Sumber Data dan Cara Pengambilan Data Tolok Ukur keberhasilan Hasil Penelitian

pengamatan yang telah diisi dan hasil diskusi yang dilakukan peneliti, pengamat. Analisis dilakukan untuk mengukur kekurangan dan kelebihan yang terdapat pada tiap-tiap siklus. Hasil analisis siklus I merupakan acuan untuk melakukan siklus II. Kelebihan yang ada dipertahankan dan kekurangan yang terjadi diperbaiki.

D. Sumber Data dan Cara Pengambilan Data

1. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. hasil pengamatan dari teman sejawat yang membantu sebagai pengamat. b. hasil tes tertulis siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 3 Tegal. c. hasil laporan praktikum siswa. 2. Cara Pengambilan Data Cara pengambilan data dalam penelitian ini melalui 2 cara yaitu: a. Non tes Cara ini diperoleh dengan pengamatan secara langsung menggunakan lembar pengamatan partisipasi siswa dan lembar observasi. b. Tes Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam belajar fisika pada pokok bahasan gerak harmonis. Data hasil pembelajaran yang diambil dengan memberikan tes kepada siswa setelah pelaksanaan siklus. Tes dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Adapun rincian pelaksanaan tesnya adalah sebagai berikut. 1. Tes akhir siklus I Dilaksanakan setelah materi gerak harmonis tentang pegas diselesaikan. 2. Tes akhir siklus II Dilaksanakan setelah dua kali pertemuan dengan materi gerak harmonis tentang ayunan sederhana.

E. Tolok Ukur keberhasilan

Yang menjadi tolok ukur keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila hasil belajar siswa pada pembelajaran gerak harmonis melalui model pembelajaran dengar – lihat – kerjakan delikan akan mengalami peningkatan dari pencapaian rata-rata sebelumnya menjadi minimal 75, dengan pencapaian persentase hasil belajar minimal 75. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Setelah dilakukan analisis data, maka diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: 1. Bahwa pembelajaran model dengar- lihat-kerjakan dapat meningkatkan keaktifan siswa baik secara individu maupun secara kelompok. 2. Bahwa pembelajaran model dengar- lihat-kerjakan dapat meningkatkan hasil prestasi siswa, hal ini dapat ditunjukkan persentase peningkatannya. 3. Pada siklus I nilai siswa yang mencapai nilai 75 KKM sebesar 51,5 dengan nilai rata-rata kelas 71,4. 4. Pada siklus II nilai siswa yang mencapai KKM sebesar 81,8 dengan nilai rata-rata kelas 82,4. 5. Untuk keaktifan siswa dalam berdiskusi kelompok meningkat dari 60,6 menjadi 87,8.

B. Pembahasan