54
3. Setelah dibersihkan menggunakan cairan cleaner, lalu spesimen
disemprot dengan menggunakan cairan developer, dan dilihat jika cairan penetran masih terdapat pada daerah yang disemprot itu berarti
terdapat cacat las pada spesimen.
3.5 Prosedur Pengujian Impak
1. Spesimen diuji impak dengan menggunakan alat uji impak charpy yang
berada pada Laboratorium Ilmu Logam Fisik Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Mesin impak
Charpy dan skema pengujian diperlihatkan pada gambar 3.5 dan 3.6.
Gambar 3.5 Mesin impak charpy.
Keterangan gambar: 1.
Trigger. 2.
Scale. 3.
Tool pemutar bandul. 4.
Handbrake. 5.
Bandul.
1 2
3 6
5 4
Universitas Sumatera Utara
55
Spesifikasi mesin: a.
Merk: Torsee Charpy Impact Testing Machine.
b. TYPE:
CI-30. c.
CAP: 30 Kg-m.
d. MFG.NO:
EK9246. e.
DATE: Oct. 1992.
f. Made in Japan.
Gambar 3.6 Skema proses pengujian impak. Sumber: http:www.twi.co.uktechnical-knowledge
2. Takik dibuat pada spesimen dengan ukuran sudut 45
o
dan dengan kedalaman takik 2 mm.
3. Sudut bandul diatur sesuai dengan standar prosedur pengujian yang
sesuai dengan alat uji yaitu 147
o
, dengan menggunakan salah satu tool yang ada di alat uji impak tersebut. Tool tersebut dapat dilihat pada
gambar 3.7.
Universitas Sumatera Utara
56
Gambar 3.7 Tool untuk mengatur sudut bandul.
4. Spesimen diletakkan pada tumpuan, posisi takik diatur membelakangi
posisi pemukulan seperti pada gambar 3.8.
Gambar 3.8 Posisi spesimen pada tumpuan.
5. Trigger ditarik, lalu bandul akan terlepas dan akan menghantam
spesimen, Trigger dapat dilihat pada gambar 3.9.
Universitas Sumatera Utara
57
Gambar 3.9 Trigger.
6. Lalu dihitung sudut dari saat bandul memukul spesimen hingga bandul
mencapai sudut maksimal, dengan melihat pada scale seperti pada gambar 3.10.
Gambar 3.10 Scale.
Universitas Sumatera Utara
58
3.6 Prosedur Pembentukan Kampuh
1. Material Al 98-Mg 1,4 dan Al 97-Mg 2,2 hasil pengecoran
seperti Gambar 3.11 dan Gambar 3.12 dibentuk sesuai dengan ukuran
standar ASTM untuk pengujian impak seperti pada gambar 3.2.
Gambar 3.11 Material Al 98-Mg 1,4.
Gambar 3.12 Material Al 97-Mg 2,2.
2. Material yang telah terbentuk menjadi spesimen, lalu dibentuk kampuh
V tunggal dengan sudut 90
o
dan 60
o
seperti pada Gambar 3.13.
Gambar 3.13 Bentuk dan posisi sudut kampuh. a Sudut 60
o
. b Sudut 90
o
.
3. Spesimen yang telah terbentuk kampuh, lalu dilas dengan menggunakan
las oxy-acetylene.
a b
Universitas Sumatera Utara
59
3.7 Diagram Alir