Gambar 9. Tank Pembuatan Keju Mozzarella Sumber: Dokumentasi Pribadi 2016
3.7.1.2. Proses Koagulasi Protein Pembentukan Curd
Penambahan rennet dan cultur starter pada saat suhu susu telah mencapai 32
o
C. Hal ini bertujuan untuk menggumpalkan kasein dan  menyebabkan struktur kasein   lebih   kompak.  Rennet  merupakan   substansi   yang   digunakan   untuk
mengkoagulasikan   susu,  mampu   bekerja   pada   protein   kasein   susu,   memisahkan antara curd padatan dan whey larutan Carrol, 2002.
Menurut Willman and Willman 1993 tujuan utama menambahkan starter keju  adalah   untuk   meningkatkan   keasaman   hingga   mencapai   tingkat   yang
mencukupi  kebutuhan   pada   saat  enzim   protease  ditambahkan,   sehingga   enzim tersebut   bisa   bekerja  dengan   optimum.   Keasaman   susu   dapat   diperoleh   dengan
menggunakan bakteri asam laktat sebagai starter, dan dengan menggunakan asam sitrat Stefanini,1991 serta dapat  juga menggunakan asam cuka Bunton, 2005.
55
Keasaman yang diproduksi oleh fermentasi laktosa menjadi asam laktat mencegah tumbuhnya mikroorganisme yang tidak dikehendaki, dan mempengaruhi
kecepatan penggumpalan kasein.  Saat tingkat keasaman meningkat, zat-zat padat dalam   susu   protein   kasein,   lemak,   beberapa   vitamin   dan   mineral   akan   terjadi
penggumpalan Carrol, 2002. Pembentukan  curd  dalam   pembuatan   keju   berlangsung   dalam   2   tahap:
tahap   pertama   berlangsung   reaksi   enzimatis   yaitu   setelah   pH   susu   diturunkan sampai   pada   titik   isoelektriknya   maka   kasein   akan   terpresipitasi   menjadi
parakaseinat.   Tahap   kedua   terjadi   reaksi   non-enzimatis,   yaitu   parakasein digumpalkan oleh proses pemanasan dengan adanya ion kalsium dalam susu Idris,
1995. Hasil pembentukan curd dapat terlihat pada Gambar 8. berikut.
Gambar 10. Curd hasil penyaringan Sumber: Dokumentasi Pribadi 2016
Penggumpalan  atau pembentukan  curd  dilakukan dengan menambahkan enzim Renin kemudian diinkubasi dalam inkubator dengan suhu 40ºC selama 1-
1,5  jam  seperti   terlihat   pada   Gambar  9.   Komponen   susu   yang   paling   banyak berperan   dalam   menentukan   penggumpalan   ialah   protein.   Protein   susu   terbagi
menjadi   dua   kelompok   utama,   yaitu   protein   kasein   dan protein  whey  Spreer, 1998.
56
Gambar 11. Proses Inkubasi Sumber: Dokumentasi Pribadi 2016
Untuk   mempercepat   proses   pengasaman   maka   diperlukan   pemotongan curd  karena dengan ukuran gumpalan  curd  yang lebih kecil akan mempercepat
proses   penurunan   pH   hingga   mencapai   5,8.   Kemudian   akan   disaring   untuk memisahkan antara curd padatan dan whey larutan. Proses penyaringan untuk
memisahkan antara curd padatan dan whey larutan dapat terlihat pada Gambar 9 berikut.
3.7.1.3.Proses Stretching Curd
Stretching  merupakan proses lanjutan dalam pembuatan keju  mozarella. Stretching  merupakan tahapan pelenturan  curd  agar didapatkan sifat kemuluran
dan elastisitas pada keju. Kemuluran adalah kemampuan kasein untuk memelihara integritasnya ketika tekanan yang berkelanjutan diberikan pada keju. Ketika keju
mengalami pemuluran, molekul kasein harus saling berhubungan satu sama lain, melepaskan  tekanan dan menjadi lembut. Medium awal keju yang panas dapat
mempengaruhi kemuluran keju ketika keju didinginkan dan bila keju ditempatkan diluar ruangan maka dengan cepat keju akan menjadi kering dan keras. Sedangkan
57
jika   keju   dimulurkan   pada   temperatur   yang   lebih   tinggi,   keju   memiliki   nilai kemuluran yang lebih panjang.
Mesin  stretching  merupakan   mesin   yang   digunakan   dalam   tahapan pembuatan keju mozarella di Koperasi Peternakan Bandung Selatan. Fungsi mesin
ini merupakan mesin yang difungsikan untuk menekan dan menarik curd hingga mendapatkan kemuluran dari curd serta mengurangi kandungan air dalam bentuk
whey yang masih berada pada curd. Whey  pelarut   yang   masih   berada   pada  curd  akan   terpisahkan   karena
padatan  curd  akan  berikatan  dan terpisah  dari  air  whey  akan  dibuang  melalui lubang yang berada pada mesin. Proses ini dilakukan pencampuran curd dengan
garam nissin, caragenan pada keju mozarella. Nissin adalah bahan yang cocok untuk digunakan padah berbagai makanan
cair ataupun padat, berkaleng atau kemasan, penyimpanan pada lingkungan yang panas ataupun dingin. Berdasarkan target organismenya, penggunaan Nissin dapat
dibagi dalam tiga kategori yaitu untuk mencegah pembusukan oleh organisme sejenis   seperti  Brocothrix   thermasphacta,  mencegah   pembusukan   oleh   bakteri
gram   positif   dan   pembentukan   endospora,   dan   membunuh   atau   menghamat bakteri patoghen gram positif seperti Liseria monocytogens, Bacillus cereus, dan
Clostridium botulinum Kosikowski, 1997. Caragenan  merupakan   suatu   istilah   untuk   polisakarida   yang   diperoleh
melalui   ekstraksi   alkali   dan   modifikasi   dari   alaga   merah   Rhodophyceae kebanyakan   dari   genus  Chondrus,   Eunchema,  dan  Gigartina.   Caragenan
digunakan secara luas dalam industry pangan. Caragenan dapat diekstrasksi dari
58
protein dan lignin rumput laut dan dapat digunakan dalam industry panga karena karakteristiknya   yang   dapat   membetuk   jeli,   bersifat   mengentalkan,   dan
menstabilkan material utamanya.  Caragenan  banyak digunakan dalam produk- produk  berbasis susu karena  dapat  membentuk  kompleks  dengan  kalsium  dan
protein susu.  Caragenan  dapat mengentalkan dan juga sebagai penstabil untuk menjaga dari Thawing dan kemampuannya lebih banyak menahan air Arbuckle,
1977.  Proses stretching ini disajikan pada Gambar 10.
Gambar 12. Curd Yang Melalui Proses Stretching Sumber: Dokumentasi Pribadi 2016
Proses  stretching  ini   dilakukan   dengan   menggunakan   mesin  stretching dengan   tahapan  curd  akan   dimasukan   kedalam  cutting   crusher  untuk   proses
pemotongan sehingga akan lebih mudah untuk dilenturkan. Dari cutting crussher curd akan masuk kedalam bagian stretching pada proses ini curd akan ditekan dan
ditarik   untuk   mendapatkan   kelenturan,   kemuluran   dan   elastisitas   keju   dengan kecepatan putar mesin 30-33 rpm dengan suhu 85ºC selama 25 menit. Curd yang
59
telah elastis akan dipindahkan ke bagian pencetakan dengan didorong oleh screw. Gambar mesin stretching pada Gambar 13 berikut .
Gambar 13. Mesin Stretching Sumber: Dokumentasi Pribadi 2016
Komponen mesin ini terdiri ini dari cutting crusser, stretching, dan screw. cutting crusser berfungsi untuk memotong curd sehingga dapat lebih kecil ketika
akan di  stretching.  Hal ini untuk memudahkan  curd  agar lebih cepat homogen ketika ukurannya lebih kecil.  Stretching  berfungsi untuk menarik dan menekan
curd  yang telah terpotong melalui  cutting crusser. Pada bagian ini  curd  akan di mixing hingga homogen dan memiliki sifat kemuluran seperti karet karena adanya
perlakuan   dari  stretching  serta   pemberian   panas   dari  steam.  Pada   proses   ini permukaan curd akan mengkilat seperti yang tampak pada Gambar 10. Hasil curd
yang   telah   melalui   proses  stretching  akan   disalurkan   kebagian  screw  untuk didorong untuk dicetak pada kotak stainless berkapasitas 1,5 kg.
Mesin   bekerja   dengan   menggunakan  gearbox  dengan   sumber   tenaga berasal  dari listrik.  Gearbox  berfungsi untuk menyalurkan dayatorsi pada salah
satu bagian mesin. Pada mesin ini  gearbox  dipasang pada setiap bagian mesin seperti cutting crusser dengan daya sebesar 3 kW, stretching 7,5 kW, dan screw 5
kW. Daya yang disalurkan oleh gearbox akan menggerakan bagian-bagian mesin 60
tersebut sehingga dapat berputar dengan rpm yang telah ditentukan. Untuk bagian stretching  dengan   adanya   panel   pengaturan   rpm   dapat   disesuaikan   dengan
kebutuhan. Pemilihan gearbox sendiri dikarenakan gearbox mampu menyalurkan daya
yang lebih besar dibandingkan dengan menggunakan puli. Gearbox, mempunyai beberapa fungsi antara lain :
1. Merubah momen puntir yang akan diteruskan ke spindel mesin; 2. Menyediakan rasio gigi yang sesuai dengan beban mesin, dan
3. Menghasilkan putaran mesin tanpa selip. Prinsip   kerja  gearbox  yaitu   putaran   dari motor diteruskan   ke input
shaft poros  input  melalui   hubungan  antara clutch  kopling,   kemudian  putaran diteruskan   ke main
shaft poros   utama,   torsi   momen   yang   ada di mainshaft diteruskan   ke spindel   mesin,   karena   adanya   perbedaan   rasio   dan
bentuk dari gigi-gigi tersebut sehingga rpm atau putaran spindel yang di keluarkan berbeda, tergantung dari rpm yang di inginkan.
Setiap bagian pada mesin digerakan oleh masing-masing  gearbox  yang memiliki daya berbeda-beda seperti pada bagian stretching menggunakan daya 7,5
kw,  screw  5 kw, dan  cutting crusher  3 kw. Semua bagian mengunakan listrik sebagai   sumber   energi   untuk   menggerakan   semua   komponen   mesin.  Gearbox
sendiri   merupakan   salah   satu   komponen   utama  motor   yang   berfungsi   untuk mengkonversi   tenaga   dari   motor   yang   berputar   untk   memutar  spindel  mesin
maupun melakukan gerakan feeding yang menghasilkan putaran mesin tanpa slip. Penggunaan  gearbox  dipilih   dikarenakan   daya   lebih   besar   dibandingkan
61
menggunakan   motor   listrik   biasa   dengan   puli,   tak   hanya   itu   getaran   yang dihasilkan pun rendah sehingga tingkat kebisingan mesin rendah.
3.7.1.4. Pencetakan Keju Mozarella