Pengertian Ko-sitasi Pasangan Bibliografi dan Ko-sitasi

sama yang dikutip atau disitir oleh kedua dokumen tersebut, maka akan semakin tinggi kekuatan pasangan bibliografi dari kedua dokumen tersebut. Dan kedua dokumen tersebut memiliki kedekatan subjek yang dibahas.

2.4.2 Pengertian Ko-sitasi

Ko-sitasi merupakan salah satu kajian analisis dalam bibliometrika. Mustangimah 2002, 2 bahwa “ko-sitasi adalah 2 dua dokumen yang disitir secara bersama-sama oleh paling sedikit satu dokumen yang terbit kemudian. Dengan kata lain jika 2 dua dokumen disitir secara bersam-sama oleh paling sedikit satu dokumen maka dikatakan bahwa kedua dokumen tersebut disebut ko- sitasi”. Menurut Diodato 1994, 46 bahwa: “Kekuatan ko-sitasi adalah A measure of the cocitation link between two authors, documents, or journals by comparing their cocitations to all the citation they receive. Ideally the measure of cocitation strength should be equal to one in the unlikely situation of two items receiving only cocitation and never being cited individually.” Pendapat di atas dapat diartikan, bahwa kekuatan ko-sitasi adalah ukuran hubungan ko-sitasi antara dua penulis, dokumen, atau jurnal dengan membandingkan ko-sitasi mereka untuk semua sitiran atau kutipan yang mereka terima. Idealnya ukuran kekuatan ko-sitasi harus sama dengan satu atau dua yang menerima dua item dokumen yang disitir atau dikutip dan tidak pernah disitir atau dikutip oleh dokumen secara individual. Dari pernyataan diatas dapat diketahui penulis bahwa ko-sitasi adalah minimal 2 dua dokumen yang dikutip atau disitir secara bersamaan oleh minimal satu dokumen yang terbit kemudian. Dan disebut dokumen tersebut ko-sitasi apabila dapat ditemukan paling sedikit satu dokumen yang menyitir pasangan dokumen tersebut secara bersama-sama. Sehingga apabila hanya satu dokumen yang dikutif atau disitir oleh satu dokumen yang terbit kemudian maka hal demikian tidak disebut ko-sitasi. Dan kekuatan ko-sitasi adalah mengukur hubungan penulis maupun suatu karya terhadap banyaknya kutipan atau sitiran yang diterima dan kekuatan ko-sitasi harus memiliki minimal jumlah atau banyaknya dua dokumen yang disitir atau dikutip secara bersamaan oleh dokumen yang terbit kemudian. Semakin banyak dokumen yang terbit kemudian yang Universitas Sumatera Utara menyitir kedua dokumen tersebut maka semakn tinggi kekuatan ko-sitasi kedua dokumen tersebut. Untuk memperjelas pengertian pasangan bibliografi dan ko-sitasi dapat dilihat pada ilustrasi pada Gambar I berikut: Gambar 1. Contoh Matriks Pemasangan Dokumen Dokumen 1 dan dokumen 2 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dokumen satu mempunyai referensi a, b, d, e. Sedangkan dokumen 2 memiliki referensi b, c, d, e, f. Dari referensi yang dimiliki dokumen 1 dan dokumen 2 terlihat bahwa ada 3 referensi yang sama yaitu b, d dan e. Oleh karena itu b, d, dan e merupakan pasangan bibliografi. Kekuatan pasangan yang dimiliki dokumen 1 dan dokumen 2 adalah 3 pasang, karena 3 dokumen yang disitir atau dikutif secara bersamaan oleh pasangan dokumen yaitu b, d dan e. Selanjutnya dokumen 1 disitir atau dikutip oleh dokumen m, n, o, p, q, r. Sedangkan dokumen 2 disitir atau dikutip oleh dokumen n,o,p,r. Dari sititan atau kutipan tersebut dilihat bahwa dokumen 1 dan dokumen 2 disitir secara bersama- sama oleh dokumen n, o, dan r. Oleh karena itu dokumen 1 dan dokumen 2 merupakan ko-sitasi. Kekuatan ko-sitasinya adalah 3, karena ada 3 dokumen yang menyitir atau mengutip secara bersamaan terhadap kedua dokumen tersebut yang terbit kemudian yaitu n, o, dan r. a b c d f 2 1 e o p r q n m Universitas Sumatera Utara

2.4.3 Manfaat Pasangan Bibliografi dan Ko-sitasi