Skala Motivasi Belajar Siswa dalam Matematika

94 Tata, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMODELAN DAN ABSTRAKSI MATEMATIS SERTA MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL KOLABORATIF Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Siswa dapat membuat sebagian besar proses dan generalisasi yang diharapkan 3 Siswa dapat membuat sebagian kecil proses dan generalisasi yang diharapkan 2 Siswa tidak dapat membuat proses dan generalisasi yang diharapkan 1 Siswa tidak menjawab 5 Siswa dapat membuat persamaan sesuai dengan situasi yang diberikan dengan tepat 4 Siswa dapat membuat persamaan tetapi masih kurang tepat menggambarkan situasi 3 Siswa dapat membuat persamaan tetapi tidak sesuai dengan situasi 2 Siswa tidak membuat persamaan 1 Siswa tidak menjawab

3. Skala Motivasi Belajar Siswa dalam Matematika

Motivasi belajar siswa dalam matematika dijaring melalui angket, skala motivasi belajar siswa dalam matematika terdiri atas 40 item pernyataan dengan lima pilihan yaitu SS Sangat Sering, S Sering, K kadang-kadang, J jarang, dan T tidak pernah. Instrumen ini diberikan kepada siswa setelah pelaksanaan tes kemampuan pemodelan dan abstraksi matematis. Setelah instrumen skala motivasi belajar siswa pada matematika dinyatakan layak digunakan, kemudian dilakukan uji coba terhadap 72 siswa. Tujuan uji coba ini untuk mengetahui validitas setiap item pernyataan dan sekaligus untuk menghitung skor setiap pilihan SS, S, K, J, T dari setiap pernyataan. Dengan demikian, pemberian skor setiap pilihan dari pernyataan skala motivasi belajar siswa dalam matematika ditentukan berdasarkan distribusi jawaban responden, dengan menggunakan cara ini, skor SS, S, K, J, T dari setiap pernyataan dapat berbeda-beda tergantung pada sebaran respon siswa. Tabel 3.38. Hasil Uji Validitas Item Skala Motivasi Belajar Siswa No Korelasi Pearson Sig. Kriteria No Korelasi Pearson Sig. Kriteria 1 0,459 0,000 Valid 21 0,592 0,000 Valid 2 0,472 0,000 Valid 22 0,456 0,000 Valid 3 0,247 0,038 Valid 23 0,478 0,000 Valid 4 0,536 0,000 Valid 24 0,502 0,000 Valid 5 0,588 0,000 Valid 25 0,541 0,000 Valid 6 0,334 0,004 Valid 26 0,674 0,000 Valid 7 0,585 0,000 Valid 27 0,366 0,002 Valid 95 Tata, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMODELAN DAN ABSTRAKSI MATEMATIS SERTA MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL KOLABORATIF Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 8 0,591 0,000 Valid 28 0,172 0,151 Tidak Valid 9 0,612 0,000 Valid 29 0,404 0,000 Valid 10 0,534 0,000 Valid 30 0,460 0,000 Valid 11 0,593 0,000 Valid 31 0,255 0,032 Valid 12 0,284 0,017 Valid 32 0,732 0,000 Valid 13 0,199 0,099 Tidak Valid 33 0,304 0,010 Valid 14 0,635 0,000 Valid 34 0,408 0,000 Valid 15 0,666 0,000 Valid 35 0,630 0,000 Valid 16 0,191 0,111 Tidak Valid 36 0,583 0,000 Valid 17 0,540 0,000 Valid 37 0,649 0,000 Valid 18 0,332 0,000 Valid 38 0,271 0,022 Valid 19 0,492 0,000 Valid 39 0,699 0,000 Valid 20 0,604 0,000 Valid 40 -0,020 0,867 Tidak Valid Data hasil uji disajikan pada Tabel 3.28 di atas, diolah dengan mengkorelasikan skor masing-masing item dengan skor total melalui Pearson Correlation . Pengolahan data hasil uji coba menggunakan SPSS Versi 17, dengan kriteria pengujian, jika Sig. ≥ 0,05 maka item pernyataan valid. Proses perhitungan validitas butir pernyataan dan skor motivasi belajar siswa secara lengkap terdapat pada lampiran. Berdasarkan Tabel 3.28., terdapat 4 item pernyataan yang signifikansinya lebih dari 0,05 yaitu pernyataan nomor 13, 16, 28, dan 40, terhadap 4 pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. Item pernyataan yang tidak valid dibuang tidak digunakan, sedangkan sisanya sebanyak 36 butir pernyataan dinyatakan valid dan digunakan sebagai instrumen motivasi belajar siswa dalam penelitian. Kisi-kisi dan instrumen motivasi belajar siswa terdapat pada Lampiran. Sedangkan penentuan skor setiap item skala motivasi belajar menggunakan Method of Successive Interval MSI . Tabel 3.39. Skor Setiap Item Skala Motivasi Belajar Siswa No. Item Skor No. Item Skor SS S S J T SS S K J T 1 1 2 2 4 4 21 4 2 2 1 1 2 4 3 2 2 1 22 1 1 2 2 3 3 5 3 3 2 1 23 4 3 2 1 1 4 1 2 2 2 4 24 1 1 2 2 3 5 5 4 2 2 1 25 4 3 2 1 1 6 1 2 2 3 4 26 1 2 2 2 4 7 5 4 3 2 1 27 4 3 2 2 1 96 Tata, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMODELAN DAN ABSTRAKSI MATEMATIS SERTA MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL KOLABORATIF Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 8 5 3 2 2 1 28 - - - - - 9 5 4 2 2 1 29 1 2 2 3 4 10 1 2 2 3 4 30 1 2 3 3 4 11 1 2 2 3 4 31 4 3 2 2 1 12 1 2 2 3 4 32 5 3 3 2 1 13 - - - - - 33 4 3 3 2 1 14 1 2 2 3 4 34 1 2 2 3 4 15 1 2 2 3 4 35 1 2 2 3 4 16 - - - - - 36 4 3 2 2 1 17 4 3 2 2 1 37 4 3 2 2 1 18 1 2 2 3 4 38 4 3 2 2 1 19 4 3 3 2 1 39 1 2 2 2 3 20 1 2 2 3 4 40 - - - - - Dari 40 item pernyataan motivasi belajar siswa, terdapat 20 item merupakan pernyataan positif, yaitu pernyataan nomor: 2, 3, 5, 7, 8, 9, 15, 17, 19, 21, 23, 25, 27, 28, 31, 32, 33, 36, 37, dan 38., sehingga untuk pilihan sangat sering SS memiliki skor terbesar dan tidak pernah T memiliki skor terkecil. Namun sebaliknya untuk pernyataan negatif sebanyak 20 item, yaitu pernyataan nomor: 1, 4, 6, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 18, 20, 22, 24, 26, 29, 30, 34, 45, 39, dan 40., untuk pilihan sangat sering SS memiliki skor terkecil dan tidak pernah T memiliki skor terbesar, seperti yang disajikan pada Tabel 3.39.

5. Panduan Wawancara Siswa