Human-Integrated Systems D1084
kerja yang dilaksanakan oleh operator ke dalam gerakan-gerakan kerja, gerakan-gerakan anggota tubuh ataupun elemen-elemen gerakan manual
lainnya dan kemudian menetapkan nilai waktu masing-masing berdasarkan waktu yang ada. Masing-masing sistem dengan menggunakan data waktu ini
ditetapkan berdasarkan study yang ekstensif dengan memerhatikan semua aspek yang berkaitan dengan performa kerja manusia melalui prosedur
pengukuran kerja, evaluasi dan pemakuan data waktu yang diperolehnya. Aplikasi dari Predetermined Time System mengharuskan membagi-bagi secara
detail operasi kerja yang akan diukur dalam gerakan-gerakan dasar sesuai dengan sistem yang akan dipakainya nanti. Masing-masing sistem yang ada
dalam Predetermined Time System akan memiliki aturan dan prosedur spesifik yang harus diikuti secara tepat. Berbagai cara pembagian suatu pekerjaan atas
elemen-elemen gerakan telah melahirkan beberapa metode penentuan waktu baku secara sintesis. Terdapat diantaranya Wignjosoebroto, 2008:
1. Analisis Waktu Gerakan Motion Time Analysis 2. Waktu Gerakan Baku Motion Time Standard
3. Waktu Gerakan Dimensi Dimension Motion Time 4. Faktor-faktor Kerja Work Factors
5. Pengukuran Waktu Gerakan Motion Time Measurement 6. Pengukuran Waktu Gerakan Dasar Basic Motion Time
2.3.3 Pengukuran Waktu Metode Methods-Time Measurement
Pengukuran waktu metode yang dalam istilah asingnya lebih dikenal sebagai Methods-Time Measurement MTM adalah suatu sistem penetapan
awal waktu baku yang dikembangkan berdasarkan studi gambar gerakan- gerakan kerja dari suatu operasi kerja industri yang direkam dalam video.
Sistem ini didefinisikan sebagai suatu prosedur untuk menganalisa setiap operasi atau metode kerja ke dalam gerakan-gerakan dasar yang diperlukan
untuk melaksanakan kerja tersebut, dan kemudian menetapkan waktu standar dari masing-masing gerakan tersebut berdasarkan macam gerakan dan kondisi-
kondisi kerja masing-masing yang ada Wignjosoebroto, 2008.
Pengukuran waktu metode membagi gerakan-gerakan kerja atas elemen- elemen gerakan menjangkau reach, mengangkut move, memutar turn,
memegang grasp, mengarahkan position, melepas release, lepas rakit disassemble, gerakan mata eye movement, dan beberapa anggota badan
lainnya. Waktu untuk setiap elemen gerak ini ditentukan menurut beberapa kondisi yang disebut “kelas-kelas”. Kelas-kelas ini dapat menyangkut keadaan-
keadaan perhentian, keadaan obyek yang ditempuh atau dibawa, sulit mudahnya menangani obyek atau kondisi-kondisi lainnya Wignjosoebroto,
2008.
Diawali sekitar tahun 1963 untuk pertama kalinya diintroduksikan “anggota” dari sistem pengukuran waktu metode yang disebut dengan General
Purpose Data MTM-GPD dan pada saat yang bersamaan MTM-1 dipakai untuk merencanakan sistem dasar dari MTM. Belakangan ini perkembangan
sistemmetode MTM-GPD, MTM-2, MTM-3, MTM-V, MTM-M, MTM-C, dan 4M DATA. Unit waktu yang digunakan dalam tabel-tabel Therbligs adalah
sebesar perkalian 0,00001 jam dan unit satuan ini dikenal sebagai TMU Time Measurement Unit. Di sini 1 TMU adalah sama dengan 0,00001 jam atau
0,0006 menit Wignjosoebroto, 2008.
Integrated Industrial Engineering Laboratory Industrial Engineering Department
BINUS UNIVERSITY
Human-Integrated Systems D1084
Tabel 2.2 Tabel Data Reach untuk Aplikasi MTM
Distance Moved
Inchies Time TMU
Hand in Motion
Case and Description
A B
C atau D E
A B
a. Meraih objek dalam lokasi
spesifik. ¾ or less
2,0 2,0
2,0 2,0
1,6 1,6
1 2,5
2,5 3,6
2,4 2,3
2,3
2 4,0
4,0 5,9
3,8 3,5
2,7
3 5,3
5,3 7,3
5,3 4,5
3,6 b. Meraih objek
yang lokasinya bervariasi dari
siklus-siklus. 4
6,1 6,4
8,4 6,8
4,5 4,3
5 6,5
7,8 9,4
7,4 5,3
5,0
6 7,0
8,6 10,1
8,0 5,7
5,7
7 7,4
9,3 10,8
8,7 6,1
6,5 c. Meraih objek
dalam suatu grup sehingga perlu
mencari dan memilih.
8 7,9
10, 1
11,5 9,3
6,5 7,2
9 8,3
10, 8
12,2 9,9
6,9 7,9
10 8,7
11,5 12,9
10, 5
7,3 8,6
12 9,6
12, 9
14,2 11,8
8,1 10,1
14
10, 5
14, 4
15,6 13,
8,9 11,5
d. Meraih objek yang sangat kecil
dengan ketepatan yang akurat.
16 11,4
15, 8
17,0 14,
2 9,7
12,9
18
12, 3
17, 2
18,4 15,
5 10,
5 14,4
20
13, 1
18, 6
19,8 16,
7 11,3
15,8
22
14, 20,
1 21,2
18, 12,
1 17,3
e. Meraih objek yang letaknya
tidak spesifik.
24
14, 9
21, 5
22,5 19,
2 12,
9 18,8
26
15, 8
22, 9
23,9 20,
4 13,
7 20,2
28
16, 7
24, 4
25,3 21,
7 14,
5 21,7
30
17, 5
25, 8
26,7 22,
9 15,
3 23,2
Additiona l
0,4 0,7
0,7 0,6
TMU per inci di atas 30”
Sumber: Wignjosoebroto, 2008 Tabel 2.3 Tabel Data Grasp untuk Aplikasi MTM
Type of Grasp
Case Time
TMU Description
Pick-up 1A
2,0 Mudah diambil
1B 3,5
Objek yang terletak di permukaan datar 1C1
7,3 Diameter ½”
Interferensi dengan
Integrated Industrial Engineering Laboratory Industrial Engineering Department
BINUS UNIVERSITY
Human-Integrated Systems D1084
genggaman di bawah dan satu sisi silinder.
1C2 8,7
Diameter ¼” sampai ½” 1C3
10,8 Diameter ¼”
Regrasp 2
5,6 Mengubah pegangan tanpa control yang kuat
Transfer 3
5,6 Memindahkan dari satu tangan ke tangan lain
Select
4A 7,3
1”x1”x1” Objek
tercampur dengan objek lain
sehingga perlu mencari. 4B
9,1 ¼”x¼”x 18 - 1”x1”x1”
4C 12,9
¼”x¼”x 18
Contact 5
Kontak, terselip, terlepas dari genggaman.
Sumber: Wignjosoebroto, 2008 Tabel 2.4 Tabel Data Table Apply untuk Aplikasi MTM
Full Cycle Components
Symbol TMU Description
Symbol TMU
Description APA
APB 10,6
16,2 AF+DM+RLF
APA+G2 AF
DM RLF
3,4 4,2
3,0 Menggunakan tenaga
Tinggal, Melepas tenaga
Sumber: Wignjosoebroto, 2008 Tabel 2.5 Tabel Data Move untuk Aplikasi MTM
Distance Moved
Inchies Time TMU
Wt. lb.
Up to Dynami
c Factor
Constan t
TMU
Case and Description
A B
C
Hand in
Motio n
B ¾ or less
2,0 2,0
2,0 1.7
2,5 1,00
a. Meraih objek
ke tangan lain.
1 2,5
2,9 3,4
2,3
2 3,6
4,6 5,2
2,9 7,5
1,06 2,2
3 4,9
5,7 6,7
3,6
4 6,1
6,9 8,0
4,3 12,5
1,11 3,9
5 7,3
8,0 9,2
5,0
6 8,1
8,9 10,
3 5,7
17,5 1,17
5,6
b. Memindahka
n objek ke lokasi
spesifik.
7 8,9
9,7 11,
1 6,5
8 9,7
10, 6
11, 8
7,2 22,5
1,22 7,4
9
10, 5
11, 5
12, 7
7,9
10
11, 3
12, 2
13, 5
8,6 27,5
1,28 9,1
12
12, 9
13, 4
15, 2
10,0
14
14, 4
14, 6
16, 9
11,4 32,5
1,33 10,8
16 16
15, 8
18, 7
12,8 c.
Memindahka n objek ke
lokasi yang ditentukan.
18
17, 6
17, 20,
4 14,2
37,5 1,39
12,5
20 19,
2 18,
2 22,
1 15,6
Integrated Industrial Engineering Laboratory Industrial Engineering Department
BINUS UNIVERSITY
Human-Integrated Systems D1084
22
20, 8
19, 4
23, 8
17,0 42,5
1,44 14,3
24
22, 4
20, 6
25, 5
18,4
26
24, 21,
8 27,
3 19,8
47,5 1,50
16,0
28
25, 5
23, 1
29, 21,2
30
27, 1
24, 3
30, 7
22,7
Additiona l
0,8 0,6
0,8 5
TMU per inch over 30”
Sumber: Wignjosoebroto, 2008 Tabel 2.6 Tabel Data Table Position untuk Aplikasi MTM
Class of Fit Symmetry
Easy to Handle
Difficult to Handle
1-Loose Tidak ada tekanan
S SS
NS 5,6
9,1 10,4
11,2 14,7
16,0
2-Close Memerlukan sedikit
tekanan S
SS NS
16,2 19,7
21,0 21,8
25,3 26,6
3-Exact Memerlukan tekanan
yang besar. S
SS NS
43,0 46,5
47,8 48,6
52,1 53,4
Aturan Supplementary per alignment P1SE per alignment:
1
14
”
1
4
P2SE per alignment:
1
16
”
Sumber: Wignjosoebroto, 2008 Tabel 2.7 Tabel Data Table Release untuk Aplikasi MTM
Cas e
Time TM
U Description
1 2
2,0 Melepas dengan membuka jari sebagai gerakan sendiri.
Melepas kontak.
Sumber: Wignjosoebroto, 2008
Integrated Industrial Engineering Laboratory Industrial Engineering Department
BINUS UNIVERSITY
Pemilihan dan penentuan lokasi penelitan
Pengumpulan data dan dokumentasi
Studi Pustaka
Meminta perijinan dan melakukan survei
ke lokasi
Pengolahan dan analisis data
Penarikan kesimpulan Start
Finish
Human-Integrated Systems D1084
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Diagram Alir Penelitian
Berikut ini adalah diagram alir penelitian dari pembuatan laporan penelitian ini sebagai berikut:
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
3.2 Penjelasan Diagram Alur Penelitian
Berikut adalah penjelasan dari diagram alir penelitian di atas: 1. Studi Pustaka
Dalam melakukan penelitian ini, hal yang pertama dilakukan ialah mencari dan mengumpulkan informasi dari beberapa sumber buku terkait
dengan modul yang digunakan dalam menganalisis dan mengevaluasi objek penelitian untuk meningkatkan sistem yang digunakan serta kualitas
pelayanan klinik tersebut.
2. Pemilihan dan Penentuan Lokasi Penelitian, Meminta Persetujuan Serta Penetapan Lokasi Penelitian.
Integrated Industrial Engineering Laboratory Industrial Engineering Department
BINUS UNIVERSITY