Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN

65 Tata, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMODELAN DAN ABSTRAKSI MATEMATIS SERTA MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL KOLABORATIF Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMPN di Kabupaten Cianjur. Pemilihan siswa SMP berkaitan dengan pendekatan pembelajaran yang diterapkan yaitu pembelajaran kontekstual kolaboratif dalam meningkatkan kemampuan pemodelan matematis, kemampuan abstraksi matematis, dan motivasi belajar siswa. Materi aljabar yang baru dipelajari oleh siswa SMP dan mereka sedang mengalami kondisi perkembangan fisik dan psikologis pada masa transisi serta perkembangan kognitif dari konkrit ke formal sudah selayaknya mengikuti pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya. Sampel penelitian ditentukan berdasarkan teknik purporsive sampling . Peneliti mengambil masing-masing satu sekolah dari setiap level SMP yang diteliti, yaitu sekolah level tinggi dan sekolah level sedang. Penentuan level sekolah didasarkan pada prestasi yang diperoleh dalam ujian nasional pada tahun pelajaran 20122013. Pengambilan level tinggi dan sedang didasarkan pertimbangan bahwa kemampuan pemodelan dan abstraksi berpeluang akan lebih berhasil pada kedua level tersebut ketimbang diterapkan pada level sekolah rendah. Dari masing-masing sekolah dipilih tiga kelas secara acak kelas yang memilki jadwal tidak beririsan karena peneliti bertindak sebagai pengajar. Berdasarkan pertimbangan pengambilan sampel di atas, maka langkah- langkah penentuan sampel penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Meminta daftar nama SMPMTS Negeri se Kabupaten Cianjur ke Dinas Pendidkkan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur yang telah direngking berdasarkan total nilai ujian nasional UN empat mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA tahun pelajaran 20122013. 2. Menentukan pengkategorian level sekolah dengan menggunakan kriteria yang mengacu pada kriteria yang digunakan Kadir 2010. sebagai berikut. a. Sekolah level tinggi: total nilai UN ൒ X + 0,5 SB. b. Sekolah level sedang: X -0,5 SB ൑ total nilai UN X + 0,5 SB. c. Sekolah level rendah: total nilai UN X - 0,5 SB. 66 Tata, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMODELAN DAN ABSTRAKSI MATEMATIS SERTA MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL KOLABORATIF Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 3. Menentukan level SMP Kabupaten Cianjur berdasarkan total nilai UN tahun pelajaran 20122013 dengan memperhatikan kategori level di atas. 4. Mengambil satu SMP level tinggi dan satu SMP level sedang. 5. Mengambil tiga kelas VII pada masing-masing SMP terpilih yang jadwalnya tidak beririsan. 6. Menentukan secara acak kelas yang mendapat pembelajaran kontekstual kolaboratif kelas eksperimen-1, pembelajaran kontekstual kelas eksperimen- 2 dan kelas yang mendapat pembelajaran konvensional kelas kontrol. Berdasarkan data Ujian Nasional UN SMP tahun pelajaran 20122013 daftar SMP terdapat pada lampiran diperoleh bahwa rata-rata total nilai X empat mata pelajaran yang diujikan sebesar 32,68 dan Simpangan Baku SB sebesar 2,20. Dengan menggunakan aturan di atas, maka kategori level sekolah yang digunakan adalah: Tabel 3.7 Kategori Level Sekolah Level Sekolah Kriteria Tinggi UN ≥ 33,78 Sedang 31,58 ≤ UN 33,78 Rendah UN 31,58 Sekolah yang dijadikan tempat pelaksanaan penelitian adalah SMP Negeri 1 Sukaluyu Kecamatan Sukaluyu kabupaten Cianjur mewakili sekolah level tinggi dan SMP Negeri 3 Cilaku Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur mewakili sekolah level sedang. Ukuran sampel masing-masing kelompok disajikan pada tabel 3.1 berikut: Tabel 3.8 Sampel Penelitian Berdasarkan Level Sekolah Level Sekolah Sekolah Kelompok Subyek Ukuran Sampel Level Sekolah Tinggi 51 SMPN SMP Negeri 1 Sukaluyu Kelas 7D Kontekstual Kolaboratif 36 7C 32 67 Tata, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMODELAN DAN ABSTRAKSI MATEMATIS SERTA MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL KOLABORATIF Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Kontekstual 7B Konvensional 33 Level sekolah Sedang 57 SMPN dan 15 SMPN Terbuka SMP Negeri 3 Cilaku 7C Kontekstual Kolaboratif 36 7A Kontekstual 35 7D Konvensional 31 Jumlah Total 203 Berdasarkan informasi dari kedua sekolah tersebut menunjukkan bahwa penempatan siswa pada setiap kelas adalah sama, sehingga peneliti mengambil tiga kelas secara acak kelas pada setiap sekolah. Tiga kelas yang terpilih dari tujuh kelas yang ada di sekolah level tinggi yaitu SMPN 1 Sukaluyu adalah kelas 7D 36 siswa, 7C 32 siswa, dan 7B 33 siswa. Sedangkan tiga kelas yang terpilih dari lima kelas yang ada di sekolah level tengah yaitu SMPN 3 Cilaku adalah kelas 7A 35 siswa, 7C 36 siswa dan 7D 31 siswa. Jadi banyaknya siswa yang terlibat dalam penelitian ini adalah 203 siswa.

C. Instrumen Penelitian dan Pengembangannya