Mengevaluasi revenue dan output yang dihasilkan oleh asset perusahaan. 4.
Analisis profitabilitas Mengukur laba earnings perusahaan relatif terhadap revenue sales dan
modal yang diinvestasikan. Rasio juga dapat menunjukkan profil suatu perusahaan, karakteristik ekonomi, strategi bersaing dan keunikan
karakteristik operasi, keuangan dan investasi.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Lubis 2004, menemukan bahwa analisis laporan keuangan sangat berpengaruh terhadap persetujuan kredit. current
ratio, total debt to equity ratio, pertumbuhan penjulan dan equity atau total asset berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan pemberian kredit.
Nasution 2008, menemukan bahwa Laporan keuangan debitur tergambar dalam tiga macam rasio keuangan, yaitu rasio likuiditas, leverage dan profitabilitas yang
berpengaruh signifikan terhadap persetujuan kredit. Namun Gulo 2005, menemukan bahwa secara statistik diantara variable informasi akuntansi tidak ada
yang menunjukkan pengaruhnya terhadap persetujuan kredit.
Melihat peran Bank Mandiri Tbk sebagai salah satu bank yang memberikan kredit dan berpotensi memiliki risiko sehingga dibutuhkan kemampuan
pengelolaan yang baik, bahwa debt to equity ratio dan return on equity merupakan salah satu objek penganalisaan dalam setiap pemrosesan permohonan
kredit, dan untuk melakukan penelitian untuk membuktikan apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara debt to equity ratio dan return on equity terhadap
keputusan pemberian kredit maka penulis termotivasi dan bermaksud melakukan penelitian tentang Pengaruh debt to equity ratio dan return on equity Terhadap
Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri Tbk Cabang Lhokseumawe Merdeka.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “apakah debt to equity ratio dan return on
equity berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit pada PT. Bank Mandiri Tbk Cabang Lhokseumawe Merdeka?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui untuk mengetahui apakah debt to equity ratio dan return on equity berpengaruh terhadap keputusan
pemberian kredit pada PT. Bank Mandiri Tbk Cabang Lhokseumawe Merdeka. D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang debt to
equity ratio dan return on equity ratio terhadap pemberian kredit pada PT. Bank Mandiri Tbk Cabang Lhokseumawe Merdeka khususnya tahun 2007,
2008 dan 2009, 2.
bagi perusahaan dan instansi lainnya, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam mengambil keputusan dalam
pengajuan kredit ke Bank, 3.
bagi peneliti lain, dapat menjadi bahan referensi dalam melakukan penelitian sejenis.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian dan aktivitas bank.
Dalam UU No. 7 tahun 1992 yang telah diubah dengan UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan memberikan definisi “ Bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Bentuk simpanan yang umum dikenal seperti giro, tabungan, deposito
berjangka dan sertifikat deposito. Tetapi sebenarnya sumber pendanaan bagi bank juga melalui pasar uang dan pasar modal. Instrumen lain seperti call money,
medium term notes, obligation, floating rate notes, bilateral medium term notes dan pinjaman subordinasi. Perkembangan instrumen ini seiring dengan sumber
dana yang dapat diibaratkan sebagai nafas bagi bank. Faktor penting yang menentukan kesinambungan operasional bank tidak terlepas dari kemampuan
bank menghimpun dana. Penyaluran dana tidak terlepas pada pemahaman kredit. Semua instrumen
yang dapat memberikan penghasilan return dikelompokkan sebagai penyaluran dana seperti penempatan pada bank lain, penyertaan dan pembelian surat
berharga. Layanan jasa juga merupakan aktifitas bank yang menghasilkan fee based seperti transfer, inkaso, bank garansi, dan lainnya. Terakhir muncul
instrumen baru yang merupakan jasa yang ditawarkan bank yaitu cash
Universitas Sumatera Utara
management, yaitu layanan yang diberikan bank kepada perusahaan – perusahaan untuk mengelola kas atau dana nasabah menjadi efisien dan efektif.
2. Kredit a. Pengertian kredit
Kredit barasal dari kata credere yang artinya kepercayaan. Setiap pelaku ekonomi yang menikmati kredit adalah orang yang dipercaya oleh kreditor.
Kondisi ini setelah melalui proses penilaian atas beberapa aspek seperti kemauan, motivasi dan kemampuan. Pemahaman ini perlu menjadi perhatian karena
kepercayaan yang diberikan kreditor kepada debitor merupakan prestasi tersendiri. UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan menyebutkan “ Kredit adalah
penyediaan uang atau yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak debitor untuk melunasi hutangnya sesuai jangka waktu dengan pemberian bunga”. Sedangkan menurut pernyataan standart akuntansi keuangan 2002 No
31 paragraf 11 definisi kredit adalah : Peminjaman uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam
meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan
atau pembagian hasil keuntungan. Berdasarkan pengertian diatas dapat dikemukakan bahwa dalam pemberian
kredit terdapat beberapa hal yaitu pihak yang memberikan pinjaman yang disebut kreditor, pihak yang menerima pinjaman dana yang disebut debitor, penyedia
Universitas Sumatera Utara
dana perjanjian kredit, batas waktu kredit, suku bunga yang dipersyaratkan serta risiko bagi kreditor sebagai akibat dari penerimaan sejumlah dana pada masa akan
datang yang dihadapkan pada ketidakpastian.
b. Prinsip – prinsip pemberian kredit
Menurut kasmir 2007:104 terdapat terdapat lima prinsip yang harus diperhatikan dalam melakukan penelaahan yang mendalam terhadap kondisi
calon debitor meliputi penganalisaan terhadap character, capacity, capital, collateral and condition of economic 5 C.
1 Character
Suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang – orang yang akan diberikan akan diberikan kredit benar – benar dapat dipercaya, hal ini
tercermin dari latar belakang si nasabah baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi seperti : cara hidup tau gaya hidup
yang dianutnya, keadaan keluarga, hobby dan sosial standingnya. Ini merupakan ukuran “ kemauan “ membayar.
2 Capacity
Melihat nasabah dalam kemampuannya dalam bidang bisnis yang dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan bisnis juga diukur
dengan kemampuannya dalam memahami tentang ketentuan – ketentuan pemerintah. Begitu pula dengan kemampuannya dalam menjalankan
usahanya selama ini. Pada akhirnya akan terlihat “ kemampuannya “ dalam mengembalikan kredit yang disalurkan.
Universitas Sumatera Utara
3 Capital
Melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat dari laporan keuangan neraca dan laporan rugi laba dengan melakukan pengukuran seperti dari
segi likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan ukuran lainnya. Capital juga harus dilihat dari sumber mana saja modal yang ada sekarang ini.
4 Collateral
Jaminan yang akan diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang
diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi suatu masalah, maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan
secepat mungkin. 5
Condition of economic Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan politik
sekarang dan dimasa yang akan datang sesuai sektor masing – masing, serta prospek usaha dari sektor yang ia jalankan. Penilaian prospek bidang
usaha yang dibiayai hendaknya benar – benar memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah relatif kecil.
c. Fungsi pemberian kredit
Fungsi pemberian kredit menurut Kasmir 2007 : 97 adalah sebagai berikut:
1. untuk meningkatkan daya guna uang,
2. untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang,
Universitas Sumatera Utara
3. untuk meningkatkan daya guna barang,
4. untuk meningkatkan peredaran barang,
5. sebagai alat stabilitas ekonomi,
6. untuk meningkatkan kegairahan berusaha,
7. untuk meningkatkan pemerataan pendapatan,
8. untuk meningkatkan hubungan internasional.
d. Risiko kredit
Risiko kredit adalah risiko akibat tidak lancarnya pemenuhan kewajiban debitor atau terjadinya penyimpangan selama periode kredit. Risiko kredit yang
paling sulit jika kredit menjadi macet atau gagal bayar. Risiko kredit merupakan risiko yang sulit dihindari secara penuh oleh bank tetapi perlu tindakan yang
meminimalisasi risiko kredit.
Risiko kredit muaranya mempengaruhi pendapatan bank dan atau tingkat kesehatan bank. Setiap bank harus melakukan langkah yang tepat pada saat
menyadari bahwa risiko kredit yang terjadi sulit ditangani atau mulai menggerogoti tingkat kesehatan bank. Beberapa strategi yang umum dikenal di
lingkungan perbankan seperti restructuring, reschedulling dan reclasification.
3. Analisis kredit
Berdasarkan data yang disampaikan oleh calon debitor maka analisa kredit dilakukan oleh analis kredit. Analisa tersebut dituangkan secara sistematis, efisien
dan efektif dalam Perangkat Analisa Kredit PAK. Pemaparan analisis kredit
Universitas Sumatera Utara
pada prinsipnya mempedomani aspek 5 C yang meliputi Character, Capacity, Collateral dan Condition of economic. Kemudian, menurut Kasmir 2007 : 105.
Dalam Penilaian kredit dikenal metode analisis 7P yaitu personality, party, purpouse, prospect, payment, profitability, protection, studi kelayakan usaha.
a. Personality
Personality menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah laku nya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality, juga mencakup sikap, emosi,
tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah. b.
Party Party mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan
– golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya. Sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan
fasilitas yang berbeda dari bank. c.
Purpouse Perpouse mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit termasuk jenis
kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit dapat bermacam – macam. Sebagai contoh, apakah untuk modal kerja atau investasi, konsumtif
atau produktif dan lain sebagainya. d.
Prospect Prospect menilai usaha nasabah dimasa yang akan datang menguntungkan atau
tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya. e.
Payment
Universitas Sumatera Utara
Payment merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian
kredit. f.
Profitability Profitability menganalisis bagaimana kemampuan nasabah untuk mencari laba
profitabilitas diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau semakin meningkat.
g. Protection
Protection menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau orang atau asuransi.
h. Penilaian dengan seluruh aspek yang ada dikenal dengan studi kelayakan
usaha. Penilaian dengan model ini biasanya digunakan untuk proyek – proyek yang bernilai besar dan berjangka waktu panjang.
Aspek – aspek yang dinilai dalam keputusan pemberian kredit antara lain : a.
aspek yuridis hukum, b.
aspek pemasaran, c.
aspek keuangan, d.
aspek teknis operasi, e.
aspek managemen, f.
aspek sosial ekonomi, g.
aspek amdal.
Universitas Sumatera Utara
Melalui analisa yang dilakukan dan sesuai dengan penilaian terhadap berbagai aspek tersebut diatas, analisa kredit akan membuat kesimpulan dan usulan kepada
mangemen bank. Paket analisa kredit dijadikan sebagai bahan oleh mangemen bank dalam pemberian keputusan tertang permohonan kredit.
B. Tinjauan Penelitian terdahulu
Tinjauan penelitian terdahulu mengenai dependen keputusan pemberian kredit dilakukan oleh Rahmat hidayat lubis 2004 dengan judul Analisa Laporan
Keuangan Debitur Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia persero cabang Binjai, Sinar Abdi Gulo 2005 dengan judul
Pengaruh Informasi Akuntansi dan Bukan Akuntansi Terhadap Persetujuan Kredit Yasa Griya pada PT. Bank BTN cabang Medan, Reza Fahlevi Nasution 2008
dengan judul Analisis Laporan Keuangan Debitur dalam Pemberian Kredit pada PT. Sarana Sumut Ventura. Tinjauan Penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel
2.1 sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
No Nama
peneliti tahun
Variabel Penelitian Hasil Penelitian
1. Rahmat
Hidayat Lubis
2004 Variabel dependen:
Jumlah kredit. Variabel independen:
Working capital turn over, Current ratio, Gross Profit
Margin, Total Debt Equity Ratio, Pertumbuhan
Penjualan, Equity Total Asset.
Berpengaruh signifikan.
2. Sinar Abdi
Gulo 2005
Variabel dependen : Persetujuan Kredit.
Variabel independen : Informasi akuntansi
Current Rasio, Quick Ratio, Cash Ratio, Debt to
equity ratio,current liabilities to networth,sales
margin,net operating margin,return on
investment,return on equityInformasi bukan
akuntansi :Porsi pembiayaan,calon
konsumen,umur perusahaan,reputasi
bisnis,pengalaman managemen.
Variable informasi akuntansi secara statistik
tidak berpengaruh terhadap persetujuan
kredit. Sedangkan terdapat dua variable informasi
bukan akuntansi yaitu porsi pembiayaan dan
calon konsumen yang berpengaruh terhadap
keputusan kredit.
3. Reza
fahlevi nasution
2008 Variabel dependen : kredit
yag disetujui dan tidak disetujui perusahaan.
Variabel independen : Rasio likuiditas, Rasio
leverange
dan Rasio profitabilitas.
Berpengaruh signifikan.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil penelitian Rahmat Hidayat Lubis 2004, menemukan bahwa Analisis laporan keuangan berpengaruh. Hasil analisa kuantitatif dari laporan keuangan
berupa rasio likuiditas, solvabilitas,dan rentabilitas digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk melakukan keputusan apakah suatu permohonan kredit layak
untuk disetujui. Current Rasio, Total Debt to Equity Ratio, Pertumbuhan penjulan dan Equity atau total Asset berpengaruh signifikan terhadap pengambilan
keputusan pemberian kredit. Sinar Abdi Gulo 2005, menemukan bahwa calon debitur yang mengajukan permohonan kredit harus menyerahkan laporan
keuangan. Secara akuntansi informasi akuntansi dan bukan akuntansi secara simultan berpengaruh terhadap persetujuan kredit yasa griya di bank BTN cabang
medan. Variable informasi akuntansi yaitu current ratio, quick ratio, cash ratio, debt to equity ratio, current liabilities to network, sales margin, net operating
margin, return on investment, dan return on equity secara statistik tidak berpengaruh terhadap persetujuan kredit. Sedangkan terdapat dua variable
informasi bukan akuntansi yaitu porsi pembiayaan dan calon konsumen yang berpengaruh terhadap keputusan kredit. Reza fahlevi nasution 2008, menemukan
bahwa Laporan keuangan debitur tergambar dalam tiga macam rasio keuangan yang digunakan rasio likuiditas, leverange dan profitabilitas berpengaruh
signifikan terhadap persetujuan kredit.
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1. Kerangka Konseptual
Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupakan
tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis Jurusan Akuntansi, 2004: 13. Berdasarkan tinjauan teoritis dan penelitian
terdahulu maka variabel independen penelitian adalah debt to equity ratio dan return on equity ratio variabel dependen adalah keputusan pemberian kredit.
Menurut Sinar Abdi Gulo 2005,terdapat hubungan negatif antara debt to equity ratio terhadap Keputusan kredit. Semakin tinggi debt to equity ratio menunjukkan
semakin tinggi pula hutang dan menyebabkan semakin tinggi juga resiko yang ditanggung perusahaan. Apabila hutang tinggi, semakin lemah struktur modal
perusahaan. Terdapat hubungan positif antara return on equity terhadap keputusan pemberian Kredit. Semakin tinggi return on equity menunjukkan semakin kuat
kemampuan perusahaan untuk menciptakan keuntungan sehingga kemampuan perusahaan untuk membayar hutang akan semakin kuat. nilai return on equity
Debt to Equity Ratio X1
Keputusan Pemberian Kredit
Y Return on Equity
X2
Universitas Sumatera Utara
yang tinggi mengindikasikan kinerja manajemen yang baik. tingginya indikator return on equity ROE harus di cross check dengan indikator debt to equity ratio
DER. Hal ini didukung oleh teori Brealey et al. 2001:490 “debt to equity is long term debt of the firm dividing equity“. Bahwa debt to equity ratio merupakan
rasio yang membandingkan total hutang dengan total ekuitas dari pemegang saham. Jika DER tinggi, berarti tingginya ROE tidak hanya dihasilkan oleh
efisiensi dan efektifitas usaha, namun juga karena komposisi struktur sumber pendanaan aset yang lebih banyak didukung oleh hutang. Hal ini menunjukkan
bahwa debitor cukup mendapatkan kepercayaan dari kreditur. Pihak bank akan lebih mudah untuk memberikan kredit kepada struktur modal yang kuat
dibandingkan perusahaan dengan struktur modal yang lemah. Struktur modal juga berpengaruh terhadap jangka waktu pinjaman. Namun menurut Reza Fahlevi
Nasution 2008, Rasio Likuiditas, Rasio Leverange, Rasio Profitabilitas berhubungan signifikan terhadap keputusan pemberian kredit.
2. Hipotesis
Hipotesis menurut Erlina 2007 : 41 menyatakan “hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan preposisi yang dapat
diuji secara empiris”. Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah yang akan diuji kebenarannya, melalui analisis data yang relevan dan
kebenaranya akan diketahui setelah dilakukan penelitian. Berdasarkan kerangka koseptual dan perumusan masalah dalam penelitian ini, hipotesis dari penelitian
yang akan dilakukan dapat diuraikan sebagai berikut: “debt to equity ratio dan
Universitas Sumatera Utara
return on equity ratio berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit pada PT. Bank Mandiri Tbk. Cabang Lhokseumawe Merdeka”.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal. Menurut Umar 2003:30, penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan
untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek subjek, yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari untuk kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiono, 2004: 72. populasi dalam penelitian ini adalah seluruh seluruh debitor yang memperoleh fasilitas
kredit dari Bank Mandiri Cabang Lhokseumawe Merdeka dan mengajukan laporan keuangan tiga tahun terakhir khususnya periode 2007-2009. Populasi
dalam penelitian ini adalah 48 debitor. Menurut Sugiyono 2008 : 116 : “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Jadi sampel merupakan sebagian dari populasi untuk mewakili karakteristik populasi yang diambil untuk
keperluan penelitian. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria
dengan pertimbangan judgement sampling Jogiyanto, 2004:79. Dalam penelitian ini, data di kumpulkan dari data Bank Mandiri Cabang Lhokseumawe
Universitas Sumatera Utara
Merdeka yaitu dengan meminta bantuan kepada pegawai analis kredit untuk memberikan data debitor. Adapun kriteria sampel yang digunakan, antara lain:
1. debitor yang diteliti adalah debitor yang mengajukan permohonan kredit
maksimal 5 milyar, 2.
debitor tersebut mengajukan kredit pada PT. Bank Mandiri Tbk Cabang Lhokseumawe Merdeka dan melaporkan laporan keuangan tiga tahun
terakhir yaitu periode 2007-2009. Berdasarkan kriteria diatas, maka sampel diperoleh dalam penelitian ini
adalah berjumlah 30 sampel. Adapun daftar sampel penelitian dapat dilihat pada lampiran i.
C. Jenis Data