25
BAB III GAMBARAN DATA PAJAK PENGHASILAN PASAL 21
A. Pengertian Perpajakan
Berdasarkan undang-undang nomor 36 tahun 2008, Pajak merupakan konstribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. Yang dimaksud dengan penghasilan menurut pasal 4 ayat 1 undang-undang
Pajak Penghasilan, adalah “setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar
indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun”.
Beberapa dari para ahli perpajakan mengemukakan pendapat yang berbeda mengenai pajak, tetapi pada dasarnya pendapat yang dikemukakan tersebut
mempunyai maksud dan tujuan yang sama. Diantaranya pengertian pajak yang dikemukakan oleh :
1. Leroy Beaulieu, seorang sarjana dari perancis, dalam bukunya yang berjudul
Traite de la Science des Finance, 1906 mengemukakan, “Pajak adalah bantuan, baik secara langsung maupun tidak langsung yang dipaksakan oleh kekuasaan
publik dari penduduk atau dari barang, untuk menutup belanja pemerintah”.
Universitas Sumatera Utara
2. Prof. Dr. Rahmat Soemitro, SH dalam bukunya Mardiasmo 2008 :1 : “Pajak
adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal kontra prestasi yang
berlangsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.”
3. Prof. Dr. M.J.H Smeets dalam bukunya de Economische Betekenis der
Belastingen, 1951 adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma-norma umum dan yang dapat dipaksakan tanpa adanya kontra prestasi
yang dapat ditunjukkan dalam kasus yang bersifat individual yang maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran pemerintah.
4. Dr. Soeparman Soemahamidjaja dalam disertasinya yang berjudul “Pajak
Berdasarkan Asas Gotong – Royong “, Universitas Padjajaran, Bandung, 1964, menyatakan bahwa pajak adalah iuran wajib berupa uang atau barang yang
dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi barang dan jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.
5. P.J.A Andriani dalam bukunya Waluyo 2009 :2 : Pajak adalah iuran masyarakat
kepada Negara yang dipaksakan yang terutang oleh wajib membayarnya menurut peraturan umum undang-undang dengan tidak mendapat prestasi
kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas Negara untuk
menyelenggarakan pemerintah.”
Universitas Sumatera Utara
6. Dr. N. J. Feldmann berpendapat bahwa : “Pajak adalah prestasi yang dipaksakan
sepihak oleh dan terutang kepada penguasa menurut norma-norma yang ditetapkan secara umum, tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata
digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum”. Resmi, Siti 2008:2
B. Pajak Penghasilan Pasal 21 1. Pengertian Pajak Penghasilan Pasal 21