dalam hafalan teori atau hafal rumus tetapi dalam proses matematikanya lemah atau
mengalami hambatan. Ada juga sebagian siswa yang pandai dalam hitungan, tetapi
dalam pemahaman konsep masih juga mengalami hambatan.
Pelajaran fisika mempunyai sifat sekrup, suatu materi melandasi materi
berikutnya, sehingga suatu materi merupakan prasyarat untuk mempelajari
materi berikutnya. Untuk mempelajari fisika hendaklah berprinsip pada hal-hal
berikut. a. Materi fisika disusun menurut urutan
tertentu atau setiap topik fisika berdasarkan subtopik tertentu.
b. Seorang siswa dapat memahami suatu topik fisika jika telah memahami
subtopik pendukung
atau prasyaratnya.
c. Mengulangi pelajaran yang telah dipelajari atau diajarkan
merupakan suatu kebutuhan dan bukan suatu
beban sehingga dapat dilaksanakan dengan ikhlas dalam mengerjakan
tugas yang berupa latihan soal-soal. 4. Uraian Materi yang Terkait dengan
Penelitian Sebelum diberikan materi tentang
gerak harmonis , siswa perlu diberi stimulus dengan cara siswa diminta untuk
menceritakan peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan gerak yang bersifat
berulang-ulang. Pegas diberi bandul atau tali diberi bandul kemudian diayunkan.
F = K. Δx F = gaya Newton
Δx = pertambahan panjang meter K = tetapan pegas Newton meter
T = 2π √ lg T = periode ayunan secon
l = panjang tali meter g = percepatan gravitasi bumi
meters2 T = 2π √mK
m = massa kilogram K =
tetapan pegas Newton meter
B. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan pada penelitian ini diajukan sebagai berikut. Melalui model
pembelajaran dengar – lihat – kerjakan delikan dalam menyelesaikan soal-soal
fisika maka hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 3 Tegal dapat
ditingkatkan.
PROSEDUR PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan
kelas dilaksanakan di SMA Negeri 3 Tegal yang
beralamat di Jalan Sumbodro Nomor 81 Tegal, Telepon 0283 351093. Jarak dari
pusat kecamatan satu kilometer dan jarak ke pusat kota dua kilometer.
B. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah Siswa Kelas XI IPA 4 SMA Negeri 3 Tegal Tahun
Pelajaran 20102011 yang terdiri dari 33 siswa meliputi 14 siswa putra dan 19 siswa
putri.
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini dibuat dalam dua siklus. Setiap siklus ada
empat tahapan yang telah dilaksanakan sehingga diharapkan dari tahapan-tahapan
tersebut dapat terjadi perubahan yang sesuai dengan keinginan yang harus
dicapai. Keempat tahapan yang telah ditempuh yaitu perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi.
Perencanaan
1. Menyusun skenario pembelajaran dengan model dengar-lihat-kerjakan.
2. Membuat naskah soal untuk tes akhir siklus I.
3. Membuat lembar observasi siswa. 4. Membuat lembar observasi guru.
Tindakan
1. Guru melakukan apersepsi gerak harmonis pada pegas.
2. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa LKS untuk dikerjakan secara
berkelompok. 3. Siswa mengerjakan tes akhir siklus..
Pengamatan
Dalam penelitian tindakan kelas, pengamatan dilaksanakan dengan beberapa
aspek yang diamati adalah sebagai berikut. 1. Pengamatan terhadap siswa
a. Keantusiasan siswa dalam melaksanakan tugas.
b. Kemampuan siswa dalam
menyelesaikan LKS dengan berdiskusi kelompok dipimpin oleh
ketua kelompok. c. Hubungan kerja antar siswa.
d. Suasana diskusi antar siswa.
2. Pengamatan terhadap guru. a. Kepribadian guru.
b. Penampilan guru di depan kelas. c. Waktu yang dibutuhkan guru.
d. Guru menggunakan ICT di kelas. Pengamatan terhadap siswa dan
terhadap guru dalam pembelajaran dilakukan oleh guru yang bersangkutan dan
rekan guru sebagai seorang pengamat.
Refleksi
Refleksi dilakukan
dengan menganalisis hasil kerja siswa, lembar
pengamatan yang telah diisi dan hasil diskusi yang dilakukan peneliti, pengamat.
Analisis dilakukan untuk mengukur kekurangan dan kelebihan yang terdapat
pada tiap-tiap siklus. Hasil analisis siklus I merupakan acuan untuk melakukan siklus
II. Kelebihan yang ada dipertahankan dan kekurangan yang terjadi diperbaiki.
D. Sumber Data dan Cara Pengambilan Data