, sehingga dapat digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelola datanya. Hal ini dikarenakan MySQL dapat digunakan cepat secara kinerja query, dan mencukupi untuk kebutuhan database perusahaan skala menengah kecil. (Sidik, 2006)

2.4.5 Client Server

Client – Server yaitu suatu bentuk arsitektur. Dimana client adalah perangkat yang menerima (komputer atau workstation) dan server adalah perangkat yang menyediakan (LAN server atau mainframe). Client akan


(45)

menampilkan antarmuka pemakai dan menjalankan aplikasi, server berindak sebagai pengelola aplikasi, data, dan securitynya. Client – server juga diartikan sebagai hubungan sebuah komputer dalam sebuah jaringan, dimana server sebagai penyedia aplikasi, data, dan informasi yang bisa diakses client. (Arlinda, 2005)

2.4.6 Macromedia Dreamweafer

Macromedia Dreamweafer adalah sebuah editor web profesional yang digunakan untuk mendesain dan mengelola situs web atau halaman

web. Dreamweaver paling sering digunakan oleh web desainer atau web programmer dalam mengembangkan suatu situs web. Hal ini disebabkan area kerja, fasilitas, dan kemampuan Dreamweafer yang makin powerfull

dan menunjang peningkatan produktifitas dan efektifitas untuk mendesain atau membangun situs web. Dreamweafer juga dilengkapi dengan fasilitas untuk manajemen situs yang cukup lengkap, mencakup: (Firdaus, 2007)

a. Mendesain halaman web. b. Menggunakan CSS. c. Bekerja dengan gambar. d. Bekerja dengan frame. e. Bekerja dengan form.


(46)

2.4.7 Xampp

Xampp merupakan suatu software yang di dalamnya terdapat Apache yang berfungsi sebagai web server, PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa web server side yang bersifat open source dan MySQL adalah basis data yang menghubungkan script PHP menggunakan perintah

query dan escape character yang sama dengan PHP. PHP memang

mendukung banyak jenis basis data, tetapi untuk membuat sebuah basis data yang dinamis dan selalu up to date, MySQL merupakan pilihan basis data tercepat saat ini. Selain itu terdapat juga PhpMyAdmin sebagai tempat melakukan konfigurasi keseluruhan. (Sidik, 2006)

2.4.8 Aplikasi Berbasis Web

Apilkasi berbasis web (web application) adalah satuan aplikasi yang cukup luas. Wujud yang paling sederhana, web application dapat berupa serangkaian hypertext files yang terhubung dan memberikan informasi berupa teks dengan sedikit gambar atau grafik. Seiring dengan perkembangannya, kini web memiliki banyak fungsi, fitur, dankonten, juga terhubung dengan database korporasi dan aplikasi bisnis yang rumit.

2.4.9 Keuntungan Sistem Berbasis Web

Keuntungan merancang sistem informasi berbasis web, diantaranya yaitu: (Pressman, 2002)

1. Meningkatkan kesadaran akan tersedianya suatu layanan, produksi industri atau kelompok


(47)

3. Menstandarkan desain antarmuka.

4. Menciptakan suatu sistem yang dapat diperluas secara global bukan hanya lokal, sehingga mampu menjangkau orang – orang di tempat yang berjauhan tanpa mengkhawatirkan zona waktu lokasi mereka.

2.5 Alat Perancangan Sistem yang digunakan

Desain sistem atau perancangan sistem adalah suatu fase yang memerlukan suatu keahlian perencanaan untuk elemen – elemen komputer yang akan menggunakan sistem baru. Hal yang harus diperhatikan dalam desain sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem baru. (Ladjamudin, 2005)

2.5.1 Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah suatu model logika atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data, kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut, interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. DFD menggambarkan penyimpanan data dan proses mentransformasikan data. DFD menunjukkan hubungan antara data dan proses pada sistem. Ada dua teknik dasar DFD yang umum dipakai yaitu


(48)

Tabel 2.1 Simbol Data Flow Diagram Gane and Sarson

No. Simbol Keterangan

01

Entitas Luar.

Merupakan sumber atau tujuan dari aliran data dari atau ke sistem.

02

Proses

Proses atau fungsi yang mentransformasikan data secara umum.

03

Aliran Data

Menggambarkan aliran data dari suatu proses ke proses lainnya.

04

Data Store

Merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan data atau file.


(49)

Adapun berikut Simbol DFD Yourdon and De Marco dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.2 Simbol Data Flow Diagram Yourdon and De Marco

No. Simbol Keterangan

01

Entitas Luar.

Merupakan sumber atau tujuan dari aliran data dari atau ke sistem.

02

Proses

Proses atau fungsi yang mentransformasikan data secara umum.

03

Aliran Data

Menggambarkan aliran data dari suatu proses ke proses lainnya.

04

Data Store

Merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan data atau file.

2.5.1.1Sintaks dan Fungsi simbol DFD

Terdapat beberapa sintaks yang berlaku untuk semua simbol DFD antara lain:

1. Komponen Proses

a. Proses menunjukkan transformasi dari masukan menjadi keluaran dan biasanya komponen proses


(50)

dapat disimbolkan dengan lingkungan atau segi empat tumpul.

b. Dalam proses umumnya didefenisikan dengan kalimat sederhana atau kata tunggal.

c. Nama lingkungan tersebut mendiskripsikan respon yang harus dilakukan sistem dalam menganalisa keadaan.

2. Komponen aliran data (dataflow)

a. Menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari satu bagian ke bagian lain dari sistem.

b. Aliran data dipresentasikan dengan menggunakan anak panah.

c. Nama fungsi untuk menjelaskan arti dalam aliran tersebut dan ditulis untuk mengidentifikasikan aliran tersebut.

d. Ujung panah menunjukkan arah data bergerak. e. Aliran data yang digambarkan sebagai anak panah

dengan dua ujung menggambarkan terjadinya dialog.


(51)

3. Komponen penyimpanan (data store)

a. Dipakai untuk memodelkan kumpulan data, misalnya paket data, tape magnetis, diak dan model DBMS.

b. Penyimpangan dipresentasikan dengan garis paralel atau segi empat terbuka.

4. Komponen entiti luar

a. Merupakan bagian luar sistem, aliran data yang dihubungkan dengan entiti luar dan menunjukkan hubungan antara sistem dengan dunia luar.

b. Entiti luar direpresentasikan dengan empat persegi panjang. (Kristanto, 2008)

2.6 Alat Perancangan Basis Data yang digunakan 2.6.1 Entity Relation Diagram (ERD)

ERD merupakan salah satu bentuk analisis dan perancangan yang menjabarkan hubungan antara objek (entitas) dalam sistem sehingga terlihat jelas relasi apa yang terjadi antara entitas tersebut. Tujuan utama dari ERD adalah untuk mewakili objek data. (Simamarta, 2006) Simbol yang digunakan dalam ERD dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut.


(52)

Tabel 2.3 Simbol Entity Relation Diagram (Sumber : http://www.ilkom.unsri.ac.id)

No. Simbol ERD Keterangan

01

Entitas.

Suatu objek yang dapat didefenisikan dalam lingkungan pemakai.

02

Atribut

Elemen dari entitas yang berfungsi mendeskripsikan karakter dari entitas.

03

Relationship

Menggambarkan hubungan di antara sejumlah entitas yang berbeda.

04

Garis

Sebagi penghubung antara relasi dengan entitas, relasi dan entitas dengan atribut.

Dalam entity relationship diagram, relasi antara 2 entity set dapat terjadi dan terbagi menjadi beberapa jenis :

1. One to One Relationship

Hubungan antara setiap entity pada entity set pertama dengan


(53)

2. One to Many Relationship

Hubungan antara setiap entity pada entity set pertama dengan

entity set kedua adalah satu banding banyak.

3. Many to One Relationship

Hubungan antara setiap entity pada entity set pertama dengan

entity set kedua adalah banyak banding satu.

4. Many to Many Relationship

Hubungan antara setiap entity pada entity set pertama dengan

entity set kedua adalah banyak banding banyak.

2.7 Pariwisata

Berdasarkan pengertian dari World Tourism Organization, pariwisata adalah perjalanan untuk rekreasi, liburan atau bisnis. Sedangkan organisasi Pariwisata Dunia mendefinisikan wisatawan sebagai orang yang “perjalanan dan tinggal di tempat-tempat di luar lingkungan yang biasa mereka selama lebih dari dua puluh empat (24) jam dan tidak lebih dari satu tahun berturut – turut untuk bersantai, bisnis dan tujuan lainnya yang tidak terkait dengan pelaksanaan kegiatan yang dibayar dari dalam tempat yang dikunjungi.

Turisme merupakan industri terbesar di dunia, dan merupakan industri yang bergerak dalam bidang jasa. Jasa-jasa yang terkait dengan industri pariwisata antara lain transportasi, hotel dan restoran, bank, asuransi, keamanan, dan jasa-jasa yang terkait lainnya.


(54)

Banyak negara yang menggantungkan diri pada industri pariwisata sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu pengembangan industri pariwisata merupakan salah satu strategi yang digunakan, oleh Organisasi Non-Pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata guna meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada calon wisatawan.


(55)

(56)

Start

Pra Survey

Permasalahan

Pengumpulan Data

-Observasi -Wawancara -Studi Pustaka -Studi Literatur

Pengembangan Sistem (SDLC)

-Perencanaan Sistem -Analisa Sistem -Perancangan Sistem -Implementasi Sistem -Pengujian Sistem -Perawatan Sistem

Kesimpulan dan Saran

Finish

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Struktur Tahapan Penelitian

Struktur tahapan penelitian dibentuk dengan tujuan mengoptimalkan proses penelitian agar lebih teratur dan sistemastis. Berikut gambar struktur tahapan penelitian yang dibuat oleh penulis dalam melakukan penelitian:

35


(57)

3.2. Metode Pengumpulan Data

Penulis dalam penelitiannya menggunakan 3 metode untuk mengumpulkan data, yaitu wawancara, studi pustaka, serta observasi, 1. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti atau apabila peneliti ingin mengetahui hal – hal dari responden yang sifatnya lebih mendalam. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun

tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan telepon. (Sugiyono, 2008). Dalam penelitian ini penulis mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pemerintah daerah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muna serta Masyarakat Kabupaten Muna sebagai wisatawan lokal. Daftar dan hasil dapat dilihat pada lampiran.

2. Studi Pustaka

Studi Pustaka merupakan penulusuran literatur yang berupa bacaan – bacaan kepustakaan seperti buku referensi, catalog, brosur, dan sejenisnya. (Nazir, 2009). Peneliti mendapatkan data – data yang berhubungan dengan rancangan aplikasi bersumber dari buku dan brosur – brosur yang ada, seperti yang tercantum pada tabel 3.1.


(58)

Tabel 3.1 Buku dan Brosur – Brosur Pariwisata Kabupaten Muna

No Judul Buku/ Modul Penerbit Tahun

1 Buku Data Pariwisata Kabupaten Muna,

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muna

2008

2 Brosur Aneka Objek Wisata Kabupaten Muna

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muna

2009

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muna 3. Studi Literatur

Tabel 3.2 Referensi Skripsi (Sumber: data diolah sendiri) No Judul Skripsi Kelebihan

menurut penulis

Kekurangan menurut penulis 1 Fithriyani Ali, 2010, UMI

Makassar,

Perancangan Website Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Wajo -Tidak adanya Peta Wisata. -Tidak adanya View Video Wisata -Tidak adanya Agenda acara Wisata. 2 Cicih Sri Rahayu, 2008,

UIN Jakarta,

Pengembangan Sistem Informasi Pariwisata Kota Bogor Berbasis Web, -Tidak adanya View Video Wisata -Tidak adanya Agenda acara Wisata. 3 Dewi Soyusiawaty, 2007,

Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Sistem Informasi Geografis Objek Wisata Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Berbasis Web -Tidak adanya View Video Wisata -Tidak adanya Agenda acara Wisata. -Tidak adanya polling user


(59)

Setelah penulis melakukan evaluasi dari sistem informasi pariwisata yang pernah dibuat, penulis mengambil kesimpulan bahwa terdapat kelemahan dari sistem-sistem tersebut seperti tidak adanya peta wisata, tampilan video wisata, dan agenda acara wisata. Untuk itu penulis melakukan beberapa penyempurnaan aplikasi yang dilakukan mengacu pada hasil evaluasi diatas yaitu, dengan menambahkan peta wisata, tampilan video wisata, dan agenda acara wisata.

4. Observasi

Observasi adalah sebuah metode pengumpulan informasi dengan cara pengamatan atau peninjauan langsung terhadap objek penelitian. (Sugiyono, 2008). Observasi ini dilaksanakan pada:

Tempat : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muna Waktu : 12 Februari 2011 s/d 25 Maret 2011

Alamat : Jl. Jend Soedirman No 61 Raha, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.

Observasi digunakan dalam pengumpulan data untuk mengetahui bagaimana data tersebut diarsipkan.

3.3 Metode Pengembangan Sistem

Metodologi pengembangan sistem yang digunakan dalam penulisan skripsi ini menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) siklus hidup pengembangan sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan


(60)

metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem – sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem informasi. (http://teknologi.kompasiana.com).

Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Dengan model atau paradigma model air terjun (waterfall), model ini terstruktur dan bersifat linear. Model Waterfall yang dipakai peneliti meliputi:

3.3.1 Perencanaan Sistem

Pada tahap perencanaan/rekayasa sistem ditekankan pada pengumpulan kebutuhan pengguna tingkat sistem dengan mendefenisikan konsep sistem beserta interface yang menghubungkannya dengan lingkungan. Hasil dari tahap perencanaan sistem ini adalah spesifikasi sistem.

3.3.2 Analisa Sistem

Analisis sistem dapat diartikan sebagai peguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan – permaslahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusukan perbaikan – perbaikan.


(61)

Analisa sistem ini akan menganalisa data tentang perencanaan proyek wisata Kabupaten Muna. Adapun data yang dianalisis adalah data koleksi yang dimiliki oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muna untuk menjadikan rancangan sistem.

Pada tahapan analisis disini akan menjelaskan mengenai: a. Profil Daerah Kabupaten Muna

Profil ini akan menjelaskan tentang gambaran umum Kabupaten Muna sebagai tempat dilakukannya observasi, menjelaskan struktur organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muna.

b. Sistem yang Diusulkan

Analisis sistem yang sedang berjalan dan menguraikan tentang kelemahan dari sistem lama dan keunggulan sistem yang akan dibangun.

c. Analisis pemecahan masalah

Analisis disini akan menguraikan tentang beberapa usulan alternatif yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada dalam sistem informasi pariwisata Kabupaten Muna.


(62)

3.3.3 Perancangan (Design) Sistem

Pada tahap ini dilakukan perancangan (Design) pada :

a. Perancangan (Design) Proses

Perancangan (Design) proses yaitu merancang proses – proses yang terjadi di dalam aplikasi dengan menggunakan tools

DFD (Data Flow Diagram).

Defenisi DFD secara umum adalah suatu network yang menggambarkan suatu sistem terkomputerisas, manualisasi, atau gabungan dari keduanya, yang penggambarannya disusun dalam bentuk komponen sistem yang berhubung sesuai dengan aturannya. DFD digunakan dalam menggambar atau membuat model sistem yang lebih menekankan pada segi proses. Dalam penelitian ini penulis menggunakan kaidah/model Yurdon dan De Marco.

Langkah – langkah dalam membuat DFD dibagi menjadi 3 (tiga) tahap atau tingkat konstruksi DFD, adalah sebagai berikut:

1. Diagram Konteks

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut digunakan untuk menggambarkan sistem secara umum (global) dari keseluruhan sistem yang ada.


(63)

2. Diagram Nol

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahapan proses yang ada di dalam diagram konteks, yang penjabarannya lebih terinci.

3. Diagram Detail

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih mendetil dari tahapan proses yang ada di diagram nol.

b. Perancangan Basis Data (Database)

Perancangan (Design) Database yaitu merancang struktur data untuk menyimpan data – data yang dibutuhkan oleh aplikasi, desain database ini menggunakan tools ERD (Entity Relationship Diagram) dan kamus data. (Fathansyah, 2005)

1) ERD (Entity Relationship Diagram)

Model ERD yang berisi komponen – komponen

entity set dan relationship set yang masing – masing dilengkapi dengan atribut – atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari sebagian dunia nyata, dapat digambarkan dengan lebih baik dan sistematis dengan menggunakan


(64)

2) Kamus Data

Kamus data merupakan hasil referensi data mengenai data (maksudnya, metadata), suatu data yang disusun oleh penganalisis sistem untuk membimbingnya selama melakukan analisis dan desain. (Kendall, 2006)

Perancangan kamus data digunakan untuk merancang input, output/laporan, database. Kamus data dan komponen – komponen lainnya yang dikumpulkan pada saat analisis sistem sangat dibutuhkan dalam perancangan sistem, kamus data juga berfungsi untuk menghindari penggunaan kata – kata yang sama karena kamus data disusun menurut abjad. Simbol yang digunakan dalam Kamus Data dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut.

Tabel 3.3. Simbol Kamus Data

Simbol Keterangan

= Komposisi, sama dengan, terdiri dari

+ Dan

[ ] Pilih salah satu dari beberapa alternatif

{ } Pengulangan

. Keterangan, Komentar

@ Field kunci dalam sebuah data store


(65)

c. Perancangan (Design) Antarmuka

Perancangan (Design) antarmuka yaitu merancang interface yang

user friendly. (Mulyanto, 2009)

3.3.4 Implementasi Sistem

Tahapan – tahapan yang dilakukan dalam implementasi sistem yaitu tahap pemograman (coding). Dalam tahap pemograman dilakukan implementasi hasil rancangan ke baris – baris kode pemograman yang dapat dimengerti oleh mesin (computer). Software yang digunakan untuk menerjemahkan ke dalam bahasa mesin dalam perancangan aplikasi ini peneliti menggunakan Software : Dreamweaver, PHP, XAMPP, dan database My SQL.

3.3.5 Pengujian (Testing) Sistem

Pada tahap pengujian dilakukan testing secara keseluruhan, adapun

testing terhadap program dapat dilakuakn dengan beberapa metode yaitu :

Uni test, melakukan testing terhadap suatu bagian program untuk mengetahui apakah bagian program dapat berfungsi dengan baik ketika dimasukkan atau untuk menampilkan data. Integration Test, melakukan

testing terhadap program – program yang telah selesai secara keseluruhan, dari awal sampai akhir program. User Acceptence Test, melakukan testing

terhadap aplikasi yang telah selesai oleh user. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibuat dapat dimengerti dan dijalankan dengan mudah oleh user.


(66)

3.3.6 Perawatan

Pada tahap ini dilakukan operasi dan pemeliharaan aplikasi yang telah dibuat. Dalam tahap pengoperasian dilakukan beberapa proses seperti memasang sistem dan melatih user. Sedangkan pada tahap pemeliharaan, selama aplikasi tersebut beroperasi, terdapat beberapa pekerjaan rutin yang perlu dilakukan oleh administrator terhadap sistem yang ada diantaranya


(67)

(68)

BAB IV

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisa Sistem

4.1.1 Profil Daerah Penelitian

4.1.1.1 Sejarah Kabupaten Muna

Setelah melalui perjuangan yang panjang tanpa pamrih. Sejak tahun 1947 sampai dengan 1959 oleh para tokoh pejuang Muna, maka dengan mengacu berbagai pertimbangan yang logis dan strategis, pemerintah pusat melahirkan Undang-undang Nomor 29 tahun 1959 tentang pembentukan daerah-daerah tingkat II di Sulawesi, termasuk didalamnya Kabupaten Muna dengan ibukotanya Raha.

Pada awal pengusulan, Kabupaten Muna terdiri dari empat wilayah yaitu Wilayah Katobu, Wilayah Lawa, Wilayah Kabawo, dan Wilayah Tongkuno. Dari empat wilayah tersebut belum memenuhi kriteria untuk membentuk suatu kabupaten. Selanjutnya diadakan pendekatan dengan beberapa tokoh yaitu tokoh Masyarakat Kulisusu diwakili oleh Laode Ganiru dan Laode Ago, tokoh Masyarakat Wakorumba diwakili oleh Laode Hami dan Laode Haju, dan tokoh Masyarakat Tiworo Kepulauan diwakili oleh La Baranti.


(69)

Berdasarkan kesepakatan yang utuh dan bulat dari tokoh – tokoh tersebut untuk bergabung dalam pemerintahan Kabupaten Muna, maka syarat untuk terbentuknya Kabupaten Muna sudah tidak ada masalah lagi.

4.1.1.2 Geografis Kabupaten Muna

Kabupaten Muna adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia, dengan Ibu kota di Raha. Kabupaten ini terletak diantara 406 – 5.15 Lintang Selatan dan 120.00 123.24 Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Muna disebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kendiri dan Selat Tiworo, disebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Buton, Sebelah timur berbatasan dengan Laut Banda, dan sebelah Barat berbatasan dengan Selat Spelman. Luas wilayah Kabupaten Muna 4.887 Km2 yang terbagi menjadi tiga puluh tiga kecamatan.

4.1.1.3 Lambang Kabupaten Muna

Lambang Daerah Kabupaten Muna Perda No 12 Tahun 2002.


(70)

Arti tiap-tiap unsur lambang.

1. Perisai melambangkan bahwa Pemerintah Daerah adalah berkewajiban mengayomi masyarakat.

2. Warna dasar kuning adalah warna yang telah ditetapkan dalam Lambang Provinsi Sulawesi Tenggara bahwa kuning adalah Kabupaten Muna.

3. Pinggir Perisai (perisai) warna hitam adalah melambangkan keteguhan orang Muna yang dilandasi keyakinan yang tinggi.

4. Pinggir Perisai (perisai) warna putih melambangkan kesucian hati terhadap dasar negara pancasila dan UUD 1945.

5. Perisai warna biru melambangkan bahwa Kabupaten Muna adalah daerah kabupaten yang banyak menghasilkan hasil-hasil laut.

6. Bintang berwarna kuning adalah salah satu sila Pancasila yaitu Ketuhanan yang Maha Esa melambangkan Ketaqwaan Kepada Allah SWT, ketinggian cita-cita orang Muna.

7. Tulisan Kabupaten Muna warna kuning emas adalah suatu kehormatan terhadap Negeri/Daerah Kabupaten Muna, sehingga nilai-nilai budaya Kabupaten Muna tetap


(71)

terpatri dalam hati orang Muna, tidak akan padam sepanjang masa.

8. Bunga kapas dan padi yang terikat kuat oleh seutas tali dan berhiaskan pita putih dengan tulisan “WITE BARAKATI” warna merah :

Bunga kapas 17 buah melambangkan 17 Agustus.

Butir padi 45 butir melambangkan tahun kemerdekaan 1945.

Bunga dan kapas melambangkan sandang-pangan atau kesejahteraan sosial.

Wite Barakati (Tanah Berkah), suatu sumbangan keseluruhan yang digali dari nilai sejarah terbentuknya daratan Pulau Muna.

Yaitu asal mula terjadinya Pulau Muna dari pecahan kabut yang disebut filiyin yang telah pijar, merupakan suatu batu NUQTHAH adalah bongkahan yang penuh berkah dari takdir Allah SWT masyarakat Kabupaten Muna menyebutnya Kabarakatino Witeno Wuna.

Warnah merah melambangkan seluruh masyarakat Muna memiliki semangat hidup.

9. Lingkaran tali berjumlah 60 lilitan melambangkan : Tali persatuan yang bersifat kekeluargaan dalam lingkaran masyarakat Muna.


(72)

Tali persatuan dalam masyarakat Muna yang berwawasan kebangsaan nasional.

60 lilitan melambangkan tahun 1960 terbentuknya Kabupaten Muna.

10.Pohon jati, melambangkan hasil utama Kabupaten Muna yang sangat terkenal di dunia internasional. Jati merupakan identitas Kabupaten Muna, baik nasional maupun regional, serta merupakan jaminan secara ekonomi dan politik ketika pembentukan.

11.Kontukowuna (Batu berbunga) merupakan suatu keajaiban alam, dimana bunga karang tersebut tumbuh didaratan pegunungan. Bagi orang Muna kontukowuna merupakan suatu batu bunga yang mendapat mujizat dari Allah SWT, dan hanya terdapat di pulau Muna (dekat dengan perahu Sawerigadi di kontukowuna).

12.Benteng melambangkan kerajaan di Muna pada masa lalu yang memiliki nilai kejuangan kepahlawanan dan heroisme dengan mendirikan benteng-benteng pertahanan.

13.Warna hijau, biru muda dan coklat melambangkan hasil hutan tambang, mineral dan seluruh kandungan yang ada didalamnya.


(73)

4.1.1.4 Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muna

Kepala Dinas Drs. TARMON Kabid. Pengembangan Drs. BADRUN Sekretaris NURSINA TAEDA Kabid. Sejarah dan Budaya LA JOU. S.Ag.

M.Pd

Kabid. Pemasaran AMIR SYAM, SP

Kasi. Sejarah

WAHIDIN, SE Kasi. Seni dan

Budaya WA ODE UMSALAM, S.Sos Kasi. Purbakala dan Museum RASMI, SS

Kasi. Bimb dan Penyuluhan SRI HARTUTI,

SP Kasi. Promosi

GEMPAR. S.Sos Kasi. Tenaga dan

Sarana SITI MOHAR, SP

Kasubag Keuangan LA PINUSU, SE

Kasubag Perencanaan SARWATI KUASA, ST. M.SI Kasi. Daerah Objek Wisata ERVIANI, SS UPTD Kasi. Standar Mutu Produk HARSIA,SP Kasi. Jasa dan Usaha Sarana M.GEORGE FIRMANSYAH,

S.Sos


(74)

4.1.2 Potensi Wisata Unggulan Kabupaten Muna

Kabupaten Muna banyak memiliki objek pariwisata yang sangat menarik dan masih bersifat natural, namun adanya fasilitas sarana dan prasarana yang kurang memadai mengakibatkan hanya beberapa objek wisata alam yang terpilih menjadi unggulan untuk dikunjungi para wisatawan. Objek wisata tersebut antara lain:

1. Pulau Indo

Pulau Indo adalah sebuah wisata pantai yang terletak di Desa Lasama, Kec. Tikep, 50 km sebelah selatan kota Raha. Pulau Indo adalah salah sebuah pulau kecil dari gugusan pulau-pulau sekitarnya yang berukuran 350 x 50 m dengan pantai pasir putih yang landai merupakan tempat yang pas untuk anda penggemar

jet sky, selain itu anda dapat menikmati keindahan pemendangan

sunrise dan sunset. Pulau indo memiliki nilai estetis yang tidak kala menariknya dengan permandian pantai yang ada di Indonesia seperti pantai Kuta Bali dan yang lainnya, sejauh ini beberapa wisatawan domestik n asing yang telah berkunjung ketempat tersebut.

2. Pulau Munante

Pulau Munante terletak antara Pulau Muna dan Pulau Buton, munante dikelilingi pasir putih yang indah dan sumber air tawar di tengah pulau tersebut. Permandian pantai Munante dapat di tempuh dengan menggunakan kapal motor selama kurang lebih


(75)

15 menit dari kota Raha Ibu kota Kabupaten Muna, sangat cocok bagi anda yang gemar jet sky, snorkling, dan diving untuk melihat keindahan beragam biota lautnya yang indah.

3. Pantai Walengkabola

Pantai walengkabola merupakan sebuah pantai yang memiliki panjang kurang lebih 1 km tersebut dengan pasir putihnya nampak dari lautan luas mirip sebuah lukisan, permandian ini terletak di Kecamatan Tongkuno, Kabupaten Muna, berjarak 72 km dari kota Raha dengan jarak tempuh selama 1 jam. Permandian tersebut tidak hanya kuat dengan motif keindahannya alam pantainya, akan tetapi juga nuansa mistiknnya, disebabkan disekelilingnya banyak pekuburan orang – orang jaman dahulu kala yang menghuni pantai ini, tidak sedikit wisatawan domestik maupun asing yang telah berkunjung ke tempat ini, bahkan ada yang bermalam untuk merasakan nuansa alam pantai walengkabola yang begitu menyatu dengan jiwa para pengunjung.

4. Kalima-lima

Kalima – lima merupakan sebuah permandian air terjun yang berada di tengah hutan belantara, namun memiliki pesona alam yang tidak kala menariknya dengan berbagai permandian yang ada di Indonesia lainnya, dengan letaknya yang memiliki jarak waktu tempuh 4 jam dari pusat kota Raha untuk sampai ke permandian tersebut dengan menggunakan kapal motor dan


(76)

dilanjutkan dengan berjalan kaki sepanjang 3 km dari Desa Moolo, Kecamatan Maligano, Kabupaten Muna. Permandian air terjun kalima – lima, sepintas terlihat seperti sebuah bongkahan batu-batu kecil yang dialiri air sungai mengalir, namun ternyata memiliki bebatuan besar dengan kedalaman kurang lebih 8 meter dan berjumlah lima buah serta terdapat sebuah gua di antara air terjun tersebut.

5. Danau Moko

Moko merupakan salah satu danau air tawar diantara banyaknya danau air tawar lainyya yang ada di Kabupaten Muna. Moko terletak di Kecamatan Tongkuno, Kabupaten Muna. Danau air tawar Moko memiliki kedalaman sekitar 12 meter, uniknya air moko mengalami perubahan dari air tawar, berubah ketika air laut pasang maka airnya pun juga menjadi payau padahal danau ini memiliki jarak yang sangat jauh dari pinggiran pantai, terlebih lagi di dalam permandian ini hanya terdapat dua pasang ikan air tawar dan satu pasang penyu yang berumur hampir ratusan tahun. Danau Moko, sangat diminati oleh para wisatawan untuk berlibur atau perayaan hari - hari besar ke agamaan.


(77)

6. Goa Liangkobori

Goa Liangkobori adalah dua buah goa besar peninggalan nenek moyang masyarakat suku Muna. Jarak menuju obyek tersebut sekitar satu jam atau sekitar 20 Km dari kota Raha ke arah Timur. Pada dinding goa tersebut, bisa disaksikan banyak lukisan dinding yang diperkirakan di buat pada masa prasejarah. Gambar atau relief tersebut terkesan sederhana namun menjelaskan arti makna yang jelas yaitu keberadaan dan kondisi sosial masyarakat suku Muna pada masa prasejarah. Selain gua yang melukiskan relief terdapat pula gua yang didiami oleh burung wallet, gua tersebut memiliki stalaktit dan stalaknit yang sangat indah dengan warna yang cenderung hitam mengkilap. Apabila kita menyelusuri gua kecil kita akan menyaksikan keindahan batu yang berbentuk bulatan-bulatan berwarna putih.

4.1.3 Analisis Sistem Yang Berjalan

Pada pengamatan yang diperoleh, bahwa sistem yang sedang berjalan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muna adalah proses dengan sistem manual. Hal ini dapat diketahui dengan adanya proses penyampaian informasi pariwisata yang disajikan dalam bentuk modul – modul informasi dan proses didapatkannya informasi mengenai pariwisata oleh calon wisatawan dengan mendatangi langsung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muna.


(1)

6.

Lampiran Contoh Source Code Admin Create, Update, dan Delete untuk

models Penginapan.

<?php

class Mdl_Penginapan extends Model{ function Mdl_Penginapan(){

parent::Model();

$userData['host'] = DB_HOST; $userData['user'] = DB_USER; $userData['password'] = DB_PSWD;

$userData['db'] = DB_NAME;

$this->load->libclass('mysql',$userData); }

function create($data){

$data['nama']=$this->mysql->escapeData($data['nama']); $data['alamat']=$this->mysql->escapeData($data['alamat']); $data['telepon']=$this->mysql->escapeData($data['telepon']); $data['tarif']=$this->mysql->escapeData($data['tarif']);

$query="INSERT INTO tbl_penginapan SET nama='".$data['nama']."', alamat='".$data['alamat']."', telepon='".$data['telepon']."', tarif='".$data['tarif']."'";

return $this->mysql->query($query); }

function update($id,$data){ $id=intval($id);

$data['nama']=$this->mysql->escapeData($data['nama']); $data['alamat']=$this->mysql->escapeData($data['alamat']); $data['telepon']=$this->mysql->escapeData($data['telepon']); $data['tarif']=$this->mysql->escapeData($data['tarif']);

$query="UPDATE tbl_penginapan SET nama='".$data['nama']."',

alamat='".$data['alamat']."', telepon='".$data['telepon']."', tarif='".$data['tarif']."' WHERE id_penginapan='$id'";

return $this->mysql->query($query); }

function delete($id){ $id=intval($id);

$query="DELETE FROM tbl_penginapan WHERE id_penginapan='$id'"; return $this->mysql->query($query);

}

function getList($limit,$offset){ $limit=intval($limit); $offset=intval($offset);

$query="SELECT * FROM tbl_penginapan LIMIT $offset,$limit"; $result=$this->mysql->query($query);


(2)

$data=$this->mysql->fetchAssoc($result); return $data;

}

function getDetail($id){ $id=intval($id);

$query="SELECT * FROM tbl_penginapan WHERE id_penginapan='$id'"; $result=$this->mysql->query($query);

$data=$this->mysql->fetchAssoc($result); return $data;

}

function getCount(){

$query="SELECT COUNT(id_penginapan) FROM tbl_penginapan"; $result=$this->mysql->query($query);

$data=$this->mysql->fetchRow($result); return $data[0][0];

} } ?>

7.

Lampiran Contoh Source Code Admin Create, Update, dan Delete untuk

controllers Penginapan.

<?php

class Penginapan extends Controller{ var $nav_content;

function Penginapan(){ parent::Controller();

$this->load->libclass('pagination'); $this->load->libclass('session'); $this->load->model('mdl_penginapan'); $this->session->start();

if(

$this->session->isvalid()

and $this->session->check('user') and $this->session->check('privilege') ){

if(

$this->session->check('privilege','super') or $this->session->check('privilege','admin') ){


(3)

$this->nav_content=array( array('href'=>INDEX_URL.'/admin/main','label'=>'Beranda'), array('href'=>INDEX_URL.'/admin/agenda','label'=>'Agenda'), array('href'=>INDEX_URL.'/admin/album','label'=>'Album'), array('href'=>INDEX_URL.'/admin/contact','label'=>'Contact'), array('href'=>INDEX_URL.'/admin/content','label'=>'Content'), array('href'=>INDEX_URL.'/admin/image','label'=>'Image'), array('href'=>INDEX_URL.'/admin/page','label'=>'Page'),

array('href'=>INDEX_URL.'/admin/penginapan','label'=>'Penginapan'), array('href'=>INDEX_URL.'/admin/restoran','label'=>'Restoran'), array('href'=>INDEX_URL.'/admin/user','label'=>'User'),

array('href'=>INDEX_URL.'/admin/main/logout','label'=>'[Logout]') );

}else{

$data['page_h2']='Control Panel'; $data['page_description']='Information'; $data['left_menu']=array(

array('href'=>INDEX_URL,'label'=>'Go Home'), array('href'=>INDEX_URL.'/admin/main','label'=>'Control Panel')

);

$data['content_text']='Access denied.'; $this->load->view('admin/wrapper',$data); exit();

} }else{

header('Location: '.INDEX_URL.'/admin/main/login'); }

}

function index(){

$args=func_get_args(); $page=1;

if(isset($args[0])){ $page=$args[0]; }

$config['url'] = INDEX_URL.'/admin/penginapan/index/<<_PAGE_>>'; $config['total'] = $this->mdl_penginapan->getCount();


(4)

$config['page'] = $page;

$this->pagination->config($config);

$penginapan=$this->mdl_penginapan->getList($config['show'],$this->pagination->getOffset());

$data['pagination']=$this->pagination->getOutput(); $data['table_headers']=array_keys($penginapan[0]); for($i=0;$i<count($penginapan);$i++){

$tmp['control']['checkbox_value']=$penginapan[$i]['id_penginapan']; $tmp['control']['edit_href']=INDEX_URL.'/admin/penginapan/form/edit/'.$penginapan[$i] ['id_penginapan'];

$tmp['control']['delete_href']=INDEX_URL.'/admin/penginapan/delete/'.$penginapan[$i][ 'id_penginapan'];

$tmp['data']=$penginapan[$i]; $data['table_rows'][$i]=$tmp; }

$data['add_new_href']=INDEX_URL.'/admin/penginapan/form'; $data['page_h2']='Penginapan';

$data['page_description']='Halaman administrasi penginapan.'; $data['nav_content']=$this->nav_content;

$data['left_menu']=array(

array('href'=>INDEX_URL.'/admin/penginapan','label'=>'View List'), array('href'=>$data['add_new_href'],'label'=>'Add New')

);

$data['content_view']='admin/data_list';

$data['form_action']=INDEX_URL.'/admin/penginapan/delete'; $this->load->view('admin/wrapper',$data);

}

function form(){

$args=func_get_args(); if(isset($args[0])){

switch($args[0]){ case 'new':{

$data['act']='addnew'; }

break; case 'edit':{

$data['act']='editdata';

$penginapan=$this->mdl_penginapan->getDetail($args[1]);

$data['values']=$penginapan[0];

$data['values']['id']=$penginapan[0]['id_penginapan']; }

break; default:{

$data['act']='addnew'; }

break; }


(5)

}else{

$data['act']='addnew'; }

$data['add_new_href']=INDEX_URL.'/admin/penginapan/form'; $data['page_h2']='Penginapan';

$data['page_description']='Halaman administrasi penginapan.'; $data['nav_content']=$this->nav_content;

$data['left_menu']=array(

array('href'=>INDEX_URL.'/admin/penginapan','label'=>'View List'), array('href'=>$data['add_new_href'],'label'=>'Add New')

);

$data['content_view']='admin/forms'; $data['form_type']='penginapan';

$this->load->view('admin/wrapper',$data); }

function addnew(){

$data['add_new_href']=INDEX_URL.'/admin/penginapan/form'; $data['page_h2']='Penginapan';

$data['page_description']='Halaman administrasi penginapan.'; $data['nav_content']=$this->nav_content;

$data['left_menu']=array(

array('href'=>INDEX_URL.'/admin/penginapan','label'=>'View List'), array('href'=>$data['add_new_href'],'label'=>'Add New')

);

$data['form_type']='penginapan';

if($this->mdl_penginapan->create($_POST)){

$data['content_text']='<h3 style="color:#007700;">Success</h3><a href="'.INDEX_URL.'/admin/penginapan">Kembali ke data penginapan.</a>';

}else{

$data['content_text']='<h3 style="color:#ff0000;">Error</h3><a href="'.INDEX_URL.'/admin/penginapan">Kembali ke data penginapan.</a>';

}

$this->load->view('admin/wrapper',$data); }

function editdata(){

$data['add_new_href']=INDEX_URL.'/admin/penginapan/form'; $data['page_h2']='Penginapan';

$data['page_description']='Halaman administrasi penginapan.'; $data['nav_content']=$this->nav_content;

$data['left_menu']=array(

array('href'=>INDEX_URL.'/admin/penginapan','label'=>'View List'), array('href'=>$data['add_new_href'],'label'=>'Add New')


(6)

$data['form_type']='penginapan';

if($this->mdl_penginapan->update($_POST['id'],$_POST)){ $data['content_text']='<h3 style="color:#007700;">Update Success</h3><a href="'.INDEX_URL.'/admin/penginapan">Kembali ke data penginapan.</a>';

}else{

$data['content_text']='<h3 style="color:#ff0000;">Update

Error</h3><a href="'.INDEX_URL.'/admin/penginapan">Kembali ke data penginapan.</a>'; }

$this->load->view('admin/wrapper',$data); }

function delete(){

$args=func_get_args(); if(isset($_POST['item'])){

foreach($_POST['item'] as $id){

$this->mdl_penginapan->delete($id); }

}else if(isset($args[0])){

$this->mdl_penginapan->delete(intval($args[0])); }

header('Location: '.INDEX_URL.'/admin/penginapan'); exit();

} } ?>