2
pengaruh panas dan kecenderungan terdapat cacat pengelasan pada sambungan. Pada komponenkonstruksi yang mengalami beban dinamis, hal tersebut
merupakan salah satu faktor penentu dalam ketangguhan material. Berbagai upaya dilakukan untuk mengantisipasi kerawanan tersebut seperti pengelasan yang benar
sesuai WPS Welding Procedure Specification. Aluminium dan paduan aluminium termasuk logam ringan yang memiliki
kekuatan tinggi, tahan terhadap karat dan merupakan konduktor listrik yang cukup baik. Aluminium memiliki ductility yang bagus pada kondisi dingin dan memiliki
daya tahan korosi yang tinggi.. Aluminium dan paduannya memiliki sifat mampu las yang kurang baik. Hal ini disebabkan oleh sifat aluminium itu sendiri seperti
konduktivitas panas yang tinggi, koefisien muai yang besar, reaktif dengan udara membentuk lapisan aluminium oxide serta berat jenis dan titik cairnya yang
rendah. Aluminium terdiri dari beberapa kelompok yang dibedakan berdasarkan
paduan penyusunnya. Penambahan paduan ini akan menghasilkan sifat yang berbeda. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini mengambil judul:
“Pengaruh Ketangguhan Sambungan Las Pada Material Aluminium-Magnesium Terhadap Beban Impak Dengan Variasi Sudut Kampuh V 60
o
dan 90
o
.
1.2 Perumusan Masalah
Penelitian ini menggunakan bahan bermaterial aluminium-magnesium yang diberi perlakuan pengelasan dengan variasi sudut kampuh V sebesar 60
o
dan 90
o
Universitas Sumatera Utara
3
dengan menggunakan las oxy-acetylene. Spesimen dilakukan uji penetran dan uji impak.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mendapatkan nilai ketangguhan sambungan las pada material aluminium-magnesium terhadap beban impak dengan variasi sudut kampuh V 60
o
dan 90
o
.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1.
Memeriksa cacat yang terjadi setelah proses pengelasan. 2.
Mengukur nilai ketangguhan material Al 98-Mg 1.4 dan Al 97- Mg 2.2 akibat variasi sudut kampuh V 60
o
dan 90
o
terhadap pengujian impak Charpy.
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan dari penelitian ini yaitu: 1.
Jenis Las yang digunakan adalah jenis las oxy-acetylene dengan variasi sudut kampuh V 60
o
dan 90
o
. 2.
Material yang digunakan adalah Al 98-Mg 1.4 dan Al 97-Mg 2.2.
3. Suhu spesimen pada saat pengujian dilakukan adalah pada suhu normal.
4. Pengujian yang dilakukan adalah uji penetran, dan uji impak.
Universitas Sumatera Utara
4
1.5 Manfaat Penelitian
Sebagai peran nyata dalam pengembangan teknologi khususnya pada pengelasan, maka penulis berharap dapat mengambil manfaat dari penelitian ini,
diantaranya: 1.
Sebagai literatur pada penelitian yang sejenisnya dalam rangka pengembangan teknologi khususnya di bidang pengelasan.
2. Sebagai informasi bagi juru las untuk meningkat kualitas hasil
pengelasan. 3.
Sebagai informasi penting guna meningkatkan pengetahuan bagi peneliti dalam bidang pengujian bahan, pengelasan dan bahan teknik.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan disusun sedemikian rupa sehingga konsep penulisan proposal maenjadi berurutan dalam kerangka alur pemikiran yang mudah dan
prektis. Sistematika tersebut disusun dalam bentuk bab-bab yang saling berkaitan satu sama lain yang terdiri dari 5 bab.
Bab 1 Pendahuluan, bab ini memberikan gambaran menyeluruh mengenai Tugas Akhir yang meliputi, pembahasan tentang latar belakang, perumusan
masalah, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan. Bab 2 Tinjauan Pustaka, berisikan landasan teori dan studi literatur yang berkaitan dengan pokok
permasalahan serta metode pendekatan yang digunakan untuk menganalisa persoalan. Bab 3 Metodologi Penelitian, berisikan metode pengujian. Berisi juga
spesifikasi dari spesimen yang digunakan serta berisi langkah-langkah pengujian
Universitas Sumatera Utara
5
yang digunakan dalam pengamatan. Bab 4 Hasil dan Pembahasan, berisikan penyajian hasil yang diperoleh dari uji impak. Bab 5 Kesimpulan dan Saran,
berisikan jawaban dari tujuan penelitian. Daftar Pustaka, berisikan literatur yang digunakan sebagai refenrensi dalam penulisan tugas akhir ini. Lampiran,
merupakan lampiran data-data yang diperoleh selama penelitian berupa form asli ataupun data yang bersumber dari literatur acuan.
Universitas Sumatera Utara
6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengelasan
Pengelasan welding adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau
tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang continue.
Definisi pengelasan menurut DIN Deutsche Industrie Normen adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan
dalam keadaan lumer atau cair. Dengan kata lain, las adalah sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas. Dalam proses
penyambungan ini adakalanya disertai dengan tekanan dan material tambahan filler material.
Teknik pengelasan secara sederhana telah diketemukan dalam rentang waktu antara 4000 sampai 3000 SM. Setelah energi listrik dipergunakan dengan
mudah, teknologi pengelasan maju dengan pesatnya sehingga menjadi sesuatu teknik penyambungan yang mutakhir. Hingga saat ini telah dipergunakan lebih
dari 40 jenis pengelasan. Pada tahap-tahap permulaan dari pengembangan teknologi las, biasanya
pengelasan hanya digunakan pada sambungan-sambungan dari reparasi yang kurang penting. Tapi setelah melalui pengalaman dan praktek yang banyak dan
waktu yang lama, maka sekarang penggunaan proses-proses pengelasan dan
Universitas Sumatera Utara