1 Indikator pemerataan pelayanan KIA; untuk ini dipilih akses jangkauan
dalam pemantauan secara teknis memodifikasinya menjadi indikator pemerataan pelayanan yang lebih dimengerti oleh para penguasa wilayah.
2 Indikator efektivitas pelayanan KIA; untuk ini dipilih cakupan coverage
dalam pemantauan secara teknnis dengan memodifikasinya menjadi indikator efektivitas program yang lebih dimengerti oleh para penguasa wilayah stake
holder. Kedua indikator tersebut harus secara rutin dijabarkan per bulan, per desa serta
dipergunakan dalam pertemuan-pertemuan lintas sektoral untuk menunjukkan desa-desa mana yang masih ketinggalan. Pemantauan secara lintas sektoral ini
harus diikuti dengan suatu tindak lanjut yang jelas dari para penguasa wilayah perihal : peningkatan penggerakan masyarakat serta penggalian sumber daya
setempat yang diperlukan.
2.4 Manajemen Puskesmas
2.4.1 Pengertian Manajemen Secara Umum
Banyak batasan manajemen yang dikemukakan para ahli, dari yang sederhana sampai yang rumit. Akan tetapi tidak akan ada satu batasan yang bisa secara
sempurna menerangkan manajemen. Berikut beberapa pengertian manajemen menurut beberapa ahli yang antara lain:
Menurut Stoner dalam Wijayanti 2008 manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya manusia organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
Schein 2008 memberi definisi manajemen sebagai profesi. Menurutnya manajemen merupakan suatu profesi yang dituntut untuk bekerja secara profesional,
karakteristiknya adalah para professional membuat keputusan berdsarkan prinsip- prinsip umum, para professional mendapatkan status mereka karena mereka mencapai
standar prestasi kerja tertentu, dan para profesional harus ditentukan suatu kode etik yang kuat.
Terry 2005 menyatakan manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah
tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Hal tersebut meliputi pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan, menetapkan cara bagaimana
melakukannya, memahami bagaimana mereka harus melakukannya dan mengukur efektivitas dari usaha-usaha yang telah dilakukan.
Dari beberapa definisi yang tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan usaha yang dilakukan secara bersama-sama untuk
menentukan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan planning, pengorganisasian organizing, pelaksanaan actuating, dan
pengawasan controlling. Manajemen merupakan sebuah kegiatan; pelaksanaannya disebut manajing dan orang yang melakukannya disebut manajer.
2.4.2 Manajemen Puskesmas Berdasarkan Kepmenkes No. 128 Tahun 2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas
Ada tiga fungsi manajemen puskesmas yang dikenal berdasarkan Kepmenkes No. 128 Tahun 2004 yaitu:
a.
Perencanaan
Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmas. Rencana tahunan
puskesmas dibedakan atas: 1
Rencana tahunan upaya kesehatan wajib Jenis upaya kesehatan wajib adalah sama untuk setiap puskesmas, yakni
promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak, termasuk keluarga berencana, perbaikian gizi masyarakat, pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular serta pengobatan. Langkah-langkah perencanaan yang harus dilakukan puskesmas adalah sebagai berikut:
a Menyusun Usulan Kegiatan dengan memperhatikan berbagai kebijakan
yang berlaku, baik nasional maupun daerah sesuai dengan masalah sebagai hasil dari kajian data dan informasi yang tersedia di puskesmas.
Usulan ini disusun dalam bentuk matriks yang berisikan rincian kegiatan, tujuan, sasaran, besaran kegiatan volume, waktu, lokasi, serta perkiraan
kebutuhan biaya untuk setiap kegiatan. Rencana ini disusun melalui pertemuan perencanaan tahunan puskesmas yang dilaksanakan sesuai
dengan siklus perencanaan kabupatenkota dengan mengikutsertakan BPP serta dikoordinasikan dengan Camat.
b Mengajukan usulan kegiatan; ke Dinas Kesehatan KabupatenKota untuk
persetujuan pembiayaannya. Perlu diperhatikan dalam mengajukan usulan kegiatan harus dilengkapi dengan usulan kebutuhan rutin, sarana dan
prasarana dan operasional puskesmas beserta pembiayaannya. c
Mengajukan rencana pelaksanaan kegiatan; dengan menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang telah disusun oleh Dinas Kesehatan
KabupatenKota Rencana Kerja KegiatanPlan of Action dalam bentuk matriks yang dilengkapi dengan pemetaan wilayah mapping.
2 Perencanaan upaya kesehatan pengembangan
Jenis upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan puskesmas yang telah ada, atau upaya inovasi yang dikembangkan sendiri.
Upaya laboratorium medik, upaya laboratorium kesehatan masyarakat dan pencatatan dan pelaporan tidak termasuk pilihan karena ketiga upaya ini
adalah upaya penunjang yang harus dilakukan untuk kelengkapan upaya- upaya puskesmas.
Langkah-langkah perencanaan upaya kesehatan pengembangan yang dilakukan oleh puskesmas mencakup hal-hal sebagai
berikut: a
Identifikasi upaya kesehatan pengembangan yang akan diselenggarakan oleh puskesmas. Identifikasi ini dilakukan berdasarkan ada tidaknya
masalah kesehatan yang terkait dengan setiap upaya kesehatan
pengembangan tersebut. Apabila puskesmas memiliki kemampuan, identifikasi masalah dilakukan bersama masyarakat melalui pengumpulan
data secara langsung di lapangan Survei Mawas Diri. b
Menyusun usulan kegiatan; adalah menyusun usulan kegiatan yang berisikan rincian kegiatan, tujuan, sasaran, besara kegiatan volume,
waktu, lokasi serta perkiraan kebutuhan biaya untuk setiap kegiatan. c
Mengajukan usulan kegiatan ke Dinas Kesehatan KabupatenKota untuk pembiayaannya.
d Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang telah disetujui oleh Dinas
Kesehatan KabupatenKota atau penyandang dana lain. b.
Pelaksanaan dan Pengendalian Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan, pemantauan serta
penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas, baik rencana tahunan upaya kesehatan wajib maupun rencana tahunan upaya kesehatan
pengembangan, dalam mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmas. Langkah-langkah pelaksanaan dan pengendalian adalah sebagai berikut:
1 Pengorganisasian
Ada dua macam yaitu pertama, pengorganisasi berupa penentuan para penanggungjawab dan para pelaksana untuk setiap kegiatan serta untuk setiap
satuan wilayah kerja. Kedua, pengorganisasian berupa penggalangan kerjasama tim secara lintas sektoral.
2 Penyelenggaraan
Puskesmas dalam arti para penanggungjawab dan para pelaksana yang telah ditetapkan pada pengorganisasian, ditugaskan menyelenggarakan kegiatan
puskesmas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Untuk dapat terselenggaranya rencana tersebut perlu dilakukan kegiatan sebagai berikut:
c.
Pemantauan
Penyelenggaraan kegiatan harus diikuri dengan kegiatan pemantauan yang dilakukan secara berkala. Kegiatan pemantauan mencakup hal-hal sebagai
berikut: 1
Melakukan telaahan internal yakni telaahan bulanan terhadap penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai oleh puskesmas
dibandingkan dengan rencana dan standar pelayanan. Data yang dipergunakan diambil dari Sistem Informasi Manajemen Puskesmas SIMPUS yang
berlaku. Pengertian Simpus adalah suatu tatanan yang menyediakan informasi untuk
membantu proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan manajemen puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatannya.
Sumber informasi : - SP2TP terdiri dari catatan: kartu individu, rekam kesehatan keluarga dan
buku register, dan laporan: bulanan, tahunan dan KLB. - Survey lapangan.
- Laporan lintas sektor.
- Laporan sarana kesehatan swasta. Kesimpulan dirumuskan dalam dua bentuk, pertama kinerja Puskesmas yang
terdiri dari cakupan coverage, mutu qualitiy dan biaya cost kegiatan puskesmas. Kedua, masalah dan hambatan yang ditemukan pada waktu
penyelenggaraan kegiatan puskesmas. Telaahan bulanan ini dilakukan dalam Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas.
2.4.3 Model Arrimes sebagai Model Manajemen Puskesmas