KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI UDANG M. elegans

Biologi Udang Metapenaeus elegans bagian bawah tidak terdapat gerigi, tapi banyak ditemukan bulu-bulu halus. Gigi dorsal terdepan terletak di dekat ujung rostrum. Adrostral carina berakhir di antara gigi epigastric dan gigi berikutnya. Sulcus adrostral epigastric, mencapai 13 anterior dari panjang karapas. Postrostral carina berlanjut ke posterior 110 – 112 dari panjang karapas. Flagella luar lebih panjang dari pada dalam, 25 dari panjang karapas dan 35 dari antennular penducle. Postantenna inferior mencapai ujung segmen I melampaui ujung kornea, 25 dari segmen pertama. Organ reproduksi pada udang merupakan salah satu kunci utama yang cepat untuk membedakan dengan spesies lain secara morfologi. Pada udang jantan, distolateral projection pipih dan biloped, tumpang tinggih dengan distomedian projection. Jarak diantara distomedian projection lebih dari ½ dari panjang total petasma, dan jarak diantara distolateral projection sekitar 13 dari total. Appendix masculine dengan ujung pipih, tertekan ke arah posterior, memanjang seperti buah pear. Pada udang betina, thelicum dengan lempeng anterior seperti lidah, dengan bagian posterior lebih kecilsempit. Bagian median tertekan ke dalam kearah posterior, dan dengan lempeng lateral berbentuk L dan secara keseluruhan menyerupai mangkok dengan bukaan yang lebar bagian posterior.

B. DAUR HIDUP UDANG M. elegans

Berdasarkan daur hidupnya, udang penaid terbagi atas 3 tiga kelompok, yaitu : 1 Udang yang seluruh daur hidupnya berada di estuarin, seperti M. bennetae, M. elegans, dan M. insolitus. 2 Seluruh daur hidupnya berada di laut, seperti Parapenaeus, Hymenopenaeus, Aristaeomorpha dan Funchalia, dan 3 udang yang dalam daur hidupnya terbagi menjadi dua, yaitu fase lautan dan fase muara sungai, seperti udang Penaeus Kirkegaard, 1973 yang disitir Asbar 1994. Dall et al. 1990 merangkum berbagai hasil penelitian, membedakan 4 tipe daur hidup udang penaid, yaitu : Tipe 1. Udang penaid yang seluruh daur hidupnya berada di estuarin Gambar 22. Termasuk dalam tipe ini antara lain Metapenaeus benettae, M. conjunctus, M. elegans, M. moyebi dan M. brevicornis Miquel,1982. Pascalarva cenderung migrasi ke bagian hulu sungai dengan salinitas rendah. Setelah tumbuh menjadi

BAB V PERTUMBUHAN UDANG Metapenaeus elegans

A. KONSEP PERTUMBUHAN UDANG

Pertumbuhan adalah perubahan ukuran panjang atau berat dalam suatu periode waktu tertentu Effendie, 1997. Selanjutnya dinyatakan bahwa pertumbuhan dalam individu adalah pertambahan jaringan akibat dari pembelahan sel secara mitosis. Hartnoll 1982 menyatakan bahwa pertumbuhan dapat diekspresikan sebagai pertambahan panjang, volume, berat basah atau berat kering dalam periode waktu tertentu. Anggoro 1992 menyatakan pertumbuhan adalah perubahan bentuk atau ukuran, baik panjang, bobot atau volume dalam jangka waktu tertentu. Secara fisik pertumbuhan diekspresikan dengan perubahan jumlah atau ukuran sel penyusun jaringan tubuh dalam rentang waktu tertentu. Secara morfologis pertumbuhan digambarkan dalam perubahan bentuk metamorfosis, dan secara energetik, pertumbuhan dapat dijelaskan dengan perubahan kandungan total energi kalori tubuh pada periode waktu tertentu. Effendie 1997 membedakan pertumbuhan menjadi pertumbuhan mutlak dan pertumbuhan nisbi. 1 Pertumbuhan mutlak ialah perbedaan panjang atau berat dalam dua saat dG = L t – L o atau dG = W t – W o . .. 5 2 Pertumbuhan nisbi ialah panjang atau berat yang dicapai dalam satu periode tertentu dihubungkan dengan panjang atau berat awal periode : RG = L t – L o L o atau RG = W t – W o W o . .......... 6 Pada organisme yang tidak memiliki eksoskeleton pertumbuhan dapat berlangsung terus menerus, tapi pada krustasea hal itu tidak dapat terjadi karena dibatasi oleh adanya eksoskeleton, sehingga proses pertumbuhan menjadi terputus-putus Hartnoll, 1982. Pada udang pertumbuhan ditandai dengan adanya pergantian kulit molting, ekdisis. Pertumbuhan krustasea pada umumnya adalah sebagai berikut: