Perencanaan Sistem Analisa Sistem

c. Perancangan Design Antarmuka

Perancangan Design antarmuka yaitu merancang interface yang user friendly . Mulyanto, 2009

3.3.4 Implementasi Sistem

Tahapan – tahapan yang dilakukan dalam implementasi sistem yaitu tahap pemograman coding. Dalam tahap pemograman dilakukan implementasi hasil rancangan ke baris – baris kode pemograman yang dapat dimengerti oleh mesin computer. Software yang digunakan untuk menerjemahkan ke dalam bahasa mesin dalam perancangan aplikasi ini peneliti menggunakan Software : Dreamweaver, PHP, XAMPP, dan database My SQL.

3.3.5 Pengujian Testing Sistem

Pada tahap pengujian dilakukan testing secara keseluruhan, adapun testing terhadap program dapat dilakuakn dengan beberapa metode yaitu : Uni test , melakukan testing terhadap suatu bagian program untuk mengetahui apakah bagian program dapat berfungsi dengan baik ketika dimasukkan atau untuk menampilkan data. Integration Test, melakukan testing terhadap program – program yang telah selesai secara keseluruhan, dari awal sampai akhir program. User Acceptence Test, melakukan testing terhadap aplikasi yang telah selesai oleh user. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibuat dapat dimengerti dan dijalankan dengan mudah oleh user.

3.3.6 Perawatan

Pada tahap ini dilakukan operasi dan pemeliharaan aplikasi yang telah dibuat. Dalam tahap pengoperasian dilakukan beberapa proses seperti memasang sistem dan melatih user. Sedangkan pada tahap pemeliharaan, selama aplikasi tersebut beroperasi, terdapat beberapa pekerjaan rutin yang perlu dilakukan oleh administrator terhadap sistem yang ada diantaranya backup and recovery serta system modification and enharcement.

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisa Sistem

4.1.1 Profil Daerah Penelitian

4.1.1.1 Sejarah Kabupaten Muna

Setelah melalui perjuangan yang panjang tanpa pamrih. Sejak tahun 1947 sampai dengan 1959 oleh para tokoh pejuang Muna, maka dengan mengacu berbagai pertimbangan yang logis dan strategis, pemerintah pusat melahirkan Undang-undang Nomor 29 tahun 1959 tentang pembentukan daerah-daerah tingkat II di Sulawesi, termasuk didalamnya Kabupaten Muna dengan ibukotanya Raha. Pada awal pengusulan, Kabupaten Muna terdiri dari empat wilayah yaitu Wilayah Katobu, Wilayah Lawa, Wilayah Kabawo, dan Wilayah Tongkuno. Dari empat wilayah tersebut belum memenuhi kriteria untuk membentuk suatu kabupaten. Selanjutnya diadakan pendekatan dengan beberapa tokoh yaitu tokoh Masyarakat Kulisusu diwakili oleh Laode Ganiru dan Laode Ago, tokoh Masyarakat Wakorumba diwakili oleh Laode Hami dan Laode Haju, dan tokoh Masyarakat Tiworo Kepulauan diwakili oleh La Baranti. 46