Jadwal Penelitian Dan Lokasi Penelitian Metode penelitian Pengujian Cacat Las

48

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini akan dijelaskan metode-metode yang dilakukan pada proses pengujian.

3.1 Jadwal Penelitian Dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Logam Fisik Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan maret sampai dengan bulan juli.

3.2 Metode penelitian

1. Proses pengujian dilaksanakan sepenuhnya, terhadap variable-variabel yang mempengaruhi pemakaian dari metode penyambungan, dalam hal ini penyambungan las oxy-acetylene terhadap sambungan pelat aluminium-magnesium yang ditinjau dari pemeriksaan cacat lasan dan uji merusak dengan jenis pengujian impak. 2. Teknik pengumpulan data yang diperoleh dari proses pengelasan yang dilakukan dari hasil pengujian impak terhadap benda uji sebanyak 12 spesimen, masing-masing 6 spesimen dengan variasi kadar magnesium Al 98-Mg 1.4 dan Al 97-Mg 2.2 dan dengan variasi sudut kampuh 60 o dan 90 o . Keseluruhannya dilakukan pengujian penetran dan pengujian impak. Universitas Sumatera Utara 49 3. Metode analisa dan evaluasi data yang diperoleh dari pengujian yang dilakukan di laboraturium pada masing-masing spesimen adalah kualitatif. Dari data inilah akan dicari harga untuk uji impak masing- masing spesimen dan merupakan nilai yang dicapai dari uji impak bahan tersebut. 4. Dari sinilah penlitian akan mendapatkan kesimpulan yang sebenarnya bagaimana pengaruh variasi sudut kampuh pengelasan oxy-acetylene terhadap ketangguhan impak dari aluminium-magnesium di dalam standar pengujian yang berlaku. 5. Penyusunan laporan, yang termasuk di dalamnya kesimpulan dari hasil yang dicapai serta pengambilan langkah-langkah yang berhubungan terhadap hasil ketangguhan sambungan las pada material uji lebih ditekankan, sehingga pada akhirnya tujuan penelitian dapat sepenuhnya tercapai.

3.3 Variabel Variabel Pengujian

Dari metode penelitian diatas maka dapat ditentukan hal-hal dasar terhadap variable-variabel pengujian berikut ini:

3.3.1 Spesimen

Spesimen yang digunakan pada penelitian adalah pelat aluminium- magnesium dengan pertimbangan: Universitas Sumatera Utara 50 1. Aluminium-magnesium banyak digunakan di industri, seperti industri pembuatan kapal laut. 2. Proses pengelasan aluminium-magnesium memerlukan keterampilan khusus dalam proses lasan. 3. Proses pembuatan aluminium-magnesium dilakukan dengan pengecoran tradisional. Ukuran spesimen pada pengujian ini adalah: 1. Panjang = 55 mm 2. Lebar = 10 mm 3. Tinggi = 10 mm

3.3.2 Elektroda Yang Digunakan

Elektrodakawat las yang digunakan pada proses pengujian adalah elektroda tipe AWS-A5.2 dengan gambar dan spesifikasi sebagai berikut: Gambar 3.1 Kawat las AWS-A5.2. Kawat las yang terbuat dari aluminium dan ada yang terbuat dari campuran fosfor dan perunggu bronze yang dipakai untuk menyambung dan membentuk lapisan pada aluminium, steel dan cast iron, kuningan, dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara 51 1. Standard: AWS A.5.2: AI-43, DIN 1732 : EL-AISI 5-12, Mat No.: 3.2585 2. Komposisi Bahan: Ai: 94, Si: 5.0, Fe: 0.55, Mg: 0.45. 3. Sifat Bahan: Elongation: 10 , Tensile Strenght: 200 N mm 2 , 0.2 Elongation Limit: 100N mm 2 , Hardness: 50HB. 4. Kegunaan: Kawat las yang terbuat dari aluminium yang digunakan untuk pengelasan Al-Mg, Al-Cu, Al-Mn, Al-Si, dan Al-Zn. Sangat mudah untuk melakukan pengelasannya dan dengan bahan yang tahan karat.

3.3.3 Proses Pembentukan

Bentuk spesimen mengikuti standar untuk pengujian impak dengan metode charpy seperti pada gambar 3.2. Gambar 3.2 Bentuk dan ukuran spesimen. Sumber: http:civil112web01.unm.edu Universitas Sumatera Utara 52 Pembentukan spesimen berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menurut variasi kadar magnesiumnya, spesimen terbagi menjadi 2 variasi. Spesimen dipotong dan dibentuk menjadi 12 bagian, yaitu 6 bagian pada variasi Al 98-Mg 1.4 dan 6 bagian pada variasi Al 97-Mg 2.2 sesuai dengan ukuran spesimen pada pengujian impak charpy dengan dimensi 55 mm x 10 mm x 10 mm. 2. Dari tiap variasi, dibentuk kampuh v tunggal dengan sudut 60 o dan 90 o . Pada aluminium-magnesium dengan kadar magnesium Al 98- Mg 1.4, 3 spesimen dbentuk kampuh dengan sudut 60 o dan 3 spesimen dibentuk kampuh dengan sudut 90 o . Begitu juga dengan aluminium-magnesium dengan kadar magnesium Al 97-Mg 2.2.

3.4 Pengujian Cacat Las

Adapun metode yang digunakan untuk pengujian cacat las adalah non destructive test dengan menggunakan metode penetran test, metode penetrant test merupakan metode NDT yang paling sederhana, metode ini digunakan untuk menemukan cacat di permukaan, dan dapat digunakan pada posisi apapun. Melalui metode ini, cacat pada material akan terlihat lebih jelas, prosedur percobaan untuk uji penetran adalah: 1. Spesimen yg telah dibentuk, dan dilas, terlebih dahulu dibersihkan dengan detergen atau zat pembersih lainnya agar kotoran pada spesimen hilang. Lalu disemprot dengan menggunakan cairan penetran pada daerah lasan nya seperti pada gambar 3.3. Universitas Sumatera Utara 53 Gambar 3.3 Spesimen yang telah disemprot cairan penetran. Spesifikasi Cairan Penetran, Cleaner, dan Developer: Merk: Magnaslux Buatan: USA Expire Date: 2015 2. Spesimen dibiarkan mengering selama setengah jam, dan setelah mengering, spesimen dibersihkan dengan cairan cleaner, gambar 3.4 merupakan jenis cairan yang dipakai dalam prosedur penetran. Gambar 3.4 Cairan developer, penetran, dan cleaner. Universitas Sumatera Utara 54 3. Setelah dibersihkan menggunakan cairan cleaner, lalu spesimen disemprot dengan menggunakan cairan developer, dan dilihat jika cairan penetran masih terdapat pada daerah yang disemprot itu berarti terdapat cacat las pada spesimen.

3.5 Prosedur Pengujian Impak

Dokumen yang terkait

Ketangguhan Tegangan Tarik Sambungan Las dan Foto Mikro dari Material Aluminium-Magnesium pada Sayap Pesawat Tanpa Awak

3 47 107

Pengaruh Sambungan Las pada Material Aluminium-Magnesium pada Body Pesawat Tanpa Awak Terhadap Beban Impak dan Cacat Las

1 73 113

Pembuatan Pelat Paduan Aluminium-Magnesium Dan Analisis Variasi Kampuh Las Pada Paduan Aluminium-Magnesium Akibat Beban Statik Dengan Menggunakan Software Ansys Workbench V 14.0

6 56 80

Pengaruh Variasi Kuat Arus Las Listrik pada Sudut Kampuh V Ganda terhadap Kekuatan Tarik dan Ketangguhan Impact dari Material St 37.

10 119 77

Karakteristik Hasil Pengelasan Oxy Asetilen Welding (OAW) Pada Aluminium Magnesium (Al+Mg) Dengan Variasi Sudut Kampuh V 45o& 55o Terhadap Kekuatan Tarik Dan Ketangguhan

3 25 93

Karakteristik Hasil Pengelasan Oxy Asetilen Welding (OAW) Pada Aluminium Magnesium (Al+Mg) Dengan Variasi Sudut Kampuh V 45o& 55o Terhadap Kekuatan Tarik Dan Ketangguhan

0 0 18

Karakteristik Hasil Pengelasan Oxy Asetilen Welding (OAW) Pada Aluminium Magnesium (Al+Mg) Dengan Variasi Sudut Kampuh V 45o& 55o Terhadap Kekuatan Tarik Dan Ketangguhan

0 0 2

Karakteristik Hasil Pengelasan Oxy Asetilen Welding (OAW) Pada Aluminium Magnesium (Al+Mg) Dengan Variasi Sudut Kampuh V 45o& 55o Terhadap Kekuatan Tarik Dan Ketangguhan

0 0 3

PENGARUH KETANGGUHAN SAMBUNGAN LAS PADA MATERIAL ALUMINIUM-MAGNESIUM TERHADAP BEBAN IMPAK DENGAN VARIASI SUDUT KAMPUH V 60

0 0 12

Pembuatan Pelat Paduan Aluminium-Magnesium Dan Analisis Variasi Kampuh Las Pada Paduan Aluminium-Magnesium Akibat Beban Statik Dengan Menggunakan Software Ansys Workbench V 14.0

0 0 12