Analisis komponen minyak atsiri dengan metode destilasi uap

29 komponen minyak atsiri temu hitam selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 28, halaman 71-74. Tabel 4.3. Waktu Tambat dan Konsentrasi Komponen Minyak Atsiri Hasil Analisis GC dari Temu Hitam dengan Metode Destilasi Air No Nama komponen Waktu tambat menit Rumus molekul Berat molekul Kadar 1. Eucalyptol 5,395 C 10 H 18 O 154 5,96 2. Camphor 6,784 C 10 H 16 O 152 2,42 3. Curzerenone 20,723 C 15 H 18 O 2 230 34,82 4. Germacrone 23,469 C 15 H 22 O 218 4,08 5. Iso-velleral 26,450 C 15 H 20 O 2 232 12,39

4.4.2 Analisis komponen minyak atsiri dengan metode destilasi uap

Hasil analisis GC-MS minyak atsiri dari simplisia dari temu hitam yang diperoleh dengan cara destilasi uap diperoleh 25 puncak. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4.2. Gambar 4.2. Kromatogram Hasil Analisis GC Minyak Atsiri dari Destilasi Uap Simplisia Temu Hitam Hasil analisis GC-MS minyak atisiri Temu Hitam yang diperoleh dengan cara destilasi uap diperoleh 5 puncak utama dari 25 puncak pada kromatogram GC yaitu curzerenone, eucalyptol, β-elemene, furanodiene, dan curcumenol Waktu tambat dan konsentrasi kelima komponen minyak atsiri temu hitam hasil analisis Gas Chromatography GC dapat dilihat pada Tabel 4.4. Universitas Sumatera Utara 30 Tabel 4.4. Waktu Tambat dan Konsentrasi Komponen Minyak Atsiri Hasil Analisis GC dari Temu Hitam dengan Metode Destilasi Uap No Nama komponen Waktu tambat menit Rumus molekul Berat molekul Kadar 1 Eucalyptol 5,386 C 10 H 18 O 154 11,99 2 Β-elemene 15,009 C 15 H 24 204 8,76 3 Furanodiene 17,783 C 15 H 20 O 216 7,60 4 Curzerenone 20,838 C 15 H 18 O 2 230 33,96 5 Curcumenol 24,526 C 15 H 22 O 2 234 7,23 Komponen-komponen minyak atsiri temu hitam yang diperoleh dengan cara destilasi air dan destilasi uap dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5. Komponen minyak atsiri simplisia temu hitam yang diperoleh dengan cara destilasi air dan destilasi uap Nama komponen Destilasi air Destilasi uap Allyl Ionone + - Alpha-Terpinene - + Alpha-Terpineol - + Beta-Elemene - + Beta-Farnesene - + Beta-Selinene - + Bicyclogermacrene - + Camphene - + Camphor + + Caryophyllene - + Cembrene A + - Cembrene - + Curcumenol - + Curzerenone + + dl-Limonene - + Elemol - + Eucalyptol + + Furanodiene - + Gamma-Elemene - + Germacrene-D - + Germacrone + - Isoborneol - + Iso-Velleral + + Limonene - + Universitas Sumatera Utara 31 Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat dilihat terdapat perbedaan jumlah komponen minyak atsiri. Komponen minyak atsiri yang diperoleh melalui destilasi uap lebih banyak daripada komponen minyak atsiri dari destilasi air. Menurut Harris 1987, perbedaan suhu yang relatif lebih tinggi yang menyebabkan proses ekstraksi minyak atsiri pada destilasi uap akan berjalan lebih baik dibandingkan pada destilasi air. Menurut Guenther 1987, pada destilasi air, minyak atsiri dari bahan akan keluar ke media pembawa air, kemudian baru akan menguap bersama-sama dengan air setelah proses pemanasan dilakukan. Oleh karena itu banyak kandungan minyak atsiri yang masih tertinggal dalam air, sehingga randemen minyak atsiri menjadi tidak maksimal. Faktor ini menyebabkan mengapa minyak atsiri dari tanaman yang sama jika diekstraksi dengan penyulingan air,penyulingan air dan uap dan penyulingan uap menghasilkan minyak dengan rendamen, komposisi dan sifat fisiko-kimia yang berbeda.

4.4.3 Analisis dan fragmentasi hasil spektrometri massa destilasi air

Dokumen yang terkait

Analisis Secara GC-MS Komponen Minyak Atsiri dari Rimpang Tanaman Jerangau (Acorus calamus) Hasil isolasi Menggunakan Metode Hidrodestilasi Dibandingkan dengan Destilasi Uap

8 80 131

Isolasi Minyak Atsiri dari Simplisia Kulit Kayu Sintok (Cinnamomum sintoc Blume) dengan Metode Destilasi Uap dan Air serta Analisis Komponennya Menggunakan GC-MS

12 102 84

Analisis Secara GC-MS Komponen Minyak Atsiridaririmpang Tanaman Jerangau (Acoruscalamus) Hasilisolasi menggunakan metode Hidrodestilasi Dibandingkan Dengan Destilasi Uap

0 47 131

Isolasi Dan Analisis Kimia Minyak Atsiri Dari Temulawak (Curcuma xanthoriza Roxb) Dengan Gas Kromatografi - Spektrometer Massa (GC–MS) Dan Uji Aktivitas Anti Bakteri

30 208 138

Analisis Secara Gc-Ms Komponen Minyak Atsiri Dari Rimpang Tanaman Jerangau (Acoruscalamus) Hasil Isolasi Menggunakan Metode Hidrodestilasi Dibandingkan Dengan Destilasi Uap

7 81 131

Karakterisasi Simplisia, Isolasi Dan Analisi Komponen Minyak Atsiri Dari Rimpang Dan Daun Kunyit (Curcuma Domestica Val.) Kering Secara Gc-Ms

1 51 92

ANALISIS SECARA GC-MS KOMPONEN MINYAK ATSIRI DARI RIMPANG TANAMAN JERANGAU (Acorus calamus) HASIL ISOLASI MENGGUNAKAN METODE HIDRODESTILASI DIBANDINGKAN DENGAN DESTILASI UAP SKRIPSI DIAN ARINI SEMBIRING 070802034

0 0 16

Isolasi Minyak Atsiri dari Simplisia Kulit Kayu Sintok (Cinnamomum sintoc Blume) dengan Metode Destilasi Uap dan Air serta Analisis Komponennya Menggunakan GC-MS

0 0 24

Isolasi Minyak Atsiri dari Simplisia Kulit Kayu Sintok (Cinnamomum sintoc Blume) dengan Metode Destilasi Uap dan Air serta Analisis Komponennya Menggunakan GC-MS

0 0 16

ISOLASI MINYAK ATSIRI DARI SIMPLISIA KULIT KAYU SINTOK (Cinnamomum sintoc Blume) DENGAN METODE DESTILASI UAP DAN AIR SERTA ANALISIS KOMPONENNYA MENGGUNAKAN GC-MS SKRIPSI

0 0 15