2.3. Penyakit Akibat Streptococcus pyogenes
2.3.1 Penyakit Akibat Invasi S. pyogenes
Port d’entre sangat memengaruhi gambaran klinik. Pada setiap kasus dapat terjadi infeksi yang cepat meluas secara difus ke jaringan sekitarnya dan saluran
getah bening, tetapi peradangan setempatnya sendiri hanya terjadi secara ringan. Dari saluran getah bening infeksi cepat meluas ke dalam peredaran darah,
sehingga terjadi bakteremia. 1.
Erisipelas Jika
port d’entre-nya kulit atau selaput lendir dapat terjadi erisipelas -suatu selulitis superfisialis dengan batas lesi yang tegas, edematous, berwarna merah
terang dan sangat nyeri- disertai pembengkakan edema masif yang keras dan tepi infeksi yang cepat meluas Warsa, 1994.
2. Selulitis
Selulitis adalah suatu infeksi akut pada kulit dan jaringan subkutan yang menyebar dengan cepat. Selulitis terjadi akibat infeksi yang berkaitan dengan luka
bakar, insisi bedah, trauma ringan, ataupun luka lainnya Brooks et al., 2012. 3.
Sepsis puerpuralis Sepsis puerpuralis terjadi pada masa puerpereum. Jalan masuk kuman
streptokokus adalah uterus. Penyakit ini disertai dengan septikemia yang dimulai dari luka yang terinfeksi endometritis Tim Mikrobiologi FK Unibraw, 2003.
4. Sepsis
Sepsis terjadi karena luka bekas operasi atau karena trauma, terkena infeksi oleh kuman Streptokokus. Ada yang menyebut penyakit ini sebagai surgical
scarlet fever. Bakteremia S.pyogenes juga dapat terjadi setelah infeksi kulit, misalnya selulitis, dan yang lebih jarang, faringitis. Warsa, 1994; Brooks et al.,
2012.
2.3.2 Penyakit Akibat Infeksi Lokal S. pyogenes
1. Nyeri tenggorok akibat streptokokus
Nyeri tenggorok streptokokus merupakan bentuk yang paling sering dari infeksi streptokokus hemolitik. S. pyogenes melekat ke epitel faring. Pada bayi
dan anak kecil timbul sebagai nasofaringitis subakut dengan sekret serosa dan
Universitas Sumatera Utara
sedikit demam; dan infeksinya cenderung untuk meluas ke telinga tengah, prosesus mastoideus dan selaput otak. Kelenjar getah bening cervical biasanya
membesar. Penyakitnya dapat berlangsung berminggu-minggu. Pada anak-anak yang lebih besar dan pada orang dewasa, penyakitnya berlangsung lebih akut
dengan nasofaringitis dan tonsilitis yang hebat, selaput lendir hiperemis dan membegkak dengan eksudat yang purulen. Kelenjar getah bening cervical
membesar dan nyeri, biasanya disertai demam tinggi. Dua puluh persen dari infeksi ini tidak menimbulkan gejala asimptomatik Tim Mikrobiologi FK
Unibraw, 2003; Brooks et al., 2012. 2.
Impetigo Pada impetigo lokalisasi nyeri sangat superfisial, dengan pembentukan
vesicopustula di bawah stratum korneum. Bagian kulit yang mengelupas diliputi oleh crusta yang berwarna kuning. Penyakit ini sangat menular pada anak-anak
dan biasanya disebabkan oleh Streptokokus dan bermacam-macam Stafilokokus Warsa, 1994.
2.3.3 Penyakit Paska Infeksi Streptokokus