100
Tata, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMODELAN DAN ABSTRAKSI MATEMATIS SERTA MOTIVASI
BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL KOLABORATIF
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
F. Teknik Analisis Data
Berdasarkan teknik pengumpulan data, ada dua jenis data yang diperoleh, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Sehingga teknik penganalisisannya
melalui dua jalur pula, yaitu jalur kuantitatif dan jalur kualitatif.
1. Analisis Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif dilakukan terhadap data postes dan data gain ternormalisasi kemampuan pemodelan dan abstraksi matematis serta motivasi
belajar siswa, diantaranya adalah.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menentukan apakah data yang kita peroleh berdistribusi normal atau tidak.
Langkah-langkah dalam pengujian normalitas dengan menggunakan SPSS-17 adalah sebagai berikut:
Merumuskan hipotesis, yaitu:
H
: Data berdistribusi normal
A
H
: Data tidak berdistribusi normal i Menentukan
level of significance
. Diambil nilai α sebesar 0,05 ii Menentukan kriteria pengujian, yaitu daerah terima untuk
H
dan daerah tolak untuk
H
. Kriteria pengujian dengan menggunakan SPSS-17 adalah: jika Sig.
, maka
H
diterima. Dan Jika Sig. ≤
, maka
H
ditolak.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas ditujukan untuk mengetahui apakah dua buah distribusi atau lebih pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki variansi-
variansi yang sama atau tidak. Uji homogenitas menggunakan uji variansi dua buah peubah bebas karena sampel yang diselidiki saling bebas. Berikut ini
langkah-langkah yang akan dilakukan dalam uji homogenitas dengan menggunakan SPSS-17 adalah:
i. Merumuskan hipotesis
101
Tata, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMODELAN DAN ABSTRAKSI MATEMATIS SERTA MOTIVASI
BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL KOLABORATIF
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
ii. Menentukan tingkat keberartian α sebesar 0,05
iii. Menentukan uji statistik dengan menggunakan uji Levene pada taraf konfidensi 95.
iv. Menentukan kriteria pengujian, jika Sig. , maka
H
diterima.
c. Uji ANAVA Satu Jalur
Untuk mengetahui perbedaan pencapaian dan peningkatan kemampuan pemodelan dan abstraksi matematis pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol, digunakan Anova satu jalur. Berikut langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menguji perbedaan rerata dengan menggunakan ANAVA satu
jalur: i Merumuskan hipotesis
ii Menentukan tingkat keberartian α sebesar 0,05
iii Menentukan kriteria pengujian, yaitu jika Sig. , maka
H
diterima. Dan Jika Sig.
≤ , maka
H
ditolak. ANAVA hanya melihat ada tidak adanya perbedaan rerata, tidak sampai
mengetahui mana yang berbeda signifikan. Jika diantara ketiga kelompok atau lebih diketahui ada perbedaan, maka untuk melihat mana yang berbeda dilakukan
uji lanjutan dengan menggunakan uji
Scheffe
Ruseffendi, 2005.
d. Uji
Scheffe
Uji
Scheffe
merupakan uji lanjutan untuk melihat perbedaan rerata yang telah dilakukan dengan ANAVA satu jalur. Berikut langkah-langkah
menggunakan uji
Scheffe
: i Merumuskan hipotesis
H
: Tidak terdapat perbedaan rerata antara ketiga kelompok atau lebih.
A
H
: Paling tidak ada dua kelompok yang berbeda. ii Menentukan tingkat keberartian
α sebesar 0,05 iii Menentukan uji statistik dengan menggunakan uji
Scheffe
. vi Menentukan kriteria pengujian, jika Sig.
, maka
H
diterima. Dan Jika Sig.
≤ , maka
H
ditolak.
e. Uji Kruskal-Wallis