menggunakan   motor   listrik   biasa   dengan   puli,   tak   hanya   itu   getaran   yang dihasilkan pun rendah sehingga tingkat kebisingan mesin rendah.
3.7.1.4. Pencetakan Keju Mozarella
Curd  yang  telah  mengalami  proses  stretching  akan  dicetak.  Curd  yang telah   lentur   akan   didorong   oleh  screw  menuju   saluran   pencetakan.  Proses
pencetakan dilakukan satu persatu karena dalam proses pencetakannya masih semi otomatis.
Proses pencetakan keju dapat terlihat pada Gambar 14  berikut. Cetakan keju   terbuat   dari  bahan   alumunium  dengan   bentuk  persegi   panjang  dengan
kapasitas maksimum satu cetakan adalah 1,5 kg. Hasil dari proses pencetakan keju dapat terlihat pada Gambar 14.
Gambar 14. Proses pencetakan keju Sumber: Dokumentasi Pribadi 2016
Untuk mengurangi kadar air yang masih tinggi pada keju mozarella, maka keju   akan   disimpan   pada  cool   storage    dengan   suhu   10ºC  selama   18-19   jam
hingga kadar air pada produk mencapai 47 . Penyimpanan suhu rendah juga dilakukan   untuk   pengawetan   terhadap   keju  mozzarella  yang   dihasilkan,
Pendinginan   atau   refrigerasi   ialah   penyimpanan   dengan   suhu   rata-rata   yang
62
digunakan masih di atas titik beku bahan. Kisaran suhu yang digunakan biasanya antara – 1
o
C sampai -4
o
C. Pada suhu tersebut, pertumbuhan bakteri dan proses biokimia   akan   terhambat   sehingga   perubahan   yang   terjadi   pada   produk   yang
disimpan   dapat   diminimalisir   atau   diperlambat.   Pendinginan   mempunyai pengaruh yang kecil terhadap perubahan mutu bahan pangan secara keseluruhan.
Namun pendinginan hanya dapat mengawetkan bahan pangan selama beberapa hari atau beberapa minggu, tergantung kepada jenis bahan pangannya Buckle,
2000 dalam Habibah, 2011. Prinsip   pendinginan   itu   sendiri   adalah   panas   dari   bahan   diserap   atau
diambil   dan   digantikan   oleh   udara   yang   memiliki   tekanan   yang   lebih   rendah dibandingkan   tekanan   di   dalam   sel,   sehingga   panas   yang   ada   dalam   bahan
berkurang dan lama-kelamaan akan berubah menjadi dingin mengikuti suhu udara pendinginan yang digunakan
Buckle, 2000 dalam Habibah, 2011 .
Sehingga keju hasil   produksi   dapat   tahan   lebih   lama   sebelum   distribusi   dilakukan   karena
penyimpanan pada suhu rendah.
Gambar 15. Keju yang Telah Dicetak Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016
63
3.7.1.5.
Pengemasan Keju Mozarella
Keju   yang   telah   didinginkan   selama   18-19   jam,   akan   dikemas   dengan plastik  jenis HDPE  lalu divacuum, pengemasan keju ini masihh dilauna secara
manual atau masi menggunakan tangan sehigga sebelum bersentuhan dengan keju harus dipastikan tangan sudah di semprot dengan alkoho 75.
Sebelum dilakukan pengemasan pada keju, keju dilakukan penimbanagan untuk  beberapa  jenis  kemasan  yang  digunakan  yaitu  250g  dan  1000g, setelah
dilakukan penimbangan keju yang dipilih yaitu keju yang tebaik dengan tidak ada noda yang terdapat pada permukaan keju, jika terdapat noda   atau benda asing
pada   permukaan   keju,   keju   harus   dibersihhkan   atau   dilakukan   sortasi   terlebih dahulu hingga noda atau benda  asing yang terdapat pada permukaan keju hilang
dan dilakukan pengemasan. Keju dengan penyimpanan  benar dapat disimpan selama 5 bulan. Setelah
divacuum   keju   tersebut   dimasukkan   ke   dalam   kemasan   dus   dan   selanjutnya ditimbang  kembali. Proses pengemasan keju dapat terlihat pada Gambar 16.  di
bawah ini.
Gambar 16. Pengemasan keju Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016
64
Pada   umumnya   untuk   mengemas   keju  Mozarella  yaitu   dengan menggunakan    kemasan HDPE dan divacum. Pengemasan vacuum didasarkan
pada prinsipnya yang mengeluarkan udara dari kemasan sehingga tidak ada udara dalam   kemasan   yang   dapat   menyebabkan   produk   lain   yang   dikemas   menjadi
rusak.   Mekanisme   kemasan   yang   telah   berisi   bahan   dikosongkan   udaranya, ditutup dan direkatkan. Dengan ketiadaan udara dalam kemasan, maka kerusakan
akibat oksidasi dapat dihilangkan sehingga kesegaran produk yang dikemas akan lebih bertahan lama Reddy dan Armstrong, 1992.
Selain   tahan   lama   dengan   menggunaan   kemasan   vacum   juga   dapat menjadikan   produk   lebih   Higienis.   Menurut   Reddy   dan   Armstrong   1992,
menggunakan   plastic   atau   kemasan   yang   divacum     pertumbuhan   bakteri pembusuk    aerob  yag   ada   akan   dihambat   oleh   kondisi   lingkungan  anaerob
pengemasan vacuum. Pada produk yang dikemas vacuum, oksigen yang tersisa digunakan   oleh   bakteri  aerob  yang   ada   untuk   menghasilan   Karbondioksida.
Kondisi   ini   cenderung   menyebabkan   potensial   oksidasi-reduksi   Eh   pada permukaan menjadi negatif. Perubahan atmosfir dan perubahan Eh permukaan
menekan   pertumbuhan   bakteri   pembusuk   psikotropik  aerob.    Kondisi   tersebut mendukung pertumbuhan organisme anaerob fakultatif seperti bakteri asam laktat
yang   memperlambat   proses   pembusukan   Genigeorgis,   1985   dalam   Purwadi, 2006.
Keju   dilakukan   pelabelan   pada   kemasan,   label   yang   digunakan   masih manual   sehingga   membutuhkan   waktu   yang   lama   untuk   pelabelan.   Peabel
65
kemasan itu sendiri adalah tulisan, tag, gambar atau pengertian lain yang tertulis, dicetak, distensile, diukir, dihias atau dicantumkan dengan cara apapun, pemberi
kesan yang terdapat pada suatu wadah atau pengemas Wijaya,2001. Tujuan pelabelan secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Memberi   informasi   tentang   isi   produk   yang   diberi   label   tanpa   haru membukakemasan.
2.  Berfungsi sebagai sarana komunikasi produsen kepada konsumen tentang hal   hal   yang   perlu   diketahui   oleh   konsumen   tentang   produk
tersebut,terutama hal-hal yang kasat mata atau tak diketahui secara fisik. 3. Memberi   petunjuk   yang   tepat   pada   konsumen   hingga   diperoleh   fungsi
produk yang optimum. 4. Sarana periklanan bagi produsen.
5. Memberi rasa aman bagi konsumen.
Informasi yang diberikan pada label tidak boleh menyesatkan konsumen. Pada label kemasan, khususnya untuk makanan dan minuman, menurut Undang-
Undang RI No. 7 tahun 1996 tentang Pangan sekurang-kurangnya dicantumkan hal-hal berikut:
a. Nama Produk b. Daftar bahan yang digunakan
c. Berat bersih atau isi bersih d. Nama dan alamat pihak yang memproduksi
e. Keterangan tentang halal f. Tanggal, bulan, dan tahun kadaluwarsa
66
Gambar 17. Alat Label Kemasan Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016
Gambar 18. Keju Mozarella yang Sudah Dikemas dan Dilabeling Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016
67
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan