50
Di Indonesia, bank yang berhak menciptakan uang giral adalah bank umum selain Bank Indonesia. Menurut UU No. 7 tentang Perbankan tahun 1992, definisi
uang giral adalah tagihan yang ada di bank umum, yang dapat digunakan sewaktu- waktu sebagai alat pembayaran. Bentuk uang giral dapat berupa cek, giro, atau
telegrafic transfer. Uang giral adalah surat berharga yang dapat diuangkan di bank atau dikantor pos. Contoh uang giral, cek, giro pos, wesel dan surat berharga.Uang
giral biasanya digunakan untuk transaksi dengan nilai uang yang sangat besar. Uang giral merupakan simpanan uang pada suatu bank dan dapat diambil
sewaktu-waktu dengan menulis cek yang merupakan perintah oleh pemilik simpanan giro tersebut kepada bank untuk membayar kepadanya atau kepada orang lain atau
pihak lain yang ditunjuk dan dituliskan pada cek tersebut. Cek dapat diigunakan untuk pembayaran transaksi jual-beli atau transaksi keuangan lainnya. Ia lebih
disenangi daripada uang kartal dalam penggunaan untuk meyelesaikan atau melaksanakan transaksi pembayaran karena ia lebih aman, lebih mudah, dan praktis
tanpa harus menghitung seperti pembayaran dengan uang kartal.
46
2. Peran Uang dalam Ekonomi Konvensional
Uang dalam perekonomian merupakan materi yang sangat berharga dan sangat ‘diagungkan’ di dunia. Perekonomian modern tidak dapat dipisahkan dengan
pentingnya uang. Uang ibarat darah dalam tubuh manusia. Tanpa uang perekonomian
46
Eko suparayitno, Ekonomi Islam Pendekatan Ekonomi Makro Islam dan Konvensional, Jogjakarta; Graha ilmu, 2005, h. 188
51
tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Secara sederhana uang didefinisikan segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai alat bantu dalam pertukaran. Secara
hukum, uang adalah sesuatu yang dirumuskan oleh undang-undang sebagai uang. Jadi segala sesuatu dapat diterima sebagai uang jika ada aturan atau hukum yang
menunjukkan bahwa sesuatu itu dapat digunakan sebagai alat tukar. Fungsi utama uang dalam teori ekonomi konvensional adalah:
a. Sebagai alat tukar medium of exchange uang dapat digunakan sebagai alat untuk mempermudah pertukaran.
b. Sebagai alat kesatuan hitung unit of account untuk menentukan nilai harga sejenis barang dan sebagai perbandingan harga satu barang dengan barang
lain. c. Sebagai alat penyimpanpenimbun kekayaan store of value dapat dalam
bentuk uang atau barang. Ada beberapa teori yang digunakan untuk menjelaskan prilaku uang dalam
ekonomi konvensional, antara lain: 1. Teori Moneter Klasik. Teori permintaan uang klasik tercermin dalam teori
kuantitas uang MV = PT. Keberadaan uang tidak dipengaruhi oleh suku bunga, tetapi ditentukan oleh kecepatan perputaran uang tersebut.
2. Teori Keynes. Menurut Keynes,
47
motif seseorang untuk memegang uang ada tiga tujuan yaitu: transaction motive, precautionary motive keperluan
47
Ibid, h. 191
52
berjaga-jaga dan speculative motive. Motif transaksi dan berjaga-jaga ditentukan oleh tingkat pendapatan, sedangkan motif spekulasi ditentukan
oleh tingkat suku bunga. 3. Konsep Time Value of Money.
Hadirnya uang dalam sistem perekonoian akan mempengaruhi perekonomian suatu negara, yang biasanya berkaiatan dengan kebijakan-kebijakan moneter. Pada
umumnya analisis ekonomi suatu negara ditentukan oleh analisis atas ukuran uang yang beredar.
48
Menurut teori ekonomi konvensional, uang dapat dilihat dari sisi hukum dan sisi fungsi. Secara hukum uang adalah sesuatu yang dirumuskan oleh undang- undang
sebagai uang. Jadi segala sesuatu dapat diterima sebagai uang jika ada aturan atau hukum yang menunjukkan bahwa sesuatu itu dapat digunakan sebagi alat tukar.
Sementara secara fungsi, yang dikatakan uang adalah segala sesuatu yang menjalankan fungsi sebagai uang, yaitu dapat dijadikan sebagai alat tukar menukar
medium of exchange dan penyimpan nilai store of value. Ini adalah pendapat irving fisher dan Cambridge. Sementara Keynes mengatakan, uang berfungsi sebagai
alat untuk transaksi, spekulasi dan jaga-jaga. Di dalam ekonomi ini juga, uang dipandang sebagai sesuatu yang sangat
berharga dan dapat berkembang dalam suatu waktu tertentu. Konsep ini disebut time value of money adalah nilai waktu dari uang bisa bertambah dan berkurang sebagai
48
Ibid, h. 188
53
akibat perjalanan waktu. Dengan memegang uang orang dapat dihadapkan pada resiko menurunnya daya beli dan kekayaan sebagai akibat inflasi. Sedangkan memilih
menyimpan uang dalam bentuk surat berharga, pemilik akan memperoleh bunga yang diperkirakan di atas inflasi yang terjadi. Dengan demikian, nilai uang saat sekarang -
nilai substitusinya terhadap barang akan lebih tinggi dibandingkan nilai di masa yang akan datang.
D. Masalah dalam System Keuangan Kontemporer Instabilitas dan Krisis