6
e. Penguningan  Degreening
Penguningan  dilakukan  untuk  membuat  warna  kulit  buah  jeruk  lebih merata  dan  seragam.  Penguningan  merupakan  proses  perombakan  pigmen
hijau  klorofil  pada  kulit  jeruk  secara  kimiawi  dan  sekaligus  membentuk warna kuning jingga karotenoid pada kulit jeruk Handoko, dkk., 2005.
Penguningan  biasanya  menggunakan  zat  perangsang  metabolik  berupa gas  alifatis  tidak  jenuh  yang  disebut  etilen.  Etilen  sulit  diperoleh  harus
diimpor,  dan  sebagai  pengganti digunakan  asetilen  karbid dan  ethrel asam 2-kloroetilfosfonat.
Menurut  Napitupulu, et  all.  1990,  diacu  dalam  Handoko,  dkk. 2005,
penggunaan  1000  ppm  ethrel  40  PGR  dengan  waktu  pencelupan  30  detik merupakan dosis yang optimal dan efektif mengubah warna kulit buah jeruk
siem  madu  Berastagi  menjadi  berwarna  kuning  merata  setelah 7  hari penyimpanan pada suhu kamar.
Tabel 1. Kriteria Kelas Mutu Jeruk Keprok SNI  01-3165-1992 Kelas Mutu
Bobot gram buah Diameter mm
A ≥  151
≥ 71 B
101-150 61-70
C 51-100
51-60 D
≤ 50 40-50
Kriteria Mutu Syarat Mutu
Mutu I Mutu I I
Kesamaan sifat varietas Seragam
Seragam Tingkat ketuaan
Tua tapi tidak terlalu matang
Tua tapi tidak terlalu matang
Kekerasan Keras
Cukup keras Ukuran
Seragam Kurang seragam
Kerusakan maksimum 5
10 Kotoran maksimum
Bebas Bebas
Busuk maksimum 1
2
f. Penyimpanan
Penyimpanan buah jeruk dapat dilakukan pada suhu 15-25
o
C dengan kelembaban  relatif  85-95 .  Suhu  penyimpanan  jeruk  disesuaikan  dengan
karakteristik  buah  jeruk  yang  akan  disimpan.  Sebagai  contoh, grape fruit
dan  lemon  perlu  disimpan  pada  suhu  12
o
C,  jeruk  naval  dan  valencia  antara 7-10
o
C,  dan  mandarin  pada  suhu  5
o
C.  Diperkirakan  pada  suhu  tersebut,
7
grape fruit,  valencia,  dan  lemon  dapat  disimpan  selama  3 tiga bulan SARDI , 2004 diacu dalam Handoko, dkk. 2005.
g. Pengemasan dan Pengangkutan
Pengangkutan  buah  jeruk  di  I ndonesia  biasanya  dilakukan  dengan mobil,  kereta  api  atau  kapal  laut.  Pengangkutan  dengan  pesawat  terbang
relatif  jarang  dilakukan,  kecuali  untuk  diekspor.  Buah  jeruk  sebelum diangkut  biasanya  dikemas  dalam  kemasan  kayu
wood  pallet  boxes dengan alas kertas atau daun-daunan Handoko, dkk., 2005.
B. Pengolahan Jeruk  RGL Menjadi Sari Buah
Jeruk RGL memiliki  karakter  rasa  buah  yang  manis  asam,  memiliki  kadar jus  dan  vitamin  C  yang  cukup  tinggi,  sehingga  pada  pengkajian  ini  buah jeruk
RGL diolah menjadi sari buah jeruk.
2.2. Hasil- hasil Penelitian yang Terkait
Salah  satu  penyebab  kerusakan  pada  buah  jeruk  adalah  adanya  penyakit akibat  mikroorganisme.  Terdapat  berbagai  cara  penanganan  pascapanen  untuk
mengendalikan  penyakit  pada  jeruk  pasca  dilakukan  pemanenan.  Diantaranya dengan  menggunakan  mikroba  antagonis  yang  efektif  mengendalikan  penyakit
pada buah jeruk Lai, et all., 2012.
Selain  itu,  penanganan  pascapanen  jeruk  untuk  mengendalikan  penyakit telah  dilakukan  pada  jeruk  mandarin  dengan  perlakuan  kombinasi  pencelupan
pada  air  panas  dengan  berbagai  suhu, Bacillus  amyloliquefaciens  HF-01 dan
natrium bikarbonat untuk mengendalikan kehilangan hasil Peng, et all., 2014.
Namun cara yang  lebih  mudah  untuk  mengendalikan  serangan  mikroba adalah  dengan  mencelupkan  buah  pada  air  panas  pada  kisaran  suhu  52-60
o
C sebelum  penyimpanan.  Menurut I n-Seok,
et all.,  2007  buah  jeruk  Satsuma Mandarin  yang  baru  saja  dicelup  pada  air  panas  selama  beberapa  menit
menunjukkan  tingkat  respirasi  awal  yang  lebih  tinggi  dibandingkan  buah  jeruk yang tidak diberi perlakuan tersebut. Pencelupan dalam air panas juga dilaporkan
tidak  berpengaruh  terhadap  kualitas  buah  termasuk  pH,  Total  Asam  Tertitrasi TAT,  Total  Padatan  Terlarut  TPT,  susut  bobot  buah,  kekerasan dan  warna
kulit.
8
Upaya  untuk  menekan  tingkat  kerusakan  pada  penanganan  pascapanen jeruk  juga  dapat  dilakukan  dengan  perlakuan
short  hot  water  brushing yang diaplikasikan  pada  buah  jeruk  organik  yang  tidak  diberi  perlakuan  fungisida
kimia.  Hasil  penelitian  menunjukkan  perlakuan hot  water  brushing HWB  pada
suhu 56
o
C selama 20 detik tidak menyebabkan kerusakan pada permukaan buah, tidak  mempengaruhi  susut  bobot  buah  atau  parameter  kualitas  buah Porat,
et al., 2000.
Proses degreening pada  buah  jeruk  dapat  menggunakan  etilen  yang
secara  komersial  digunakan  sebagai  bahan  tambahan untuk  penguningan  kulit jeruk.  Hasil  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Chaudary,
et  al. menunjukkan  bahwa perlakuan penguningan tidak berpengaruh nyata terhadap Total Padatan Terlarut
TPT, kerusakan buah, rasa, aroma, asam askorbat, β-karoten, likopen, limonin, neohesperidin,  didymin,  dan  aktivitas  radikal  bebas.  Namun  demikian,  tahap  ini
bermanfaat  untuk  memperkuat  penampilan  estetik  buah,  dengan  efek  minimal pada kandungan nutrisinya.
9
I I I . METODOLOGI
3.1. Pendekatan