Waktu tunggu Tingkat pelayanan pejalan kaki

i hal tersebut tidak sesederhana dengan hanya sekedar menjumlahkan waktu pelayanan seluruh proses yang ada. Hal ini disebabkan waktu pelayanan tidak bersifat tetap, tetapi bervariasi, sehingga didalam perhitungan diambil angka rata-rata. Selain itu proses yang ada sangat tergantung dari proses sebelumnya dan kendaraan yang dilayani sebelumnya. Apabila terjadi gangguan kecil dari salah satu proses dapat menyebabkan terganggunya seluruh aktivitas. Dari uraian tersebut diatas, maka pelayanan dapat di ukur sebagai berikut : a. Waktu pelayanan tetap b. Waktu pelayanan variabel yang diamati secara statistik, sehingga distribusi dan pola variasinya diketahui dan dapat dicari nilai rata-ratanya. Efisiensi waktu pelayanan dapat diwujudkan dengan menghilangkan atau meminimalkan waktu-waktu yang tidak produktif serta mengurangi waktu pelayanan yang bersifat variabel.

2.9 Waktu tunggu

Beragamnya kegiatan yang terjadi di terminal mengakibatkan waktu tunggu merupakan hal yang sering terjadi. Karakteristik ini merupakan komponen yang penting dalam evaluasi terminal, dan ramalan terhadap kemungkinan antrian yang akan terjadi. Bagaimana mengurangi waktu menunggu adalah sesutau yang sulit untuk dielakkan, oleh karena itu kapasitas yang cukup harus disediakan untuk areal tempat tunggu, untuk dapat menampung lalu lintas. Waktu tunggu dan pada sitem pelayanan sama dengan waktu menunggu ditambah waktu selama dilayani, dapat di hitung dengan menggunakan formulasi sebagai berikut : .......................... 1 .......................... 2 ∑ = − = N i Ai Di N t 1 _ 1 ∑ ∑ = = − − = − = N i N i Si Ai Di N Ai Ei N w 1 1 _ 1 1 i t _ Dimana : = Waktu menunggu rata-rata N = Jumlah satuan lalu lintas, 1,2,………, N Ai = Saat tibanya satuan I Di = Saat berangkatnya satuan I Ei = Saat satuan I memasuki tempat pelayanan Si = Waktu yang dibutuhkan untuk melayani satuan I = Waktu rata-rata didalam system

2.10 Tingkat pelayanan pejalan kaki

Fasilitas pejalan kaki diperlukan untuk pejalan kaki naik dan turun dari angkutan umum dan pejalan kaki yang masuk dan keluar terminal. Jika jumlah pejalan kaki sangat tinggi maka kenyamanan dan keamanan harus dipertimbangkan dimana hal ini dinyatakan dalam “ tingkat pelayanan “. Tingkat pelayanan pejalan kaki diukur dengan beberapa kriteria, seperti hubungan antara lebar fasilitas pejalan kaki dengan jumlah pejalan kaki yang mempergunakan fasilitas tersebut. Metode pengukuran tingkat pelayanan yang lain adalah dengan melihat unjuk kerja dari fasilitas pejalan kaki yang ada, meliputi kecepatan rata-rata pejalan kaki dan angka banding volume dan kapasitas dari fasilitas pejalan kaki. Kapasitas ditunjukkan dengan lebar rata-rata fasilitas pejalan kaki untuk tiap pejalan kaki dan jumlah pejalan kaki merupakan volume. Pengukuran tingkat pelayanan ini membedakan unjuk kerja fasilitas pejalan kaki dari A sampai dengan F, dimana tingkat pelayanan A merupakan tingkat pelayanan terbaik.

2.11 Aspek pelayanan dari sisi penumpang