HASIL PENELITIAN Daya Hambat Infusum Daun Sirih Terhadap Pertumbuhan Candida albicans Yang Diisolasi Dari Denture Stomatitis ; Penelitian In Vitro

BAB 5 HASIL PENELITIAN

Setelah peletakan semua bahan coba yaitu infusum daun sirih 20, 30 dan 40, etanol 96 dan aquades, dilakukan pengamatan setelah 48 jam untuk melihat zona bening di sekitar cakram. Zona bening merupakan daerah dimana pertumbuhan Candida albicans dihambat oleh bahan coba. Hasil penelitian setelah dilakukan 5 kali pengulangan menunjukkan adanya daya hambat terhadap pertumbuhan Candida albicans pada semua konsentrasi infusum daun sirih dan etanol 96. Sedangkan aquades tidak menunjukkan daya hambat terhadap pertumbuhan Candida albicans. Uji ANOVA one way menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata daya hambat setiap perlakuan terhadap Candida albicans p 0,05 H ditolak. Untuk mengetahui pada kelompok mana yang mempunyai perbedaan daya hambat yang signifikan, hasil uji ANOVA one way diteruskan dengan uji LSD. Hasil penelitian tabel 1, menunjukkan etanol 96 mempunyai daya hambat yang paling tinggi dengan diameter zona hambat 12,20 mm. Daun sirih dengan konsentrasi 40 pula yang kedua tertinggi selepas etanol 96 yaitu 10,42 mm. Diikuti dengan daun sirih berkonsentrasi 30 dan 20 dengan diameter zona hambat 9,48 mm dan 8,48 mm bagi masing-masing konsentrasi. Aquades sebagai kontrol negatif tidak menunjukkan daya hambat terhadap pertumbuhan Candida albicans. Tabel 1. Hasil uji ANOVA one way, perbedaan rata-rata zona hambat antara infusum daun sirih dan kontrol Etanol 96 dan aquades terhadap Candida albicans. Universitas Sumatera Utara terdapat perbedaan yang signifikan pada p 0.05 H ditolak Diag ram 1 menunjukka n hasil diameter daya hambat infusum daun sirih 20, 30, 40, etanol 96 dan aquades. Pada semua media, etanol menunjukkan daya hambat yang paling tinggi diikuti dengan infusum 40, 30 dan 20 menunjukkan daya hambat yang paling rendah sedangkan aquades tidak menunjukkan daya hambat terhadap pertumbuhan Candida albicans. Diagram 1. Hasil diameter zona hambat infusum daun sirih, 20, 30, 40, etanol 96 dan aquades. Kelompok Perlakuan Sampel n ± SD mm P I Daun sirih 20 5 8,48 ±0,022 0,0001 II Daun sirih 30 5 9,48 ±0,124 0,0001 III Daun sirih 40 5 10,42 ±0,072 0,0001 IV Etanol 96 5 12,20 ±0,101 0,0001 V Aquades 5 0,00 ±0,000 0,0001 Universitas Sumatera Utara Uji LSD tabel 2 menunjukkan semua kelompok perlakuan apabila dibandingkan antara satu sama lain mempunyai perbedaan yang signifikan p 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan hipotesis diterima yaitu terdapat efek antijamur infusum daun sirih yang dibuat dengan cara perebusan terhadap Candida albicans dan terdapat perbedaan zona hambat infusum daun sirih pada konsentrasi infusum daun sirih 20, 30, dan 40 terhadap Candida albicans. Universitas Sumatera Utara Rata-rata daya hambat perlakuan sesuai dengan hasil uji ANOVA one way adalah: Tabel 2. Hasil uji LSD, perbandingan antara semua kelompok. Kelompok Perbandingan P I daun sirih 20 II daun sirih 30 0,0001 III daun sirih 40 IV etanol 96 V aquades II daun sirih 30 I daun sirih 20 0,0001 III daun sirih 40 IV etanol 96 V aquades III daun sirih 40 I daun sirih 20 0,0001 II daun sirih 30 IV etanol 96 V aquades terdapat perbedaan yang signifikan pada p 0,05 H ditolak Universitas Sumatera Utara terdapat perbedaan yang signifikan pada p 0,05 H ditolak Kelompok Perbandingan P IV etanol 96 I daun sirih 20 0,0001 II daun sirih 30 III daun sirih 40 V aquades V aquades I daun sirih 20 0,0001 II daun sirih 30 III daun sirih 40 IV etanol 96 Universitas Sumatera Utara

BAB 6 PEMBAHASAN