Analisis Perbandingan Waktu Peta Tangan Kiri Tangan Kanan Metode MTM dengan Hasil Rekaman

Human-Integrated Systems D1084 menerus, hal ini akan menyebabkan waktu kerja yang lebih lama, serta energi lebih besar yang dikeluarkan oleh dokter gigi sehingga pekerjaan menjadi tidak efektif. Selain scaler, dental equipment lain yang cukup sering digunakan dalam proses membersihkan karang gigi ialah brush. Brush digunakan untuk menyikat gigi dengan pasta khusus yang berfungsi untuk melapisi email gigi dan membersihkan noda-noda sisa coklat, teh atau kopi setelah karang gigi dihancurkan. Namun, peletakan brush pada layout sekarang pun juga lebih jauh dan ujung yaitu berjarak sebesar 22 inci. Setelah itu, peletakan pinset jepitan diletakkan sejauh 14 inci dari dokter gigi, padahal dalam proses pembersihan karang gigi ini, pinset jepitanlah yang digunakan, bukan pinset tajam. Kapas dan pasta juga diletakkan agak jauh dari dokter gigi yaitu sebesar 16 inci. Oleh karena itu, pada perancangan layout stasiun kerja usulan, dilakukan beberapa perubahan posisi atau letak peralatan khusus gigi atau dental equipment tersebut. Prinsip perancangan layout stasiun kerja yang digunakan ialah frequency of use, oleh karena itu dirancang komponen dan peralatan yang sering digunakan diletakkan berdekatan sehingga lebih mudah diambil. Dokter gigi dalam rekaman tersebut lebih dominan menggunakan tangan kanan, maka diatur peralatan atau dental equipment yang sering digunakan diletakkan di bagian sebelah kanan, dengan urutan scaler, brush, semprotan air, lalu alat mencabut gigi. Selain itu, jarak antara dokter gigi dengan komponen dirancang dengan tetap memperhatikan zona raih agar tangan dokter gigi tetap dapat meraih semua peralatan tanpa perlu berdiri terlebih dahulu. Namun, peletakkan scaler, brush, semprotan air dan alat pencabut gigi hanya dapat saling diubah antar keempat peralatan tersebut, karena telah tersedia tempat penahan yang digunakan untuk menggantung keempat peralatan tersebut. Sedangkan letak pinset penjepit, pinset tajam, tempat kapas dan pasta, serta tempat sampah dapat dipindahkan di mana saja sesuai dengan prinsip perancangan yang digunakan. Dilakukan perubahan letak pinset penjepit dan tempat kapas dan pasta menjadi lebih dekat dengan dokter gigi dengan jarak berturut-turut 12 inci dan 14 inci.

4. Analisis Perbandingan Waktu Peta Tangan Kiri Tangan Kanan Metode MTM dengan Hasil Rekaman

Waktu yang diperlukan dokter gigi untuk membersihkan karang gigi yang diperoleh dari peta tangan kiri tangan kanan metode MTM ialah sebesar 40,48 detik. Sedangkan, dari hasil rekaman video, waktu total yang diperlukan untuk membersihkan karang gigi ialah 224,06 detik. Terjadi perbedaan perhitungan waktu yang sangat besar antara kedua perhitungan ini, yaitu sebesar 183,58 detik. Perbedaan ini mungkin disebabkan karena kesalahan pada perhitungan waktu serta kurangnya langkah-langkah yang diamati pada peta tangan kiri tangan kanan metode MTM. Dalam perhitungan, mungkin terdapat beberapa gerakan yang terlewatkan sehingga memengaruhi perhitungan secara keseluruhan. Selain itu, kesalahan ini juga dapat disebabkan karena kesalahan dalam pemberian kode sehingga perhitungan waktu bisa menjadi berbeda. Ketidaktelitian dalam proses pengamatan juga dapat memengaruhi perhitungan waktu dalam peta tangan kiri tangan kanan secara keseluruhan. Selain kesalahan-kesalahan teknis Integrated Industrial Engineering Laboratory Industrial Engineering Department BINUS UNIVERSITY Human-Integrated Systems D1084 tersebut, hal yang menyebabkan perbedaan yang sangat jauh ini adalah karena pekerjaan yang dilakukan dokter gigi saat membersihkan karang gigi ini sangat detail dan memerlukan perhatian khusus, sehingga memakan waktu yang lebih lama dalam satu kali gerakan. Selain itu, pekerjaan yang dilakukan juga berulang untuk waktu yang cukup lama. Padahal, dalam perhitungan peta tangan kiri tangan kanan metode MTM, sebuah tipe gerakan dianggap memiliki waktu tertentu yang telah ditentukan. Hal ini menyebabkan ketidak sesuaian karena dokter gigi memang melakukan satu tipe gerakan yang sama namun lama dan berulang-ulang karena ia perlu melakukan pekerjaannya dengan teliti dan detail. Oleh karena itu, keseluruhan perhitungan peta tangan kiri kanan metode MTM ini menjadi tidak sinkron dan memiliki waktu yang sangat berbeda dengan waktu yang ada di video. Selain kesalahan dalam perhitungan, perbedaan ini juga mungkin disebabkan karena adanya gerakan tidak efektif dan tidak efisien dalam melakukan proses membersihkan karang gigi tersebut. Oleh karena itu dari semua kemungkinan yang dapat menyebabkan kesalahan dalam perhitungan ini, dapat disimpulkan bahwa kesalahan ini adalah kesalahan yang disebabkan oleh manusia atau human error. Dilakukan pemotongan pada video hasil rekaman tersebut karena dalam satu siklus penuh membersihkan karang gigi, waktu yang dibutuhkan cukup panjang. Padahal gerakan yang dilakukan berulang-ulang dan sejenis, hanya saja dilakukan berulang untuk masing-masing gigi yang akan dibersihkan karangnya. Oleh karena itu, bila dilakukan pengamatan terhadap seluruh video dengan gerakan-gerakan dengan tipe yang sama, hal ini tentu tidak akan efisien dan sia-sia. Maka dilakukanlah pemotongan video yang gerakannya sama dengan tipe gerakan yang sama. Hasil video yang telah dipotong dan diamati merupakan keseluruhan gerakan yang dapat merepresentasikan seluruh gerakan namun dipersingkat agar lebih efisien dalam proses pengamatannya. Integrated Industrial Engineering Laboratory Industrial Engineering Department BINUS UNIVERSITY

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan perumusan masalah, hasil perhitungan, serta analisis, dapat disimpulkan bahwa: 1. Dimensi-dimensi pengukuran tubuh yang memengaruhi perancangan kursi resepsionis di Klinik Taman Anggrek antara lain ialah dimensi tinggi bahu manusia dalam posisi duduk, dimensi lebar bahu manusia, dimensi tinggi siku manusia dalam posisi duduk, dimensi pantat popliteal, dimensi lebar pinggul, dimensi lebar telapak kaki, serta dimensi jarak antara popliteal dengan kaki atau sama dengan tinggi popliteal. 2. Prinsip perancangan produk yang digunakan untuk mendesain kursi resepsionis di Klinik Taman Anggrek ialah design principles that can be adjusted bagi ketinggiannya, perancangan berdasarkan individu besar bagi lebar alas kursi dan lebar sandaran kursi, serta prinsip rata-rata bagi perancangan tinggi armrest, dan lain-lain. 3. Cara mendesain kursi resepsionis di Klinik Taman Anggrek yang ergonomis dan sesuai dengan penerapan ilmu Antropometri ialah dengan menambahkan komponen armrest, serta mengganti beberapa ukuran yang dianggap tidak sesuai. 4. Sumber variabilitas yang berpengaruh dalam perancangan desain kursi resepsionis di Klinik Taman Anggrek yang ergonomis ialah etnis, jenis kelamin, usia, dan kondisi kelainan fisik. 5. Cara mendesain tata ruang atau layout receptionist station, ruang tunggu dan counter pengambilan obat yang ergonomis menurut prinsip perancangan tata ruang kerja yang sesuai dengan antropometri ialah dengan melakukan perubahan posisi kursi tunggu, televisi, meja resepsionis, dan papan pengumuman jadwal dokter agar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi fisik manusia. 6. Perancangan stasiun kerja dokter gigi di Klinik Taman Anggrek berpengaruh terhadap waktu kerjanya karena apabila layout stasiun kerja tidak sesuai, waktu kerja yang diperlukan pekerja menjadi lebih lama dari yang seharusnya dan dapat mengakibatkan penurunan produktivitas pekerjaannya. 7. Penggunaan tangan kiri dan tangan kanan dokter di Klinik Taman Anggrek sangat berpengaruh dalam proses membersihkan karang gigi karena penggunaan tangan kiri dan kanan yang berdasarkan perhatian yang dibutuhkan dan keterampilan khusus akan menentukan kualitas pekerjaan yang dilakukan tersebut. Berdasarkan pengamatan, kedua tangan bersinergis melakukan pekerjaan, dengan tangan kanan yang berfungsi sebagai anggota gerak utama dan menentukan hasil pekerjaan. 8. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam merancang sebuah stasiun kerja dokter gigi di Klinik Taman Anggrek yang efektif dan efisien adalah dengan memerhatikan antropometri tubuh manusia, prinsip-prinsip perancangan stasiun kerja yaitu frequency of use serta preference dokter yaitu apakah dokter tersebut cenderung menggunakan tangan kanan atau kiri. 9. Cara merancang layout stasiun kerja yang baik dan efektif bagi para dokter gigi di Klinik Taman Anggrek dengan melakukan perubahan letak beberapa Integrated Industrial Engineering Laboratory Industrial Engineering Department 49 BINUS UNIVERSITY