Cara Kerja Pompa Vertikal Klasifikasi Pompa Vertikal Bagian-Bagian Pompa Vertikal Kavitasi

a. Terbuka atau tertutup lineshaft konstruksi b. Impeller tertutup atau semi-terbuka c. Memakai cincin impeller Bowl dan tertutup d. Cast besi atau baja fabrikasi kepala debit e. Penyegelan konfigurasi untuk konstruksi lineshaft terbuka f. Dikemas dengan kemasan kotak grafit fleksibel g. Tunggal atau ganda mekanik segel

2.1.2. Cara Kerja Pompa Vertikal

Prinsip kerja pompa vertikal turbin adalah sebagai berikut : a. Gaya vertikal bekerja pada impeller untuk mendorong fluida untuk mendorong fluida ke sisi luar sehingga kecepatan fluida meningkat. b. Kecepatan fluida yang tinggi ditampung oleh saluran casing berbentuk volut atau diffuser dan disalurkan ke luar pompa melalui pipa, di dalam pipa ini sebagian head kecepatan di ubah menjadi head tekanan.

2.1.3. Klasifikasi Pompa Vertikal

Dalam pompa vertikal turbin ini memiliki tiga klasifikasi pompa antara lain sebagai berikut: a. Pompa Elemen: Elemen pompa terdiri dari satu atau lebih mangkuk atau tahapan. Mangkuk masing-masing terdiri dari sebuah impeller dan diffuser b. Discharge Kolom: Ini menghubungkan perakitan mangkuk dan kepala pompa dan melakukan air dari mantan nanti. c. Discharge kepala: Ini terdiri dari dasar dimana kolom debit, perakitan mangkuk dan perakitan poros ditangguhkan. Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Bagian-Bagian Pompa Vertikal

Secara umum bagian-bagian utama pompa vertical turbin dapat dilihat seperti gambar berikut : Gambar 2.1. Pompa Vertikal

2.1.5 Kavitasi

Kavitasi adalah fenomena perubahan fase uap dari zat cair yang sedang mengalir, karena tekanannya berkurang hingga di bawah tekanan uap jenuhnya.Pada pompa bagian yang sering mengalami kavitasi adalah sisi hisap pompa. Misalnya, air pada tekanan 1 atm akan mendidih dan menjadi uap pada suhu 100 derajat celcius.Tetapi jika tekanan direndahkan maka air akan bisa mendidih pada temperatur yang lebih rendah bahkan jika tekanannya cukup rendah maka air bisa mendidih pada suhu kamar.Apabila zat cair mendidih, maka akan timbul gelembung-gelembung uap zat cair. Hal ini dapat terjadi pada zat cair yang sedang mengalir di dalam pompa maupun didalam pipa. Tempat-tempat yang bertekanan rendah danatau yang berkecepatan tinggi di dalam aliran, maka akan sangat rawan mengalami kavitasi. Misalnya pada pompa maka bagian yang akan mudah mengalami kavitasi adalah pada sisi isapnya. Universitas Sumatera Utara Kavitasi pada bagian ini disebabkan karena tekanan isap terlalu rendah.Knapp Karassik dkk, 1976 menemukan bahwa mulai terbentuknya gelembung sampai gelembung pecah hanya memerlukan waktu sekitar 0,003 detik. Gelembung ini akan terbawa aliran fluida sampai akhirnya berada pada daerah yang mempunyai tekanan lebih besar daripada tekanan uap jenuh cairan. Pada daerah tersebut gelembung tersebut akan pecah dan akan menyebabkan shock pada dinding di dekatnya. Cairan akan masuk secara tiba-tiba ke ruangan yang terbentuk akibat pecahnya gelembung uap tadi sehingga mengakibatkan tumbukan. Peristiwa ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan mekanis pada pompa sehingga bisa menyebabkan dinding akan berlubangatau bopeng. Peristiwa ini disebut dengan erosi kavitasi sebagai akibat dari tumbukan gelembung-gelembung uap yang pecah pada dinding secara terus menerus.

2.1.6 Pengaruh Kavitasi Terhadap Kinerja Pompa