Analisis Waktu Normal dan Waktu Baku

Human-Integrated Systems D1084 Berdasarkan tabel ILO di atas maka dapat dicari Allowance nya yang berupa: allowance = personal allowance + basic fatigue allowance + standing allowance + abnormal position allowance + use of force, or muscular energy allowance + bad light + atmospheric condition + close attention + noise level + mental strain + monotony + tediousness allowance = 5+ 4+ 0+ 0+ 0+ 0+ 14+ 0+ 0+ 1+ 0 +2 allowance = 26 Setelah mendapatkan allowance maka dapat dicari waktu bakunya dengan rumus sebagai berikut: Waktu Baku = Waktu normal x 100 100 - allowance Waktu Baku = 294,22 x 100 100 - 26 Waktu Baku = 397,59 detik

3. Layout Stasiun Kerja Usulan

Berikut ini adalah layout usulan dari stasiun kerja pada saat kegiatan pembersihan karang gigi: Gambar 4.6 Layout Stasiun Kerja Usulan

4.3.3 Analisis Data Modul Time and Motion Study

Berikut ini adalah hasil analisis data dari hasil pengolahan data terkait dengan modul time and motion study:

1. Analisis Waktu Normal dan Waktu Baku

Dalam meghitung waktu normal diperlukan waktu siklus dan perhitungan persentase rating yang merupakan hasil penjumlahan dari persentase skill, persentase effort, persentase condition dan persentase consistency. Nilai persentase rating yang digunakan dapat disimpulkan dari pengamatan yang telah dilakukan terhadap pekerja saat sedang melakukan pekerjaannya, dengan melihat Tabel Performance Rating with Westinghouse System sebagai acuan. Persentase skill skill merepresentasikan Integrated Industrial Engineering Laboratory Industrial Engineering Department BINUS UNIVERSITY Human-Integrated Systems D1084 kemampuan atau keterampilan yang dimiliki pekerja. Dalam perhitungan ini, dipilih good yang memiliki nilai sebesar 0,06, karena keterampilan resepsionis dalam membantu pasien dalam proses pendaftaran dapat dianggap baik. Persentase effort effort merepresentasikan tingkat usaha yang diberikan resepsionis dalam menyelesaikan pekerjaannya, dalam kasus ini adalah dalam proses membantu pasien melakukan pendaftaran. Berdasarkan hasil pengamatan, persentase effort ditentukan good yang memiliki nilai 0,05 , karena usaha resepsionis tersebut disimpulkan sudah baik. Persentase condition condition merepresentasikan kondisi pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa kondisi resepsionis dalam melakukan pekerjaannya juga sudah baik atau dapat diklasifikasikan dalam cakupan good yang memiliki nilai +0,02. Persentase consistency consistency merepresentasikan konsistensi dalam melakukan pekerjaan. Berdasarkan hasil perhitungan data yang diperoleh, disimpulkan bahwa persentase konsistensinya adalah good yang memiliki nilai 0,01. Dipilih good, karena waktu yang diperlukan resepsionis tersebut untuk membantu melakukan pendaftaran pasiennya dapat disimpulkan stabil dan konsisten. Untuk menghitung waktu baku diperlukan hasil perhitungan waktu normal dan persentase allowance. Persentase allowance allowance terbagi menjadi 2 secara garis besar menurut Tabel ILO Recommended Allowances, yaitu constant allowances dan variable allowances. Terdapat dua jenis allowance dalam constant allowances yaitu personal allowance dan basic fatigue allowance. Personal allowance dan basic fatigue allowance memiliki nilai pasti yaitu sebesar 5 dan 4 berturut-turut. Sedangkan, dalam menentukan variable allowances terdapat sepuluh jenis allowance antara lain: 1. Standing allowances, nilai standing allowance ditentukan berdasarkan posisi pekerja saat bekerja. Berdasarkan hasil pengamatan, resepsionis melakukan pekerjaan dalam posisi duduk, sehingga diambil nilai standing allowance sebesar 0. 2. Abnormal position allowances, persentase abnormal position allowances merepresentasikan posisi atau gerakan-gerakan pekerja saat melakukan pekerjaan. Dalam kasus ini yaitu resepsionis melakukan proses pendaftaran pasien, dinilai gerakan atau posisi tubuh resepsionis tersebut sedikit canggung atau slightly awkward yang memiliki persentase sebesar 0. 3. Use of force atau muscular energy, penilaian use of force atau muscular energy didasarkan pada besarnya penggunaan energi atau berat beban yang digunakan atau diangkat yaitu kira-kira kurang dari 5 pounds yang memiliki persentase sebesar 0. 4. Bad light, penilaian persentase bad light didasarkan pada seberapa buruk kondisi pencahayaan pada ruang tempat pekerja melakukan pekerjaan. Berdasarkan hasil pengamatan, disimpulkan bahwa pencahayaan sudah sesuai dengan tingkat pencahayaan yang disarankan, sehingga dipilih slightly below recommended yang memiliki persentase sebesar 0. 5. Atmospheric conditions, penilaian persentase atmospheric conditions didasarkan pada kondisi atmosfer yang mencakup suhu serta kelembapan. Menurut perhitungan rest allowance yang telah dilakukan Integrated Industrial Engineering Laboratory Industrial Engineering Department BINUS UNIVERSITY Human-Integrated Systems D1084 sebelumnya, diperoleh nilai persentase atmospheric conditions yaitu sebesar 14. 6. Close attention, persentase close attention dapat dinilai dari detail perhatian yang diperlukan dalam melakukan pekerjaan tersebut. Persentase close attention dari pekerjaan melakukan pendaftaran pasien tersebut disimpulkan sebagai sebuah pekerjaan yang agak memerlukan perhatian detail atau fairly fine work yang memiliki persentase sebesar 0. 7. Noise level, persentase noise level dinilai berdasarkan tingkat kebisingan pada stasiun kerja tempat pekerja melakukan pekerjaannya. Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa tingkat kebisingan pada saat pekerja melakukan pekerjaanya yaitu kebisingan yang berkelanjutan namun tidak terlalu keras, yang ditimbulkan oleh suara televisi maupun pasien-pasien yang mengobrol. Tingkat kebisingan Continous memiliki persentase sebesar 0. 8. Mental strain, persentase mental strain merepresentasikan tingkat tekanan mental yang dialami pekerja dalam melakukan pekerjaanya. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pekerjaan melakukan proses pendaftaran adalah pekerjaan yang sedikit kompleks dan membutuhkan perhatian dalam prosesnya. Pekerjaan ini diklasifikasikan sebagai fairly complex proccess yang memiliki nilai persentase sebesar 1. 9. Monotony, persentase monotony dinilai berdasarkan tingkat pemikiran yang diperlukan setiap akan memulai suatu proses pekerjaan. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, setiap akan memulai pekerjaan, resepsionis tidak perlu berpikir lagi setiap akan mulai menangani pasien lainnya, karena hal yang dilakukan relative sama. Oleh karena itu, pekerjaan ini dianggap memiliki tingkat monotony yang rendah atau low sehingga memiliki nilai persentase sebesar 0. 10. Tediousness, penilaian persentase tediousness didasarkan pada pengulangan pergerakan tubuh yang terjadi berulang-ulang dan terus menerus. Pekerjaan ini dianggap tedious yaitu memiliki nilai persentase sebesar 2. Maka, berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dilakukan sebelumnya, diperoleh bahwa waktu normal yang diperlukan bagi seorang resepsionis untuk melakukan pendaftaran terhadap seorang pasien yaitu sebesar 294 ,22 detik. Waktu normal ialah waktu kerja yang telah mempertimbangkan faktor penyesuaian berupa rating performa yang dilakukan oleh resepsionis tersebut. Sedangkan waktu baku yang diperlukan untuk melakukan proses tersebut ialah sebesar 397 ,59 detik . Integrated Industrial Engineering Laboratory Industrial Engineering Department BINUS UNIVERSITY Human-Integrated Systems D1084

2. Analisis Peta Tangan Kiri Tangan Kanan Metode MTM