e. Lingkungan environment; adalah dunia luar sistem terapi mempunyai pengaruh
besar terhadap sistem. Menurut John Mc Manama seperti dikutip Azwar 2004 disebutkan bahwa
sistem adalah suatu struktur konseptual yang terdiri dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu unit organik untuk mencapai keluaran yang
diinginkan secara efektif dan efisien. Sedangkan Lumbangaol 2008 menyatakan sistem adalah hubungan satu unit dengan unit-unit lainnya yang saling berhubungan
satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan serta menuju satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Apabila satu unit macet atau terganggu, unit
lainnya pun akan terganggu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut. Dari definisi di atas, sistem terbentuk dari berbagai elemen atau unsur yang
saling berhubungan dan bekerjasama dalam satu kesatuan. Ini berarti bahwa elemen atau unsur tersebut mutlak harus ada dalam suatu sistem.
2.5.2 Sistem dalam Administrasi Kesehatan
Dalam kaitannya dengan administrasi kesehatan secara umum Azwar 2004 membedakan sistem ke dalam dua macam yaitu:
a. Sistem sebagai upaya menghasilkan pelayanan kesehatan
Jika sistem kesehatan dipandang sebagai upaya untuk menghasilkan pelayanan kesehatan, maka yang dimaksud adalah:
1 Masukan; adalah perangkat administrasi yakni tenaga, dana, sarana, dan
metoda atau dikenal pula dengan istilah sumber, tatacara dan kesanggupan
2 Proses; adalah fungsi administrasi, yang terpenting ialah perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan penilaian. 3
Keluaran; adalah pelayanan kesehatan yakni yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat.
b. Sistem sebagai upaya menyelesaikan masalah kesehatan
Jika sistem kesehatan dipandang sebagai upaya untuk menyelesaikan masalah kesehatan, maka yang dimaksud dengan:
1 Masukan; adalah setiap masalah kesehatan yang ingin diselesaikan.
2 Proses; adalah perangkat administrasi yakni tengaga, dana, sarana dan metoda
atau dikenal pula sebagai sumber, tatacara dan kesanggupan. 3
Keluaran; adalah selesainya masalah kesehatan yang dihadapi. Departemen Kesehatan RI 2007 menyebutkan bahwa dalam sistem
kesehatan yang tercakup komponen masukan adalah informasi, instrumen pencatatan dan pelaporan data dan sumber daya. Komponen proses mencakup pengorganisasian
dan tatakerja serta pengolahan data dan komponen keluaran mencakup penyimpanan, penyebarluasan, pendayagunaan dan pemanfaatan informasi yang dihasilkan dari
proses pengolahan data.
2.5.3 Konsep Dasar Informasi
Menurut Gordon B.Davis sebagaimana dikutip oleh Amsyah 2005, informasi adalah data yang sudah diproses menjadi bentuk yang berguna bagi
pemakai, dan mempunyai nilai pikir yang nyata bagi pembuatan keputusan pada saat sedang berjalan atau untuk prospek masa depan. Definisi tersebut menekankan
bahwa data harus diproses dengan cara-cara tertentu untuk menjadi informasi yang berguna bagi pemakai.
Menurut Hartini 2002, informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data adalah kenyataan
yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata. Data merupakan representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia
pegawai, mahasiswa, pelanggan, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan lain-lain, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau
kombinasinya. Menurut Lumbangaol 2008, informasi adalah segala sesuatu keterangan
yang bermanfaat untuk para pengambil keputusan atau manajer dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan sebelumnya. Tanpa ada suatu
informasi dalam suatu organisasi para manajer tidak dapat bekerja dengan efisien dan efektif.
Menurut Achua 2004, kualitas informasi yang dihasilkan tergantung pada 3 tiga hal yaitu:
a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Akurat berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Komponen akurat meliputi:
1 Completeness, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus
memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
2 Correctness, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus
memiliki kebenaran. 3
Security, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki keamanan.
b. Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi
yang usang terlambat tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal.
c. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan
perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.
d. Ekonomis, informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir
nilai efektivitasnya. Menurut Amsyah 2005, data dan informasi diperlukan dan dihasilkan oleh
tiap unit kerja, maka unit yang bekerja dengan data dan informasi tersebut dapat dikatakan memiliki sistem informasi sendiri. Bagannya dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 2.2 Sistem Informasi Suatu Unit Kerja 2.5.4
Informasi Kesehatan
Menurut Muninjaya 2004, yang dimaksud dengan informasi kesehatan adalah hasil pengumpulan dan pengolahan data yang merupakan masukan bagi
pengambilan keputusan di bidang kesehatan. Informasi kesehatan tersebut harus mencakup seluruh data yang terkait dengan kesehatan, baik yang berasal dari sektor
kesehatan ataupun dari sektor pembangunan lainnya. Informasi kesehatan harus menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan di berbagai administrasi
kesehatan. Menurut Departemen Kesehatan RI 2003, prinsip-prinsip penyelenggaraan
informasi kesehatan adalah: 1.
Mencakup seluruh data yang terkait dengan kesehatan, baik yang berasal dari sektor kesehatan ataupun dari berbagai sektor pembangunan lain.
2. Mendukung proses pengambilan keputusan di berbagai jenjang administrasi
kesehatan. 3.
Disediakan sesuai dengan kebutuhan informasi untuk pengambilan keputusan. 4.
Disediakan harus akurat dan disajikan secara cepat dan tepat waktu dengan mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Transaksi dan kegiatan unit
kerja Data
Pengolahan Informasi
5. Pengelolaan informasi kesehatan harus dapat memadukan pengumpulan data
melalui cara-cara rutin pencatatan dan pelaporan dan cara-cara non rutin survei.
6. Akses terhadap informasi kesehatan harus memperhatikan aspek kerahasiaan
yang berlaku di bidang kesehatan dan kedokteran. Informasi kesehatan harus akurat dan disajikan secara cepat dan tepat, mudah
diakses, serta mutakhir dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, 2007.
Dari uraian konsep tentang sistem dan informasi di atas, dikaitkan dengan kesehatan dapat dikatakan bahwa sistem informasi kesehatan adalah satuan elemen-
elemen penghasil data dan informasi di bidang kesehatan. Sebagaimana menurut Kushadiwidjya 2000 bahwa sistem informasi kesehatan adalah suatu sistem
informasi yang menyangkut segala hal yang terkait dengan keseluruhan manajemen pelayanan kesehatan. Dalam kegiatan ini dimengerti sebagai suatu bagian pentingnya
yang menyangkut langsung pengenalan masalah kesehatan dan tindakan pemecahannya.
2.5.5 Sistem Informasi Manajemen Puskesmas SIMPUS