Tabel 3.1 Definisi Operasional dan pengukuran Variabel
No Variabel
Defenisi Pengukuran
Skala 1
Debt to Equity Ratio
Rasio yang memperlihatkan
perbandingan total hutang terhadap
modal perusahaan. Rasio
Return on Equity
Rasio yang memperlihatkan
perbandingan persentase antara
jumlah laba yang tersedia bagi
pemilik laba setelah pajak
dengan modal sendiri
Rasio
3 Keputusan
Pemberian Kredit
Rasio yang menunjukan
perbandingan jumlah kredit yang
disetujui dengan jumlah kredit yang
dimohon
Rasio
F. Metode Analisis Data
Keseluruhan data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis untuk dapat memberikan jawaban dari masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Dalam
menganalisis data, peneliti menggunakan program SPSS 16. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data Jogiyanto, 2004:163. Statistik deskriptif memberikan
Universitas Sumatera Utara
gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness
kemencengan distribusi. Dalam penelitian ini penulis menjabarkan statistik deskriptif berupa mean, maksimum, minimum, dan standar deviasi.
2. Pengujian Asumsi Klasik
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini model analisis regresi berganda dengan menggunakan bantuan software SPSS for windows v.16.
Penggunaan metode analisis regresi dalam pengujian hipotesis, terlebih dahulu diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak.
a. Uji normalitas data
Menurut Priyatno 2008:28, “uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak.” Cara yang digunakan untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak adalah dengan uji kolmogorov-smirnov dan desain grafik. Menurut Priyatno 2008:28 pedoman
pengambilan keputusan untuk data-data yang mendekati atau telah terdistribusi secara normal antara lain:
1 apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05, maka distribusi data
normal, 2
apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05, maka distribusi data tidak normal.
Jika data menyebar di sekitar garis diagonal atau mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas, demikian sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
b. Uji multikolinearitas
Menurut Priyatno 2008:31, “uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya hubungan
linear antar variabel independen dalam model regresi.” Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Pengujian
multikolinearitas dilakukan dengan melihat VIF antar variabel independen dan nilai tolerance. Menurut Ghozali 2005, pada umumnya jika VIF lebih besar dari
10, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan
variabel bebas lainnya. c. Uji heterokedastisitas
Menurut Priyatno 2008:41, “uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan heterokedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian
dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi.” Model regresi yang baik adalah terjadi homokedatisitas. Deteksi ada tidaknya gejala heterokedastisitas
adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada gambar scatterplot. Jika
membentuk pola tertentu maka telah terjadi gejala heterokedastisitas. 3. Analisis Regresi
Hipotesis diuji dengan analisis regresi linear berganda untuk menganalisis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Model regresi yang
digunakan, yaitu:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
Dimana :
Universitas Sumatera Utara
Y = Perbandingan jumlah kredit yang disetujui bank dengan
jumlah kredit yang di mohon Rp X1
= Debt to Equity Ratio, merupakan perbandingan total liability dengan total equity
X2 = Return on Equity, perbandingan total net incme dengan total equity
a = konstanta
b1,b2 =koefisien regresi dari setiap variabel independen
e = faktor error
4. Uji Hipotesis
a. Adjusted R
2
Pengujian Adjusted R
2
digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya
variabel dependen. Adjusted R
2
berkisar antara nol sampai dengan 1 0 ≤ Adjusted
R
2
≤1. Hal ini berarti bila adjusted R
2
= 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Bila adjusted R
2
semakin besar mendekati 1, menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen, dan bila adjusted R
2
semakin kecil mendekati 0, maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
b. Uji signifikansi Simultan Uji F
Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen. Bentuk pengujiannya yaitu :
H : b
1
,b
2
= 0, artinya variabel independen secara simultan tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen. H
a
: b
1
,b
2
≠ 0, artinya variabel independen secara simultan berpengaruh
terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan adalah :
Jika probabilitas 0,05 maka H
a
diterima atau H ditolak,
Jika probabilitas 0,05 maka H
a
ditolak atau H diterima.
c. Uji signifikansi parsial Uji t
Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikansi individual. Uji ini digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen
secara parsial terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya yaitu : H
: b
1
,b
2
, =
0, artinya suatu variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
H
a
: b
1
,b
2
≠ 0, artinya suatu variabel independen secara parsial berpengaruh
terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan adalah :
Jika probabilitas 0,05 maka H
a
diterima atau H ditolak,
Jika probabilitas 0,05 maka H
a
ditolak atau H diterima.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perkembangan
Berdirinya PT. Bank Mandiri merupakan bagian yang tidak terpisah dari krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1997. Ketika itu banyak bank
yang dilikuidasi karena terjadi kredit macet dan tunggakan pada pemerintah, sehingga pemerintah tidak sanggup lagi menyuntik dana untuk kesehatan bank
tersebut. Kemudian melalui Bank Indonesia melakukan penggabungan atau merger terhadap empat bank pemerintah yaitu Bank Dagang Negara BDN, Bank
Pembangunan Indonesia BAPINDO, Bank Bumi Daya BBD dan Bank Ekspor Impor Indonesiaa BEII. Penggabungan keempat Bank tersebut pada tanggal 02
Oktober 1998 terbentuk PT. Bank Mandiri Persero Tbk dengan akte merger tanggal 24 Juli 1999 Nomor 100 dibuat oleh dan dihadapan Sutjipto, Sarjana
Hukum Notaris di Jakarta. PT. Bank Mandiri dinobatkan sebagai Bank tersebar di Indonesia yang memiliki asset paling banyak.
Sejak dibukanya di Lhokseumawe. PT. Bank Mandiri Persero Tbk Cabang Lhokseumawe Merdeka terus mengalami perkembangan sejalan dengan
membaiknya kondisi moneter dan perbankan di Indonesia, sehingga dapat bersaing dan dinobatkan sebagai bank yang paling banyak memiliki aset. PT.
Bank Mandiri Persero Tbk. Cabang Lhokseumawe Merdeka beralamat di Jln. Merdeka No. 135 C Lhokseumawe.
Universitas Sumatera Utara